{"title":"在印度尼西亚边境地区努努坎县 SUNGAI NYAMUK 村,通过 PENTAHELIX 协作在实现性别平等方面的作用,实施妇女友好村项目","authors":"Nur Indah Noviyanti Rahman","doi":"10.35334/neotyce.v3i2.4412","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kualitas hidup masyarakat di wilayah perbatasan masih menjadi perhatian serius, khususnya pada perempuan dan anak di Kalimantan Utara wilayah perbatasan. Hal ini disebabkan masih terjadinya ketimpangan kekerasan berbasis gender. Jika kita merujuk kepada prioritas nasional RPJMN (2020-2024), bahwa salah satu point prioritas yakni meningkatkan SDM berkualitas dan berdaya saing di desa melalui pengarusutamaan gender. Desa ini cukup unik karena berbatas langsung dengan Tawau malaisya. Jika melihat data jumlah perempuan dan laki-laki di desa Sungai nyamuk tidak jauh berbeda perempuan (2.568 jiwa) dan laki-laki (2.449 jiwa), namun potensi yang besar pada jumlah perempuan tidak berbanding lurus terhadap akses kesempatan terhadap perempuan. Di lingkungan pemerintah desa hanya terdapat 2 perempuan sebagai perangkat pemerintah desa dan BPD. Pada aspek pekerjaan sebanyak 1.107 perempuan mengurus rumah tangga, 659 tidak memiliki pekerjaan. Hal ini disebabkan karena masih kentalnya budaya patriarki dan sub ordinasi. Dampaknya menyebabkan kasus perkawinan sebanyak 13 kasus di Desa Sungai Nyamuk tahun 2022, dan terjadinya kasus kekerasan pada perempuan. Adanya keterbatasan sumber daya dari pemerintah desa Sungai Nyamuk, maka masalah ketimpangan gender masih menjadi masalah serius yang mengakibatkan rendahnya kualitas dan kesejahteraan pada dalam mengakses hak-hak perempuan di daerah perbatasan. Dalam upaya menciptakan pembangunan desa yang mampu mengakomodir peran peningkatan perempuaan, maka tim pengusul (Universitas Borneo Tarakan) bersama mitra (Pemerintah Desa Sungai nyamuk) mengusulkan program pemberdayaan berbasis masyarakat dengan judul “Implementasi Desa Ramah Perempuan Melalui Peran Kolaborasi Pentahelix dalam Mewujudkan Kesetaraan Gender di Desa Sungai Nyamuk Kabupaten Nunukan Wilayah Perbatasan Indonesia” sehingga terwujud desa Mandiri yang mengintegrasikan mengintegrasikan perspektif gender dan hak perempuan ke dalam tata kelola penyelenggaraan pemerintahan desa, pembangunan desa, serta pembinaan dan pemberdayaan masyarakat desa, yang dilakukan secara terencana, menyeluruh, berkelanjutan.","PeriodicalId":201384,"journal":{"name":"Borneo Community Health Service Journal","volume":"54 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-08-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"IMPLEMENTASI DESA RAMAH PEREMPUAN MELALUI PERAN KOLABORASI PENTAHELIX DALAM MEWUJUDKAN KESETARAAN GENDER DI DESA SUNGAI NYAMUK KABUPATEN NUNUKAN WILAYAH PERBATASAN INDONESIA\",\"authors\":\"Nur Indah Noviyanti Rahman\",\"doi\":\"10.35334/neotyce.v3i2.4412\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Kualitas hidup masyarakat di wilayah perbatasan masih menjadi perhatian serius, khususnya pada perempuan dan anak di Kalimantan Utara wilayah perbatasan. Hal ini disebabkan masih terjadinya ketimpangan kekerasan berbasis gender. Jika kita merujuk kepada prioritas nasional RPJMN (2020-2024), bahwa salah satu point prioritas yakni meningkatkan SDM berkualitas dan berdaya saing di desa melalui pengarusutamaan gender. Desa ini cukup unik karena berbatas langsung dengan Tawau malaisya. Jika melihat data jumlah perempuan dan laki-laki di desa Sungai nyamuk tidak jauh berbeda perempuan (2.568 jiwa) dan laki-laki (2.449 jiwa), namun potensi yang besar pada jumlah perempuan tidak berbanding lurus terhadap akses kesempatan terhadap perempuan. Di lingkungan pemerintah desa hanya terdapat 2 perempuan sebagai perangkat pemerintah desa dan BPD. Pada aspek pekerjaan sebanyak 1.107 perempuan mengurus rumah tangga, 659 tidak memiliki pekerjaan. Hal ini disebabkan karena masih kentalnya budaya patriarki dan sub ordinasi. Dampaknya menyebabkan kasus perkawinan sebanyak 13 kasus di Desa Sungai Nyamuk tahun 2022, dan terjadinya kasus kekerasan pada perempuan. Adanya keterbatasan sumber daya dari pemerintah desa Sungai Nyamuk, maka masalah ketimpangan gender masih menjadi masalah serius yang mengakibatkan rendahnya kualitas dan kesejahteraan pada dalam mengakses hak-hak perempuan di daerah perbatasan. Dalam upaya menciptakan pembangunan desa yang mampu mengakomodir peran peningkatan perempuaan, maka tim pengusul (Universitas Borneo Tarakan) bersama mitra (Pemerintah Desa Sungai nyamuk) mengusulkan program pemberdayaan berbasis masyarakat dengan judul “Implementasi Desa Ramah Perempuan Melalui Peran Kolaborasi Pentahelix dalam Mewujudkan Kesetaraan Gender di Desa Sungai Nyamuk Kabupaten Nunukan Wilayah Perbatasan Indonesia” sehingga terwujud desa Mandiri yang mengintegrasikan mengintegrasikan perspektif gender dan hak perempuan ke dalam tata kelola penyelenggaraan pemerintahan desa, pembangunan desa, serta pembinaan dan pemberdayaan masyarakat desa, yang dilakukan secara terencana, menyeluruh, berkelanjutan.\",\"PeriodicalId\":201384,\"journal\":{\"name\":\"Borneo Community Health Service Journal\",\"volume\":\"54 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-08-30\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Borneo Community Health Service Journal\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.35334/neotyce.v3i2.4412\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Borneo Community Health Service Journal","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.35334/neotyce.v3i2.4412","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
边境地区人民的生活质量仍然令人严重关切,尤其是北加里曼丹边境地区的妇女和儿童。这是性别暴力不平等造成的。如果我们参考 RPJMN 的国家优先事项(2020-2024 年),其中一个优先事项就是通过性别主流化来提高村庄人力资源的质量和竞争力。这个村庄非常独特,因为它与马来西亚的斗湖直接接壤。如果查看 Sungai Nyamuk 村的男女人数数据,女性(2,568 人)和男性(2,449 人)之间的差异并不大,但女性人数的巨大潜力与女性获得的机会并不成正比。在乡政府中,只有 2 名女性担任乡政府官员和 BPD。在就业方面,有 1 107 名妇女料理家务,659 名妇女没有工作。这是由于浓厚的父权文化和从属关系造成的。受此影响,2022 年在 Sungai Nyamuk 村发生了 13 起婚姻案件和针对妇女的暴力案件。由于 Sungai Nyamuk 村政府的资源有限,性别不平等问题依然严重,导致边境地区妇女在获得权利方面的质量和福利低下。为了创建能够容纳更多妇女角色的村庄发展,提案团队(婆罗洲塔拉干大学)与合作伙伴 (Sungai Nyamuk 村政府)共同提出了一项以社区为基础的赋权计划,题为 "通过 Pentahelix 在印尼边境地区努努干县 Sungai Nyamuk 村实现性别平等中的合作作用,实施妇女友好型村庄",从而建立一个独立的村庄,将性别观点和妇女权利纳入村庄治理、村庄发展以及村庄社区发展和赋权中,并以有计划、全面、可持续的方式进行。
IMPLEMENTASI DESA RAMAH PEREMPUAN MELALUI PERAN KOLABORASI PENTAHELIX DALAM MEWUJUDKAN KESETARAAN GENDER DI DESA SUNGAI NYAMUK KABUPATEN NUNUKAN WILAYAH PERBATASAN INDONESIA
Kualitas hidup masyarakat di wilayah perbatasan masih menjadi perhatian serius, khususnya pada perempuan dan anak di Kalimantan Utara wilayah perbatasan. Hal ini disebabkan masih terjadinya ketimpangan kekerasan berbasis gender. Jika kita merujuk kepada prioritas nasional RPJMN (2020-2024), bahwa salah satu point prioritas yakni meningkatkan SDM berkualitas dan berdaya saing di desa melalui pengarusutamaan gender. Desa ini cukup unik karena berbatas langsung dengan Tawau malaisya. Jika melihat data jumlah perempuan dan laki-laki di desa Sungai nyamuk tidak jauh berbeda perempuan (2.568 jiwa) dan laki-laki (2.449 jiwa), namun potensi yang besar pada jumlah perempuan tidak berbanding lurus terhadap akses kesempatan terhadap perempuan. Di lingkungan pemerintah desa hanya terdapat 2 perempuan sebagai perangkat pemerintah desa dan BPD. Pada aspek pekerjaan sebanyak 1.107 perempuan mengurus rumah tangga, 659 tidak memiliki pekerjaan. Hal ini disebabkan karena masih kentalnya budaya patriarki dan sub ordinasi. Dampaknya menyebabkan kasus perkawinan sebanyak 13 kasus di Desa Sungai Nyamuk tahun 2022, dan terjadinya kasus kekerasan pada perempuan. Adanya keterbatasan sumber daya dari pemerintah desa Sungai Nyamuk, maka masalah ketimpangan gender masih menjadi masalah serius yang mengakibatkan rendahnya kualitas dan kesejahteraan pada dalam mengakses hak-hak perempuan di daerah perbatasan. Dalam upaya menciptakan pembangunan desa yang mampu mengakomodir peran peningkatan perempuaan, maka tim pengusul (Universitas Borneo Tarakan) bersama mitra (Pemerintah Desa Sungai nyamuk) mengusulkan program pemberdayaan berbasis masyarakat dengan judul “Implementasi Desa Ramah Perempuan Melalui Peran Kolaborasi Pentahelix dalam Mewujudkan Kesetaraan Gender di Desa Sungai Nyamuk Kabupaten Nunukan Wilayah Perbatasan Indonesia” sehingga terwujud desa Mandiri yang mengintegrasikan mengintegrasikan perspektif gender dan hak perempuan ke dalam tata kelola penyelenggaraan pemerintahan desa, pembangunan desa, serta pembinaan dan pemberdayaan masyarakat desa, yang dilakukan secara terencana, menyeluruh, berkelanjutan.