Nur Hayati, Fildzah ‘Adany, Crhistine Dyta Nugraeni, Iif Ahmad Syarif, R. Kurniawati
{"title":"丹戎色罗 PLTU 的粉煤灰特性及其作为硅酸铝材料前体的潜力","authors":"Nur Hayati, Fildzah ‘Adany, Crhistine Dyta Nugraeni, Iif Ahmad Syarif, R. Kurniawati","doi":"10.30556/jtmb.vol19.no3.2023.1499","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Sekitar 500 juta ton hasil samping pembakaran batubara diproduksi setiap tahun, dengan abu layang yang menyumbang sekitar 70% dari produk samping tersebut. Oleh karena itu, pemanfaatan abu layang menjadi sangat penting karena jika tidak diolah dan dimanfaatkan dengan benar dapat berdampak buruk pada lingkungan dan kesehatan manusia. Pemanfaatan abu layang sangat dipengaruhi oleh karakteristiknya yang berbeda-beda pada setiap sumbernya karena dipengaruhi oleh jenis batubara, kondisi pembakaran, dan pendinginan. Oleh karena itu, pada penelitian ini dilakukan karakterisasi dengan menggunakan XRF dan XRD pada abu layang yang berasal dari PLTU Tanjung Selor. Berdasarkan ASTM C618, abu layang PLTU Tanjung Selor merupakan abu layang Kelas F karena memiliki total kandungan SiO2 + Al2O3 + Fe2O3 adalah 71,4% (>70%) dan CaO sebesar 13,83% (<15%). Hasil XRD juga menunjukkan bahwa abu layang ini didominasi oleh Fe2O3 dan SiO2 dengan munculnya puncak Fe2O3 (hematit) pada 2θ = 33,44; 35,57; 43,27° (PDF 01-073-0603) dan SiO2 (kuarsa) pada 2θ = 20,81; 26,63; 50,14; 57,26; 68,34° (PDF 01-085-0335). Karakteristik dari abu layang ini menunjukkan bahwa abu layang ini memiliki potensi sebagai prekursor untuk sintesis zeolit X dan P karena memiliki rasio SiO2/Al2O3 1,63. Selain itu, karena kandungan Si dan Al yang dominan abu layang ini juga berpotensi sebagai prekursor geopolimer, kandungan Fe yang dominan (27%) juga mampu meningkatkan kekuatan dari geopolimer.","PeriodicalId":118039,"journal":{"name":"Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara","volume":"221 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-10-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Karakteristik abu layang (fly ash) dari PLTU tanjung selor dan potensinya sebagai prekursor material aluminosilikat\",\"authors\":\"Nur Hayati, Fildzah ‘Adany, Crhistine Dyta Nugraeni, Iif Ahmad Syarif, R. Kurniawati\",\"doi\":\"10.30556/jtmb.vol19.no3.2023.1499\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Sekitar 500 juta ton hasil samping pembakaran batubara diproduksi setiap tahun, dengan abu layang yang menyumbang sekitar 70% dari produk samping tersebut. Oleh karena itu, pemanfaatan abu layang menjadi sangat penting karena jika tidak diolah dan dimanfaatkan dengan benar dapat berdampak buruk pada lingkungan dan kesehatan manusia. Pemanfaatan abu layang sangat dipengaruhi oleh karakteristiknya yang berbeda-beda pada setiap sumbernya karena dipengaruhi oleh jenis batubara, kondisi pembakaran, dan pendinginan. Oleh karena itu, pada penelitian ini dilakukan karakterisasi dengan menggunakan XRF dan XRD pada abu layang yang berasal dari PLTU Tanjung Selor. Berdasarkan ASTM C618, abu layang PLTU Tanjung Selor merupakan abu layang Kelas F karena memiliki total kandungan SiO2 + Al2O3 + Fe2O3 adalah 71,4% (>70%) dan CaO sebesar 13,83% (<15%). Hasil XRD juga menunjukkan bahwa abu layang ini didominasi oleh Fe2O3 dan SiO2 dengan munculnya puncak Fe2O3 (hematit) pada 2θ = 33,44; 35,57; 43,27° (PDF 01-073-0603) dan SiO2 (kuarsa) pada 2θ = 20,81; 26,63; 50,14; 57,26; 68,34° (PDF 01-085-0335). Karakteristik dari abu layang ini menunjukkan bahwa abu layang ini memiliki potensi sebagai prekursor untuk sintesis zeolit X dan P karena memiliki rasio SiO2/Al2O3 1,63. Selain itu, karena kandungan Si dan Al yang dominan abu layang ini juga berpotensi sebagai prekursor geopolimer, kandungan Fe yang dominan (27%) juga mampu meningkatkan kekuatan dari geopolimer.\",\"PeriodicalId\":118039,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara\",\"volume\":\"221 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-10-01\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.30556/jtmb.vol19.no3.2023.1499\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.30556/jtmb.vol19.no3.2023.1499","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
每年约产生 5 亿吨燃煤副产品,其中粉煤灰约占 70%。因此,粉煤灰的利用非常重要,因为如果处理和利用不当,会对环境和人类健康造成负面影响。粉煤灰的利用在很大程度上受到其特性的影响,不同来源的粉煤灰因煤炭类型、燃烧条件和冷却方式的不同而各不相同。因此,在本研究中,使用 XRF 和 XRD 对来自 PLTU Tanjung Selor 的粉煤灰进行了表征。根据 ASTM C618,PLTU Tanjung Selor 的粉煤灰属于 F 级粉煤灰,因为它的 SiO2 + Al2O3 + Fe2O3 总含量为 71.4%(>70%),CaO 总含量为 13.83%(<15%)。XRD 结果还显示,这种粉煤灰以 Fe2O3 和 SiO2 为主,在 2θ = 33.44;35.57;43.27°(PDF 01-073-0603)处出现了 Fe2O3(赤铁矿)峰,在 2θ = 20.81;26.63;50.14;57.26;68.34°(PDF 01-085-0335)处出现了 SiO2(石英)峰。这种粉煤灰的特性表明,它有可能成为合成沸石 X 和 P 的前驱体,因为它的 SiO2/Al2O3 比率为 1.63。此外,由于 Si 和 Al 的主要含量,这种粉煤灰还具有作为土工聚合物前体的潜力,主要的 Fe 含量(27%)还能提高土工聚合物的强度。
Karakteristik abu layang (fly ash) dari PLTU tanjung selor dan potensinya sebagai prekursor material aluminosilikat
Sekitar 500 juta ton hasil samping pembakaran batubara diproduksi setiap tahun, dengan abu layang yang menyumbang sekitar 70% dari produk samping tersebut. Oleh karena itu, pemanfaatan abu layang menjadi sangat penting karena jika tidak diolah dan dimanfaatkan dengan benar dapat berdampak buruk pada lingkungan dan kesehatan manusia. Pemanfaatan abu layang sangat dipengaruhi oleh karakteristiknya yang berbeda-beda pada setiap sumbernya karena dipengaruhi oleh jenis batubara, kondisi pembakaran, dan pendinginan. Oleh karena itu, pada penelitian ini dilakukan karakterisasi dengan menggunakan XRF dan XRD pada abu layang yang berasal dari PLTU Tanjung Selor. Berdasarkan ASTM C618, abu layang PLTU Tanjung Selor merupakan abu layang Kelas F karena memiliki total kandungan SiO2 + Al2O3 + Fe2O3 adalah 71,4% (>70%) dan CaO sebesar 13,83% (<15%). Hasil XRD juga menunjukkan bahwa abu layang ini didominasi oleh Fe2O3 dan SiO2 dengan munculnya puncak Fe2O3 (hematit) pada 2θ = 33,44; 35,57; 43,27° (PDF 01-073-0603) dan SiO2 (kuarsa) pada 2θ = 20,81; 26,63; 50,14; 57,26; 68,34° (PDF 01-085-0335). Karakteristik dari abu layang ini menunjukkan bahwa abu layang ini memiliki potensi sebagai prekursor untuk sintesis zeolit X dan P karena memiliki rasio SiO2/Al2O3 1,63. Selain itu, karena kandungan Si dan Al yang dominan abu layang ini juga berpotensi sebagai prekursor geopolimer, kandungan Fe yang dominan (27%) juga mampu meningkatkan kekuatan dari geopolimer.