{"title":"博格尔县帕杜雷南村普拉兰西亚人高血压发病率的影响因素","authors":"Iik Hikmawati, Walliyana Kusumaningati","doi":"10.52365/jhn.v9i2.731","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Hypertension is a degenerative disease or a non-communicable disease known as the \"silent killer\" because this disease has no complaints, so it is only known if the patient has complications. Therefore efforts to prevent or treat hypertension can be carried out in the pre-elderly to reduce the incidence of hypertension in the elderly. The purpose of this study was to analyze the relationship between sodium intake, fat intake, nutritional status, visceral fat and physical activity with hypertension in the elderly in Padurenan Village, Bogor Regency. This study is observational with a cross sectional approach. The sample in this study were 65 pre-elderly people using simple random sampling technique. Hypertension data collected using digital sphygmomanometer, sodium intake data by SQ-FFQ, fat intake data by 2x24 hour Food Recall, body weight and visceral fat data by BIA, physical activity data by PAL and height measurement by microtoise. Data analysis used was univariate analysis and bivariate analysis with the chi suare test using SPSS. The results of the chi square test showed that there was a relationship between sodium intake (p=0.000), fat intake (p=0.002), visceral fat (p=0.000), physical activity (p=0.009) and the incidence of hypertension in the elderly. There is no relationship between nutritional status and the incidence of hypertension in the elderly (p = 0.093). Communities are expected to consume nutritious food, limit sodium and fat intake and carry out physical activity, especially for the pre-elderly in order to improve good health status and achieve a healthy elderly condition.Hipertensi merupakan penyakit degeneratif atau penyakit tidak menular yang dikenal dengan sebutan “pembunuh senyap” atau ”silent killer” dikarenakan penyakit ini tanpa keluhan sehingga baru diketahui apabila penderita mengalami komplikasi. Oleh karena itu upaya pencegahan atau penanganan hipertensi dapat dilakukan pada pra lansia untuk mengurangi kejadian hipertensi pada lansia. tujuan dar penelitian ini yaitu untuk menganalisis hubungan antara asupan natrium, asupan lemak, status gizi, lemak visceral dan aktifitas fisik dengan hipertensi pada pra lansia di Desa Padurenan Kabupaten Bogor. Peilitian ini bersifat observasional dengan pendekatan cross sectional. Sampel pada penelitian ini yaitu sebanyak 65 pra lansia dengan menggunakan teknik simple random sampling. Pengumpulan data hipertensi menggunakan spigmomanometer digital, data asupan natrium dengan SQ-FFQ, data asupan lemak dengan Food Recall 2x24 jam, data berat badan dan lemak visceral dengan BIA, data aktifitas fisik dengan PAL dan pengukuran tinggi badan dengan microtoise. Analisis data yang digunakan yaitu analisis univariat dan analisis bivariat dengan uji chi suare menggunakan SPSS. Hasil uji chi square menunjukkan bahwa teradpat hubungan antara asupan natrium (p=0.000), asupan lemak (p=0.002), lemak visceral (p=0.000), aktfitas fisik (p=0.009) dengan kejadian hipertensi pada pra lansia. Tidak terdapat hubungan antara status gizi dengan kejadian hiperrtensi pada pra lansia (p=0.093). Masyarakat diharapkan untuk mengonsumsi makanan bergizi, membatasi asupan natrium dan lemak serta melakukan aktifitas fisik terutama pada pra lansia agar dapat meningkatkan status kesehatan yang baik dan dapat mencapai kondisi lansia yang sehat.","PeriodicalId":202640,"journal":{"name":"JOURNAL HEALTH AND NUTRITIONS","volume":"26 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-09-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"FAKTOR-FAKTOR KEJADIAN HIPERTENSI PADA PRALANSIA DI DESA PADURENAN KABUPATEN BOGOR \",\"authors\":\"Iik Hikmawati, Walliyana Kusumaningati\",\"doi\":\"10.52365/jhn.v9i2.731\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Hypertension is a degenerative disease or a non-communicable disease known as the \\\"silent killer\\\" because this disease has no complaints, so it is only known if the patient has complications. Therefore efforts to prevent or treat hypertension can be carried out in the pre-elderly to reduce the incidence of hypertension in the elderly. The purpose of this study was to analyze the relationship between sodium intake, fat intake, nutritional status, visceral fat and physical activity with hypertension in the elderly in Padurenan Village, Bogor Regency. This study is observational with a cross sectional approach. The sample in this study were 65 pre-elderly people using simple random sampling technique. Hypertension data collected using digital sphygmomanometer, sodium intake data by SQ-FFQ, fat intake data by 2x24 hour Food Recall, body weight and visceral fat data by BIA, physical activity data by PAL and height measurement by microtoise. Data analysis used was univariate analysis and bivariate analysis with the chi suare test using SPSS. The results of the chi square test showed that there was a relationship between sodium intake (p=0.000), fat intake (p=0.002), visceral fat (p=0.000), physical activity (p=0.009) and the incidence of hypertension in the elderly. There is no relationship between nutritional status and the incidence of hypertension in the elderly (p = 0.093). Communities are expected to consume nutritious food, limit sodium and fat intake and carry out physical activity, especially for the pre-elderly in order to improve good health status and achieve a healthy elderly condition.Hipertensi merupakan penyakit degeneratif atau penyakit tidak menular yang dikenal dengan sebutan “pembunuh senyap” atau ”silent killer” dikarenakan penyakit ini tanpa keluhan sehingga baru diketahui apabila penderita mengalami komplikasi. Oleh karena itu upaya pencegahan atau penanganan hipertensi dapat dilakukan pada pra lansia untuk mengurangi kejadian hipertensi pada lansia. tujuan dar penelitian ini yaitu untuk menganalisis hubungan antara asupan natrium, asupan lemak, status gizi, lemak visceral dan aktifitas fisik dengan hipertensi pada pra lansia di Desa Padurenan Kabupaten Bogor. Peilitian ini bersifat observasional dengan pendekatan cross sectional. Sampel pada penelitian ini yaitu sebanyak 65 pra lansia dengan menggunakan teknik simple random sampling. Pengumpulan data hipertensi menggunakan spigmomanometer digital, data asupan natrium dengan SQ-FFQ, data asupan lemak dengan Food Recall 2x24 jam, data berat badan dan lemak visceral dengan BIA, data aktifitas fisik dengan PAL dan pengukuran tinggi badan dengan microtoise. Analisis data yang digunakan yaitu analisis univariat dan analisis bivariat dengan uji chi suare menggunakan SPSS. Hasil uji chi square menunjukkan bahwa teradpat hubungan antara asupan natrium (p=0.000), asupan lemak (p=0.002), lemak visceral (p=0.000), aktfitas fisik (p=0.009) dengan kejadian hipertensi pada pra lansia. Tidak terdapat hubungan antara status gizi dengan kejadian hiperrtensi pada pra lansia (p=0.093). Masyarakat diharapkan untuk mengonsumsi makanan bergizi, membatasi asupan natrium dan lemak serta melakukan aktifitas fisik terutama pada pra lansia agar dapat meningkatkan status kesehatan yang baik dan dapat mencapai kondisi lansia yang sehat.\",\"PeriodicalId\":202640,\"journal\":{\"name\":\"JOURNAL HEALTH AND NUTRITIONS\",\"volume\":\"26 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-09-01\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"JOURNAL HEALTH AND NUTRITIONS\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.52365/jhn.v9i2.731\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JOURNAL HEALTH AND NUTRITIONS","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.52365/jhn.v9i2.731","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
高血压是一种退行性疾病或非传染性疾病,被称为 "无声杀手",因为这种疾病没有任何主诉,只有当患者出现并发症时才会被发现。因此,可以在老年前期开展预防或治疗高血压的工作,以减少老年高血压的发病率。本研究旨在分析茂物县 Padurenan 村老年人钠摄入量、脂肪摄入量、营养状况、内脏脂肪和体力活动与高血压之间的关系。本研究采用横断面观察法。研究采用简单随机抽样技术,抽取了 65 名老年人作为样本。使用数字血压计收集高血压数据,使用 SQ-FFQ 收集钠摄入量数据,使用 2x24 小时食物回顾收集脂肪摄入量数据,使用 BIA 收集体重和内脏脂肪数据,使用 PAL 收集体力活动数据,使用 microtoise 测量身高。使用 SPSS 对数据进行了单变量分析和双变量分析,并进行了卡方检验。卡方检验结果显示,钠摄入量(p=0.000)、脂肪摄入量(p=0.002)、内脏脂肪(p=0.000)、体力活动(p=0.009)与老年人高血压发病率之间存在关系。营养状况与老年人高血压发病率之间没有关系(p=0.093)。为了改善健康状况,实现健康的老年生活,各社区应摄入营养丰富的食物,限制钠和脂肪的摄入量,并进行体育锻炼,尤其是对老年前期人群。老年痴呆症(Hipertensi merupakan penyakit degeneratif atau penyakit tidak menular yang dikenal dengan sebutan "pembunuh senyap" atau "silent killer" dikarenakan penyakit ini tantpa keluhan sehingga baru diketahui apabila penderita mengalami komplikasi.此外,它还提供了大量的信息,以帮助人们了解在兰州的生活方式,从而提高兰州的生活质量。在茂物市的Desa Padurenan Kabupaten Bogor(茂物县警察局),我们正在开展一项名为 "在茂物市的兰花上种植蚜虫 "的项目,目的是帮助人们在兰花上种植蚜虫、螨虫、螨虫内脏和螨虫鱼类。该研究采用横断面观察法。调查对象为 65 名妇女,采用简单随机抽样技术。采集的数据包括:数字式血压计、SQ-FFQ 中性粒细胞数据、2x24 果酱食品召回数据、BIA 内脏器官和内脏器官数据、PAL 鱼类计数数据和微测鱼类计数数据。数据分析包括单变量分析和双变量分析,并使用 SPSS 进行分析。通过卡方检验可以发现,在兰花雌激素(P=0.000)、雌激素(P=0.002)、内脏雌激素(P=0.000)、鱼类雌激素(P=0.009)的作用下,兰花的雌激素水平均有所下降。与兰迪亚人的髋关节状况(p=0.093)相比,他们的髋关节状况更差(p=0.093)。这些人不仅能提高他们的健康水平,还能提高他们的饮食习惯和生活习惯,同时还能提高他们的生活质量。
FAKTOR-FAKTOR KEJADIAN HIPERTENSI PADA PRALANSIA DI DESA PADURENAN KABUPATEN BOGOR
Hypertension is a degenerative disease or a non-communicable disease known as the "silent killer" because this disease has no complaints, so it is only known if the patient has complications. Therefore efforts to prevent or treat hypertension can be carried out in the pre-elderly to reduce the incidence of hypertension in the elderly. The purpose of this study was to analyze the relationship between sodium intake, fat intake, nutritional status, visceral fat and physical activity with hypertension in the elderly in Padurenan Village, Bogor Regency. This study is observational with a cross sectional approach. The sample in this study were 65 pre-elderly people using simple random sampling technique. Hypertension data collected using digital sphygmomanometer, sodium intake data by SQ-FFQ, fat intake data by 2x24 hour Food Recall, body weight and visceral fat data by BIA, physical activity data by PAL and height measurement by microtoise. Data analysis used was univariate analysis and bivariate analysis with the chi suare test using SPSS. The results of the chi square test showed that there was a relationship between sodium intake (p=0.000), fat intake (p=0.002), visceral fat (p=0.000), physical activity (p=0.009) and the incidence of hypertension in the elderly. There is no relationship between nutritional status and the incidence of hypertension in the elderly (p = 0.093). Communities are expected to consume nutritious food, limit sodium and fat intake and carry out physical activity, especially for the pre-elderly in order to improve good health status and achieve a healthy elderly condition.Hipertensi merupakan penyakit degeneratif atau penyakit tidak menular yang dikenal dengan sebutan “pembunuh senyap” atau ”silent killer” dikarenakan penyakit ini tanpa keluhan sehingga baru diketahui apabila penderita mengalami komplikasi. Oleh karena itu upaya pencegahan atau penanganan hipertensi dapat dilakukan pada pra lansia untuk mengurangi kejadian hipertensi pada lansia. tujuan dar penelitian ini yaitu untuk menganalisis hubungan antara asupan natrium, asupan lemak, status gizi, lemak visceral dan aktifitas fisik dengan hipertensi pada pra lansia di Desa Padurenan Kabupaten Bogor. Peilitian ini bersifat observasional dengan pendekatan cross sectional. Sampel pada penelitian ini yaitu sebanyak 65 pra lansia dengan menggunakan teknik simple random sampling. Pengumpulan data hipertensi menggunakan spigmomanometer digital, data asupan natrium dengan SQ-FFQ, data asupan lemak dengan Food Recall 2x24 jam, data berat badan dan lemak visceral dengan BIA, data aktifitas fisik dengan PAL dan pengukuran tinggi badan dengan microtoise. Analisis data yang digunakan yaitu analisis univariat dan analisis bivariat dengan uji chi suare menggunakan SPSS. Hasil uji chi square menunjukkan bahwa teradpat hubungan antara asupan natrium (p=0.000), asupan lemak (p=0.002), lemak visceral (p=0.000), aktfitas fisik (p=0.009) dengan kejadian hipertensi pada pra lansia. Tidak terdapat hubungan antara status gizi dengan kejadian hiperrtensi pada pra lansia (p=0.093). Masyarakat diharapkan untuk mengonsumsi makanan bergizi, membatasi asupan natrium dan lemak serta melakukan aktifitas fisik terutama pada pra lansia agar dapat meningkatkan status kesehatan yang baik dan dapat mencapai kondisi lansia yang sehat.