种植园地区五岁以下(24-59 个月)儿童发育迟缓的决定因素分析(在 Jember 区 silo 分区 silo 村进行的研究)。

M. Ishomuddin, Farida Wahyu Ningtyias, Leersia Yusi Ratnawati
{"title":"种植园地区五岁以下(24-59 个月)儿童发育迟缓的决定因素分析(在 Jember 区 silo 分区 silo 村进行的研究)。","authors":"M. Ishomuddin, Farida Wahyu Ningtyias, Leersia Yusi Ratnawati","doi":"10.14710/jnc.v13i1.40899","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"ABSTRACTBackground: In comparison to obesity and malnutrition, stunting is the most significant nutritional issue that toddlers face. Stunting has several fundamental, indirect, and indirect causes. Stunting may be brought on by the traits of plantation communities that resemble those of villages, such as low levels of education, employment, and income. It is necessary to understand the root causes of stunting in order to implement the right preventative strategies.Objective: This study's goal was to determine the reasons behind stunting in children between 24 and 59 month old in Silo Village, Silo District, and Jember Regency.Methods: Cross-sectional research was the method used in this field. The study’s population in this research was 467 families in Silo Village, a sample of 89 households and families with toddlers aged 24-59 months taken randomly using binominal proportions. Data collection on the determinants of stunting in the form of mother's education level, mother's occupation, family income, history of infectious diseases among toddlers, history of exclusive breastfeeding among toddlers, utilization of health services, and distance to health access was carried out by interview using a questionnaire. Bivariate Chi Square Test analysis of the data was done using α=0.05 significance level. If p-value<0.05, the study's findings are linked.Results: According to the findings of this study, there was no correlation between the incidence of stunting in toddlers aged 2 to 4 and the mother's education level (p=0.329), her occupation (p=0.618), the family's income (p=0.984), their history of infectious diseases in toddlers (p=0.713), their history of exclusive breastfeeding for toddlers (p=0.133), their use of health services (p=0.216), and their distance from a health facility (p=0.595).Conclusion: There is no significant relationship between the causes of stunting studied and the incidence of stunting in Silo Village, Silo District, Jember Regency. There are other causes that are thought to be more related to the incidence of stunting, namely the nutritional intake of toddlers. In future research, it is expected to examine the relationship between toddler nutritional intake and the incidence of stunting.Keywords: Determinants; Plantation Area; Stunting; Toddler ABSTRAKLatar belakang: Stunting merupakan masalah gizi terbesar yang diderita balita dibandingkan gizi buruk dan obesitas. Penyebab stunting terdiri dari penyebab dasar, penyebab langsung dan penyebab tidak langsung. Karakteristik masyarakat perkebunan yang mirip dengan masyarakat desa yaitu pendidikan rendah, jenis pekerjaan, dan pendapatan yang rendah dapat menjadi potensi penyebab kejadian stunting. Oleh karena itu penyebab stunting perlu dicari dan diketahui agar dapat dilakukan penanggulangan dan dilakukan upaya pencegahan yang tepat. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis penyebab stunting pada balita usia 24-59 bulan di Desa Silo Kecamatan Silo Kabupaten Jember.Metode: Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian adalah keluarga dengan balita usia 24-59 bulan di Desa Silo berjumlah 467 keluarga dan sampel berjumlah 89 keluarga yang diambil secara acak dengan menggunakan rumus binominal. Pengumpulan data determinan stunting berupa tingkat pendidikan ibu, pekerjaan ibu, pendapatan keluarga, riwayat penyakit infeksi balita, riwayat pemberian ASI eksklusif balita, pemanfaatan layanan kesehatan, dan jarak menuju akses kesehatan dilakukan dengan wawancara menggunakan kuesioner. Analisis data dilakukan secara bivariat menggunakan Uji Chi Square dengan α=0,05. Hasil penelitian dinyatakan berhubungan apabila α <0,05.Hasil: Pada penelitian ini didapatkan hasil bahwa tidak terdapat hubungan antara penyebab stunting yaitu tingkat pendidikan ibu (α=0,329), pekerjaan ibu (α=0,618), pendapatan keluarga (α=0,984), riwayat penyakit infeksi balita (α=0,713), riwayat ASI eksklusif balita (α=0,133), pemanfaatan layanan kesehatan (α=0,216), dan jarak menuju akses kesehatan (α= 0,595) dengan kejadian stunting pada balita usia 24-59 bulan di Desa Silo Kecamatan Silo Kabupaten Jember.Simpulan: Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara penyebab stunting yang diteliti dengan kejadian stunting di Desa Silo Kecamatan Silo Kabupaten Jember. Terdapat penyebab lain yang diduga lebih memiliki keterkaitan dengan kejadian stunting yaitu asupan gizi balita. Pada penelitian selanjutnya diharapkan meneliti hubungan antara asupan gizi balita dengan kejadian stunting.Kata Kunci: Balita; Daerah Perkebunan; Faktor Penyebab; Stunting","PeriodicalId":16594,"journal":{"name":"Journal of Nutrition College","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-01-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"ANALISIS DETERMINAN STUNTING PADA BALITA USIA 24-59 BULAN DI DAERAH PERKEBUNAN (STUDI DI DESA SILO KECAMATAN SILO KABUPATEN JEMBER)\",\"authors\":\"M. Ishomuddin, Farida Wahyu Ningtyias, Leersia Yusi Ratnawati\",\"doi\":\"10.14710/jnc.v13i1.40899\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"ABSTRACTBackground: In comparison to obesity and malnutrition, stunting is the most significant nutritional issue that toddlers face. Stunting has several fundamental, indirect, and indirect causes. Stunting may be brought on by the traits of plantation communities that resemble those of villages, such as low levels of education, employment, and income. It is necessary to understand the root causes of stunting in order to implement the right preventative strategies.Objective: This study's goal was to determine the reasons behind stunting in children between 24 and 59 month old in Silo Village, Silo District, and Jember Regency.Methods: Cross-sectional research was the method used in this field. The study’s population in this research was 467 families in Silo Village, a sample of 89 households and families with toddlers aged 24-59 months taken randomly using binominal proportions. Data collection on the determinants of stunting in the form of mother's education level, mother's occupation, family income, history of infectious diseases among toddlers, history of exclusive breastfeeding among toddlers, utilization of health services, and distance to health access was carried out by interview using a questionnaire. Bivariate Chi Square Test analysis of the data was done using α=0.05 significance level. If p-value<0.05, the study's findings are linked.Results: According to the findings of this study, there was no correlation between the incidence of stunting in toddlers aged 2 to 4 and the mother's education level (p=0.329), her occupation (p=0.618), the family's income (p=0.984), their history of infectious diseases in toddlers (p=0.713), their history of exclusive breastfeeding for toddlers (p=0.133), their use of health services (p=0.216), and their distance from a health facility (p=0.595).Conclusion: There is no significant relationship between the causes of stunting studied and the incidence of stunting in Silo Village, Silo District, Jember Regency. There are other causes that are thought to be more related to the incidence of stunting, namely the nutritional intake of toddlers. In future research, it is expected to examine the relationship between toddler nutritional intake and the incidence of stunting.Keywords: Determinants; Plantation Area; Stunting; Toddler ABSTRAKLatar belakang: Stunting merupakan masalah gizi terbesar yang diderita balita dibandingkan gizi buruk dan obesitas. Penyebab stunting terdiri dari penyebab dasar, penyebab langsung dan penyebab tidak langsung. Karakteristik masyarakat perkebunan yang mirip dengan masyarakat desa yaitu pendidikan rendah, jenis pekerjaan, dan pendapatan yang rendah dapat menjadi potensi penyebab kejadian stunting. Oleh karena itu penyebab stunting perlu dicari dan diketahui agar dapat dilakukan penanggulangan dan dilakukan upaya pencegahan yang tepat. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis penyebab stunting pada balita usia 24-59 bulan di Desa Silo Kecamatan Silo Kabupaten Jember.Metode: Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian adalah keluarga dengan balita usia 24-59 bulan di Desa Silo berjumlah 467 keluarga dan sampel berjumlah 89 keluarga yang diambil secara acak dengan menggunakan rumus binominal. Pengumpulan data determinan stunting berupa tingkat pendidikan ibu, pekerjaan ibu, pendapatan keluarga, riwayat penyakit infeksi balita, riwayat pemberian ASI eksklusif balita, pemanfaatan layanan kesehatan, dan jarak menuju akses kesehatan dilakukan dengan wawancara menggunakan kuesioner. Analisis data dilakukan secara bivariat menggunakan Uji Chi Square dengan α=0,05. Hasil penelitian dinyatakan berhubungan apabila α <0,05.Hasil: Pada penelitian ini didapatkan hasil bahwa tidak terdapat hubungan antara penyebab stunting yaitu tingkat pendidikan ibu (α=0,329), pekerjaan ibu (α=0,618), pendapatan keluarga (α=0,984), riwayat penyakit infeksi balita (α=0,713), riwayat ASI eksklusif balita (α=0,133), pemanfaatan layanan kesehatan (α=0,216), dan jarak menuju akses kesehatan (α= 0,595) dengan kejadian stunting pada balita usia 24-59 bulan di Desa Silo Kecamatan Silo Kabupaten Jember.Simpulan: Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara penyebab stunting yang diteliti dengan kejadian stunting di Desa Silo Kecamatan Silo Kabupaten Jember. Terdapat penyebab lain yang diduga lebih memiliki keterkaitan dengan kejadian stunting yaitu asupan gizi balita. Pada penelitian selanjutnya diharapkan meneliti hubungan antara asupan gizi balita dengan kejadian stunting.Kata Kunci: Balita; Daerah Perkebunan; Faktor Penyebab; Stunting\",\"PeriodicalId\":16594,\"journal\":{\"name\":\"Journal of Nutrition College\",\"volume\":null,\"pages\":null},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2024-01-23\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Journal of Nutrition College\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.14710/jnc.v13i1.40899\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Journal of Nutrition College","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.14710/jnc.v13i1.40899","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

摘要

ABSTRACT 背景:与肥胖和营养不良相比,发育迟缓是幼儿面临的最严重的营养问题。发育迟缓有几种根本、间接和间接原因。发育迟缓可能是由种植园社区与村庄相似的特征造成的,如教育、就业和收入水平低。有必要了解发育迟缓的根本原因,以便实施正确的预防策略。目标:本研究的目标是确定西罗区西罗村和詹伯行政区 24 至 59 个月大儿童发育迟缓的原因:本研究采用横断面研究法。研究对象为西洛村的 467 个家庭,采用二项式比例随机抽取了 89 个有 24-59 个月大幼儿的家庭作为样本。通过问卷调查的形式,对母亲的受教育程度、母亲的职业、家庭收入、幼儿传染病史、幼儿纯母乳喂养史、医疗服务的使用情况、医疗机构的距离等发育迟缓的决定因素进行了数据收集。采用 α=0.05 的显著性水平对数据进行了双变量卡方检验分析。如果 p 值<0.05,则研究结果具有关联性:研究结果显示,2 至 4 岁幼儿发育迟缓的发生率与母亲的教育程度(P=0.329)、职业(P=0.618)、家庭收入(P=0.984)、幼儿传染病史(p=0.713)、幼儿纯母乳喂养史(p=0.133)、医疗服务使用情况(p=0.216)以及与医疗机构的距离(p=0.595):所研究的发育迟缓原因与 Jember 县西罗区西罗村的发育迟缓发生率之间没有明显关系。其他一些原因被认为与发育迟缓的发生率有更大的关系,即幼儿的营养摄入。在未来的研究中,预计将研究幼儿营养摄入量与发育迟缓发生率之间的关系:决定因素;种植面积;发育迟缓;幼儿 ABSTRACT Background:与营养不良和肥胖相比,发育迟缓是幼儿最大的营养问题。发育迟缓的原因包括基本原因、直接原因和间接原因。种植园社区的特点与农村社区相似,即教育程度低、工作类型和收入低,这可能是导致发育迟缓的潜在原因。因此,需要寻找和了解发育迟缓的原因,以便采取适当的对策和预防措施。研究目的本研究的目的是分析 Jember 县 Silo 区 Silo 村 24-59 个月幼儿发育迟缓的原因:此类研究采用横断面方法。研究对象为西洛村有 24-59 个月大幼儿的家庭,共计 467 个家庭,并采用二项式随机抽样法抽取了 89 个家庭。通过问卷访问的形式,收集了有关母亲教育水平、母亲职业、家庭收入、幼儿传染病史、幼儿纯母乳喂养史、医疗服务使用情况和医疗机构距离等发育迟缓决定因素的数据。数据采用α=0.05的卡方检验进行二变量分析。如果α<0.05,则表示研究结果相关:在这项研究中发现,导致发育迟缓的原因,即母亲受教育程度(α=0.329)、母亲就业(α=0.618)、家庭收入(α=0.984)、幼儿传染病史(α=0.713)、幼儿纯母乳喂养史(α=0.133)、医疗服务利用率(α=0.216)和医疗机构距离(α=0.595)与詹巴县西罗区西罗村24-59个月幼儿发育迟缓的发生率之间没有关系:所研究的发育迟缓成因与 Jember 摄政区 Silo 县 Silo 村的发育迟缓发生率之间没有明显关系。其他一些原因被认为与发育迟缓的发生率有更大的关系,即幼儿的营养摄入。未来的研究将探讨幼儿营养摄入量与发育迟缓发生率之间的关系:幼儿;种植区;成因;发育迟缓
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
ANALISIS DETERMINAN STUNTING PADA BALITA USIA 24-59 BULAN DI DAERAH PERKEBUNAN (STUDI DI DESA SILO KECAMATAN SILO KABUPATEN JEMBER)
ABSTRACTBackground: In comparison to obesity and malnutrition, stunting is the most significant nutritional issue that toddlers face. Stunting has several fundamental, indirect, and indirect causes. Stunting may be brought on by the traits of plantation communities that resemble those of villages, such as low levels of education, employment, and income. It is necessary to understand the root causes of stunting in order to implement the right preventative strategies.Objective: This study's goal was to determine the reasons behind stunting in children between 24 and 59 month old in Silo Village, Silo District, and Jember Regency.Methods: Cross-sectional research was the method used in this field. The study’s population in this research was 467 families in Silo Village, a sample of 89 households and families with toddlers aged 24-59 months taken randomly using binominal proportions. Data collection on the determinants of stunting in the form of mother's education level, mother's occupation, family income, history of infectious diseases among toddlers, history of exclusive breastfeeding among toddlers, utilization of health services, and distance to health access was carried out by interview using a questionnaire. Bivariate Chi Square Test analysis of the data was done using α=0.05 significance level. If p-value<0.05, the study's findings are linked.Results: According to the findings of this study, there was no correlation between the incidence of stunting in toddlers aged 2 to 4 and the mother's education level (p=0.329), her occupation (p=0.618), the family's income (p=0.984), their history of infectious diseases in toddlers (p=0.713), their history of exclusive breastfeeding for toddlers (p=0.133), their use of health services (p=0.216), and their distance from a health facility (p=0.595).Conclusion: There is no significant relationship between the causes of stunting studied and the incidence of stunting in Silo Village, Silo District, Jember Regency. There are other causes that are thought to be more related to the incidence of stunting, namely the nutritional intake of toddlers. In future research, it is expected to examine the relationship between toddler nutritional intake and the incidence of stunting.Keywords: Determinants; Plantation Area; Stunting; Toddler ABSTRAKLatar belakang: Stunting merupakan masalah gizi terbesar yang diderita balita dibandingkan gizi buruk dan obesitas. Penyebab stunting terdiri dari penyebab dasar, penyebab langsung dan penyebab tidak langsung. Karakteristik masyarakat perkebunan yang mirip dengan masyarakat desa yaitu pendidikan rendah, jenis pekerjaan, dan pendapatan yang rendah dapat menjadi potensi penyebab kejadian stunting. Oleh karena itu penyebab stunting perlu dicari dan diketahui agar dapat dilakukan penanggulangan dan dilakukan upaya pencegahan yang tepat. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis penyebab stunting pada balita usia 24-59 bulan di Desa Silo Kecamatan Silo Kabupaten Jember.Metode: Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian adalah keluarga dengan balita usia 24-59 bulan di Desa Silo berjumlah 467 keluarga dan sampel berjumlah 89 keluarga yang diambil secara acak dengan menggunakan rumus binominal. Pengumpulan data determinan stunting berupa tingkat pendidikan ibu, pekerjaan ibu, pendapatan keluarga, riwayat penyakit infeksi balita, riwayat pemberian ASI eksklusif balita, pemanfaatan layanan kesehatan, dan jarak menuju akses kesehatan dilakukan dengan wawancara menggunakan kuesioner. Analisis data dilakukan secara bivariat menggunakan Uji Chi Square dengan α=0,05. Hasil penelitian dinyatakan berhubungan apabila α <0,05.Hasil: Pada penelitian ini didapatkan hasil bahwa tidak terdapat hubungan antara penyebab stunting yaitu tingkat pendidikan ibu (α=0,329), pekerjaan ibu (α=0,618), pendapatan keluarga (α=0,984), riwayat penyakit infeksi balita (α=0,713), riwayat ASI eksklusif balita (α=0,133), pemanfaatan layanan kesehatan (α=0,216), dan jarak menuju akses kesehatan (α= 0,595) dengan kejadian stunting pada balita usia 24-59 bulan di Desa Silo Kecamatan Silo Kabupaten Jember.Simpulan: Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara penyebab stunting yang diteliti dengan kejadian stunting di Desa Silo Kecamatan Silo Kabupaten Jember. Terdapat penyebab lain yang diduga lebih memiliki keterkaitan dengan kejadian stunting yaitu asupan gizi balita. Pada penelitian selanjutnya diharapkan meneliti hubungan antara asupan gizi balita dengan kejadian stunting.Kata Kunci: Balita; Daerah Perkebunan; Faktor Penyebab; Stunting
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信