Muhammad Faldi, H. Siswanto, Ali Suhardiman, Yosep Ruslim, Dwinita Aquastini
{"title":"使用基于无人机的地理信息系统绘制 Jonggon Jaya 村的土地覆盖和使用图","authors":"Muhammad Faldi, H. Siswanto, Ali Suhardiman, Yosep Ruslim, Dwinita Aquastini","doi":"10.36084/jpt..v11i2.519","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penggunaan lahan merupakan hasil akhir dari setiap bentuk campur tangan (intervensi) manusia yang bersifat dinamis. Cara mengetahui bentuk tutupan dan penggunaan lahan dengan menggunakan drone. Penelitian ini bertujuan memetakan dan mengidentifikasi tutupan dan penggunaan lahan serta mengetahui nilai akurasi hasil interpretasi foto udara tutupan dan penggunaan lahan di Desa Jonggon Jaya. Hasil yang diharapkan memberikan informasi terkait hasil pembuatan peta tutupan dan penggunaan lahan dan memberi informasi bentuk tutupan dan penggunaan lahan. Penelitian ini menggunakan drone dan Software ArcGis Pro yang menghasilkan kelas tutupan dan penggunaan lahan yang mengacu pada Standar Nasional Indonesia (SNI) 7645-1:2014 tentang Klasifikasi Penutup Lahan. Hasil pemetaan tutupan dan penggunaan lahan di Desa Jonggon Jaya menghasilkan 29 Kelas tutupan dan penggunaan lahan diperoleh dari hasil interpretasi foto udara. Hutan Tanaman Industri (HTI) merupakan tutupan dan penggunaan lahan terluas dengan luasan 5096,30 ha atau 48,463% dan sungai menjadi tutupan dan penggunaan lahan terkecil dengan luasan 0,32 ha atau 0,003%. Hasil uji akurasi dengan rumus overall accuracy pada hasil interpretasi foto udara sebesar 95,18% data yang sesuai dengan kondisi di lapangan atau sebanyak 138 titik validasi yang sesuai dari 145 titik validasi keseluruhan, sedangkan kesalahan interpretasi sebesar 4,82% atau 7 titik validasi.","PeriodicalId":17776,"journal":{"name":"Jurnal Pertanian Terpadu","volume":"33 12","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-01-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Pemetaan Tutupan Dan Penggunaan Lahan Menggunakan Drone Berbasis Sistem Informasi Geografis Di Desa Jonggon Jaya\",\"authors\":\"Muhammad Faldi, H. Siswanto, Ali Suhardiman, Yosep Ruslim, Dwinita Aquastini\",\"doi\":\"10.36084/jpt..v11i2.519\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Penggunaan lahan merupakan hasil akhir dari setiap bentuk campur tangan (intervensi) manusia yang bersifat dinamis. Cara mengetahui bentuk tutupan dan penggunaan lahan dengan menggunakan drone. Penelitian ini bertujuan memetakan dan mengidentifikasi tutupan dan penggunaan lahan serta mengetahui nilai akurasi hasil interpretasi foto udara tutupan dan penggunaan lahan di Desa Jonggon Jaya. Hasil yang diharapkan memberikan informasi terkait hasil pembuatan peta tutupan dan penggunaan lahan dan memberi informasi bentuk tutupan dan penggunaan lahan. Penelitian ini menggunakan drone dan Software ArcGis Pro yang menghasilkan kelas tutupan dan penggunaan lahan yang mengacu pada Standar Nasional Indonesia (SNI) 7645-1:2014 tentang Klasifikasi Penutup Lahan. Hasil pemetaan tutupan dan penggunaan lahan di Desa Jonggon Jaya menghasilkan 29 Kelas tutupan dan penggunaan lahan diperoleh dari hasil interpretasi foto udara. Hutan Tanaman Industri (HTI) merupakan tutupan dan penggunaan lahan terluas dengan luasan 5096,30 ha atau 48,463% dan sungai menjadi tutupan dan penggunaan lahan terkecil dengan luasan 0,32 ha atau 0,003%. Hasil uji akurasi dengan rumus overall accuracy pada hasil interpretasi foto udara sebesar 95,18% data yang sesuai dengan kondisi di lapangan atau sebanyak 138 titik validasi yang sesuai dari 145 titik validasi keseluruhan, sedangkan kesalahan interpretasi sebesar 4,82% atau 7 titik validasi.\",\"PeriodicalId\":17776,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Pertanian Terpadu\",\"volume\":\"33 12\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2024-01-01\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Pertanian Terpadu\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.36084/jpt..v11i2.519\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Pertanian Terpadu","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.36084/jpt..v11i2.519","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Pemetaan Tutupan Dan Penggunaan Lahan Menggunakan Drone Berbasis Sistem Informasi Geografis Di Desa Jonggon Jaya
Penggunaan lahan merupakan hasil akhir dari setiap bentuk campur tangan (intervensi) manusia yang bersifat dinamis. Cara mengetahui bentuk tutupan dan penggunaan lahan dengan menggunakan drone. Penelitian ini bertujuan memetakan dan mengidentifikasi tutupan dan penggunaan lahan serta mengetahui nilai akurasi hasil interpretasi foto udara tutupan dan penggunaan lahan di Desa Jonggon Jaya. Hasil yang diharapkan memberikan informasi terkait hasil pembuatan peta tutupan dan penggunaan lahan dan memberi informasi bentuk tutupan dan penggunaan lahan. Penelitian ini menggunakan drone dan Software ArcGis Pro yang menghasilkan kelas tutupan dan penggunaan lahan yang mengacu pada Standar Nasional Indonesia (SNI) 7645-1:2014 tentang Klasifikasi Penutup Lahan. Hasil pemetaan tutupan dan penggunaan lahan di Desa Jonggon Jaya menghasilkan 29 Kelas tutupan dan penggunaan lahan diperoleh dari hasil interpretasi foto udara. Hutan Tanaman Industri (HTI) merupakan tutupan dan penggunaan lahan terluas dengan luasan 5096,30 ha atau 48,463% dan sungai menjadi tutupan dan penggunaan lahan terkecil dengan luasan 0,32 ha atau 0,003%. Hasil uji akurasi dengan rumus overall accuracy pada hasil interpretasi foto udara sebesar 95,18% data yang sesuai dengan kondisi di lapangan atau sebanyak 138 titik validasi yang sesuai dari 145 titik validasi keseluruhan, sedangkan kesalahan interpretasi sebesar 4,82% atau 7 titik validasi.