{"title":"文化和宗教传统与拉贾巴萨和基达顿瓜地区家庭中儿童性别鉴定的关系","authors":"Sirfia Kaulani Bungaalsa, Dalfian Dalfian, Slamet Widodo, Octa Reni Setiawati","doi":"10.33024/jikk.v9i10.10314","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstrak: Hubungan Tradisi Budaya dan Agama Terhadap Penentuan Jenis Kelamin Anak Pada Kelarga Di Wilayah KUA Rajabasa dan Kedaton. Jenis kelamin adalah perbedaan bentuk, sifat, dan fungsi biologis antara laki-laki dan perempuan yang menentukan peran mereka yang berbeda dalam reproduksi. Jenis kelamin manusia terbentuk ketika minggu ke delapan di dalam kandungan. Merencanakan jenis kelamin anak bukanlah sesuatu hal yang gaib, karena sel telur dan sperma bukanlah hal yang gaib melainkan benda hidup yang bisa dilihat menggunakan mikroskop sehingga memungkinkan untuk direkayasa dalam pembuahannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tradisi budaya dan agama terhadap penentuan jenis kelamin anak pada keluarga di wilayah KUA Rajabasa dan Kedaton. Penelitian yang dilakukan ini menggunakan metode analitik dengan pendekatan pengambilan data retrospektif. sampel penelitian ini adalah 300 responden dengan teknik pengambilan sampel menggunakan metode purposive random sampling. Analisa data menggunakan uji chi-square. Didapatkan bahwa hasil p value 0,491 (0,05), yang artinya tidak terdapat hubungan yang signifikan antara tradisi budaya terhadap jenis kelamin anak. Didapatkan bahwa hasil p value 0,011 (0,05), yang artinya terdapat hubungan yang signifikan antara tradisi agama terhadap jenis kelamin anak. Berdasarkan analisa dan pembahasan di atas tidak terdapat hubungan yang signifikan antara budaya dengan jenis kelamin anak yang tetapi terdapat hubungan yang signifikan antara agama dengan jenis kelamin anak","PeriodicalId":378092,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan","volume":"37 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-10-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"HUBUNGAN TRADISI BUDAYA DAN AGAMA TERHADAP PENENTUAN JENIS KELAMIN ANAK PADA KELUARGA DI WILAYAH KUA RAJABASA DAN KEDATON\",\"authors\":\"Sirfia Kaulani Bungaalsa, Dalfian Dalfian, Slamet Widodo, Octa Reni Setiawati\",\"doi\":\"10.33024/jikk.v9i10.10314\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Abstrak: Hubungan Tradisi Budaya dan Agama Terhadap Penentuan Jenis Kelamin Anak Pada Kelarga Di Wilayah KUA Rajabasa dan Kedaton. Jenis kelamin adalah perbedaan bentuk, sifat, dan fungsi biologis antara laki-laki dan perempuan yang menentukan peran mereka yang berbeda dalam reproduksi. Jenis kelamin manusia terbentuk ketika minggu ke delapan di dalam kandungan. Merencanakan jenis kelamin anak bukanlah sesuatu hal yang gaib, karena sel telur dan sperma bukanlah hal yang gaib melainkan benda hidup yang bisa dilihat menggunakan mikroskop sehingga memungkinkan untuk direkayasa dalam pembuahannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tradisi budaya dan agama terhadap penentuan jenis kelamin anak pada keluarga di wilayah KUA Rajabasa dan Kedaton. Penelitian yang dilakukan ini menggunakan metode analitik dengan pendekatan pengambilan data retrospektif. sampel penelitian ini adalah 300 responden dengan teknik pengambilan sampel menggunakan metode purposive random sampling. Analisa data menggunakan uji chi-square. Didapatkan bahwa hasil p value 0,491 (0,05), yang artinya tidak terdapat hubungan yang signifikan antara tradisi budaya terhadap jenis kelamin anak. Didapatkan bahwa hasil p value 0,011 (0,05), yang artinya terdapat hubungan yang signifikan antara tradisi agama terhadap jenis kelamin anak. Berdasarkan analisa dan pembahasan di atas tidak terdapat hubungan yang signifikan antara budaya dengan jenis kelamin anak yang tetapi terdapat hubungan yang signifikan antara agama dengan jenis kelamin anak\",\"PeriodicalId\":378092,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan\",\"volume\":\"37 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-10-10\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.33024/jikk.v9i10.10314\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33024/jikk.v9i10.10314","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
HUBUNGAN TRADISI BUDAYA DAN AGAMA TERHADAP PENENTUAN JENIS KELAMIN ANAK PADA KELUARGA DI WILAYAH KUA RAJABASA DAN KEDATON
Abstrak: Hubungan Tradisi Budaya dan Agama Terhadap Penentuan Jenis Kelamin Anak Pada Kelarga Di Wilayah KUA Rajabasa dan Kedaton. Jenis kelamin adalah perbedaan bentuk, sifat, dan fungsi biologis antara laki-laki dan perempuan yang menentukan peran mereka yang berbeda dalam reproduksi. Jenis kelamin manusia terbentuk ketika minggu ke delapan di dalam kandungan. Merencanakan jenis kelamin anak bukanlah sesuatu hal yang gaib, karena sel telur dan sperma bukanlah hal yang gaib melainkan benda hidup yang bisa dilihat menggunakan mikroskop sehingga memungkinkan untuk direkayasa dalam pembuahannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tradisi budaya dan agama terhadap penentuan jenis kelamin anak pada keluarga di wilayah KUA Rajabasa dan Kedaton. Penelitian yang dilakukan ini menggunakan metode analitik dengan pendekatan pengambilan data retrospektif. sampel penelitian ini adalah 300 responden dengan teknik pengambilan sampel menggunakan metode purposive random sampling. Analisa data menggunakan uji chi-square. Didapatkan bahwa hasil p value 0,491 (0,05), yang artinya tidak terdapat hubungan yang signifikan antara tradisi budaya terhadap jenis kelamin anak. Didapatkan bahwa hasil p value 0,011 (0,05), yang artinya terdapat hubungan yang signifikan antara tradisi agama terhadap jenis kelamin anak. Berdasarkan analisa dan pembahasan di atas tidak terdapat hubungan yang signifikan antara budaya dengan jenis kelamin anak yang tetapi terdapat hubungan yang signifikan antara agama dengan jenis kelamin anak