对接受剖腹产手术的脊髓灰质炎感染后患者的麻醉管理

Herman Mangasi Silaban, M. Ahmad
{"title":"对接受剖腹产手术的脊髓灰质炎感染后患者的麻醉管理","authors":"Herman Mangasi Silaban, M. Ahmad","doi":"10.47507/obstetri.v6i3.118","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Individu yang bertahan dari poliomielitis paralitik dapat mengalami postpolio syndrome (PPS). Tiga serangkai gejala klasik PPS meliputi kelemahan progresif, kelelahan, dan atrofi otot. Case report ini melaporkan manajemen anestesi pada pasien gravida dengan PPS yang direncanakan dilakukan operasi seksio sesarea (SC) dengan teknik anestesi epidural. Pasien perempuan 38 tahun dikonsulkan oleh Departemen Obstetri dan Ginekologi dengan G2P0A1 usia kehamilan (UK) 39 minggu 3 hari, belum inpartu dengan riwayat penyakit polio sejak usia 3 tahun dengan keluhan saat ini tungkai bawah sebelah kanan lumpuh dan ukuran lebih kecil dibandingkan tungkai bawah sebelah kiri. Pasien direncanakan untuk menjalani SC dengan teknik anestesi epidural. Tanda-tanda vital dan hasil pemeriksaan durante dan pasca-SC dalam batas normal. Dalam berbagai literatur, anestesi regional selalu menjadi pilihan utama untuk pasien PPS dibandingkan dengan anestesi umum. Periode praoperasi adalah periode yang paling penting pada pasien pascainfeksi polio. Anamnesis dan pemeriksaan fisik adalah langkah prosedur yang sangat vital. Sindrom pascapolio dapat menyebabkan kelemahan otot (termasuk disfagia dan refluks), nyeri sendi, intoleransi suhu dingin, gangguan menelan, tidur, dan pernapasan. Masing-masing pilihan anestesi tetap memiliki keuntungan dan kerugian sesuai dengan karakteristik pasien dan kontraindikasi jenis anestesi. Diperlukan pertimbangan dan pemahaman yang baik sebelum menentukan pilihan demi keamanan dan kenyamanan pasien.","PeriodicalId":203301,"journal":{"name":"Jurnal Anestesi Obstetri Indonesia","volume":"33 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-11-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Manajemen Anestesi Pasien Pascainfeksi Polio yang Menjalani Operasi Seksio Sesarea\",\"authors\":\"Herman Mangasi Silaban, M. Ahmad\",\"doi\":\"10.47507/obstetri.v6i3.118\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Individu yang bertahan dari poliomielitis paralitik dapat mengalami postpolio syndrome (PPS). Tiga serangkai gejala klasik PPS meliputi kelemahan progresif, kelelahan, dan atrofi otot. Case report ini melaporkan manajemen anestesi pada pasien gravida dengan PPS yang direncanakan dilakukan operasi seksio sesarea (SC) dengan teknik anestesi epidural. Pasien perempuan 38 tahun dikonsulkan oleh Departemen Obstetri dan Ginekologi dengan G2P0A1 usia kehamilan (UK) 39 minggu 3 hari, belum inpartu dengan riwayat penyakit polio sejak usia 3 tahun dengan keluhan saat ini tungkai bawah sebelah kanan lumpuh dan ukuran lebih kecil dibandingkan tungkai bawah sebelah kiri. Pasien direncanakan untuk menjalani SC dengan teknik anestesi epidural. Tanda-tanda vital dan hasil pemeriksaan durante dan pasca-SC dalam batas normal. Dalam berbagai literatur, anestesi regional selalu menjadi pilihan utama untuk pasien PPS dibandingkan dengan anestesi umum. Periode praoperasi adalah periode yang paling penting pada pasien pascainfeksi polio. Anamnesis dan pemeriksaan fisik adalah langkah prosedur yang sangat vital. Sindrom pascapolio dapat menyebabkan kelemahan otot (termasuk disfagia dan refluks), nyeri sendi, intoleransi suhu dingin, gangguan menelan, tidur, dan pernapasan. Masing-masing pilihan anestesi tetap memiliki keuntungan dan kerugian sesuai dengan karakteristik pasien dan kontraindikasi jenis anestesi. Diperlukan pertimbangan dan pemahaman yang baik sebelum menentukan pilihan demi keamanan dan kenyamanan pasien.\",\"PeriodicalId\":203301,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Anestesi Obstetri Indonesia\",\"volume\":\"33 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-11-21\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Anestesi Obstetri Indonesia\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.47507/obstetri.v6i3.118\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Anestesi Obstetri Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.47507/obstetri.v6i3.118","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

摘要

麻痹性脊髓灰质炎幸存者可能会患上脊髓灰质炎后综合征(PPS)。PPS 的典型三联症状包括进行性虚弱、疲劳和肌肉萎缩。本病例报告了一名患有 PPS 的孕产妇的麻醉处理情况,该患者计划采用硬膜外麻醉技术进行剖宫产手术(SC)。这名 38 岁的女性患者经妇产科同意,孕龄 G2P0A1(英国)39 周 3 天,尚未分娩,自 3 岁起就有小儿麻痹症病史,目前主诉右下肢瘫痪且尺寸小于左下肢。患者计划接受硬膜外麻醉技术的 SC 手术。麻醉前和麻醉后的生命体征和检查结果均在正常范围内。在各种文献中,与全身麻醉相比,区域麻醉总是 PPS 患者的首选。术前是脊髓灰质炎感染后患者最重要的时期。询问病史和体格检查是至关重要的程序步骤。脊髓灰质炎后综合征可导致肌无力(包括吞咽困难和反流)、关节疼痛、不耐寒、吞咽、睡眠和呼吸障碍。根据患者的特点和麻醉类型的禁忌症,每种麻醉选择仍各有利弊。为了病人的安全和舒适,在做出选择之前需要良好的判断和理解。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
Manajemen Anestesi Pasien Pascainfeksi Polio yang Menjalani Operasi Seksio Sesarea
Individu yang bertahan dari poliomielitis paralitik dapat mengalami postpolio syndrome (PPS). Tiga serangkai gejala klasik PPS meliputi kelemahan progresif, kelelahan, dan atrofi otot. Case report ini melaporkan manajemen anestesi pada pasien gravida dengan PPS yang direncanakan dilakukan operasi seksio sesarea (SC) dengan teknik anestesi epidural. Pasien perempuan 38 tahun dikonsulkan oleh Departemen Obstetri dan Ginekologi dengan G2P0A1 usia kehamilan (UK) 39 minggu 3 hari, belum inpartu dengan riwayat penyakit polio sejak usia 3 tahun dengan keluhan saat ini tungkai bawah sebelah kanan lumpuh dan ukuran lebih kecil dibandingkan tungkai bawah sebelah kiri. Pasien direncanakan untuk menjalani SC dengan teknik anestesi epidural. Tanda-tanda vital dan hasil pemeriksaan durante dan pasca-SC dalam batas normal. Dalam berbagai literatur, anestesi regional selalu menjadi pilihan utama untuk pasien PPS dibandingkan dengan anestesi umum. Periode praoperasi adalah periode yang paling penting pada pasien pascainfeksi polio. Anamnesis dan pemeriksaan fisik adalah langkah prosedur yang sangat vital. Sindrom pascapolio dapat menyebabkan kelemahan otot (termasuk disfagia dan refluks), nyeri sendi, intoleransi suhu dingin, gangguan menelan, tidur, dan pernapasan. Masing-masing pilihan anestesi tetap memiliki keuntungan dan kerugian sesuai dengan karakteristik pasien dan kontraindikasi jenis anestesi. Diperlukan pertimbangan dan pemahaman yang baik sebelum menentukan pilihan demi keamanan dan kenyamanan pasien.
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信