M. Zaki, Nasrullah Razali, Muhammad Rizki, Syahrul Fahmi
{"title":"发酵时间对利用果皮废料生产生物乙醇的影响","authors":"M. Zaki, Nasrullah Razali, Muhammad Rizki, Syahrul Fahmi","doi":"10.32672/jse.v7i4.6582","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penelitian ini mangkaji pengaruh waktu fermentasi terhadap produksi bioetanol dari limbah kulit nenas dan kulit jeruk sebagai sumber selulosa. Percobaan dilangsungkan dengan metode sakarifikasi asam dengan menggunakan HCl dan fermentasi anaerobik menggunakan ragi saccharomyces cerevisiae. Â Setelah proses pemurnian produk hasil fermentasi, kadar bioetanol yang paling tinggi dari kulit nenas didapat sebesar 3,3%. Nilai ini dicapai pada saat fermentasi dilangsungkan selama 5 jam dan massa ragi yang ditambahkan sebesar 15 g. Sedangkan kadar bioetanol dari kulit jeruk terttinggi juga diperoleh pada waktu fermentasi 5 jam dan variasi massa ragi seberat 15 g yaitu sebesar 1,7%. Demikian juga halnya dengan volume bioetanol yang dihasilkan setelah pemurnian, dimana volume bioetanol dari limbah kulit nenas lebih banyak diperoleh yaitu sebesar 3,5 mL dibandingkan dengan bioetanol dari limbah kulit jeruk jeruk yaitu hanya sebesar 3,3 mL. Hal ini disebabkan oleh kadar gula yang terkandung didalam kulit nenas lebih tinggi dibandingkan yang terkandung dalam kulit jeruk. Oleh karena itu, pemanfaatan kulit buah nenas dan jeruk dapat digunakan untuk produksi bioetanol melalui pendekatan bioteknologi dengan menggunakan ragi saccharomyces cerevisiae.","PeriodicalId":17758,"journal":{"name":"Jurnal Serambi Engineering","volume":"46 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Pengaruh Waktu Fermentasi Terhadap Produksi Bioetanol Dari Limbah Kulit Buah\",\"authors\":\"M. Zaki, Nasrullah Razali, Muhammad Rizki, Syahrul Fahmi\",\"doi\":\"10.32672/jse.v7i4.6582\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Penelitian ini mangkaji pengaruh waktu fermentasi terhadap produksi bioetanol dari limbah kulit nenas dan kulit jeruk sebagai sumber selulosa. Percobaan dilangsungkan dengan metode sakarifikasi asam dengan menggunakan HCl dan fermentasi anaerobik menggunakan ragi saccharomyces cerevisiae. Â Setelah proses pemurnian produk hasil fermentasi, kadar bioetanol yang paling tinggi dari kulit nenas didapat sebesar 3,3%. Nilai ini dicapai pada saat fermentasi dilangsungkan selama 5 jam dan massa ragi yang ditambahkan sebesar 15 g. Sedangkan kadar bioetanol dari kulit jeruk terttinggi juga diperoleh pada waktu fermentasi 5 jam dan variasi massa ragi seberat 15 g yaitu sebesar 1,7%. Demikian juga halnya dengan volume bioetanol yang dihasilkan setelah pemurnian, dimana volume bioetanol dari limbah kulit nenas lebih banyak diperoleh yaitu sebesar 3,5 mL dibandingkan dengan bioetanol dari limbah kulit jeruk jeruk yaitu hanya sebesar 3,3 mL. Hal ini disebabkan oleh kadar gula yang terkandung didalam kulit nenas lebih tinggi dibandingkan yang terkandung dalam kulit jeruk. Oleh karena itu, pemanfaatan kulit buah nenas dan jeruk dapat digunakan untuk produksi bioetanol melalui pendekatan bioteknologi dengan menggunakan ragi saccharomyces cerevisiae.\",\"PeriodicalId\":17758,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Serambi Engineering\",\"volume\":\"46 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-09-30\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Serambi Engineering\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.32672/jse.v7i4.6582\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Serambi Engineering","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.32672/jse.v7i4.6582","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Pengaruh Waktu Fermentasi Terhadap Produksi Bioetanol Dari Limbah Kulit Buah
Penelitian ini mangkaji pengaruh waktu fermentasi terhadap produksi bioetanol dari limbah kulit nenas dan kulit jeruk sebagai sumber selulosa. Percobaan dilangsungkan dengan metode sakarifikasi asam dengan menggunakan HCl dan fermentasi anaerobik menggunakan ragi saccharomyces cerevisiae. Â Setelah proses pemurnian produk hasil fermentasi, kadar bioetanol yang paling tinggi dari kulit nenas didapat sebesar 3,3%. Nilai ini dicapai pada saat fermentasi dilangsungkan selama 5 jam dan massa ragi yang ditambahkan sebesar 15 g. Sedangkan kadar bioetanol dari kulit jeruk terttinggi juga diperoleh pada waktu fermentasi 5 jam dan variasi massa ragi seberat 15 g yaitu sebesar 1,7%. Demikian juga halnya dengan volume bioetanol yang dihasilkan setelah pemurnian, dimana volume bioetanol dari limbah kulit nenas lebih banyak diperoleh yaitu sebesar 3,5 mL dibandingkan dengan bioetanol dari limbah kulit jeruk jeruk yaitu hanya sebesar 3,3 mL. Hal ini disebabkan oleh kadar gula yang terkandung didalam kulit nenas lebih tinggi dibandingkan yang terkandung dalam kulit jeruk. Oleh karena itu, pemanfaatan kulit buah nenas dan jeruk dapat digunakan untuk produksi bioetanol melalui pendekatan bioteknologi dengan menggunakan ragi saccharomyces cerevisiae.