M.Rahmat Ramadhan, F. Faisal, Intan Trixzi Fradina, Aziz Mawardi
{"title":"通过疥疮教育改善伊斯兰寄宿学校桑特里的健康状况","authors":"M.Rahmat Ramadhan, F. Faisal, Intan Trixzi Fradina, Aziz Mawardi","doi":"10.35914/tomaega.v7i1.2353","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penyakit scabies dapat ditularkan langsung (skin to skin) melalui berjabat tangan, hubungan seksual, tidur bersama. atau penularan secara tidak langsung seperti selimut, bantal, sprei, pakaian, handuk. Scabies merupakan penyakit kulit tersering yang menduduki peringkat ke 3 dari 12 penyakit kulit, namun edukasi dalam pondok pesantren masih jarang dilakukan. Tujuan Pengabdian kepada Masyarakat ini adalah mengedukasi santri mengenai penyakit scabies, tanda dan gejala, cara penularan hingga pencegahan scabies. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan Uji statistic Wilcoxon Signed Ranks Test dengan taraf signifikansi sebesar 0,05. Hasil menunjukan nilai P value sebesar 1,055x 10-7 yang berarti hasil tersebut <0,05, yang berarti H0 ditolak sehingga terdapat perbedaan yang bermakna secara statistik antara tingkat pengetahuan santri tentang penyakit scabies, tanda dan gejala, cara penularan, hingga pencegahan scabies antara sebelum dan sesudah dilakukan edukasi. Simpulan dari pengabdian ini adalah peningkatan pengetahuan mengenai penyakit scabies, tanda dan gejala, cara penularan, hingga pencegahan scabies sebagai upaya untuk pencegahan terjadinya scabies di lingkungan pondok pesantren. Para santri disarankan harus selalu menjaga dan merawat kebersihan kulit. Para santri harus mandi dua kali sehari menggunakan sabun dan peralatan mandi pribadi, mengganti pakaian dua kali sehari dan menghindari bertukar pakaian dengan santri lainnya. Para santri juga harus mencuci handuk 2-3 kali seminggu, tidak menggunakannya secara bergantian dan dalam keadaan basah, serta dijemur di bawah sinar matahari setelah digunakan.Kata Kunci: Edukasi, Scabies, Pengetahuan, Pondok Pesantren","PeriodicalId":299150,"journal":{"name":"To Maega : Jurnal Pengabdian Masyarakat","volume":"14 9","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-01-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Peningkatan Kesehatan Santri dalam Pondok Pesantren melalui Edukasi tentang Scabies\",\"authors\":\"M.Rahmat Ramadhan, F. Faisal, Intan Trixzi Fradina, Aziz Mawardi\",\"doi\":\"10.35914/tomaega.v7i1.2353\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Penyakit scabies dapat ditularkan langsung (skin to skin) melalui berjabat tangan, hubungan seksual, tidur bersama. atau penularan secara tidak langsung seperti selimut, bantal, sprei, pakaian, handuk. Scabies merupakan penyakit kulit tersering yang menduduki peringkat ke 3 dari 12 penyakit kulit, namun edukasi dalam pondok pesantren masih jarang dilakukan. Tujuan Pengabdian kepada Masyarakat ini adalah mengedukasi santri mengenai penyakit scabies, tanda dan gejala, cara penularan hingga pencegahan scabies. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan Uji statistic Wilcoxon Signed Ranks Test dengan taraf signifikansi sebesar 0,05. Hasil menunjukan nilai P value sebesar 1,055x 10-7 yang berarti hasil tersebut <0,05, yang berarti H0 ditolak sehingga terdapat perbedaan yang bermakna secara statistik antara tingkat pengetahuan santri tentang penyakit scabies, tanda dan gejala, cara penularan, hingga pencegahan scabies antara sebelum dan sesudah dilakukan edukasi. Simpulan dari pengabdian ini adalah peningkatan pengetahuan mengenai penyakit scabies, tanda dan gejala, cara penularan, hingga pencegahan scabies sebagai upaya untuk pencegahan terjadinya scabies di lingkungan pondok pesantren. Para santri disarankan harus selalu menjaga dan merawat kebersihan kulit. Para santri harus mandi dua kali sehari menggunakan sabun dan peralatan mandi pribadi, mengganti pakaian dua kali sehari dan menghindari bertukar pakaian dengan santri lainnya. Para santri juga harus mencuci handuk 2-3 kali seminggu, tidak menggunakannya secara bergantian dan dalam keadaan basah, serta dijemur di bawah sinar matahari setelah digunakan.Kata Kunci: Edukasi, Scabies, Pengetahuan, Pondok Pesantren\",\"PeriodicalId\":299150,\"journal\":{\"name\":\"To Maega : Jurnal Pengabdian Masyarakat\",\"volume\":\"14 9\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2024-01-02\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"To Maega : Jurnal Pengabdian Masyarakat\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.35914/tomaega.v7i1.2353\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"To Maega : Jurnal Pengabdian Masyarakat","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.35914/tomaega.v7i1.2353","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
疥疮可以通过握手、性交、同床共枕直接传播(皮肤对皮肤),也可以通过被子、枕头、床单、衣服、毛巾等间接传播。疥疮是最常见的皮肤病,在 12 种皮肤病中排名第三,但寄宿学校却很少开展这方面的教育。本次社区服务的目的是向学生宣传疥疮、症状和体征、传播途径和预防方法。数据收集采用问卷调查法,并进行 Wilcoxon Signed Ranks Test 统计检验,显著性水平为 0.05。结果显示,P 值为 1.055x 10-7,即结果小于 0.05,这意味着拒绝 H0,因此教育前后学生对疥疮、症状和体征、传播途径以及预防疥疮的了解程度存在显著的统计学差异。这项服务的结论是,学生们对疥疮、症状和体征、传播途径以及预防疥疮的认识有所提高,从而努力在寄宿学校环境中预防疥疮。建议学生始终保持和注意皮肤卫生。学生必须每天用肥皂和个人洗浴用品洗澡两次,每天换两次衣服,避免与其他学生交换衣物。学生们还应每周清洗毛巾 2-3 次,不要交替使用和在潮湿的状态下使用,使用后应在阳光下晒干:教育;疥疮;知识;寄宿学校
Peningkatan Kesehatan Santri dalam Pondok Pesantren melalui Edukasi tentang Scabies
Penyakit scabies dapat ditularkan langsung (skin to skin) melalui berjabat tangan, hubungan seksual, tidur bersama. atau penularan secara tidak langsung seperti selimut, bantal, sprei, pakaian, handuk. Scabies merupakan penyakit kulit tersering yang menduduki peringkat ke 3 dari 12 penyakit kulit, namun edukasi dalam pondok pesantren masih jarang dilakukan. Tujuan Pengabdian kepada Masyarakat ini adalah mengedukasi santri mengenai penyakit scabies, tanda dan gejala, cara penularan hingga pencegahan scabies. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan Uji statistic Wilcoxon Signed Ranks Test dengan taraf signifikansi sebesar 0,05. Hasil menunjukan nilai P value sebesar 1,055x 10-7 yang berarti hasil tersebut <0,05, yang berarti H0 ditolak sehingga terdapat perbedaan yang bermakna secara statistik antara tingkat pengetahuan santri tentang penyakit scabies, tanda dan gejala, cara penularan, hingga pencegahan scabies antara sebelum dan sesudah dilakukan edukasi. Simpulan dari pengabdian ini adalah peningkatan pengetahuan mengenai penyakit scabies, tanda dan gejala, cara penularan, hingga pencegahan scabies sebagai upaya untuk pencegahan terjadinya scabies di lingkungan pondok pesantren. Para santri disarankan harus selalu menjaga dan merawat kebersihan kulit. Para santri harus mandi dua kali sehari menggunakan sabun dan peralatan mandi pribadi, mengganti pakaian dua kali sehari dan menghindari bertukar pakaian dengan santri lainnya. Para santri juga harus mencuci handuk 2-3 kali seminggu, tidak menggunakannya secara bergantian dan dalam keadaan basah, serta dijemur di bawah sinar matahari setelah digunakan.Kata Kunci: Edukasi, Scabies, Pengetahuan, Pondok Pesantren