{"title":"协助优化低外部投入可持续农业在阿拉伯咖啡种植中的应用,将其作为 Bener Meriah 地区的主导商品","authors":"Amda Resdiar, Muhammad Afrillah, D. Darmansyah","doi":"10.25008/parahita.v4i2.105","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Urgensi pengabdian kepada Masyarakat ini adalah bagaimana Koperasi Produsen Cahaya Mutiara Mandiri (PCMM) harus memenuhi syarat organik untuk peningkatan devisa. Namun, koperasi menghadapi beberapa permasalahan, seperti profit dan produksi yang rendah, serta penggunaan input eksternal yang tinggi, sehingga biaya produksi meningkat. Tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan produksi kopi, mengurangi penggunaan input dari luar dan menekan biaya produksi. Tujuan itu didasarkan pada konsep Low External Input Sustainable Agriculture (LEISA). Untuk solusi meningkatkan produksi yang rendah, IPTEK yang diterapkan adalah mendampingi pengelola koperasi dalam pembuatan kompos organik yang terbuat dari tumbuhan thitonia, kirinyuh yang memiliki unsur hara tinggi. Selanjutnya solusi untuk masalah penggunaan input dari luar yang tinggi dilakukan dengan menggunakan bahan-bahan lokal seperti tumbuhan thitonia dan kirinyuh yang dapat digunakan sebagai pupuk organik. Berdasarkan hasil evaluasi terhadap seluruh peserta yang mengikuti kegiatan, terjadi peningkatan pemahaman dan keterampilan pada seluruh peserta pelatihan. Anggota koperasi dan petani memahami pupuk organik/kompos secara umum sebelum pelatihan 85,7%, dan sesudah pelatihan 100%, Mengetahui pemanfaatan dan pengolahan limbah organik sebelum pelatihan 64,2%, dan sesudah pelatihan 92,8%, Mampu melakukan pembuatan kompos, dan MOL sebelum pelatihan 42,8%, dan sesudah pelatihan 85,7%.","PeriodicalId":239721,"journal":{"name":"PARAHITA : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat","volume":"30 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-01-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Pendampingan Optimalisasi Penerapan Low External Input Sustainable Agriculture pada Budidaya Kopi Arabika sebagai Komoditi Unggulan di Kabupaten Bener Meriah\",\"authors\":\"Amda Resdiar, Muhammad Afrillah, D. Darmansyah\",\"doi\":\"10.25008/parahita.v4i2.105\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Urgensi pengabdian kepada Masyarakat ini adalah bagaimana Koperasi Produsen Cahaya Mutiara Mandiri (PCMM) harus memenuhi syarat organik untuk peningkatan devisa. Namun, koperasi menghadapi beberapa permasalahan, seperti profit dan produksi yang rendah, serta penggunaan input eksternal yang tinggi, sehingga biaya produksi meningkat. Tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan produksi kopi, mengurangi penggunaan input dari luar dan menekan biaya produksi. Tujuan itu didasarkan pada konsep Low External Input Sustainable Agriculture (LEISA). Untuk solusi meningkatkan produksi yang rendah, IPTEK yang diterapkan adalah mendampingi pengelola koperasi dalam pembuatan kompos organik yang terbuat dari tumbuhan thitonia, kirinyuh yang memiliki unsur hara tinggi. Selanjutnya solusi untuk masalah penggunaan input dari luar yang tinggi dilakukan dengan menggunakan bahan-bahan lokal seperti tumbuhan thitonia dan kirinyuh yang dapat digunakan sebagai pupuk organik. Berdasarkan hasil evaluasi terhadap seluruh peserta yang mengikuti kegiatan, terjadi peningkatan pemahaman dan keterampilan pada seluruh peserta pelatihan. Anggota koperasi dan petani memahami pupuk organik/kompos secara umum sebelum pelatihan 85,7%, dan sesudah pelatihan 100%, Mengetahui pemanfaatan dan pengolahan limbah organik sebelum pelatihan 64,2%, dan sesudah pelatihan 92,8%, Mampu melakukan pembuatan kompos, dan MOL sebelum pelatihan 42,8%, dan sesudah pelatihan 85,7%.\",\"PeriodicalId\":239721,\"journal\":{\"name\":\"PARAHITA : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat\",\"volume\":\"30 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2024-01-01\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"PARAHITA : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.25008/parahita.v4i2.105\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"PARAHITA : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.25008/parahita.v4i2.105","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Pendampingan Optimalisasi Penerapan Low External Input Sustainable Agriculture pada Budidaya Kopi Arabika sebagai Komoditi Unggulan di Kabupaten Bener Meriah
Urgensi pengabdian kepada Masyarakat ini adalah bagaimana Koperasi Produsen Cahaya Mutiara Mandiri (PCMM) harus memenuhi syarat organik untuk peningkatan devisa. Namun, koperasi menghadapi beberapa permasalahan, seperti profit dan produksi yang rendah, serta penggunaan input eksternal yang tinggi, sehingga biaya produksi meningkat. Tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan produksi kopi, mengurangi penggunaan input dari luar dan menekan biaya produksi. Tujuan itu didasarkan pada konsep Low External Input Sustainable Agriculture (LEISA). Untuk solusi meningkatkan produksi yang rendah, IPTEK yang diterapkan adalah mendampingi pengelola koperasi dalam pembuatan kompos organik yang terbuat dari tumbuhan thitonia, kirinyuh yang memiliki unsur hara tinggi. Selanjutnya solusi untuk masalah penggunaan input dari luar yang tinggi dilakukan dengan menggunakan bahan-bahan lokal seperti tumbuhan thitonia dan kirinyuh yang dapat digunakan sebagai pupuk organik. Berdasarkan hasil evaluasi terhadap seluruh peserta yang mengikuti kegiatan, terjadi peningkatan pemahaman dan keterampilan pada seluruh peserta pelatihan. Anggota koperasi dan petani memahami pupuk organik/kompos secara umum sebelum pelatihan 85,7%, dan sesudah pelatihan 100%, Mengetahui pemanfaatan dan pengolahan limbah organik sebelum pelatihan 64,2%, dan sesudah pelatihan 92,8%, Mampu melakukan pembuatan kompos, dan MOL sebelum pelatihan 42,8%, dan sesudah pelatihan 85,7%.