Ghaby Sava Aulanda, B. Wipranata, S. Santoso, Regina Suryadjaja, Klasifikasi Penyewa, Jenis Usaha
{"title":"重新定位 PASARAYA BLOK M 的战略,以增加吸引力","authors":"Ghaby Sava Aulanda, B. Wipranata, S. Santoso, Regina Suryadjaja, Klasifikasi Penyewa, Jenis Usaha","doi":"10.24912/stupa.v5i2.24355","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Repositioning a shopping mall is a strategic approach aimed at revitalizing and defining its image and tenant offerings to adapt to market dynamics. The competitive retail industry, particularly shopping malls, faces various challenges, including changing consumer behavior or lifestyles and the emergence of online shopping systems, all of which have been impacted by the global COVID-19 pandemic. To remain relevant and attract customers, shopping malls need to undergo a repositioning process, which involves realigning target market segmentation, brand identity, tenant mix, and overall positioning in the market. In more detail, the repositioning process generally involves several key steps, including market research, brand evaluation, and the implementation of new marketing concepts. This includes introducing new retail concepts, enhancing the ambiance and design of the shopping mall, integrating entertainment elements and unique experiences, and creating a diverse mix of tenants that appeal to the target market. By understanding the changing demands, shopping malls can adjust their offerings and shopping experiences to better cater to the target audience.This study utilizes a descriptive method to describe the market conditions and the physical environment surrounding Pasaraya Blok M. The research results in the identification of Pasaraya Blok M's position and the development of repositioning strategies considering various factors such as supply-demand, trade area, catchment area, and potential competitors. Keywords: market analyze; reposition; shopping mall; ; trade area; STP Abstrak Reposisi pusat perbelanjaan adalah pendekatan strategis yang bertujuan untuk menghidupkan kembali dan mendefinisikan citra dan penawaran penyewanya agar dapat beradaptasi dengan dinamika pasar. Sektor industri ritel yang kompetitif saat ini, khususnya pusat perbelanjaan menghadapi berbagai tantangan, termasuk perilaku konsumen atau gaya hidup yang berubah, sistem atau cara belanja online yang muncul, itu semua merupakan salah satu dari dampak peristiwa global pandemi COVID-19. Untuk tetap relevan dan menarik pelanggan, pusat perbelanjaan perlu menjalani proses reposisi, dimana proses reposisi pusat perbelanjaan melibatkan pengaturan ulang segmentasi target pasar, identitas merek, bauran penyewa, dan reposisi secara keseluruhan di pasar. Untuk lebih rinci reposisi umumnya melibatkan beberapa langkah kunci, termasuk riset pasar, evaluasi merek, dengan demikian diperlukan implementasi konsep pemasaran baru. Hal ini mencakup pengenalan konsep ritel baru, peningkatan suasana dan desain pusat perbelanjaan, integrasi elemen hiburan dan pengalaman yang unik serta kombinasi penyewa yang beragam yang menarik bagi target pasar. Dengan memahami perubahan permintaan pusat perbelanjaan dapat menyesuaikan penawarannya dan pengalaman berbelanja agar lebih sesuai dengan audiens target. Penelitian ini memakai metode deskriptif untuk menjelaskan kondisi pasar dan kondisi fisik lingkungan sekitar Pasaraya Blok M. Dalam penelitian ini menghasilkan identifikasi dari posisi Pasaraya Blok M, serta menghasilkan strategi reposisi dengan mempertimbangkan banyak faktor seperti supply-demand, trade area and catchment area, dan potential competitor.","PeriodicalId":129877,"journal":{"name":"Jurnal Sains, Teknologi, Urban, Perancangan, Arsitektur (Stupa)","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"STRATEGI REPOSISI PASARAYA BLOK M DALAM RANGKA MENINGKATKAN DAYA TARIK\",\"authors\":\"Ghaby Sava Aulanda, B. Wipranata, S. Santoso, Regina Suryadjaja, Klasifikasi Penyewa, Jenis Usaha\",\"doi\":\"10.24912/stupa.v5i2.24355\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Repositioning a shopping mall is a strategic approach aimed at revitalizing and defining its image and tenant offerings to adapt to market dynamics. The competitive retail industry, particularly shopping malls, faces various challenges, including changing consumer behavior or lifestyles and the emergence of online shopping systems, all of which have been impacted by the global COVID-19 pandemic. To remain relevant and attract customers, shopping malls need to undergo a repositioning process, which involves realigning target market segmentation, brand identity, tenant mix, and overall positioning in the market. In more detail, the repositioning process generally involves several key steps, including market research, brand evaluation, and the implementation of new marketing concepts. This includes introducing new retail concepts, enhancing the ambiance and design of the shopping mall, integrating entertainment elements and unique experiences, and creating a diverse mix of tenants that appeal to the target market. By understanding the changing demands, shopping malls can adjust their offerings and shopping experiences to better cater to the target audience.This study utilizes a descriptive method to describe the market conditions and the physical environment surrounding Pasaraya Blok M. The research results in the identification of Pasaraya Blok M's position and the development of repositioning strategies considering various factors such as supply-demand, trade area, catchment area, and potential competitors. Keywords: market analyze; reposition; shopping mall; ; trade area; STP Abstrak Reposisi pusat perbelanjaan adalah pendekatan strategis yang bertujuan untuk menghidupkan kembali dan mendefinisikan citra dan penawaran penyewanya agar dapat beradaptasi dengan dinamika pasar. Sektor industri ritel yang kompetitif saat ini, khususnya pusat perbelanjaan menghadapi berbagai tantangan, termasuk perilaku konsumen atau gaya hidup yang berubah, sistem atau cara belanja online yang muncul, itu semua merupakan salah satu dari dampak peristiwa global pandemi COVID-19. Untuk tetap relevan dan menarik pelanggan, pusat perbelanjaan perlu menjalani proses reposisi, dimana proses reposisi pusat perbelanjaan melibatkan pengaturan ulang segmentasi target pasar, identitas merek, bauran penyewa, dan reposisi secara keseluruhan di pasar. Untuk lebih rinci reposisi umumnya melibatkan beberapa langkah kunci, termasuk riset pasar, evaluasi merek, dengan demikian diperlukan implementasi konsep pemasaran baru. Hal ini mencakup pengenalan konsep ritel baru, peningkatan suasana dan desain pusat perbelanjaan, integrasi elemen hiburan dan pengalaman yang unik serta kombinasi penyewa yang beragam yang menarik bagi target pasar. Dengan memahami perubahan permintaan pusat perbelanjaan dapat menyesuaikan penawarannya dan pengalaman berbelanja agar lebih sesuai dengan audiens target. Penelitian ini memakai metode deskriptif untuk menjelaskan kondisi pasar dan kondisi fisik lingkungan sekitar Pasaraya Blok M. Dalam penelitian ini menghasilkan identifikasi dari posisi Pasaraya Blok M, serta menghasilkan strategi reposisi dengan mempertimbangkan banyak faktor seperti supply-demand, trade area and catchment area, dan potential competitor.\",\"PeriodicalId\":129877,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Sains, Teknologi, Urban, Perancangan, Arsitektur (Stupa)\",\"volume\":\"1 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-10-31\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Sains, Teknologi, Urban, Perancangan, Arsitektur (Stupa)\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.24912/stupa.v5i2.24355\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Sains, Teknologi, Urban, Perancangan, Arsitektur (Stupa)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24912/stupa.v5i2.24355","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
对购物中心进行重新定位是一种战略方法,旨在重振和确定其形象和租户产品,以适应市场动态。竞争激烈的零售业,尤其是购物中心,面临着各种挑战,包括消费者行为或生活方式的改变以及网上购物系统的出现,所有这些都受到了全球 COVID-19 大流行病的影响。为了保持相关性并吸引顾客,购物中心需要进行重新定位,包括重新调整目标市场细分、品牌形象、租户组合和市场整体定位。更详细地说,重新定位过程一般涉及几个关键步骤,包括市场调研、品牌评估和实施新的营销理念。这包括引入新的零售概念、提升购物中心的氛围和设计、整合娱乐元素和独特体验,以及创建吸引目标市场的多样化租户组合。通过了解不断变化的需求,购物中心可以调整其产品和购物体验,以更好地迎合目标受众的需求。本研究采用描述性方法来描述 Pasaraya Blok M 周围的市场条件和自然环境,研究结果是确定 Pasaraya Blok M 的定位,并在考虑供需、贸易区、集聚区和潜在竞争对手等各种因素的基础上制定重新定位战略。关键词:市场分析;重新定位;购物中心;贸易区;STP 摘要 购物中心重新定位是一种战略方法,旨在重振和重新定义其形象和租户产品,以适应市场动态。 在当今竞争激烈的零售行业,尤其是购物中心正面临着各种挑战,包括消费者行为或生活方式的改变、新兴的网上购物系统或方式,这都是 COVID-19 大流行病这一全球性事件的影响之一。为了保持相关性并吸引顾客,购物中心需要经历一个重新定位的过程,购物中心的重新定位过程包括重新设定目标市场细分、品牌识别、租户组合以及在市场中的整体重新定位。更详细地说,重新定位一般涉及几个关键步骤,包括市场调研、品牌评估,从而要求实施新的营销理念。这包括引入新的零售概念,改善购物中心的氛围和设计,融入娱乐元素和独特体验,以及吸引目标市场的多样化租户组合。通过了解不断变化的需求,购物中心可以调整其产品和购物体验,以更好地满足目标受众的需求。 本研究采用描述性方法来解释 Pasaraya Blok M 购物中心周围的市场条件和自然环境条件。研究结果确定了 Pasaraya Blok M 购物中心的定位,并通过考虑供应-需求、贸易区和集聚区以及潜在竞争对手等诸多因素,制定了重新定位战略。
STRATEGI REPOSISI PASARAYA BLOK M DALAM RANGKA MENINGKATKAN DAYA TARIK
Repositioning a shopping mall is a strategic approach aimed at revitalizing and defining its image and tenant offerings to adapt to market dynamics. The competitive retail industry, particularly shopping malls, faces various challenges, including changing consumer behavior or lifestyles and the emergence of online shopping systems, all of which have been impacted by the global COVID-19 pandemic. To remain relevant and attract customers, shopping malls need to undergo a repositioning process, which involves realigning target market segmentation, brand identity, tenant mix, and overall positioning in the market. In more detail, the repositioning process generally involves several key steps, including market research, brand evaluation, and the implementation of new marketing concepts. This includes introducing new retail concepts, enhancing the ambiance and design of the shopping mall, integrating entertainment elements and unique experiences, and creating a diverse mix of tenants that appeal to the target market. By understanding the changing demands, shopping malls can adjust their offerings and shopping experiences to better cater to the target audience.This study utilizes a descriptive method to describe the market conditions and the physical environment surrounding Pasaraya Blok M. The research results in the identification of Pasaraya Blok M's position and the development of repositioning strategies considering various factors such as supply-demand, trade area, catchment area, and potential competitors. Keywords: market analyze; reposition; shopping mall; ; trade area; STP Abstrak Reposisi pusat perbelanjaan adalah pendekatan strategis yang bertujuan untuk menghidupkan kembali dan mendefinisikan citra dan penawaran penyewanya agar dapat beradaptasi dengan dinamika pasar. Sektor industri ritel yang kompetitif saat ini, khususnya pusat perbelanjaan menghadapi berbagai tantangan, termasuk perilaku konsumen atau gaya hidup yang berubah, sistem atau cara belanja online yang muncul, itu semua merupakan salah satu dari dampak peristiwa global pandemi COVID-19. Untuk tetap relevan dan menarik pelanggan, pusat perbelanjaan perlu menjalani proses reposisi, dimana proses reposisi pusat perbelanjaan melibatkan pengaturan ulang segmentasi target pasar, identitas merek, bauran penyewa, dan reposisi secara keseluruhan di pasar. Untuk lebih rinci reposisi umumnya melibatkan beberapa langkah kunci, termasuk riset pasar, evaluasi merek, dengan demikian diperlukan implementasi konsep pemasaran baru. Hal ini mencakup pengenalan konsep ritel baru, peningkatan suasana dan desain pusat perbelanjaan, integrasi elemen hiburan dan pengalaman yang unik serta kombinasi penyewa yang beragam yang menarik bagi target pasar. Dengan memahami perubahan permintaan pusat perbelanjaan dapat menyesuaikan penawarannya dan pengalaman berbelanja agar lebih sesuai dengan audiens target. Penelitian ini memakai metode deskriptif untuk menjelaskan kondisi pasar dan kondisi fisik lingkungan sekitar Pasaraya Blok M. Dalam penelitian ini menghasilkan identifikasi dari posisi Pasaraya Blok M, serta menghasilkan strategi reposisi dengan mempertimbangkan banyak faktor seperti supply-demand, trade area and catchment area, dan potential competitor.