免疫组化作为胃活检中鉴定螺旋杆菌的第二线方法

F. Halim, Devi Listiana, Vega Karlowee, Hermawan Istiadi, A. Prasetyo, Meira Dewi Kurnia Astuti
{"title":"免疫组化作为胃活检中鉴定螺旋杆菌的第二线方法","authors":"F. Halim, Devi Listiana, Vega Karlowee, Hermawan Istiadi, A. Prasetyo, Meira Dewi Kurnia Astuti","doi":"10.36408/mhjcm.v10i3.959","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"LATAR BELAKANG: Prevalensi infeksi Helicobacter pylori di Indonesia tahun 2015 sebesar 22,1%. Identifikasi infeksi Helicobacter pylori menjadi hal yang krusial untuk pencegahan adenokarsinoma dan limfoma sel B primer dari gaster. Pulasan imunohistokimia bersifat lebih spesifik dan sensitif untuk Helicobacter pylori dibandingkan pulasan histokimia Modifikasi Giemsa karena menggunakan prinsip ikatan antigen-antibodi, tetapi masih ada kemungkinan reaksi silang dengan Helicobacter heilmannii. TUJUAN: Untuk menganalisis perbedaan hasil identifikasi Helicobacter spp menggunakan imunohistokimia dibandingkan dengan modifikasi Giemsa. METODE: Penelitian potong lintang dilakukan di RSUP Dr Kariadi menggunakan 64 sampel biopsi hasil simple random sampling dengan rincian 32 sampel Helicobacter spp positif dan 32 sampel Helicobacter spp negatif dari hasil pulasan Modifikasi Giemsa. Analisis statistik menggunakan uji x2. HASIL: Jumlah bakteri atipikal sebesar 42,19%. Jumlah sampel yang mendapatkan terapi Proton Pump Inhibitor (PPI) sebanyak 93,75%. Hasil pulasan imunohistokimia menunjukkan Helicobacter spp positif pada 31 sampel dan negatif pada 33 sampel. Tidak terdapat perbedaan bermakna (p=0.617) antara hasil identifikasi Helicobacter spp biopsi lambung menggunakan pulasan imunohistokimia dibandingkan Modifikasi Giemsa baik pada pembesaran 400x maupun 1000x. KESIMPULAN: Pulasan imunohistokimia tidak perlu dilakukan secara rutin untuk identifikasi Helicobacter spp dan dapat dilakukan pada kasus bakteri negatif berdasarkan Hematoxylin Eosin (HE) dan Modifikasi Giemsa dengan inflamasi, pasca-terapi, struktur atipikal, metaplasia intestinal, atrofi kelenjar. Perlu diadakan konsensus bersama Gastroenterolog dan Dokter Spesialis Patologi Anatomik tentang persiapan pasien, kriteria pengambilan, pengelolaan, pengiriman sampel yang adekuat untuk pemeriksaan Patologi Anatomik, dan hasil diagnosis Patologi Anatomik yang optimal untuk tata laksana pasien.","PeriodicalId":117574,"journal":{"name":"Medica Hospitalia : Journal of Clinical Medicine","volume":"11 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-11-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Imunohistokimia Sebagai Lini Kedua Untuk Identifikasi Helicobacter spp pada Biopsi Lambung\",\"authors\":\"F. Halim, Devi Listiana, Vega Karlowee, Hermawan Istiadi, A. Prasetyo, Meira Dewi Kurnia Astuti\",\"doi\":\"10.36408/mhjcm.v10i3.959\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"LATAR BELAKANG: Prevalensi infeksi Helicobacter pylori di Indonesia tahun 2015 sebesar 22,1%. Identifikasi infeksi Helicobacter pylori menjadi hal yang krusial untuk pencegahan adenokarsinoma dan limfoma sel B primer dari gaster. Pulasan imunohistokimia bersifat lebih spesifik dan sensitif untuk Helicobacter pylori dibandingkan pulasan histokimia Modifikasi Giemsa karena menggunakan prinsip ikatan antigen-antibodi, tetapi masih ada kemungkinan reaksi silang dengan Helicobacter heilmannii. TUJUAN: Untuk menganalisis perbedaan hasil identifikasi Helicobacter spp menggunakan imunohistokimia dibandingkan dengan modifikasi Giemsa. METODE: Penelitian potong lintang dilakukan di RSUP Dr Kariadi menggunakan 64 sampel biopsi hasil simple random sampling dengan rincian 32 sampel Helicobacter spp positif dan 32 sampel Helicobacter spp negatif dari hasil pulasan Modifikasi Giemsa. Analisis statistik menggunakan uji x2. HASIL: Jumlah bakteri atipikal sebesar 42,19%. Jumlah sampel yang mendapatkan terapi Proton Pump Inhibitor (PPI) sebanyak 93,75%. Hasil pulasan imunohistokimia menunjukkan Helicobacter spp positif pada 31 sampel dan negatif pada 33 sampel. Tidak terdapat perbedaan bermakna (p=0.617) antara hasil identifikasi Helicobacter spp biopsi lambung menggunakan pulasan imunohistokimia dibandingkan Modifikasi Giemsa baik pada pembesaran 400x maupun 1000x. KESIMPULAN: Pulasan imunohistokimia tidak perlu dilakukan secara rutin untuk identifikasi Helicobacter spp dan dapat dilakukan pada kasus bakteri negatif berdasarkan Hematoxylin Eosin (HE) dan Modifikasi Giemsa dengan inflamasi, pasca-terapi, struktur atipikal, metaplasia intestinal, atrofi kelenjar. Perlu diadakan konsensus bersama Gastroenterolog dan Dokter Spesialis Patologi Anatomik tentang persiapan pasien, kriteria pengambilan, pengelolaan, pengiriman sampel yang adekuat untuk pemeriksaan Patologi Anatomik, dan hasil diagnosis Patologi Anatomik yang optimal untuk tata laksana pasien.\",\"PeriodicalId\":117574,\"journal\":{\"name\":\"Medica Hospitalia : Journal of Clinical Medicine\",\"volume\":\"11 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-11-29\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Medica Hospitalia : Journal of Clinical Medicine\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.36408/mhjcm.v10i3.959\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Medica Hospitalia : Journal of Clinical Medicine","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.36408/mhjcm.v10i3.959","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

摘要

背景:2015 年,印度尼西亚的幽门螺杆菌感染率为 22.1%。幽门螺旋杆菌感染的鉴定对于预防腮腺腺癌和原发性B细胞淋巴瘤至关重要。与改良吉氏组织化学染色法相比,免疫组织化学染色法对幽门螺旋杆菌的特异性和敏感性更高,因为它采用的是抗原-抗体结合原理,但仍有可能与嗜肝螺旋杆菌发生交叉反应。 目的分析免疫组化与改良吉氏染色在鉴定螺旋杆菌结果上的差异。 方法在卡里阿迪医生医院进行了一项横断面研究,通过简单随机抽样获得了 64 份活检样本,其中 32 份为阳性螺旋杆菌样本,32 份为阴性螺旋杆菌样本。统计分析采用 x2 检验。 结果非典型细菌数量占 42.19%。接受过质子泵抑制剂(PPI)治疗的样本占 93.75%。免疫组化分析显示,31 个样本中的螺旋杆菌呈阳性,33 个样本中的螺旋杆菌呈阴性。在 400 倍和 1000 倍放大镜下,使用免疫组化涂片与改良革兰氏染色法相比,胃活检样本中的螺旋杆菌鉴定结果无明显差异(P=0.617)。 结论:免疫组化涂片不需要常规用于鉴定螺旋杆菌,在根据苏木精(HE)和改良革马染色法检测细菌呈阴性、伴有炎症、治疗后、非典型结构、肠化生、腺体萎缩的情况下,可以进行免疫组化涂片。胃肠病学家和解剖病理学家需要就患者的准备、采集标准、管理、为解剖病理学检查提供足够的样本以及患者管理所需的最佳解剖病理学诊断结果达成共识。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
Imunohistokimia Sebagai Lini Kedua Untuk Identifikasi Helicobacter spp pada Biopsi Lambung
LATAR BELAKANG: Prevalensi infeksi Helicobacter pylori di Indonesia tahun 2015 sebesar 22,1%. Identifikasi infeksi Helicobacter pylori menjadi hal yang krusial untuk pencegahan adenokarsinoma dan limfoma sel B primer dari gaster. Pulasan imunohistokimia bersifat lebih spesifik dan sensitif untuk Helicobacter pylori dibandingkan pulasan histokimia Modifikasi Giemsa karena menggunakan prinsip ikatan antigen-antibodi, tetapi masih ada kemungkinan reaksi silang dengan Helicobacter heilmannii. TUJUAN: Untuk menganalisis perbedaan hasil identifikasi Helicobacter spp menggunakan imunohistokimia dibandingkan dengan modifikasi Giemsa. METODE: Penelitian potong lintang dilakukan di RSUP Dr Kariadi menggunakan 64 sampel biopsi hasil simple random sampling dengan rincian 32 sampel Helicobacter spp positif dan 32 sampel Helicobacter spp negatif dari hasil pulasan Modifikasi Giemsa. Analisis statistik menggunakan uji x2. HASIL: Jumlah bakteri atipikal sebesar 42,19%. Jumlah sampel yang mendapatkan terapi Proton Pump Inhibitor (PPI) sebanyak 93,75%. Hasil pulasan imunohistokimia menunjukkan Helicobacter spp positif pada 31 sampel dan negatif pada 33 sampel. Tidak terdapat perbedaan bermakna (p=0.617) antara hasil identifikasi Helicobacter spp biopsi lambung menggunakan pulasan imunohistokimia dibandingkan Modifikasi Giemsa baik pada pembesaran 400x maupun 1000x. KESIMPULAN: Pulasan imunohistokimia tidak perlu dilakukan secara rutin untuk identifikasi Helicobacter spp dan dapat dilakukan pada kasus bakteri negatif berdasarkan Hematoxylin Eosin (HE) dan Modifikasi Giemsa dengan inflamasi, pasca-terapi, struktur atipikal, metaplasia intestinal, atrofi kelenjar. Perlu diadakan konsensus bersama Gastroenterolog dan Dokter Spesialis Patologi Anatomik tentang persiapan pasien, kriteria pengambilan, pengelolaan, pengiriman sampel yang adekuat untuk pemeriksaan Patologi Anatomik, dan hasil diagnosis Patologi Anatomik yang optimal untuk tata laksana pasien.
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:604180095
Book学术官方微信