奥马艺术:雅加达新市场的绘画发展

Adrian Teja, Sutrisnowati Machdijar
{"title":"奥马艺术:雅加达新市场的绘画发展","authors":"Adrian Teja, Sutrisnowati Machdijar","doi":"10.24912/stupa.v5i2.24211","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Empathy means to feel and understand what another person is feeling. An architect must understand space and the thought process of its users. If an architect knows how the user sees and feels a space, it will be easy to design for them. Empathetic architecture is linked to the street painting community. In Indonesia, street painters are commonly seen as paintings across a sidewalk, in a store or even kiosks. Areas that are famous for their street artists include Pasar Baru, Kota Tua, Pasar Seni Ancol in Jakarta, Jalan Braga in Bandung, and Jalan Simpang in Surabaya. So this project was inspired from Architectural Empathy for the street artist community in Pasar Baru, Central Jakarta. They have recently experienced job withdrawals and a lack of customers due to a lack of interest by the younger generation in their paintings, as well as a location that does not support their work. This analysis is done with the descriptive-qualitative method based on personal data. This project aims to fix the life of the artists, by integrating prorams that will increase the demography of customers. The concept used is facadism because the project is situated in a building that has historic potential. Keywords:  Age; Potential; Sentra Lukis Abstrak Empati berarti merasakan dan memahami perasaan orang lain. Seorang arsitek harus memahami ruang dengan pola pikir penggunanya. Jika arsitek tahu persis bagaimana pengguna melihat dan mengalaminya, akan mudah merancang ruang untuk para seniman. Empati Arsitektur ini dikaitkan dengan komunitas seniman jalanan. Di Indonesia,  jasa pelukis jalanan sering dijumpai dalam bentuk pajangan lukisan di sepanjang trotoar, di dalam ruko atau bahkan pada sederet kios yang disediakan pengelola setempat untuk para pelukis. Daerah-daerah yang terkenal dengan pelukis jalannya antara lain Pasar Baru, Kota Tua, Pasar Seni Ancol di Jakarta, Jalan Braga di Bandung, dan Jalan Simpang di Surabaya. Maka proyek ini diangkat dari Empati Arsitektur terhadap komunitas seniman jalanan di Pasar Baru, Jakarta Pusat. Mereka belakangan ini mengalami pengurangan lapangan kerja dan sepinya pelanggan yang dikarenakan kurangnya minat generasi muda terhadap lukisan mereka, serta lokasi yang kurang mendukung pekerjaan mereka. Penelitian dilakukan dengan metode deskriptif-kualitatif berdasarkan analisis pribadi dari wawancara masyarakat. Maka proyek ini bertujuan memperbaiki ruang hidup para seniman, dengan mengintegrasikan program-program yang diharapkan dapat meluaskan demografi pelanggan, menarik perhatian dunia terhadap komunitas seniman jalanan, serta mempersiapkan para seniman terhadap perkembangan zaman yang digital. Konsep desain yang digunakan adalah facadism karena proyek mengambil tapak dengan bangunan yang memiliki langgam arsitektur bersejarah.","PeriodicalId":129877,"journal":{"name":"Jurnal Sains, Teknologi, Urban, Perancangan, Arsitektur (Stupa)","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"OMAH SENI: PENGEMBANGAN SENI LUKIS DI PASAR BARU JAKARTA\",\"authors\":\"Adrian Teja, Sutrisnowati Machdijar\",\"doi\":\"10.24912/stupa.v5i2.24211\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Empathy means to feel and understand what another person is feeling. An architect must understand space and the thought process of its users. If an architect knows how the user sees and feels a space, it will be easy to design for them. Empathetic architecture is linked to the street painting community. In Indonesia, street painters are commonly seen as paintings across a sidewalk, in a store or even kiosks. Areas that are famous for their street artists include Pasar Baru, Kota Tua, Pasar Seni Ancol in Jakarta, Jalan Braga in Bandung, and Jalan Simpang in Surabaya. So this project was inspired from Architectural Empathy for the street artist community in Pasar Baru, Central Jakarta. They have recently experienced job withdrawals and a lack of customers due to a lack of interest by the younger generation in their paintings, as well as a location that does not support their work. This analysis is done with the descriptive-qualitative method based on personal data. This project aims to fix the life of the artists, by integrating prorams that will increase the demography of customers. The concept used is facadism because the project is situated in a building that has historic potential. Keywords:  Age; Potential; Sentra Lukis Abstrak Empati berarti merasakan dan memahami perasaan orang lain. Seorang arsitek harus memahami ruang dengan pola pikir penggunanya. Jika arsitek tahu persis bagaimana pengguna melihat dan mengalaminya, akan mudah merancang ruang untuk para seniman. Empati Arsitektur ini dikaitkan dengan komunitas seniman jalanan. Di Indonesia,  jasa pelukis jalanan sering dijumpai dalam bentuk pajangan lukisan di sepanjang trotoar, di dalam ruko atau bahkan pada sederet kios yang disediakan pengelola setempat untuk para pelukis. Daerah-daerah yang terkenal dengan pelukis jalannya antara lain Pasar Baru, Kota Tua, Pasar Seni Ancol di Jakarta, Jalan Braga di Bandung, dan Jalan Simpang di Surabaya. Maka proyek ini diangkat dari Empati Arsitektur terhadap komunitas seniman jalanan di Pasar Baru, Jakarta Pusat. Mereka belakangan ini mengalami pengurangan lapangan kerja dan sepinya pelanggan yang dikarenakan kurangnya minat generasi muda terhadap lukisan mereka, serta lokasi yang kurang mendukung pekerjaan mereka. Penelitian dilakukan dengan metode deskriptif-kualitatif berdasarkan analisis pribadi dari wawancara masyarakat. Maka proyek ini bertujuan memperbaiki ruang hidup para seniman, dengan mengintegrasikan program-program yang diharapkan dapat meluaskan demografi pelanggan, menarik perhatian dunia terhadap komunitas seniman jalanan, serta mempersiapkan para seniman terhadap perkembangan zaman yang digital. Konsep desain yang digunakan adalah facadism karena proyek mengambil tapak dengan bangunan yang memiliki langgam arsitektur bersejarah.\",\"PeriodicalId\":129877,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Sains, Teknologi, Urban, Perancangan, Arsitektur (Stupa)\",\"volume\":\"1 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-10-31\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Sains, Teknologi, Urban, Perancangan, Arsitektur (Stupa)\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.24912/stupa.v5i2.24211\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Sains, Teknologi, Urban, Perancangan, Arsitektur (Stupa)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24912/stupa.v5i2.24211","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

摘要

移情是指感受和理解他人的感受。建筑师必须了解空间和用户的思维过程。如果建筑师知道用户如何看待和感受一个空间,那么为他们设计就会变得容易。富有同情心的建筑与街头画家群体有关。在印度尼西亚,街头画家的画作常见于人行道、商店甚至小卖部。雅加达的 Pasar Baru、Kota Tua、Ancol 艺术市场、万隆的布拉加大道和泗水的辛邦大道都是以街头画家而闻名的地区。因此,这个项目的灵感来自于对雅加达市中心 Pasar Baru 街头艺术家社区的建筑移情。由于年轻一代对他们的画作缺乏兴趣,以及工作地点不支持他们的工作,他们最近经历了工作撤销和客户流失。本分析以个人数据为基础,采用描述-定性方法进行。该项目旨在通过整合能增加客户群的计划来改善艺术家的生活。由于该项目位于一栋具有历史潜力的建筑内,因此采用了 "面子主义 "的概念。关键词 年龄;潜力;绘画中心 摘要 同情意味着感受和理解他人的感受。建筑师必须以用户的心态来理解空间。如果建筑师清楚地知道用户是如何看待和体验空间的,那么为艺术家设计空间就会变得轻而易举。这种建筑移情与街头艺术家群体有关。在印度尼西亚,街头画家的服务通常以绘画展示的形式出现在人行道上、商店内,甚至是当地管理者为画家提供的一系列小卖部。以街头画家而闻名的地区包括雅加达的 Pasar Baru、Kota Tua、Ancol 艺术市场、万隆的布拉加大道和泗水的辛邦大道。因此,该项目基于建筑事务所对雅加达市中心 Pasar Baru 街头艺术家群体的同情。由于年轻一代对他们的画作缺乏兴趣,加上工作地点不支持他们的工作,他们最近经历了就业减少和客户缺乏的问题。研究采用描述性定性方法,基于对社区访谈的个人分析。因此,该项目旨在改善艺术家们的生活空间,通过整合各种计划来扩大客户群,吸引全球对街头艺术家群体的关注,并为艺术家们进入数字时代做好准备。由于该项目所在地的建筑具有历史性的建筑风格,因此采用的设计理念是 "面 "主义。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
OMAH SENI: PENGEMBANGAN SENI LUKIS DI PASAR BARU JAKARTA
Empathy means to feel and understand what another person is feeling. An architect must understand space and the thought process of its users. If an architect knows how the user sees and feels a space, it will be easy to design for them. Empathetic architecture is linked to the street painting community. In Indonesia, street painters are commonly seen as paintings across a sidewalk, in a store or even kiosks. Areas that are famous for their street artists include Pasar Baru, Kota Tua, Pasar Seni Ancol in Jakarta, Jalan Braga in Bandung, and Jalan Simpang in Surabaya. So this project was inspired from Architectural Empathy for the street artist community in Pasar Baru, Central Jakarta. They have recently experienced job withdrawals and a lack of customers due to a lack of interest by the younger generation in their paintings, as well as a location that does not support their work. This analysis is done with the descriptive-qualitative method based on personal data. This project aims to fix the life of the artists, by integrating prorams that will increase the demography of customers. The concept used is facadism because the project is situated in a building that has historic potential. Keywords:  Age; Potential; Sentra Lukis Abstrak Empati berarti merasakan dan memahami perasaan orang lain. Seorang arsitek harus memahami ruang dengan pola pikir penggunanya. Jika arsitek tahu persis bagaimana pengguna melihat dan mengalaminya, akan mudah merancang ruang untuk para seniman. Empati Arsitektur ini dikaitkan dengan komunitas seniman jalanan. Di Indonesia,  jasa pelukis jalanan sering dijumpai dalam bentuk pajangan lukisan di sepanjang trotoar, di dalam ruko atau bahkan pada sederet kios yang disediakan pengelola setempat untuk para pelukis. Daerah-daerah yang terkenal dengan pelukis jalannya antara lain Pasar Baru, Kota Tua, Pasar Seni Ancol di Jakarta, Jalan Braga di Bandung, dan Jalan Simpang di Surabaya. Maka proyek ini diangkat dari Empati Arsitektur terhadap komunitas seniman jalanan di Pasar Baru, Jakarta Pusat. Mereka belakangan ini mengalami pengurangan lapangan kerja dan sepinya pelanggan yang dikarenakan kurangnya minat generasi muda terhadap lukisan mereka, serta lokasi yang kurang mendukung pekerjaan mereka. Penelitian dilakukan dengan metode deskriptif-kualitatif berdasarkan analisis pribadi dari wawancara masyarakat. Maka proyek ini bertujuan memperbaiki ruang hidup para seniman, dengan mengintegrasikan program-program yang diharapkan dapat meluaskan demografi pelanggan, menarik perhatian dunia terhadap komunitas seniman jalanan, serta mempersiapkan para seniman terhadap perkembangan zaman yang digital. Konsep desain yang digunakan adalah facadism karena proyek mengambil tapak dengan bangunan yang memiliki langgam arsitektur bersejarah.
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信