I GEDE AGUS RIO SAPUTRA, KETUT EDY SUDIARTA, MITA HEDIYANTINI
{"title":"胎膜早破和非胎膜早破病例羊膜血管数量分布的差异","authors":"I GEDE AGUS RIO SAPUTRA, KETUT EDY SUDIARTA, MITA HEDIYANTINI","doi":"10.30649/htmj.v21i1.135","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"ABSTRAK Latar belakang: World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa setiap tahunnya wanita yang bersalin meninggal dunia mencapai lebih dari 500.000 orang. Di Indonesia angka kematian ibu dan angka kematian bayi masih tinggi dan merupakan masalah yang menjadi prioritas dibidang kesehatan. Penyebab utama kematian bayi baru lahir atau neonatal di dunia antara lain persalinan prematur 29%, sepsis dan pneumonia 25% dan 23% asfiksia dan trauma. Secara garis besar kejadian persalinan prematur 50% terjadi spontan, 70% akibat ketuban pecah dini, dan 20% dilahirkan atas indikasi ibu dan janin. Ketuban pecah dini (KPD) merupakan keadaan pecahnya selaput ketuban sebelum terjadinya tanda-tanda persalinan. Prevalensi KPD berkisar 3-18% dari seluruh kehamilan. Metode: Metode penelitian dipilih secara studi potong lintang dari selaput janin pada pasien ketuban pecah dini dan tidak ketuban pecah dini. Data yang diperoleh dianalisis secara univariat, dan bivariat. Sedangkan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan digunakan uji chi square. Ada perbedaan jika p-value < 0,05 dan tidak ada perbedaan jika p-value > 0,05. Hasil: Uji Chi-Square antara hasil pemeriksaan histopatologi pembuluh darah dari selaput janin ketuban pecah dini dan tidak ketuban pecah dini menunjukkan kekuatan perbedaan dari hasil pemeriksaan patologi anatomi dari selaput janin ketuban pecah dini dan tidak ketuban pecah dini sebesar 0.001 < 0,05 Kesimpulan: Perbedaan antara hasil pemeriksaan patologi anatomi pembuluh darah dari selaput janin ketuban pecah dini dan tidak ketuban pecah dini adalah signifikan Kata Kunci: Ketuban Pecah Dini, Patologi Anatomi, Pembuluh Darah","PeriodicalId":174738,"journal":{"name":"Hang Tuah Medical Journal","volume":"12 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-11-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Perbedaan Sebaran Jumlah Pembuluh Darah pada Selaput Ketuban Kasus Ketuban Pecah Dini Dan Tidak Ketuban Pecah Dini\",\"authors\":\"I GEDE AGUS RIO SAPUTRA, KETUT EDY SUDIARTA, MITA HEDIYANTINI\",\"doi\":\"10.30649/htmj.v21i1.135\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"ABSTRAK Latar belakang: World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa setiap tahunnya wanita yang bersalin meninggal dunia mencapai lebih dari 500.000 orang. Di Indonesia angka kematian ibu dan angka kematian bayi masih tinggi dan merupakan masalah yang menjadi prioritas dibidang kesehatan. Penyebab utama kematian bayi baru lahir atau neonatal di dunia antara lain persalinan prematur 29%, sepsis dan pneumonia 25% dan 23% asfiksia dan trauma. Secara garis besar kejadian persalinan prematur 50% terjadi spontan, 70% akibat ketuban pecah dini, dan 20% dilahirkan atas indikasi ibu dan janin. Ketuban pecah dini (KPD) merupakan keadaan pecahnya selaput ketuban sebelum terjadinya tanda-tanda persalinan. Prevalensi KPD berkisar 3-18% dari seluruh kehamilan. Metode: Metode penelitian dipilih secara studi potong lintang dari selaput janin pada pasien ketuban pecah dini dan tidak ketuban pecah dini. Data yang diperoleh dianalisis secara univariat, dan bivariat. Sedangkan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan digunakan uji chi square. Ada perbedaan jika p-value < 0,05 dan tidak ada perbedaan jika p-value > 0,05. Hasil: Uji Chi-Square antara hasil pemeriksaan histopatologi pembuluh darah dari selaput janin ketuban pecah dini dan tidak ketuban pecah dini menunjukkan kekuatan perbedaan dari hasil pemeriksaan patologi anatomi dari selaput janin ketuban pecah dini dan tidak ketuban pecah dini sebesar 0.001 < 0,05 Kesimpulan: Perbedaan antara hasil pemeriksaan patologi anatomi pembuluh darah dari selaput janin ketuban pecah dini dan tidak ketuban pecah dini adalah signifikan Kata Kunci: Ketuban Pecah Dini, Patologi Anatomi, Pembuluh Darah\",\"PeriodicalId\":174738,\"journal\":{\"name\":\"Hang Tuah Medical Journal\",\"volume\":\"12 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-11-28\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Hang Tuah Medical Journal\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.30649/htmj.v21i1.135\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Hang Tuah Medical Journal","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.30649/htmj.v21i1.135","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Perbedaan Sebaran Jumlah Pembuluh Darah pada Selaput Ketuban Kasus Ketuban Pecah Dini Dan Tidak Ketuban Pecah Dini
ABSTRAK Latar belakang: World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa setiap tahunnya wanita yang bersalin meninggal dunia mencapai lebih dari 500.000 orang. Di Indonesia angka kematian ibu dan angka kematian bayi masih tinggi dan merupakan masalah yang menjadi prioritas dibidang kesehatan. Penyebab utama kematian bayi baru lahir atau neonatal di dunia antara lain persalinan prematur 29%, sepsis dan pneumonia 25% dan 23% asfiksia dan trauma. Secara garis besar kejadian persalinan prematur 50% terjadi spontan, 70% akibat ketuban pecah dini, dan 20% dilahirkan atas indikasi ibu dan janin. Ketuban pecah dini (KPD) merupakan keadaan pecahnya selaput ketuban sebelum terjadinya tanda-tanda persalinan. Prevalensi KPD berkisar 3-18% dari seluruh kehamilan. Metode: Metode penelitian dipilih secara studi potong lintang dari selaput janin pada pasien ketuban pecah dini dan tidak ketuban pecah dini. Data yang diperoleh dianalisis secara univariat, dan bivariat. Sedangkan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan digunakan uji chi square. Ada perbedaan jika p-value < 0,05 dan tidak ada perbedaan jika p-value > 0,05. Hasil: Uji Chi-Square antara hasil pemeriksaan histopatologi pembuluh darah dari selaput janin ketuban pecah dini dan tidak ketuban pecah dini menunjukkan kekuatan perbedaan dari hasil pemeriksaan patologi anatomi dari selaput janin ketuban pecah dini dan tidak ketuban pecah dini sebesar 0.001 < 0,05 Kesimpulan: Perbedaan antara hasil pemeriksaan patologi anatomi pembuluh darah dari selaput janin ketuban pecah dini dan tidak ketuban pecah dini adalah signifikan Kata Kunci: Ketuban Pecah Dini, Patologi Anatomi, Pembuluh Darah