Petrus Setya Murdapa, S. Hanafi, Chatarina Dian Indrawati
{"title":"利用系统动力学方法建立批量排队系统模型:马迪恩一家米店的案例研究","authors":"Petrus Setya Murdapa, S. Hanafi, Chatarina Dian Indrawati","doi":"10.22441/pasti.2023.v17i2.006","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Fenomena antrian banyak dimodelkan dengan cara mendifinisikan keseluruhan state sistem, dilanjutkan dengan menyusun diagram transisi antar state, dan menyusun algoritma perhitungan numeriknya, ketika pemodelan secara analitik murni tidak berhasil dilakukan. Pada kenyataannya ada begitu banyak state yang terlibat maka pemodelan numerik pun dapat gagal pula dalam menggeneralisasi alur transisi antar statenya. Dalam tahap ini, pemodelan pun menjadi buntu. Penggunaan teknik system dynamics menjadikan pemodel terbebas dari permasalahan pendifinisain state-state. Dengan cara ini perumusan model sistem antrian di mana proses kedatangan dan proses keberangkatan bersifat batch menjadi lebih mudah. Model dikenakan untuk membahas satu contoh kasus, yaitu kasus sistem persediaan beras. Ketika proses kedatangan dan keberangkatan bersifat random dan batch, maka pengendalian antrian dilakukan dengan menetapkan batas bawah dan atas antrian.","PeriodicalId":106625,"journal":{"name":"Jurnal PASTI (Penelitian dan Aplikasi Sistem dan Teknik Industri)","volume":"47 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-08-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Pemodelan Sistem Antrian Batch Menggunakan Metode System dynamics: Studi Kasus pada suatu Toko Beras di Madiun\",\"authors\":\"Petrus Setya Murdapa, S. Hanafi, Chatarina Dian Indrawati\",\"doi\":\"10.22441/pasti.2023.v17i2.006\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Fenomena antrian banyak dimodelkan dengan cara mendifinisikan keseluruhan state sistem, dilanjutkan dengan menyusun diagram transisi antar state, dan menyusun algoritma perhitungan numeriknya, ketika pemodelan secara analitik murni tidak berhasil dilakukan. Pada kenyataannya ada begitu banyak state yang terlibat maka pemodelan numerik pun dapat gagal pula dalam menggeneralisasi alur transisi antar statenya. Dalam tahap ini, pemodelan pun menjadi buntu. Penggunaan teknik system dynamics menjadikan pemodel terbebas dari permasalahan pendifinisain state-state. Dengan cara ini perumusan model sistem antrian di mana proses kedatangan dan proses keberangkatan bersifat batch menjadi lebih mudah. Model dikenakan untuk membahas satu contoh kasus, yaitu kasus sistem persediaan beras. Ketika proses kedatangan dan keberangkatan bersifat random dan batch, maka pengendalian antrian dilakukan dengan menetapkan batas bawah dan atas antrian.\",\"PeriodicalId\":106625,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal PASTI (Penelitian dan Aplikasi Sistem dan Teknik Industri)\",\"volume\":\"47 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-08-27\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal PASTI (Penelitian dan Aplikasi Sistem dan Teknik Industri)\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.22441/pasti.2023.v17i2.006\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal PASTI (Penelitian dan Aplikasi Sistem dan Teknik Industri)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22441/pasti.2023.v17i2.006","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Pemodelan Sistem Antrian Batch Menggunakan Metode System dynamics: Studi Kasus pada suatu Toko Beras di Madiun
Fenomena antrian banyak dimodelkan dengan cara mendifinisikan keseluruhan state sistem, dilanjutkan dengan menyusun diagram transisi antar state, dan menyusun algoritma perhitungan numeriknya, ketika pemodelan secara analitik murni tidak berhasil dilakukan. Pada kenyataannya ada begitu banyak state yang terlibat maka pemodelan numerik pun dapat gagal pula dalam menggeneralisasi alur transisi antar statenya. Dalam tahap ini, pemodelan pun menjadi buntu. Penggunaan teknik system dynamics menjadikan pemodel terbebas dari permasalahan pendifinisain state-state. Dengan cara ini perumusan model sistem antrian di mana proses kedatangan dan proses keberangkatan bersifat batch menjadi lebih mudah. Model dikenakan untuk membahas satu contoh kasus, yaitu kasus sistem persediaan beras. Ketika proses kedatangan dan keberangkatan bersifat random dan batch, maka pengendalian antrian dilakukan dengan menetapkan batas bawah dan atas antrian.