电影《冰冷:谋杀、咖啡和杰西卡-翁索》 在商业化与新方向之间徘徊

Zulfiah Larisu, Dwi Imroatus Sholikah, Muhammad Salman Alfansuri Jacob, Rusmala Rusmala, Abdullah Mitrin
{"title":"电影《冰冷:谋杀、咖啡和杰西卡-翁索》 在商业化与新方向之间徘徊","authors":"Zulfiah Larisu, Dwi Imroatus Sholikah, Muhammad Salman Alfansuri Jacob, Rusmala Rusmala, Abdullah Mitrin","doi":"10.47467/reslaj.v6i2.5516","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Film Ice Cold : Murder, Coffee, and Jessica Wongso akhir-akhir ini menjadi isu yang kontroversial di tengah masyrakat. Satu sisi menilai terdapat kejanggalan yang luar biasa yang harus di ungkap dalam kasus pembunuhan Wayang Mirna Salihin dengan kopi sianida hingga fil ini daat dijadikan petunjuk. Pada sisi lain, sebagaian masyrakat menilai film ini berpihak, menggiring opini publik, dan sebagai alat komersialisasi oleh pihak Netfflix. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dua perspektif yang kontroversial di atas. Penelitian merupakan penelitian kualitiatf dengan pendekata deskriptif. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang didapatkan dari kutipan fil, sinopsis, buku, jurnal ilmiah, dan website yang kredibel. Data-data yang diukumpulkan dinalaissi dengan tahapan pengumpulan data, seleksi data, reduksi data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menujukkan 1.) The film Ice Cold: Murder, Coffee, and Jessica Wongso can indirectly strengthen Jessica Wongso's side in filing for extraordinary legal action/judicial review which will then be constructed by constructing an argument as if the application for reconsideration this time is based on public unrest and complaints. 2.) The film Ice Cold: Murder, Coffee, and Jessica Wongso has the potential to become a commercialization tool because the film is paid, viral, and has cheap production costs compared to action films, horror films, and so on. 3.) Researchers agree with singer and actor Brissia Jodie that Netflix should make a part two film with a more balanced storyline on both sides.","PeriodicalId":508337,"journal":{"name":"Reslaj : Religion Education Social Laa Roiba Journal","volume":"33 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-11-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Film \\\"Ice Cold: Murder, Coffee, and Jessica Wongso\\\" Between Commercialization or New Direction\",\"authors\":\"Zulfiah Larisu, Dwi Imroatus Sholikah, Muhammad Salman Alfansuri Jacob, Rusmala Rusmala, Abdullah Mitrin\",\"doi\":\"10.47467/reslaj.v6i2.5516\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Film Ice Cold : Murder, Coffee, and Jessica Wongso akhir-akhir ini menjadi isu yang kontroversial di tengah masyrakat. Satu sisi menilai terdapat kejanggalan yang luar biasa yang harus di ungkap dalam kasus pembunuhan Wayang Mirna Salihin dengan kopi sianida hingga fil ini daat dijadikan petunjuk. Pada sisi lain, sebagaian masyrakat menilai film ini berpihak, menggiring opini publik, dan sebagai alat komersialisasi oleh pihak Netfflix. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dua perspektif yang kontroversial di atas. Penelitian merupakan penelitian kualitiatf dengan pendekata deskriptif. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang didapatkan dari kutipan fil, sinopsis, buku, jurnal ilmiah, dan website yang kredibel. Data-data yang diukumpulkan dinalaissi dengan tahapan pengumpulan data, seleksi data, reduksi data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menujukkan 1.) The film Ice Cold: Murder, Coffee, and Jessica Wongso can indirectly strengthen Jessica Wongso's side in filing for extraordinary legal action/judicial review which will then be constructed by constructing an argument as if the application for reconsideration this time is based on public unrest and complaints. 2.) The film Ice Cold: Murder, Coffee, and Jessica Wongso has the potential to become a commercialization tool because the film is paid, viral, and has cheap production costs compared to action films, horror films, and so on. 3.) Researchers agree with singer and actor Brissia Jodie that Netflix should make a part two film with a more balanced storyline on both sides.\",\"PeriodicalId\":508337,\"journal\":{\"name\":\"Reslaj : Religion Education Social Laa Roiba Journal\",\"volume\":\"33 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-11-26\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Reslaj : Religion Education Social Laa Roiba Journal\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.47467/reslaj.v6i2.5516\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Reslaj : Religion Education Social Laa Roiba Journal","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.47467/reslaj.v6i2.5516","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

摘要

电影《冰冷:谋杀、咖啡和杰西卡-翁索最近在社会上引起了争议。一方认为,米尔纳-萨利欣木偶氰化物咖啡谋杀案中存在非同寻常的不正常现象,必须予以揭露,因此可以此片作为线索。另一方面,也有人认为这部电影偏袒一方,引导舆论,是 Netfflix 的商业化工具。本研究旨在分析上述两种有争议的观点。本研究为定性研究,采用描述性方法。本研究使用的数据是从电影节选、简介、书籍、科学杂志和可信网站上获取的二手数据。收集到的数据经过数据收集、数据选择、数据缩减和结论得出等阶段进行分析。研究结果表明 1.)电影《冰冷:谋杀、咖啡和杰西卡-翁索》可以间接加强杰西卡-翁索提出特别法律诉讼/司法审查的一方的力量,然后通过构建一个论点,好像这次申请复议是基于公众的不安和投诉。2.)电影《冰冷:谋杀、咖啡和杰西卡-翁索》有可能成为商业化的工具,因为这部电影是付费的、病毒式的,而且与动作片、恐怖片等相比,制作成本低廉。3.)研究人员同意歌手兼演员 Brissia Jodie 的观点,认为 Netflix 应该拍摄第二部电影,使双方的故事情节更加平衡。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
Film "Ice Cold: Murder, Coffee, and Jessica Wongso" Between Commercialization or New Direction
Film Ice Cold : Murder, Coffee, and Jessica Wongso akhir-akhir ini menjadi isu yang kontroversial di tengah masyrakat. Satu sisi menilai terdapat kejanggalan yang luar biasa yang harus di ungkap dalam kasus pembunuhan Wayang Mirna Salihin dengan kopi sianida hingga fil ini daat dijadikan petunjuk. Pada sisi lain, sebagaian masyrakat menilai film ini berpihak, menggiring opini publik, dan sebagai alat komersialisasi oleh pihak Netfflix. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dua perspektif yang kontroversial di atas. Penelitian merupakan penelitian kualitiatf dengan pendekata deskriptif. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang didapatkan dari kutipan fil, sinopsis, buku, jurnal ilmiah, dan website yang kredibel. Data-data yang diukumpulkan dinalaissi dengan tahapan pengumpulan data, seleksi data, reduksi data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menujukkan 1.) The film Ice Cold: Murder, Coffee, and Jessica Wongso can indirectly strengthen Jessica Wongso's side in filing for extraordinary legal action/judicial review which will then be constructed by constructing an argument as if the application for reconsideration this time is based on public unrest and complaints. 2.) The film Ice Cold: Murder, Coffee, and Jessica Wongso has the potential to become a commercialization tool because the film is paid, viral, and has cheap production costs compared to action films, horror films, and so on. 3.) Researchers agree with singer and actor Brissia Jodie that Netflix should make a part two film with a more balanced storyline on both sides.
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信