{"title":"雪邦大都市人口潜力模型","authors":"Bitta Pigawati","doi":"10.14710/jpk.11.1.15-25","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Saat ini di Kota Semarang belum tersedia informasi potensi penduduk yang mempertimbangkan interaksi spasial. Model Potensi penduduk adalah model spasial yang mencerminkan pemusatan penduduk berdasarkan interaksi antar wilayah. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji model dan persebaran potensi penduduk di Kota Semarang. Menggunakan metode deskripif kuantitatif serta pendekatan spasial dengan memanfatkan citra pengginderaan jauh dan Sistem Informasi Geografis. Potensi penduduk ditentukan berdasarkan model gravitasi yang mendasarkan pada jumlah penduduk dan jarak antara masing-masing kecamatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa potensi penduduk paling tinggi terdapat di Kecamatan Gayamsari sedangkan potensi penduduk paling rendah terdapat di Kecamatan Mijen. Kawasan yang mempunyai potensi penduduk rendah perlu didorong perkembangannya dengan penambahan fasilitas sehingga dapat meningkatkan mobilitas yang mencerminkan adanya aktivitas. Hasil penelitian dapat digunakan sebagai pertimbangan pemerintah dalam menentukan kebijakan terkait pemenuhan kebutuhan penduduk secara rasional yang mengarah pada pembangunan yang berkelanjutan.","PeriodicalId":31633,"journal":{"name":"Jurnal Pengembangan Kota","volume":"66 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-11-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"MODEL POTENSI PENDUDUK KOTA METROPOLITAN SEMARANG\",\"authors\":\"Bitta Pigawati\",\"doi\":\"10.14710/jpk.11.1.15-25\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Saat ini di Kota Semarang belum tersedia informasi potensi penduduk yang mempertimbangkan interaksi spasial. Model Potensi penduduk adalah model spasial yang mencerminkan pemusatan penduduk berdasarkan interaksi antar wilayah. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji model dan persebaran potensi penduduk di Kota Semarang. Menggunakan metode deskripif kuantitatif serta pendekatan spasial dengan memanfatkan citra pengginderaan jauh dan Sistem Informasi Geografis. Potensi penduduk ditentukan berdasarkan model gravitasi yang mendasarkan pada jumlah penduduk dan jarak antara masing-masing kecamatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa potensi penduduk paling tinggi terdapat di Kecamatan Gayamsari sedangkan potensi penduduk paling rendah terdapat di Kecamatan Mijen. Kawasan yang mempunyai potensi penduduk rendah perlu didorong perkembangannya dengan penambahan fasilitas sehingga dapat meningkatkan mobilitas yang mencerminkan adanya aktivitas. Hasil penelitian dapat digunakan sebagai pertimbangan pemerintah dalam menentukan kebijakan terkait pemenuhan kebutuhan penduduk secara rasional yang mengarah pada pembangunan yang berkelanjutan.\",\"PeriodicalId\":31633,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Pengembangan Kota\",\"volume\":\"66 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-11-03\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Pengembangan Kota\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.14710/jpk.11.1.15-25\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Pengembangan Kota","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.14710/jpk.11.1.15-25","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Saat ini di Kota Semarang belum tersedia informasi potensi penduduk yang mempertimbangkan interaksi spasial. Model Potensi penduduk adalah model spasial yang mencerminkan pemusatan penduduk berdasarkan interaksi antar wilayah. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji model dan persebaran potensi penduduk di Kota Semarang. Menggunakan metode deskripif kuantitatif serta pendekatan spasial dengan memanfatkan citra pengginderaan jauh dan Sistem Informasi Geografis. Potensi penduduk ditentukan berdasarkan model gravitasi yang mendasarkan pada jumlah penduduk dan jarak antara masing-masing kecamatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa potensi penduduk paling tinggi terdapat di Kecamatan Gayamsari sedangkan potensi penduduk paling rendah terdapat di Kecamatan Mijen. Kawasan yang mempunyai potensi penduduk rendah perlu didorong perkembangannya dengan penambahan fasilitas sehingga dapat meningkatkan mobilitas yang mencerminkan adanya aktivitas. Hasil penelitian dapat digunakan sebagai pertimbangan pemerintah dalam menentukan kebijakan terkait pemenuhan kebutuhan penduduk secara rasional yang mengarah pada pembangunan yang berkelanjutan.