{"title":"涂鸦空间作为激发社区愿望的空间","authors":"Daniel Christopher, Sutarki Sutisna","doi":"10.24912/stupa.v5i2.24308","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Graffiti art painted in urban areas has a negative impact on the views of the social community. Social problems that cannot be conveyed by the community are problems that are common in the current generation. However, graffiti artists dare to move to convey the inspiration and aspirations of the people with works of art in urban areas. However, some observers often misunderstand and are offended by this and are viewed badly by the public, which turns the work of art into vandalism. The anxiety of graffiti artists is illustrated when city stickers are often affixed with service posters which actually eliminates the aesthetics of cities compared to graffiti in urban areas. Therefore, this study aims to get to know more about graffiti art in order to provide an approach to society so that misunderstandings do not occur and it can be accepted and the community has the courage to channel inspiration and aspirations towards existing social problems. Apart from that, providing a space for moving graffiti where among the space programs that occur there will be graffiti as an interactive program and close to the community. The design method is taken from existing urban graffiti to be opened and analyzed as on the basis of spatial design as well as the results of collage exploration to form a new space for graffiti artists. The design was carried out in Kemang as one of the areas that needed a stopover space as an urban space and close to graffiti art. The spatial approach to graffiti in urban areas is so that it can provide new views for the community so that they can provide new inspiration and aspirations when side by side with graffiti artists in carrying out activities. Keywords: aspiration; graffiti; inspiration; social; vandalism Abstrak Seni grafiti yang dilukis di perkotaan memberikan dampak yang negatif di pandangan masyarakat sosial. Permasalahan sosial yang tidak dapat tersampaikan oleh masyarakat menjadi permasalahan yang sudah biasa terjadi di generasi sekarang. Namun, pelaku seni grafiti berani bergerak untuk menyampaikan inspirasi dan aspirasi masyarakat dengan karya seni di perkotaan. Tetapi, beberapa pandangan yang melihat sering salah menangkap dan tersinggung akan hal tersebut dan dipandang buruk oleh masyarakat yang membuat karya seni tersebut menjadi vandalisme. Keresahan seniman grafiti tergambarkan ketika perkotaan seringkali ditempelkan stiker poster-poster jasa yang justru menghilangkan estetika kota dibandingkan grafiti yang ada di perkotaan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengenal lebih jauh seni grafiti untuk memberikan pendekatan terhadap masyarakat agar tidak terjadi salah persepsi dan dapat diterima dan masyarakat berani untuk menyalurkan inspirasi dan aspirasi terhadap masalah sosial yang ada. Selain itu, memberikan sebuah ruang untuk grafiti bergerak yang dimana diantara program ruang yang terjadi disitu akan ada grafiti sebagai program interaktif dan dekat dengan masyarakat. Metode perancangan diambil dari grafiti di perkotaan yang ada untuk dibuka dan dianalisis sebagai atas dasar desain keruangan maupun hasil eksplorasi kolase untuk membentuk sebuah ruang baru untuk seniman grafiti. Perancangan dilakukan di Kemang sebagai salah satu kawasan yang memerlukan ruang singgah sebagai ruang perkotaan dan dekat dengan seni grafiti. Pendekatan keruangan grafiti di perkotaan agar dapat memberikan pandangan baru untuk masyarakat agar bisa memberikan inspirasi dan aspirasi baru apabila berdampingan dengan seniman grafiti dalam melakukan aktivitas.","PeriodicalId":129877,"journal":{"name":"Jurnal Sains, Teknologi, Urban, Perancangan, Arsitektur (Stupa)","volume":"12 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"RUANG GRAFITI SEBAGAI RUANG INSPIRASI ASPIRASI MASYARAKAT\",\"authors\":\"Daniel Christopher, Sutarki Sutisna\",\"doi\":\"10.24912/stupa.v5i2.24308\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Graffiti art painted in urban areas has a negative impact on the views of the social community. Social problems that cannot be conveyed by the community are problems that are common in the current generation. However, graffiti artists dare to move to convey the inspiration and aspirations of the people with works of art in urban areas. However, some observers often misunderstand and are offended by this and are viewed badly by the public, which turns the work of art into vandalism. The anxiety of graffiti artists is illustrated when city stickers are often affixed with service posters which actually eliminates the aesthetics of cities compared to graffiti in urban areas. Therefore, this study aims to get to know more about graffiti art in order to provide an approach to society so that misunderstandings do not occur and it can be accepted and the community has the courage to channel inspiration and aspirations towards existing social problems. Apart from that, providing a space for moving graffiti where among the space programs that occur there will be graffiti as an interactive program and close to the community. The design method is taken from existing urban graffiti to be opened and analyzed as on the basis of spatial design as well as the results of collage exploration to form a new space for graffiti artists. The design was carried out in Kemang as one of the areas that needed a stopover space as an urban space and close to graffiti art. The spatial approach to graffiti in urban areas is so that it can provide new views for the community so that they can provide new inspiration and aspirations when side by side with graffiti artists in carrying out activities. Keywords: aspiration; graffiti; inspiration; social; vandalism Abstrak Seni grafiti yang dilukis di perkotaan memberikan dampak yang negatif di pandangan masyarakat sosial. Permasalahan sosial yang tidak dapat tersampaikan oleh masyarakat menjadi permasalahan yang sudah biasa terjadi di generasi sekarang. Namun, pelaku seni grafiti berani bergerak untuk menyampaikan inspirasi dan aspirasi masyarakat dengan karya seni di perkotaan. Tetapi, beberapa pandangan yang melihat sering salah menangkap dan tersinggung akan hal tersebut dan dipandang buruk oleh masyarakat yang membuat karya seni tersebut menjadi vandalisme. Keresahan seniman grafiti tergambarkan ketika perkotaan seringkali ditempelkan stiker poster-poster jasa yang justru menghilangkan estetika kota dibandingkan grafiti yang ada di perkotaan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengenal lebih jauh seni grafiti untuk memberikan pendekatan terhadap masyarakat agar tidak terjadi salah persepsi dan dapat diterima dan masyarakat berani untuk menyalurkan inspirasi dan aspirasi terhadap masalah sosial yang ada. Selain itu, memberikan sebuah ruang untuk grafiti bergerak yang dimana diantara program ruang yang terjadi disitu akan ada grafiti sebagai program interaktif dan dekat dengan masyarakat. Metode perancangan diambil dari grafiti di perkotaan yang ada untuk dibuka dan dianalisis sebagai atas dasar desain keruangan maupun hasil eksplorasi kolase untuk membentuk sebuah ruang baru untuk seniman grafiti. Perancangan dilakukan di Kemang sebagai salah satu kawasan yang memerlukan ruang singgah sebagai ruang perkotaan dan dekat dengan seni grafiti. Pendekatan keruangan grafiti di perkotaan agar dapat memberikan pandangan baru untuk masyarakat agar bisa memberikan inspirasi dan aspirasi baru apabila berdampingan dengan seniman grafiti dalam melakukan aktivitas.\",\"PeriodicalId\":129877,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Sains, Teknologi, Urban, Perancangan, Arsitektur (Stupa)\",\"volume\":\"12 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-10-31\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Sains, Teknologi, Urban, Perancangan, Arsitektur (Stupa)\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.24912/stupa.v5i2.24308\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Sains, Teknologi, Urban, Perancangan, Arsitektur (Stupa)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24912/stupa.v5i2.24308","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
城市中的涂鸦艺术会对社会群体的观点产生负面影响。社会问题不能被社会传达,是当代人普遍存在的问题。然而,涂鸦艺术家敢于动起来,在城区用艺术作品传达人们的灵感和愿望。然而,一些旁观者往往对此产生误解和反感,并对其产生不好的看法,使艺术作品变成了破坏行为。涂鸦艺术家的焦虑就体现在城市贴纸上,城市贴纸往往与服务海报贴在一起,与城区涂鸦相比,这实际上消除了城市的美感。因此,本研究旨在进一步了解涂鸦艺术,为社会提供一种方法,使涂鸦艺术不被误解,能够被接受,并使社会有勇气将灵感和愿望用于解决现有的社会问题。除此之外,还为涂鸦提供一个活动空间,在空间项目中,涂鸦将作为一个互动项目,贴近社区。设计方法是从现有的城市涂鸦中提取灵感,在空间设计和拼贴探索结果的基础上进行开放和分析,为涂鸦艺术家形成一个新的空间。设计在加芒进行,因为该地区需要一个作为城市空间和涂鸦艺术附近的停留空间。城市涂鸦的空间方法是为社区提供新的视野,使他们在与涂鸦艺术家并肩开展活动时能够获得新的灵感和愿望。关键词:愿望;涂鸦;灵感;社会;破坏 Abstrak Seni grafiti yang dilukis di perkotaan memberikan dampak yang negatif di pandangan masyarakat sosial.社会变革可能会影响到下一代人。因此,通过在社区中开展老年人活动,可以提高老年人的灵感和愿望。此外,有很多人都在寻找一种新的方式来表达自己的灵感和愿望,而这种方式也被称为 "破坏艺术"(vandalisme)。在每个地区都会有一些海报,这些海报可以让人们了解到每个地区的绘画风格。因此,这幅画的目的是为了让更多的人了解绘画,从而提高他们对绘画的兴趣。在此基础上,建立一个可用于绘画的区域,并在该区域内建立一个可与当地人进行互动的绘画项目。在每个工作场所都有的工作方法是,在工作场所和工作场所之间建立联系,并在工作场所和工作场所之间建立联系,以便在工作场所中建立起良好的关系,从而提高工作效率。Kemang 的 Perancangan 项目是一个非常重要的项目,该项目不仅可以帮助您管理单个区域,而且还可以帮助您管理区域内的高能量和高密度区域,从而提高您的工作效率。在这里,您可以获得灵感和抱负,并在您的工作中发挥您的创造力。
RUANG GRAFITI SEBAGAI RUANG INSPIRASI ASPIRASI MASYARAKAT
Graffiti art painted in urban areas has a negative impact on the views of the social community. Social problems that cannot be conveyed by the community are problems that are common in the current generation. However, graffiti artists dare to move to convey the inspiration and aspirations of the people with works of art in urban areas. However, some observers often misunderstand and are offended by this and are viewed badly by the public, which turns the work of art into vandalism. The anxiety of graffiti artists is illustrated when city stickers are often affixed with service posters which actually eliminates the aesthetics of cities compared to graffiti in urban areas. Therefore, this study aims to get to know more about graffiti art in order to provide an approach to society so that misunderstandings do not occur and it can be accepted and the community has the courage to channel inspiration and aspirations towards existing social problems. Apart from that, providing a space for moving graffiti where among the space programs that occur there will be graffiti as an interactive program and close to the community. The design method is taken from existing urban graffiti to be opened and analyzed as on the basis of spatial design as well as the results of collage exploration to form a new space for graffiti artists. The design was carried out in Kemang as one of the areas that needed a stopover space as an urban space and close to graffiti art. The spatial approach to graffiti in urban areas is so that it can provide new views for the community so that they can provide new inspiration and aspirations when side by side with graffiti artists in carrying out activities. Keywords: aspiration; graffiti; inspiration; social; vandalism Abstrak Seni grafiti yang dilukis di perkotaan memberikan dampak yang negatif di pandangan masyarakat sosial. Permasalahan sosial yang tidak dapat tersampaikan oleh masyarakat menjadi permasalahan yang sudah biasa terjadi di generasi sekarang. Namun, pelaku seni grafiti berani bergerak untuk menyampaikan inspirasi dan aspirasi masyarakat dengan karya seni di perkotaan. Tetapi, beberapa pandangan yang melihat sering salah menangkap dan tersinggung akan hal tersebut dan dipandang buruk oleh masyarakat yang membuat karya seni tersebut menjadi vandalisme. Keresahan seniman grafiti tergambarkan ketika perkotaan seringkali ditempelkan stiker poster-poster jasa yang justru menghilangkan estetika kota dibandingkan grafiti yang ada di perkotaan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengenal lebih jauh seni grafiti untuk memberikan pendekatan terhadap masyarakat agar tidak terjadi salah persepsi dan dapat diterima dan masyarakat berani untuk menyalurkan inspirasi dan aspirasi terhadap masalah sosial yang ada. Selain itu, memberikan sebuah ruang untuk grafiti bergerak yang dimana diantara program ruang yang terjadi disitu akan ada grafiti sebagai program interaktif dan dekat dengan masyarakat. Metode perancangan diambil dari grafiti di perkotaan yang ada untuk dibuka dan dianalisis sebagai atas dasar desain keruangan maupun hasil eksplorasi kolase untuk membentuk sebuah ruang baru untuk seniman grafiti. Perancangan dilakukan di Kemang sebagai salah satu kawasan yang memerlukan ruang singgah sebagai ruang perkotaan dan dekat dengan seni grafiti. Pendekatan keruangan grafiti di perkotaan agar dapat memberikan pandangan baru untuk masyarakat agar bisa memberikan inspirasi dan aspirasi baru apabila berdampingan dengan seniman grafiti dalam melakukan aktivitas.