重新安置内拉央吉林难民营

Dominikus Gusti Wihardani, Nina Carina
{"title":"重新安置内拉央吉林难民营","authors":"Dominikus Gusti Wihardani, Nina Carina","doi":"10.24912/stupa.v5i2.24303","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"The Cilincing Fishermen Village, located in North Jakarta, Indonesia, has a history dating back to the 1920s as a fishing village. The majority of its residents work as fishermen, relying on the sea's resources as their livelihood. The village follows a linear two-sided settlement pattern, stretching along the road. Currently, the fishermen of Cilincing face environmental and economic challenges, such as frequent flooding and pollution from industries, impacting their livelihoods. This study also involves an analysis of social and cultural dynamics, categorizing main livelihoods, supporting livelihoods, family roles, social values, and fishing community skills before and after the relocation of the village to the sea. This will help understand the values, norms, and social practices crucial to the fishing community. The study aims to design a floating settlement that meets the physical, social, and economic needs of the fishermen, taking into account the geographical and environmental conditions. The goal is to create a sustainable relocation of the fishing community, considering architectural, economic, social, and environmental aspects that suit the fishermen's and marine environment's conditions. Keywords:  fishing village; floating; community; fishermen; marine environment Abstrak Kampung Nelayan Cilincing, yang terletak di Jakarta Utara, Indonesia, memiliki sejarah sebagai kampung nelayan sejak tahun 1920-an, sebagian besar penduduknya bekerja sebagai nelayan yang mengandalkan hasil laut sebagai penopang kehidupan mereka, dengan pola pemukiman sejajar (linier dua sisi) merupakan permukiman yang memanjang di sepanjang jalan. Saat ini nelayan Cilincing menghadapi tantangan lingkungan dan ekonomi, seperti banjir yang sering terjadi, dan pencemaran dari industri, yang mempengaruhi penghidupan nelayan. Studi ini juga harus melibatkan analisis tentang dinamika sosial dan budaya dengan kategori yang dibagi dalam mata pencaharian utama, mata pencaharian pendukung, peran keluarga, nilai sosial, dan keterampilan komunitas nelayan sebelum dan setelah pemindahan kampung ke laut. Hal ini akan membantu memahami nilai-nilai, norma, dan praktik sosial yang penting bagi komunitas nelayan. Studi ini bertujuan untuk merancang pemukiman terapung yang memenuhi kebutuhan fisik, sosial, dan ekonomi nelayan dengan mempertimbangkan kondisi geografis dan lingkungan sekitarnya. Agar dapat Merancang relokasi permukiman nelayan yang berkelanjutan, dengan memperhatikan aspek-aspek arsitektural, ekonomi, sosial, dan lingkungan yang sesuai dengan kondisi masyarakat nelayan dan lingkungan laut.","PeriodicalId":129877,"journal":{"name":"Jurnal Sains, Teknologi, Urban, Perancangan, Arsitektur (Stupa)","volume":"12 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"RELOKASI KAMPUNG NELAYAN CILINCING\",\"authors\":\"Dominikus Gusti Wihardani, Nina Carina\",\"doi\":\"10.24912/stupa.v5i2.24303\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"The Cilincing Fishermen Village, located in North Jakarta, Indonesia, has a history dating back to the 1920s as a fishing village. The majority of its residents work as fishermen, relying on the sea's resources as their livelihood. The village follows a linear two-sided settlement pattern, stretching along the road. Currently, the fishermen of Cilincing face environmental and economic challenges, such as frequent flooding and pollution from industries, impacting their livelihoods. This study also involves an analysis of social and cultural dynamics, categorizing main livelihoods, supporting livelihoods, family roles, social values, and fishing community skills before and after the relocation of the village to the sea. This will help understand the values, norms, and social practices crucial to the fishing community. The study aims to design a floating settlement that meets the physical, social, and economic needs of the fishermen, taking into account the geographical and environmental conditions. The goal is to create a sustainable relocation of the fishing community, considering architectural, economic, social, and environmental aspects that suit the fishermen's and marine environment's conditions. Keywords:  fishing village; floating; community; fishermen; marine environment Abstrak Kampung Nelayan Cilincing, yang terletak di Jakarta Utara, Indonesia, memiliki sejarah sebagai kampung nelayan sejak tahun 1920-an, sebagian besar penduduknya bekerja sebagai nelayan yang mengandalkan hasil laut sebagai penopang kehidupan mereka, dengan pola pemukiman sejajar (linier dua sisi) merupakan permukiman yang memanjang di sepanjang jalan. Saat ini nelayan Cilincing menghadapi tantangan lingkungan dan ekonomi, seperti banjir yang sering terjadi, dan pencemaran dari industri, yang mempengaruhi penghidupan nelayan. Studi ini juga harus melibatkan analisis tentang dinamika sosial dan budaya dengan kategori yang dibagi dalam mata pencaharian utama, mata pencaharian pendukung, peran keluarga, nilai sosial, dan keterampilan komunitas nelayan sebelum dan setelah pemindahan kampung ke laut. Hal ini akan membantu memahami nilai-nilai, norma, dan praktik sosial yang penting bagi komunitas nelayan. Studi ini bertujuan untuk merancang pemukiman terapung yang memenuhi kebutuhan fisik, sosial, dan ekonomi nelayan dengan mempertimbangkan kondisi geografis dan lingkungan sekitarnya. Agar dapat Merancang relokasi permukiman nelayan yang berkelanjutan, dengan memperhatikan aspek-aspek arsitektural, ekonomi, sosial, dan lingkungan yang sesuai dengan kondisi masyarakat nelayan dan lingkungan laut.\",\"PeriodicalId\":129877,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Sains, Teknologi, Urban, Perancangan, Arsitektur (Stupa)\",\"volume\":\"12 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-10-31\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Sains, Teknologi, Urban, Perancangan, Arsitektur (Stupa)\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.24912/stupa.v5i2.24303\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Sains, Teknologi, Urban, Perancangan, Arsitektur (Stupa)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24912/stupa.v5i2.24303","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

摘要

Cilincing 渔民村位于印度尼西亚雅加达北部,其渔村历史可追溯到 20 世纪 20 年代。村里的大部分居民都是渔民,依靠海洋资源为生。该村沿公路两侧呈线状分布。目前,敕令坪的渔民面临着环境和经济方面的挑战,如频繁的洪水和工业污染,影响了他们的生计。本研究还涉及社会和文化动态分析,对村庄搬迁到海边前后的主要生计、辅助生计、家庭角色、社会价值观和渔民技能进行分类。这将有助于了解对渔业社区至关重要的价值观、规范和社会习俗。这项研究的目的是在考虑到地理和环境条件的情况下,设计一个能满足渔民的物质、社会和经济需求的浮动定居点。目标是在考虑建筑、经济、社会和环境等方面的情况下,为渔民和海洋环境创造一个可持续的搬迁社区。关键词:渔村;漂浮;社区;渔民;海洋环境 摘要 Cilincing 渔民村位于印度尼西亚雅加达北部,自 20 世纪 20 年代以来一直是一个渔村,大部分居民以渔民为生,依靠海产品维持生活,其平行聚落模式(线性两侧)是沿道路延伸的聚落。如今,敕令坪渔民面临着环境和经济挑战,如洪水频发、工业污染等,这些都影响着渔民的生计。研究还应涉及对社会和文化动态的分析,按主要生计、辅助生计、家庭角色、社会价值观和渔民社区在村庄搬迁到海上之前和之后的技能进行分类。这将有助于了解对渔业社区十分重要的价值观、规范和社会习俗。本研究旨在通过考虑周围的地理和环境条件,设计一个能满足渔民的物质、社会和经济需求的浮动定居点。为了设计一个可持续的渔民搬迁定居点,要考虑到建筑、经济、社会和环境等方面,使其符合渔民社区和海洋环境的条件。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
RELOKASI KAMPUNG NELAYAN CILINCING
The Cilincing Fishermen Village, located in North Jakarta, Indonesia, has a history dating back to the 1920s as a fishing village. The majority of its residents work as fishermen, relying on the sea's resources as their livelihood. The village follows a linear two-sided settlement pattern, stretching along the road. Currently, the fishermen of Cilincing face environmental and economic challenges, such as frequent flooding and pollution from industries, impacting their livelihoods. This study also involves an analysis of social and cultural dynamics, categorizing main livelihoods, supporting livelihoods, family roles, social values, and fishing community skills before and after the relocation of the village to the sea. This will help understand the values, norms, and social practices crucial to the fishing community. The study aims to design a floating settlement that meets the physical, social, and economic needs of the fishermen, taking into account the geographical and environmental conditions. The goal is to create a sustainable relocation of the fishing community, considering architectural, economic, social, and environmental aspects that suit the fishermen's and marine environment's conditions. Keywords:  fishing village; floating; community; fishermen; marine environment Abstrak Kampung Nelayan Cilincing, yang terletak di Jakarta Utara, Indonesia, memiliki sejarah sebagai kampung nelayan sejak tahun 1920-an, sebagian besar penduduknya bekerja sebagai nelayan yang mengandalkan hasil laut sebagai penopang kehidupan mereka, dengan pola pemukiman sejajar (linier dua sisi) merupakan permukiman yang memanjang di sepanjang jalan. Saat ini nelayan Cilincing menghadapi tantangan lingkungan dan ekonomi, seperti banjir yang sering terjadi, dan pencemaran dari industri, yang mempengaruhi penghidupan nelayan. Studi ini juga harus melibatkan analisis tentang dinamika sosial dan budaya dengan kategori yang dibagi dalam mata pencaharian utama, mata pencaharian pendukung, peran keluarga, nilai sosial, dan keterampilan komunitas nelayan sebelum dan setelah pemindahan kampung ke laut. Hal ini akan membantu memahami nilai-nilai, norma, dan praktik sosial yang penting bagi komunitas nelayan. Studi ini bertujuan untuk merancang pemukiman terapung yang memenuhi kebutuhan fisik, sosial, dan ekonomi nelayan dengan mempertimbangkan kondisi geografis dan lingkungan sekitarnya. Agar dapat Merancang relokasi permukiman nelayan yang berkelanjutan, dengan memperhatikan aspek-aspek arsitektural, ekonomi, sosial, dan lingkungan yang sesuai dengan kondisi masyarakat nelayan dan lingkungan laut.
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信