Munaziatul Jannah, Haris Munandar Nasution, M. P. Nasution, Yayuk Putri Rahayu
{"title":"爪哇木叶(Lannea coromandelica (Houtt) Merr)乙醇提取物对痤疮丙酸杆菌和表皮葡萄球菌的植物化学筛选和抗菌活性测试。","authors":"Munaziatul Jannah, Haris Munandar Nasution, M. P. Nasution, Yayuk Putri Rahayu","doi":"10.36490/journal-jps.com.v6i4.241","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kayu Jawa (Lannea coromandelica) (Houtt.) Merr. merupakan tanaman tropis yang berpotensi sebagai tanaman obat. Hampir seluruh bagian tanaman ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan obat tradisional. Tumbuhan liar ini dapat ditemukan dengan mudah di berbagai lokasi seperti halaman rumah, tepi jalan, dan kebun masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi potensi aktivitas antibakteri ekstrak etanol dari daun Kayu Jawa (Lannea coromandelia) (Houtt.) Merr. terhadap pertumbuhan bakteri Propionibacterium acnes dan Staphylococcus epidermidis. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental yang melibatkan pengumpulan sampel, pemeriksaan makroskopis, pemeriksaan mikroskopis, pembuatan simplisia, pemeriksaan karakteristik, Skrining Fitokimia, dan Uji Aktivitas Antibakteri menggunakan ekstrak etanol dari daun Kayu Jawa ((Lannea coromandelia) (Houtt) Merr terhadap bakteri Propionibacterium acnes dan Staphylococcus epidermidis, dengan metode difusi agar. Hasil pemeriksaan makroskopik menunjukkan daun Kayu Jawa memiliki bentuk meruncing dengan jumlah 7-11 helai. Bunga yang dihasilkan tunggal dan berwarna hijau kekuningan, sementara buahnya berbiji dengan panjang tertentu. Pemeriksaan mikroskopis mengungkap epidermis atas, fragmen palisade, dan bungakarang, serta pembuluh kayu dengan penebalan spiral dan tangga. Karakteristik simplisia menunjukkan kadar air sebesar 4%, kadar sari larut dalam air 21%, kadar sari larut dalam etanol 23%, kadar abu total 4,8%, dan kadar abu tidak larut asam 0,4%. Hasil skrining fitokimia pada serbuk simplisia dan ekstrak etanol daun Kayu Jawa menunjukkan kandungan seperti alkaloid, tanin, flavonoid, steroid/triterpenoid, saponin, dan glikosida. Uji aktivitas antibakteri menunjukkan bahwa Kayu Jawa menunjukkan potensi sebagai agen antibakteri, dengan kemampuan hambat yang berbeda-beda tergantung pada konsentrasi yang digunakan. Pada konsentrasi 20%, teramati zona hambat sebesar 6,85 mm terhadap Propionibacterium acnes dan 5,75 mm terhadap Staphylococcus epidermidis. Sementara itu, pada konsentrasi 80%, zona hambat meningkat menjadi 14,15 mm terhadap Propionibacterium acnes dan 11,75 mm terhadap Staphylococcus epidermidis.","PeriodicalId":504388,"journal":{"name":"Journal of Pharmaceutical and Sciences","volume":"6 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-11-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Skrining fitokimia dan uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun kayu Jawa ((Lannea coromandelica) (Houtt) Merr terhadap bakteri Propionibacterium acnes dan Staphylococcus epidermidis\",\"authors\":\"Munaziatul Jannah, Haris Munandar Nasution, M. P. Nasution, Yayuk Putri Rahayu\",\"doi\":\"10.36490/journal-jps.com.v6i4.241\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Kayu Jawa (Lannea coromandelica) (Houtt.) Merr. merupakan tanaman tropis yang berpotensi sebagai tanaman obat. Hampir seluruh bagian tanaman ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan obat tradisional. Tumbuhan liar ini dapat ditemukan dengan mudah di berbagai lokasi seperti halaman rumah, tepi jalan, dan kebun masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi potensi aktivitas antibakteri ekstrak etanol dari daun Kayu Jawa (Lannea coromandelia) (Houtt.) Merr. terhadap pertumbuhan bakteri Propionibacterium acnes dan Staphylococcus epidermidis. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental yang melibatkan pengumpulan sampel, pemeriksaan makroskopis, pemeriksaan mikroskopis, pembuatan simplisia, pemeriksaan karakteristik, Skrining Fitokimia, dan Uji Aktivitas Antibakteri menggunakan ekstrak etanol dari daun Kayu Jawa ((Lannea coromandelia) (Houtt) Merr terhadap bakteri Propionibacterium acnes dan Staphylococcus epidermidis, dengan metode difusi agar. Hasil pemeriksaan makroskopik menunjukkan daun Kayu Jawa memiliki bentuk meruncing dengan jumlah 7-11 helai. Bunga yang dihasilkan tunggal dan berwarna hijau kekuningan, sementara buahnya berbiji dengan panjang tertentu. Pemeriksaan mikroskopis mengungkap epidermis atas, fragmen palisade, dan bungakarang, serta pembuluh kayu dengan penebalan spiral dan tangga. Karakteristik simplisia menunjukkan kadar air sebesar 4%, kadar sari larut dalam air 21%, kadar sari larut dalam etanol 23%, kadar abu total 4,8%, dan kadar abu tidak larut asam 0,4%. Hasil skrining fitokimia pada serbuk simplisia dan ekstrak etanol daun Kayu Jawa menunjukkan kandungan seperti alkaloid, tanin, flavonoid, steroid/triterpenoid, saponin, dan glikosida. Uji aktivitas antibakteri menunjukkan bahwa Kayu Jawa menunjukkan potensi sebagai agen antibakteri, dengan kemampuan hambat yang berbeda-beda tergantung pada konsentrasi yang digunakan. Pada konsentrasi 20%, teramati zona hambat sebesar 6,85 mm terhadap Propionibacterium acnes dan 5,75 mm terhadap Staphylococcus epidermidis. Sementara itu, pada konsentrasi 80%, zona hambat meningkat menjadi 14,15 mm terhadap Propionibacterium acnes dan 11,75 mm terhadap Staphylococcus epidermidis.\",\"PeriodicalId\":504388,\"journal\":{\"name\":\"Journal of Pharmaceutical and Sciences\",\"volume\":\"6 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-11-09\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Journal of Pharmaceutical and Sciences\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.36490/journal-jps.com.v6i4.241\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Journal of Pharmaceutical and Sciences","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.36490/journal-jps.com.v6i4.241","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Skrining fitokimia dan uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun kayu Jawa ((Lannea coromandelica) (Houtt) Merr terhadap bakteri Propionibacterium acnes dan Staphylococcus epidermidis
Kayu Jawa (Lannea coromandelica) (Houtt.) Merr. merupakan tanaman tropis yang berpotensi sebagai tanaman obat. Hampir seluruh bagian tanaman ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan obat tradisional. Tumbuhan liar ini dapat ditemukan dengan mudah di berbagai lokasi seperti halaman rumah, tepi jalan, dan kebun masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi potensi aktivitas antibakteri ekstrak etanol dari daun Kayu Jawa (Lannea coromandelia) (Houtt.) Merr. terhadap pertumbuhan bakteri Propionibacterium acnes dan Staphylococcus epidermidis. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental yang melibatkan pengumpulan sampel, pemeriksaan makroskopis, pemeriksaan mikroskopis, pembuatan simplisia, pemeriksaan karakteristik, Skrining Fitokimia, dan Uji Aktivitas Antibakteri menggunakan ekstrak etanol dari daun Kayu Jawa ((Lannea coromandelia) (Houtt) Merr terhadap bakteri Propionibacterium acnes dan Staphylococcus epidermidis, dengan metode difusi agar. Hasil pemeriksaan makroskopik menunjukkan daun Kayu Jawa memiliki bentuk meruncing dengan jumlah 7-11 helai. Bunga yang dihasilkan tunggal dan berwarna hijau kekuningan, sementara buahnya berbiji dengan panjang tertentu. Pemeriksaan mikroskopis mengungkap epidermis atas, fragmen palisade, dan bungakarang, serta pembuluh kayu dengan penebalan spiral dan tangga. Karakteristik simplisia menunjukkan kadar air sebesar 4%, kadar sari larut dalam air 21%, kadar sari larut dalam etanol 23%, kadar abu total 4,8%, dan kadar abu tidak larut asam 0,4%. Hasil skrining fitokimia pada serbuk simplisia dan ekstrak etanol daun Kayu Jawa menunjukkan kandungan seperti alkaloid, tanin, flavonoid, steroid/triterpenoid, saponin, dan glikosida. Uji aktivitas antibakteri menunjukkan bahwa Kayu Jawa menunjukkan potensi sebagai agen antibakteri, dengan kemampuan hambat yang berbeda-beda tergantung pada konsentrasi yang digunakan. Pada konsentrasi 20%, teramati zona hambat sebesar 6,85 mm terhadap Propionibacterium acnes dan 5,75 mm terhadap Staphylococcus epidermidis. Sementara itu, pada konsentrasi 80%, zona hambat meningkat menjadi 14,15 mm terhadap Propionibacterium acnes dan 11,75 mm terhadap Staphylococcus epidermidis.