F. Yenni, Martalena Br Purba, A. Syauqy, S. F. Muis, Etika Ratna Noer
{"title":"伊布努西纳布基廷吉伊斯兰医院营养护理质量与病人住院时间的关系","authors":"F. Yenni, Martalena Br Purba, A. Syauqy, S. F. Muis, Etika Ratna Noer","doi":"10.14710/jnc.v13i1.41505","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"ABSTRACTBackground: Hospitals are institutions that provide individual health care in a full-fledged manner. One of the indicators used to measure the efficiency of hospitals is the length of days of care. The important thing that the hospital is concerned with the nutritional services that are provided and adapted to the condition of the patient. This research aims to determine the relationship between nutrition care quality and long hospitalization of patients at the Islamic Hospital Ibnu Sina Bukittinggi.Method: This study uses the design of cross sectional. Primary data such as points in Quality of Nutritional Care, gender and age of respondents, nutritional status, food intake and patient condition through questionnaires. The research was carried out at the Ibnu Sina Islamic Hospital in Bukittinggi, West Sumatra with sample of 108 patients.Results: Results of the study found that the duration of treatment > 5 days was higher (66%) compared to ≤ 5 days (38,0%). The quality of nutrition care was 49.6%, meaning the quality is not achieved. Assessments and nutritional care given on time are a dominant factor over the length of hospitalization at Islamic Hospital Ibnu Sina Bukittinggi. Late assessments and nutrition care at hospitalizations < 5 days have a 4.25 higher risk compared to those provided on time (aOR= 4.25; 95% CI=1.44-12,51; p value= 0.009). There was no significant influence of the nutritional care plan recorded in the CPPT Sheet, the revised fosters according to the patient's response, monitoring of the implementation of the fosters carried out, and the compatibility of the intervention with the condition of the patient on the length of patient. Conclusion: From the 5 indicators of the quality of nutritional care assessed, only the indicators of interventions provided in accordance with the patient's condition are included in the quality criteria achieved.Keywords: Inpatient care; Nutrition Assessment; Food intake; Patient condition ABSTRAKLatar Belakang : Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna. Salah satu indikator yang digunakan untuk menilai efisiensi rumah sakit yaitu lama hari rawat. Hal penting yang menjadi perhatian oleh rumah sakit selama pasien dirawat adalah pelayanan gizi yang diberikan dan disesuaikan dengan keadaan pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan mutu asuhan gizi dengan lama rawat inap pasien di Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Bukittinggi.Metode : Penelitian ini menggunakan desain studi potong lintang (cross sectional). Data primer berupa mutu asuhan gizi, jenis kelamin dan usia responden, status gizi, asupan makan dan kondisi pasien melalui kuesioner. Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Kota Bukittinggi, Provinsi Sumatera Barat dengan besar sampel sebanyak 108 pasien.Hasil : Hasil Penelitian didapatkan bahwa lama rawat > 5 hari lebih tinggi (66%) dibandingkan ≤ 5 hari (38,0%). Nilai mutu asuhan gizi adalah 49,6%, artinya mutu tidak terpenuhi. Assessmen dan asuhan gizi yang diberikan tepat waktu merupakan faktor yang dominan terhadap lama rawat inap di Rumah Sakit Islam Ibnu Bukittinggi. Asesmen dan asuhan gizi yang diberikan tidak tepat waktu pada pasien dengan lama rawat inap < 5 hari memiliki risiko 4,25 lebih tinggi dibandingkan dengan yang diberikan asesmen dan asuhan gizi diberikan tepat waktu (aOR= 4,25; 95% CI=1,44-12,51; p value= 0,009). Tidak adanya pengaruh yang signifikan dari rencana asuhan gizi yang tercatat dalam Lembar Catatan Perkembangan Pasien Terintegrasi (CPPT), asuhan direvisi sesuai dengan respon pasien, monitoring pelaksanaan asuhan yang dilakukan, dan kesesuaian intervensi dengan kondisi pasien yang dilihat dari poin mutu asuhan gizi pasien di rumah sakit terhadap lama rawat inap pasien pada Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Bukittinggi.Simpulan : Dari 5 indikator mutu asuhan gizi yang dinilai, hanya indicator intervensi yang diberikan sesuai dengan kondisi pasien yang masuk pada kriteria mutu yang tercapai untuk 4 indikator yang lain masuk dalam kategori kurang terpenuhi dan tidak terpenuhi Kata Kunci : Lama Rawat Inap; Assessment Gizi; Asupan Makanan; Kondisi Pasien","PeriodicalId":16594,"journal":{"name":"Journal of Nutrition College","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-01-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"HUBUNGAN MUTU ASUHAN GIZI DENGAN LAMA RAWAT INAP PASIEN DI RUMAH SAKIT ISLAM IBNU SINA BUKITTINGGI\",\"authors\":\"F. Yenni, Martalena Br Purba, A. Syauqy, S. F. Muis, Etika Ratna Noer\",\"doi\":\"10.14710/jnc.v13i1.41505\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"ABSTRACTBackground: Hospitals are institutions that provide individual health care in a full-fledged manner. One of the indicators used to measure the efficiency of hospitals is the length of days of care. The important thing that the hospital is concerned with the nutritional services that are provided and adapted to the condition of the patient. This research aims to determine the relationship between nutrition care quality and long hospitalization of patients at the Islamic Hospital Ibnu Sina Bukittinggi.Method: This study uses the design of cross sectional. Primary data such as points in Quality of Nutritional Care, gender and age of respondents, nutritional status, food intake and patient condition through questionnaires. The research was carried out at the Ibnu Sina Islamic Hospital in Bukittinggi, West Sumatra with sample of 108 patients.Results: Results of the study found that the duration of treatment > 5 days was higher (66%) compared to ≤ 5 days (38,0%). The quality of nutrition care was 49.6%, meaning the quality is not achieved. Assessments and nutritional care given on time are a dominant factor over the length of hospitalization at Islamic Hospital Ibnu Sina Bukittinggi. Late assessments and nutrition care at hospitalizations < 5 days have a 4.25 higher risk compared to those provided on time (aOR= 4.25; 95% CI=1.44-12,51; p value= 0.009). There was no significant influence of the nutritional care plan recorded in the CPPT Sheet, the revised fosters according to the patient's response, monitoring of the implementation of the fosters carried out, and the compatibility of the intervention with the condition of the patient on the length of patient. Conclusion: From the 5 indicators of the quality of nutritional care assessed, only the indicators of interventions provided in accordance with the patient's condition are included in the quality criteria achieved.Keywords: Inpatient care; Nutrition Assessment; Food intake; Patient condition ABSTRAKLatar Belakang : Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna. Salah satu indikator yang digunakan untuk menilai efisiensi rumah sakit yaitu lama hari rawat. Hal penting yang menjadi perhatian oleh rumah sakit selama pasien dirawat adalah pelayanan gizi yang diberikan dan disesuaikan dengan keadaan pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan mutu asuhan gizi dengan lama rawat inap pasien di Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Bukittinggi.Metode : Penelitian ini menggunakan desain studi potong lintang (cross sectional). Data primer berupa mutu asuhan gizi, jenis kelamin dan usia responden, status gizi, asupan makan dan kondisi pasien melalui kuesioner. Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Kota Bukittinggi, Provinsi Sumatera Barat dengan besar sampel sebanyak 108 pasien.Hasil : Hasil Penelitian didapatkan bahwa lama rawat > 5 hari lebih tinggi (66%) dibandingkan ≤ 5 hari (38,0%). Nilai mutu asuhan gizi adalah 49,6%, artinya mutu tidak terpenuhi. Assessmen dan asuhan gizi yang diberikan tepat waktu merupakan faktor yang dominan terhadap lama rawat inap di Rumah Sakit Islam Ibnu Bukittinggi. Asesmen dan asuhan gizi yang diberikan tidak tepat waktu pada pasien dengan lama rawat inap < 5 hari memiliki risiko 4,25 lebih tinggi dibandingkan dengan yang diberikan asesmen dan asuhan gizi diberikan tepat waktu (aOR= 4,25; 95% CI=1,44-12,51; p value= 0,009). Tidak adanya pengaruh yang signifikan dari rencana asuhan gizi yang tercatat dalam Lembar Catatan Perkembangan Pasien Terintegrasi (CPPT), asuhan direvisi sesuai dengan respon pasien, monitoring pelaksanaan asuhan yang dilakukan, dan kesesuaian intervensi dengan kondisi pasien yang dilihat dari poin mutu asuhan gizi pasien di rumah sakit terhadap lama rawat inap pasien pada Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Bukittinggi.Simpulan : Dari 5 indikator mutu asuhan gizi yang dinilai, hanya indicator intervensi yang diberikan sesuai dengan kondisi pasien yang masuk pada kriteria mutu yang tercapai untuk 4 indikator yang lain masuk dalam kategori kurang terpenuhi dan tidak terpenuhi Kata Kunci : Lama Rawat Inap; Assessment Gizi; Asupan Makanan; Kondisi Pasien\",\"PeriodicalId\":16594,\"journal\":{\"name\":\"Journal of Nutrition College\",\"volume\":null,\"pages\":null},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2024-01-23\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Journal of Nutrition College\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.14710/jnc.v13i1.41505\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Journal of Nutrition College","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.14710/jnc.v13i1.41505","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
摘要 背景:医院是全面提供个人医疗服务的机构。衡量医院效率的指标之一是护理天数。医院关注的重要问题是根据病人的情况提供和调整营养服务。本研究旨在确定伊布努-西纳-武吉廷吉伊斯兰医院的营养护理质量与病人住院时间长短之间的关系:本研究采用横断面设计。通过问卷调查获得营养护理质量、受访者性别和年龄、营养状况、食物摄入量和患者病情等原始数据。研究在西苏门答腊武吉丁吉的伊布努-西纳伊斯兰医院进行,样本为 108 名患者:研究结果发现,治疗时间大于 5 天的患者(66%)多于治疗时间小于 5 天的患者(38.0%)。营养护理的质量为 49.6%,即质量不达标。在武吉丁吉伊布努-西纳伊斯兰医院,按时进行评估和营养护理是影响住院时间长短的主要因素。与按时提供评估和营养护理相比,住院时间小于 5 天的患者逾期接受评估和营养护理的风险要高出 4.25(aOR=4.25;95% CI=1.44-12,51;P 值=0.009)。CPPT表中记录的营养护理计划、根据患者反应修订的培养计划、对培养计划执行情况的监测以及干预措施与患者病情的匹配程度对患者住院时间的长短没有明显影响。结论在所评估的营养护理质量的5个指标中,只有根据患者病情提供干预的指标被纳入所达到的质量标准中:住院护理;营养评估;食物摄入;患者状况 ABSTRAKLatar Belakang : Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna.目前,最有效的指标是提高社区服务的效率。在国家人口增长的过程中,对国家人口的影响最明显的是对国家人口的小工具的使用和取消。本手册的目的是在伊斯兰教伊本-西纳-布基廷吉之家,为那些需要帮助的人提供帮助:本研究为横断面研究。主要数据包括:当地居民人数、当地居民的工作和生活状况、当地居民的工作和生活状况、当地居民的工作和生活状况、当地居民的工作和生活状况、当地居民的工作和生活状况、当地居民的工作和生活状况、当地居民的工作和生活状况、当地居民的工作和生活状况、当地居民的工作和生活状况、当地居民的工作和生活状况、当地居民的工作和生活状况、当地居民的工作和生活状况。在巴拉特苏门答腊省布吉市伊本西纳伊斯兰教寺院(Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Kota Bukittinggi)的108名受访者中,有108名受访者的问卷调查结果显示:受访者的平均工作时间大于5个月的占66%,工作时间小于5个月的占38.0%。其中有 49.6% 的人未接受过任何培训,只有少数人接受过培训。在武吉知伊斯兰学校进行的评估和技能培训是学生学习的主导因素。对罹患小于 5 个月疟原虫病的患者而言,如果接受了心理治疗和心理辅助治疗,则会增加 4.25 倍的风险(aOR=4.25;95% CI=1.44-12.51;P 值=0.009)。这表明,在 "儿童健康综合管理计划"(CPPT)、"儿童应答计划"、"儿童健康监测计划 "和 "干预计划 "中,儿童的健康状况都具有重要意义、在伊卜努-西纳-布基廷吉伊斯兰教学校(Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Bukittinggi)的学生中,对学生进行干预。简单:在目前的 5 个指标中,有 4 个指标被认为是最重要或最不重要的类别,而另一个指标则被认为是最不重要的类别:Lama Rawat Inap; Assessment Gizi; Asupan Makanan; Kondisi Pasien
HUBUNGAN MUTU ASUHAN GIZI DENGAN LAMA RAWAT INAP PASIEN DI RUMAH SAKIT ISLAM IBNU SINA BUKITTINGGI
ABSTRACTBackground: Hospitals are institutions that provide individual health care in a full-fledged manner. One of the indicators used to measure the efficiency of hospitals is the length of days of care. The important thing that the hospital is concerned with the nutritional services that are provided and adapted to the condition of the patient. This research aims to determine the relationship between nutrition care quality and long hospitalization of patients at the Islamic Hospital Ibnu Sina Bukittinggi.Method: This study uses the design of cross sectional. Primary data such as points in Quality of Nutritional Care, gender and age of respondents, nutritional status, food intake and patient condition through questionnaires. The research was carried out at the Ibnu Sina Islamic Hospital in Bukittinggi, West Sumatra with sample of 108 patients.Results: Results of the study found that the duration of treatment > 5 days was higher (66%) compared to ≤ 5 days (38,0%). The quality of nutrition care was 49.6%, meaning the quality is not achieved. Assessments and nutritional care given on time are a dominant factor over the length of hospitalization at Islamic Hospital Ibnu Sina Bukittinggi. Late assessments and nutrition care at hospitalizations < 5 days have a 4.25 higher risk compared to those provided on time (aOR= 4.25; 95% CI=1.44-12,51; p value= 0.009). There was no significant influence of the nutritional care plan recorded in the CPPT Sheet, the revised fosters according to the patient's response, monitoring of the implementation of the fosters carried out, and the compatibility of the intervention with the condition of the patient on the length of patient. Conclusion: From the 5 indicators of the quality of nutritional care assessed, only the indicators of interventions provided in accordance with the patient's condition are included in the quality criteria achieved.Keywords: Inpatient care; Nutrition Assessment; Food intake; Patient condition ABSTRAKLatar Belakang : Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna. Salah satu indikator yang digunakan untuk menilai efisiensi rumah sakit yaitu lama hari rawat. Hal penting yang menjadi perhatian oleh rumah sakit selama pasien dirawat adalah pelayanan gizi yang diberikan dan disesuaikan dengan keadaan pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan mutu asuhan gizi dengan lama rawat inap pasien di Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Bukittinggi.Metode : Penelitian ini menggunakan desain studi potong lintang (cross sectional). Data primer berupa mutu asuhan gizi, jenis kelamin dan usia responden, status gizi, asupan makan dan kondisi pasien melalui kuesioner. Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Kota Bukittinggi, Provinsi Sumatera Barat dengan besar sampel sebanyak 108 pasien.Hasil : Hasil Penelitian didapatkan bahwa lama rawat > 5 hari lebih tinggi (66%) dibandingkan ≤ 5 hari (38,0%). Nilai mutu asuhan gizi adalah 49,6%, artinya mutu tidak terpenuhi. Assessmen dan asuhan gizi yang diberikan tepat waktu merupakan faktor yang dominan terhadap lama rawat inap di Rumah Sakit Islam Ibnu Bukittinggi. Asesmen dan asuhan gizi yang diberikan tidak tepat waktu pada pasien dengan lama rawat inap < 5 hari memiliki risiko 4,25 lebih tinggi dibandingkan dengan yang diberikan asesmen dan asuhan gizi diberikan tepat waktu (aOR= 4,25; 95% CI=1,44-12,51; p value= 0,009). Tidak adanya pengaruh yang signifikan dari rencana asuhan gizi yang tercatat dalam Lembar Catatan Perkembangan Pasien Terintegrasi (CPPT), asuhan direvisi sesuai dengan respon pasien, monitoring pelaksanaan asuhan yang dilakukan, dan kesesuaian intervensi dengan kondisi pasien yang dilihat dari poin mutu asuhan gizi pasien di rumah sakit terhadap lama rawat inap pasien pada Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Bukittinggi.Simpulan : Dari 5 indikator mutu asuhan gizi yang dinilai, hanya indicator intervensi yang diberikan sesuai dengan kondisi pasien yang masuk pada kriteria mutu yang tercapai untuk 4 indikator yang lain masuk dalam kategori kurang terpenuhi dan tidak terpenuhi Kata Kunci : Lama Rawat Inap; Assessment Gizi; Asupan Makanan; Kondisi Pasien