{"title":"游戏概念在西雅加达 Kebon Jeruk 地区老年游戏屋项目规划中的应用","authors":"Ivonne Tiara Hilarisani, Irene Syona Darmady","doi":"10.24912/stupa.v5i2.24217","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"The elderly are a group that experiences the aging process and will face various challenges in living their daily lives. The elderly population in Indonesia continues to increase every year with the elderly population reaching more than 7% of the total population, so it is necessary to make efforts to improve the welfare of the elderly in accordance with the Elderly Welfare Law. One of the problems that often arise in the elderly is loneliness caused by a lack of social interaction with their peers. Social interaction has a positive impact on the quality of life of the elderly. The author empathizes with the elderly who experience loneliness and need social interaction with their peers. Therefore, one effort that can be done is to create a place that is entertaining, interactive and useful for the elderly. The purpose of this research is to involve the architecture of empathy in overcoming the problem of loneliness in the elderly, and to find out the approaches that can be used in overcoming the problem of loneliness in the elderly. The design method applied in the design is playful architecture. This concept emphasizes joy and happiness. The goal is to create an inviting space to play, experiment and have fun. and provide a pleasant experience for visitors. It can also help increase productivity, creativity and strengthen social bonds within the community. Keywords: architecture; elderly; empathy; playful Abstrak Lansia merupakan kelompok yang mengalami proses penuaan dan akan menghadapi berbagai tantangan dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Populasi lansia di Indonesia terus meningkat tiap tahunnya dengan populasi lansia mencapai lebih dari 7% dari total populasi penduduk, sehingga perlu melakukan upaya untuk mensejahterakan lansia sesuai dengan Undang-Undang Kesejahteraan Lanjut Usia. Salah satu masalah yang sering muncul pada lansia adalah kesepian yang diakibatkan karena kurangnya interaksi sosial dengan teman-teman sebayanya. Interaksi sosial memiliki dampak positif terhadap kualitas hidup lansia. Penulis berempati kepada lansia yang mengalami kesepian dan membutuhkan interaksi sosial dengan teman-teman sebayanya. Oleh karena itu, salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan menciptakan tempat rekreasi dan sosialisasi yang menghibur, interaktif, dan bermanfaat untuk lansia. Tujuan dari penulisan ini adalah melibatkan arsitektur empati dalam sebuah perencanaan proyek yang dapat mengatasi masalah kesepian pada lansia. Metode dalam penulisan ini adalah observasi lapangan dan wawancara, serta menerapkan konsep arsitektur empati dan playful architecture. Konsep ini menekankan pada keceriaan dan kebahagiaan. Tujuannya adalah untuk menciptakan ruang yang mengundang untuk bermain, bereksperimen, dan bersenang-senang. Serta memberikan pengalaman yang menyenangkan bagi pengunjungnya. Hal ini juga dapat membantu meningkatkan produktivitas, kreativitas, dan memperkuat ikatan sosial dalam komunitas.","PeriodicalId":129877,"journal":{"name":"Jurnal Sains, Teknologi, Urban, Perancangan, Arsitektur (Stupa)","volume":"8 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"PENERAPAN KONSEP PLAYFUL DALAM PERENCANAAN PROYEK RUMAH BERMAIN LANSIA DI KAWASAN KEBON JERUK, JAKARTA BARAT\",\"authors\":\"Ivonne Tiara Hilarisani, Irene Syona Darmady\",\"doi\":\"10.24912/stupa.v5i2.24217\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"The elderly are a group that experiences the aging process and will face various challenges in living their daily lives. The elderly population in Indonesia continues to increase every year with the elderly population reaching more than 7% of the total population, so it is necessary to make efforts to improve the welfare of the elderly in accordance with the Elderly Welfare Law. One of the problems that often arise in the elderly is loneliness caused by a lack of social interaction with their peers. Social interaction has a positive impact on the quality of life of the elderly. The author empathizes with the elderly who experience loneliness and need social interaction with their peers. Therefore, one effort that can be done is to create a place that is entertaining, interactive and useful for the elderly. The purpose of this research is to involve the architecture of empathy in overcoming the problem of loneliness in the elderly, and to find out the approaches that can be used in overcoming the problem of loneliness in the elderly. The design method applied in the design is playful architecture. This concept emphasizes joy and happiness. The goal is to create an inviting space to play, experiment and have fun. and provide a pleasant experience for visitors. It can also help increase productivity, creativity and strengthen social bonds within the community. Keywords: architecture; elderly; empathy; playful Abstrak Lansia merupakan kelompok yang mengalami proses penuaan dan akan menghadapi berbagai tantangan dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Populasi lansia di Indonesia terus meningkat tiap tahunnya dengan populasi lansia mencapai lebih dari 7% dari total populasi penduduk, sehingga perlu melakukan upaya untuk mensejahterakan lansia sesuai dengan Undang-Undang Kesejahteraan Lanjut Usia. Salah satu masalah yang sering muncul pada lansia adalah kesepian yang diakibatkan karena kurangnya interaksi sosial dengan teman-teman sebayanya. Interaksi sosial memiliki dampak positif terhadap kualitas hidup lansia. Penulis berempati kepada lansia yang mengalami kesepian dan membutuhkan interaksi sosial dengan teman-teman sebayanya. Oleh karena itu, salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan menciptakan tempat rekreasi dan sosialisasi yang menghibur, interaktif, dan bermanfaat untuk lansia. Tujuan dari penulisan ini adalah melibatkan arsitektur empati dalam sebuah perencanaan proyek yang dapat mengatasi masalah kesepian pada lansia. Metode dalam penulisan ini adalah observasi lapangan dan wawancara, serta menerapkan konsep arsitektur empati dan playful architecture. Konsep ini menekankan pada keceriaan dan kebahagiaan. Tujuannya adalah untuk menciptakan ruang yang mengundang untuk bermain, bereksperimen, dan bersenang-senang. Serta memberikan pengalaman yang menyenangkan bagi pengunjungnya. Hal ini juga dapat membantu meningkatkan produktivitas, kreativitas, dan memperkuat ikatan sosial dalam komunitas.\",\"PeriodicalId\":129877,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Sains, Teknologi, Urban, Perancangan, Arsitektur (Stupa)\",\"volume\":\"8 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-10-31\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Sains, Teknologi, Urban, Perancangan, Arsitektur (Stupa)\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.24912/stupa.v5i2.24217\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Sains, Teknologi, Urban, Perancangan, Arsitektur (Stupa)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24912/stupa.v5i2.24217","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
PENERAPAN KONSEP PLAYFUL DALAM PERENCANAAN PROYEK RUMAH BERMAIN LANSIA DI KAWASAN KEBON JERUK, JAKARTA BARAT
The elderly are a group that experiences the aging process and will face various challenges in living their daily lives. The elderly population in Indonesia continues to increase every year with the elderly population reaching more than 7% of the total population, so it is necessary to make efforts to improve the welfare of the elderly in accordance with the Elderly Welfare Law. One of the problems that often arise in the elderly is loneliness caused by a lack of social interaction with their peers. Social interaction has a positive impact on the quality of life of the elderly. The author empathizes with the elderly who experience loneliness and need social interaction with their peers. Therefore, one effort that can be done is to create a place that is entertaining, interactive and useful for the elderly. The purpose of this research is to involve the architecture of empathy in overcoming the problem of loneliness in the elderly, and to find out the approaches that can be used in overcoming the problem of loneliness in the elderly. The design method applied in the design is playful architecture. This concept emphasizes joy and happiness. The goal is to create an inviting space to play, experiment and have fun. and provide a pleasant experience for visitors. It can also help increase productivity, creativity and strengthen social bonds within the community. Keywords: architecture; elderly; empathy; playful Abstrak Lansia merupakan kelompok yang mengalami proses penuaan dan akan menghadapi berbagai tantangan dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Populasi lansia di Indonesia terus meningkat tiap tahunnya dengan populasi lansia mencapai lebih dari 7% dari total populasi penduduk, sehingga perlu melakukan upaya untuk mensejahterakan lansia sesuai dengan Undang-Undang Kesejahteraan Lanjut Usia. Salah satu masalah yang sering muncul pada lansia adalah kesepian yang diakibatkan karena kurangnya interaksi sosial dengan teman-teman sebayanya. Interaksi sosial memiliki dampak positif terhadap kualitas hidup lansia. Penulis berempati kepada lansia yang mengalami kesepian dan membutuhkan interaksi sosial dengan teman-teman sebayanya. Oleh karena itu, salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan menciptakan tempat rekreasi dan sosialisasi yang menghibur, interaktif, dan bermanfaat untuk lansia. Tujuan dari penulisan ini adalah melibatkan arsitektur empati dalam sebuah perencanaan proyek yang dapat mengatasi masalah kesepian pada lansia. Metode dalam penulisan ini adalah observasi lapangan dan wawancara, serta menerapkan konsep arsitektur empati dan playful architecture. Konsep ini menekankan pada keceriaan dan kebahagiaan. Tujuannya adalah untuk menciptakan ruang yang mengundang untuk bermain, bereksperimen, dan bersenang-senang. Serta memberikan pengalaman yang menyenangkan bagi pengunjungnya. Hal ini juga dapat membantu meningkatkan produktivitas, kreativitas, dan memperkuat ikatan sosial dalam komunitas.