Priatmadani Priatmadani, Hanifah Ukti Anjarweni, Shalihati Melani Putri, Anugerah Surya Pramana, R. Palupi, Budiasih Budiasih
{"title":"2021 年印度尼西亚幼儿发育迟缓患病率的决定因素","authors":"Priatmadani Priatmadani, Hanifah Ukti Anjarweni, Shalihati Melani Putri, Anugerah Surya Pramana, R. Palupi, Budiasih Budiasih","doi":"10.34123/semnasoffstat.v2023i1.1753","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Stunting adalah gangguan tumbuh kembang anak yang disebabkan asupan gizi yang kurang dan ditandai dengan tinggi badan di bawah standar. Angka prevalensi stunting di Indonesia masih melebihi rekomendasi WHO yaitu 20% yaitu sebesar 24,4%. Permasalahan stunting di Indonesia berhubungan dengan ketahanan pangan, kondisi ekonomi, dan sosial masyarakat. Dari aspek tersebut, variabel yang diduga mempengaruhi stunting di Indonesia antara lain pengeluaran makanan, kerawanan pangan, PMT pada ibu hamil KEK, ketidakcukupan pangan, tingkat pendidikan, dan sanitasi layak yang datanya didapat dari Kemenkes dan BPS. Hasil pemetaan persentase stunting didapat daerah yang memerlukan percepatan penurunan stunting berada pada provinsi bagian timur Indonesia dan terdapat autokorelasi spasial pada persentase stunting antarprovinsi di Indonesia. Berdasarkan model Spatial Autoregressive (SAR) hanya variabel tingkat pendidikan yang tidak berpengaruh signifikan dan persentase stunting pada suatu provinsi di Indonesia akan berpengaruh signifikan positif terhadap persentase stunting di provinsi sekitarnya.","PeriodicalId":213816,"journal":{"name":"Seminar Nasional Official Statistics","volume":"35 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-10-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Determinan Prevalensi Balita Stunting di Indonesia Tahun 2021\",\"authors\":\"Priatmadani Priatmadani, Hanifah Ukti Anjarweni, Shalihati Melani Putri, Anugerah Surya Pramana, R. Palupi, Budiasih Budiasih\",\"doi\":\"10.34123/semnasoffstat.v2023i1.1753\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Stunting adalah gangguan tumbuh kembang anak yang disebabkan asupan gizi yang kurang dan ditandai dengan tinggi badan di bawah standar. Angka prevalensi stunting di Indonesia masih melebihi rekomendasi WHO yaitu 20% yaitu sebesar 24,4%. Permasalahan stunting di Indonesia berhubungan dengan ketahanan pangan, kondisi ekonomi, dan sosial masyarakat. Dari aspek tersebut, variabel yang diduga mempengaruhi stunting di Indonesia antara lain pengeluaran makanan, kerawanan pangan, PMT pada ibu hamil KEK, ketidakcukupan pangan, tingkat pendidikan, dan sanitasi layak yang datanya didapat dari Kemenkes dan BPS. Hasil pemetaan persentase stunting didapat daerah yang memerlukan percepatan penurunan stunting berada pada provinsi bagian timur Indonesia dan terdapat autokorelasi spasial pada persentase stunting antarprovinsi di Indonesia. Berdasarkan model Spatial Autoregressive (SAR) hanya variabel tingkat pendidikan yang tidak berpengaruh signifikan dan persentase stunting pada suatu provinsi di Indonesia akan berpengaruh signifikan positif terhadap persentase stunting di provinsi sekitarnya.\",\"PeriodicalId\":213816,\"journal\":{\"name\":\"Seminar Nasional Official Statistics\",\"volume\":\"35 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-10-04\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Seminar Nasional Official Statistics\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.34123/semnasoffstat.v2023i1.1753\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Seminar Nasional Official Statistics","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.34123/semnasoffstat.v2023i1.1753","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Determinan Prevalensi Balita Stunting di Indonesia Tahun 2021
Stunting adalah gangguan tumbuh kembang anak yang disebabkan asupan gizi yang kurang dan ditandai dengan tinggi badan di bawah standar. Angka prevalensi stunting di Indonesia masih melebihi rekomendasi WHO yaitu 20% yaitu sebesar 24,4%. Permasalahan stunting di Indonesia berhubungan dengan ketahanan pangan, kondisi ekonomi, dan sosial masyarakat. Dari aspek tersebut, variabel yang diduga mempengaruhi stunting di Indonesia antara lain pengeluaran makanan, kerawanan pangan, PMT pada ibu hamil KEK, ketidakcukupan pangan, tingkat pendidikan, dan sanitasi layak yang datanya didapat dari Kemenkes dan BPS. Hasil pemetaan persentase stunting didapat daerah yang memerlukan percepatan penurunan stunting berada pada provinsi bagian timur Indonesia dan terdapat autokorelasi spasial pada persentase stunting antarprovinsi di Indonesia. Berdasarkan model Spatial Autoregressive (SAR) hanya variabel tingkat pendidikan yang tidak berpengaruh signifikan dan persentase stunting pada suatu provinsi di Indonesia akan berpengaruh signifikan positif terhadap persentase stunting di provinsi sekitarnya.