复兴贝塔维文化的设计战略

Rebecca Cendra, Rudy Trisno
{"title":"复兴贝塔维文化的设计战略","authors":"Rebecca Cendra, Rudy Trisno","doi":"10.24912/stupa.v5i2.24234","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"The rampant developments in the capital city seem to be a disaster that has eroded Betawi culture. Many Betawi people have had to let go of their land and move to the outskirts of Jakarta. Without realizing it, this turned out to have caused the Betawi arts and traditions to fade away. Therefore, this study aims to determine architectural design strategies that can maintain the existence of Betawi culture. The method used is qualitative with data collection techniques through observation of secondary data. The data obtained were then analyzed descriptively using indicators: 1) Location suitability; 2) The mass layout pattern of buildings and spaces according to the locality; 3) Materials that reflect locality; 4) The shape and visual of the building considering the locality; and 5) Space program that is able to accommodate the demands of needs and accommodate cultural activities. The results of the research show that the way to maintain the existence of Betawi culture is not just providing a cultural platform, but also empowering the community so that their economy and welfare are maintained. Keywords: architecture; betawi; culture; economy; locality Abstrak Pembangunan yang marak terjadi di Ibu Kota seakan menjadi bencana yang menggerus kebudayaan Betawi. Banyak masyarakat Betawi yang harus mengikhlaskan lahannya dan pindah ke pinggir kota Jakarta. Tanpa disadari, hal ini ternyata menyebabkan tradisi dan kesenian Betawi semakin memudar. Maka dari itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi perancangan arsitektur yang dapat mempertahankan eksistensi kebudayaan Betawi. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi dari data sekunder. Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara deskriptif menggunakan indikator: 1) Kesesuaian lokasi; 2) Pola tata massa bangunan dan ruang yang sesuai dengan lokalitas; 3) Material yang mencerminkan lokalitas; 4) Bentuk dan visual bangunan yangmempertimbangkan lokalitas; serta 5) Program ruang yang mampu mewadahi tuntutan kebutuhan dan mewadahi aktivitas kebudayaan. Hasil penelitian menunjukan bahwa cara untuk mempertahankan eksistensi budaya Betawi bukan hanya sekadar menyediakan wadah kebudayaan saja, tetapi juga melakukan pemberdayaan terhadap masyarakatnya agar perekonomian dan kesejahteraan mereka tetap terjaga.","PeriodicalId":129877,"journal":{"name":"Jurnal Sains, Teknologi, Urban, Perancangan, Arsitektur (Stupa)","volume":"29 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"STRATEGI DESAIN DALAM MENGHIDUPKAN KEBUDAYAAN BETAWI\",\"authors\":\"Rebecca Cendra, Rudy Trisno\",\"doi\":\"10.24912/stupa.v5i2.24234\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"The rampant developments in the capital city seem to be a disaster that has eroded Betawi culture. Many Betawi people have had to let go of their land and move to the outskirts of Jakarta. Without realizing it, this turned out to have caused the Betawi arts and traditions to fade away. Therefore, this study aims to determine architectural design strategies that can maintain the existence of Betawi culture. The method used is qualitative with data collection techniques through observation of secondary data. The data obtained were then analyzed descriptively using indicators: 1) Location suitability; 2) The mass layout pattern of buildings and spaces according to the locality; 3) Materials that reflect locality; 4) The shape and visual of the building considering the locality; and 5) Space program that is able to accommodate the demands of needs and accommodate cultural activities. The results of the research show that the way to maintain the existence of Betawi culture is not just providing a cultural platform, but also empowering the community so that their economy and welfare are maintained. Keywords: architecture; betawi; culture; economy; locality Abstrak Pembangunan yang marak terjadi di Ibu Kota seakan menjadi bencana yang menggerus kebudayaan Betawi. Banyak masyarakat Betawi yang harus mengikhlaskan lahannya dan pindah ke pinggir kota Jakarta. Tanpa disadari, hal ini ternyata menyebabkan tradisi dan kesenian Betawi semakin memudar. Maka dari itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi perancangan arsitektur yang dapat mempertahankan eksistensi kebudayaan Betawi. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi dari data sekunder. Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara deskriptif menggunakan indikator: 1) Kesesuaian lokasi; 2) Pola tata massa bangunan dan ruang yang sesuai dengan lokalitas; 3) Material yang mencerminkan lokalitas; 4) Bentuk dan visual bangunan yangmempertimbangkan lokalitas; serta 5) Program ruang yang mampu mewadahi tuntutan kebutuhan dan mewadahi aktivitas kebudayaan. Hasil penelitian menunjukan bahwa cara untuk mempertahankan eksistensi budaya Betawi bukan hanya sekadar menyediakan wadah kebudayaan saja, tetapi juga melakukan pemberdayaan terhadap masyarakatnya agar perekonomian dan kesejahteraan mereka tetap terjaga.\",\"PeriodicalId\":129877,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Sains, Teknologi, Urban, Perancangan, Arsitektur (Stupa)\",\"volume\":\"29 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-10-31\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Sains, Teknologi, Urban, Perancangan, Arsitektur (Stupa)\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.24912/stupa.v5i2.24234\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Sains, Teknologi, Urban, Perancangan, Arsitektur (Stupa)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24912/stupa.v5i2.24234","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

摘要

首都雅加达的快速发展似乎是侵蚀贝塔维文化的一场灾难。许多贝塔维人不得不放弃自己的土地,搬到雅加达郊区。在不知不觉中,这导致了贝塔维艺术和传统的消逝。因此,本研究旨在确定能够维持贝塔维文化存在的建筑设计策略。本研究采用定性方法,通过观察二手资料收集数据。然后使用以下指标对获得的数据进行描述性分析:1)地点的适宜性;2)根据当地情况对建筑和空间进行大规模布局;3)反映当地情况的材料;4)建筑的形状和视觉效果。4) 考虑当地情况的建筑外形和视觉效果;以及 5) 能够满足需求并容纳文化活动的空间方案。研究结果表明,维持贝塔维文化存在的方法不仅仅是提供一个文化平台,还要增强社区的能力,以维持其经济和福利。关键词:建筑;Betawi;文化;经济;地方 摘要 首都的肆意发展似乎是侵蚀 Betawi 文化的一场灾难。许多贝塔维人不得不放弃自己的土地,搬到雅加达郊区居住。在不知不觉中,这导致了贝塔维传统和艺术的消逝。因此,本研究旨在找出能够维持贝塔维文化存在的建筑设计策略。研究采用定性方法,通过观察二手资料收集数据。然后使用以下指标对获得的数据进行描述性分析:1) 位置的适宜性;2)符合当地情况的建筑体量和空间布局模式;3)反映当地情况的材料;4)考虑当地情况的建筑造型和视觉效果;5)能够满足需求并容纳文化活动的空间方案。研究结果表明,维持贝塔维文化存在的方法不仅是提供文化容器,还要增强社区的能力,以维持其经济和福利。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
STRATEGI DESAIN DALAM MENGHIDUPKAN KEBUDAYAAN BETAWI
The rampant developments in the capital city seem to be a disaster that has eroded Betawi culture. Many Betawi people have had to let go of their land and move to the outskirts of Jakarta. Without realizing it, this turned out to have caused the Betawi arts and traditions to fade away. Therefore, this study aims to determine architectural design strategies that can maintain the existence of Betawi culture. The method used is qualitative with data collection techniques through observation of secondary data. The data obtained were then analyzed descriptively using indicators: 1) Location suitability; 2) The mass layout pattern of buildings and spaces according to the locality; 3) Materials that reflect locality; 4) The shape and visual of the building considering the locality; and 5) Space program that is able to accommodate the demands of needs and accommodate cultural activities. The results of the research show that the way to maintain the existence of Betawi culture is not just providing a cultural platform, but also empowering the community so that their economy and welfare are maintained. Keywords: architecture; betawi; culture; economy; locality Abstrak Pembangunan yang marak terjadi di Ibu Kota seakan menjadi bencana yang menggerus kebudayaan Betawi. Banyak masyarakat Betawi yang harus mengikhlaskan lahannya dan pindah ke pinggir kota Jakarta. Tanpa disadari, hal ini ternyata menyebabkan tradisi dan kesenian Betawi semakin memudar. Maka dari itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi perancangan arsitektur yang dapat mempertahankan eksistensi kebudayaan Betawi. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi dari data sekunder. Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara deskriptif menggunakan indikator: 1) Kesesuaian lokasi; 2) Pola tata massa bangunan dan ruang yang sesuai dengan lokalitas; 3) Material yang mencerminkan lokalitas; 4) Bentuk dan visual bangunan yangmempertimbangkan lokalitas; serta 5) Program ruang yang mampu mewadahi tuntutan kebutuhan dan mewadahi aktivitas kebudayaan. Hasil penelitian menunjukan bahwa cara untuk mempertahankan eksistensi budaya Betawi bukan hanya sekadar menyediakan wadah kebudayaan saja, tetapi juga melakukan pemberdayaan terhadap masyarakatnya agar perekonomian dan kesejahteraan mereka tetap terjaga.
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信