Kiai Pesantren 在将 Santri 的独立态度内化方面的领导作用

Said Harismansyah, Nina Nurmila, I. Irawan, Bambang Samsul Arifin
{"title":"Kiai Pesantren 在将 Santri 的独立态度内化方面的领导作用","authors":"Said Harismansyah, Nina Nurmila, I. Irawan, Bambang Samsul Arifin","doi":"10.59188/jurnalsosains.v3i11.1061","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Latar Belakang:  Indonesia merupakan salah satu negara yang rawan akan bencana gempa bumi khususnya gempa tektonik, karena letak geografis yang berada di antara tiga lempeng besar.   Sebagai masyarakat Indonesia, mempelajari fenomena alam sejak dini menjadi hal yang sangat penting. Oleh karena itu, keterlibatan generasi muda terpelajar sangatlah dibutuhkan untuk meminimalkan dampak dari gempa bumi. Stacked (Stacko for Education) hadir sebagai media pembelajaran kesiapsiagaan bencana gempa bumi berbasis permainan kartu yang berasal dari limbah kertas. Kartu Uno berasal dari daur ulang kertas. Setelah itu, kertas digunakan untuk mencetak kartu yang berisi soal-soal mengenai kesiapsiagaan bencana gempa bumi. Tujuan: Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi dan menganalisis program, pelaksanaan program, Mengelaborasi tentang internalisasi dan kontribusi, dampak kepemimpinan, evaluasi program dan faktor pendukung dan penghambat upaya kiai pesantren dalam menginternalisasi sikap kemandirian santri. Metode: Pendekatan yang dipilih dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif analitis. Hasil : menunjukan bahwa: Pertama, Program kepemimpinan kiai terdiri dari program pembelajaran, program pelatihan dan praktik di lapangan. Kedua, Pelaksanaan program dilakukan dengan memberikan keteladanan sikap, memberikan motivasi, dan menanamkan prilaku positif khususnya pada pribadi santri. Ketiga, Internalisasi dan kontribusi kepemimpinan kiai dengan berpegang teguh kepada nilai-nilai kejujuran melalui, ucapan apa adanya dan objektif berdampak sikap dan perilaku para saritri untuk jujur bukan manipulatik khususnya dalam berwirausaha. Keempat, Dampaknya terdapat  tumbuhnya jiwa kemandirian santri melalui proses manajemen pendidikan pesantren untuk membina dan mewujudkan sikap kemandirian dan keterampilan kewirausahaan santri. Kelima, Evaluasi program dilakukan melalui non tes skala sikap. Keenam, Faktor penghambat, adanya pandangan masyarakat bahwa pesantren bukan untuk melahirkan entrepreneur tetapi mencetak para ulama, minimnya sumber daya (manusia dan alami), peralatan, bahan baku dan modal/keuangan pesantren, kurangnya lembaga kemitraan dan modal usaha pesantren. Dan Faktor pendukungnya, adanya: dukungan sarana dan prasarana; dukungan kiai dan ustadz bagi para santrinya untuk menjadi santri yang mandiri; melalui pendidikan dan pelatihan; proses pembelajaran dari pengalaman pesantren yang bermula dari kegiatan praktek langsung dilapangan santri pun ingin mengikuti jejak kiai pendiri. Kesimpulan: Pesantren sebagai penyelenggara pendidikan memiliki kelebihan dibandingkan dengan institusi pendidikan lainnya","PeriodicalId":503024,"journal":{"name":"Jurnal sosial dan sains","volume":"10 5 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-11-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Kepemimpinan Kiai Pesantren dalam Menginternalisasi Sikap Kemandirian Santri\",\"authors\":\"Said Harismansyah, Nina Nurmila, I. Irawan, Bambang Samsul Arifin\",\"doi\":\"10.59188/jurnalsosains.v3i11.1061\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Latar Belakang:  Indonesia merupakan salah satu negara yang rawan akan bencana gempa bumi khususnya gempa tektonik, karena letak geografis yang berada di antara tiga lempeng besar.   Sebagai masyarakat Indonesia, mempelajari fenomena alam sejak dini menjadi hal yang sangat penting. Oleh karena itu, keterlibatan generasi muda terpelajar sangatlah dibutuhkan untuk meminimalkan dampak dari gempa bumi. Stacked (Stacko for Education) hadir sebagai media pembelajaran kesiapsiagaan bencana gempa bumi berbasis permainan kartu yang berasal dari limbah kertas. Kartu Uno berasal dari daur ulang kertas. Setelah itu, kertas digunakan untuk mencetak kartu yang berisi soal-soal mengenai kesiapsiagaan bencana gempa bumi. Tujuan: Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi dan menganalisis program, pelaksanaan program, Mengelaborasi tentang internalisasi dan kontribusi, dampak kepemimpinan, evaluasi program dan faktor pendukung dan penghambat upaya kiai pesantren dalam menginternalisasi sikap kemandirian santri. Metode: Pendekatan yang dipilih dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif analitis. Hasil : menunjukan bahwa: Pertama, Program kepemimpinan kiai terdiri dari program pembelajaran, program pelatihan dan praktik di lapangan. Kedua, Pelaksanaan program dilakukan dengan memberikan keteladanan sikap, memberikan motivasi, dan menanamkan prilaku positif khususnya pada pribadi santri. Ketiga, Internalisasi dan kontribusi kepemimpinan kiai dengan berpegang teguh kepada nilai-nilai kejujuran melalui, ucapan apa adanya dan objektif berdampak sikap dan perilaku para saritri untuk jujur bukan manipulatik khususnya dalam berwirausaha. Keempat, Dampaknya terdapat  tumbuhnya jiwa kemandirian santri melalui proses manajemen pendidikan pesantren untuk membina dan mewujudkan sikap kemandirian dan keterampilan kewirausahaan santri. Kelima, Evaluasi program dilakukan melalui non tes skala sikap. Keenam, Faktor penghambat, adanya pandangan masyarakat bahwa pesantren bukan untuk melahirkan entrepreneur tetapi mencetak para ulama, minimnya sumber daya (manusia dan alami), peralatan, bahan baku dan modal/keuangan pesantren, kurangnya lembaga kemitraan dan modal usaha pesantren. Dan Faktor pendukungnya, adanya: dukungan sarana dan prasarana; dukungan kiai dan ustadz bagi para santrinya untuk menjadi santri yang mandiri; melalui pendidikan dan pelatihan; proses pembelajaran dari pengalaman pesantren yang bermula dari kegiatan praktek langsung dilapangan santri pun ingin mengikuti jejak kiai pendiri. Kesimpulan: Pesantren sebagai penyelenggara pendidikan memiliki kelebihan dibandingkan dengan institusi pendidikan lainnya\",\"PeriodicalId\":503024,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal sosial dan sains\",\"volume\":\"10 5 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-11-17\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal sosial dan sains\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.59188/jurnalsosains.v3i11.1061\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal sosial dan sains","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.59188/jurnalsosains.v3i11.1061","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

摘要

背景: 由于地处三大板块之间,印度尼西亚是地震多发国家之一,尤其是构造地震。 作为印尼人,从小了解自然现象非常重要。因此,需要受过教育的年轻一代的参与,以最大限度地减少地震的影响。 Stacked(Stacko for Education)是一种基于废纸制成的纸牌游戏的地震灾害防备学习媒体。Uno 纸牌由再生纸制成。之后,这些纸张被用来印制包含地震防灾问题的卡片。 目标:本研究的目的是识别和分析 "pesantren kiai "在内化学生独立态度方面的计划、计划实施、对内化和贡献的阐述、领导力的影响、计划评估以及支持和抑制因素。 研究方法:本研究选择的方法是定性方法和分析描述方法。 结果:结果表明第一,kiai 领导力计划包括学习计划、培训计划和实地实践。第二,该计划的实施是通过提供模范态度、提供动力和灌输积极行为来进行的,特别是在学生中。第三,通过坚持诚实、言行一致和客观的价值观,内化 kiai 领导力并为其做出贡献,从而影响 saritri 的态度和行为,使其诚实而不做作,尤其是在创业方面。第四,影响是通过贝桑特伦教育管理过程,培养和实现学生的独立精神,提高学生的独立态度和创业技能。第五,通过非测试态度量表进行计划评估。第六,抑制因素:社会上存在 "乡不是培养企业家的地方,而是培养印刷学者的地方 "的观点;乡缺乏资源(人力和自然资源)、设备、原材料和资本/资金;缺乏合作机构和乡商业资本。支持因素包括:设施和基础设施的支持;"启蒙老师 "和 "老师 "对学生成为独立学生的支持;通过教育和培训;从实地直接实践活动开始的长老会经验学习过程,学生也希望追随创始启蒙老师的脚步。 结论:与其他教育机构相比,作为教育提供者的长老会具有优势。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
Kepemimpinan Kiai Pesantren dalam Menginternalisasi Sikap Kemandirian Santri
Latar Belakang:  Indonesia merupakan salah satu negara yang rawan akan bencana gempa bumi khususnya gempa tektonik, karena letak geografis yang berada di antara tiga lempeng besar.   Sebagai masyarakat Indonesia, mempelajari fenomena alam sejak dini menjadi hal yang sangat penting. Oleh karena itu, keterlibatan generasi muda terpelajar sangatlah dibutuhkan untuk meminimalkan dampak dari gempa bumi. Stacked (Stacko for Education) hadir sebagai media pembelajaran kesiapsiagaan bencana gempa bumi berbasis permainan kartu yang berasal dari limbah kertas. Kartu Uno berasal dari daur ulang kertas. Setelah itu, kertas digunakan untuk mencetak kartu yang berisi soal-soal mengenai kesiapsiagaan bencana gempa bumi. Tujuan: Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi dan menganalisis program, pelaksanaan program, Mengelaborasi tentang internalisasi dan kontribusi, dampak kepemimpinan, evaluasi program dan faktor pendukung dan penghambat upaya kiai pesantren dalam menginternalisasi sikap kemandirian santri. Metode: Pendekatan yang dipilih dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif analitis. Hasil : menunjukan bahwa: Pertama, Program kepemimpinan kiai terdiri dari program pembelajaran, program pelatihan dan praktik di lapangan. Kedua, Pelaksanaan program dilakukan dengan memberikan keteladanan sikap, memberikan motivasi, dan menanamkan prilaku positif khususnya pada pribadi santri. Ketiga, Internalisasi dan kontribusi kepemimpinan kiai dengan berpegang teguh kepada nilai-nilai kejujuran melalui, ucapan apa adanya dan objektif berdampak sikap dan perilaku para saritri untuk jujur bukan manipulatik khususnya dalam berwirausaha. Keempat, Dampaknya terdapat  tumbuhnya jiwa kemandirian santri melalui proses manajemen pendidikan pesantren untuk membina dan mewujudkan sikap kemandirian dan keterampilan kewirausahaan santri. Kelima, Evaluasi program dilakukan melalui non tes skala sikap. Keenam, Faktor penghambat, adanya pandangan masyarakat bahwa pesantren bukan untuk melahirkan entrepreneur tetapi mencetak para ulama, minimnya sumber daya (manusia dan alami), peralatan, bahan baku dan modal/keuangan pesantren, kurangnya lembaga kemitraan dan modal usaha pesantren. Dan Faktor pendukungnya, adanya: dukungan sarana dan prasarana; dukungan kiai dan ustadz bagi para santrinya untuk menjadi santri yang mandiri; melalui pendidikan dan pelatihan; proses pembelajaran dari pengalaman pesantren yang bermula dari kegiatan praktek langsung dilapangan santri pun ingin mengikuti jejak kiai pendiri. Kesimpulan: Pesantren sebagai penyelenggara pendidikan memiliki kelebihan dibandingkan dengan institusi pendidikan lainnya
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信