Raja Iqbal Mulya Harahap, N. Tristina, I. Nurhayati, Sylvia Rachmayati
{"title":"总睾酮水平与作为 2 型糖尿病男性血糖控制指标的 Hba1c 的相关性","authors":"Raja Iqbal Mulya Harahap, N. Tristina, I. Nurhayati, Sylvia Rachmayati","doi":"10.36408/mhjcm.v10i3.941","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"LATAR BELAKANG : Diabetes Mellitus Tipe 2 (DMT2) mampu menyebabkan berbagai komplikasi akibat terbentuknya advanced glycation end products (AGEs). AGEs dapat merusak berbagai organ dalam tingkat selular, salah satunya di testis sehingga menyebabkan gangguan pada testis dan penurunan produksi testosteron yang dapat menyebabkan hipogonadisme. Proses terbentuknya AGEs akan bergantung dengan rerata kadar glukosa harian pada pasien DMT2. HbA1C adalah pemeriksaan yang paling sering digunakan untuk menilai kontrol glikemik pada pasien DMT2. TUJUAN : Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui korelasi kadar testosteron total serum dengan HbA1C pada laki – laki penderita DM Tipe 2 METODE : Subjek penelitian dikumpulkan dari pasien Poliklinik Endokrin Departemen Ilmu Penyakit Dalam RSUP Hasan Sadikin. Pemeriksaan HbA1C dilakukan dengan metode turbidimetri, sementara pemeriksaan testosteron total dilakukan dengan metode ELISA diperiksa di Instalasi Laboratorium Klinik RSUP Hasan Sadikin Bandung HASIL : Selama periode penelitian, sebanyak 70 subjek penelitian berhasil dikumpulkan dan memenuhi kriteria inklusi, didapatkan 18 dari 70 pasien memiliki penurunan kadar testosteron dengan Rerata (SB) = 424,48 (204,82) ng/mL. Hasil uji korelasi antara kedua variabel menunjukkan korelasi r = -0,619 dan nilai p <0,001, yang artinya terdapat korelasi kuat dan bermakna antara testosteron total dengan HbA1C pada pasien DMT2 KESIMPULAN : Terdapat korelasi kuat dan bermakna antara testosteron total dengan HbA1C pada subjek penderita DMT2 . Penelitian lebih lanjut dapat dilakukan secara kohort prospektif atau menggunakan pemeriksaan free testosteron Kata Kunci: Diabetes Mellitus, Glikemik, HbA1C, Testosteron","PeriodicalId":117574,"journal":{"name":"Medica Hospitalia : Journal of Clinical Medicine","volume":"93 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-11-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"KORELASI KADAR TESTOSTERON TOTAL DENGAN HBA1C SEBAGAI KONTROL GLIKEMIK PADA LAKI LAKI PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE 2\",\"authors\":\"Raja Iqbal Mulya Harahap, N. Tristina, I. Nurhayati, Sylvia Rachmayati\",\"doi\":\"10.36408/mhjcm.v10i3.941\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"LATAR BELAKANG : Diabetes Mellitus Tipe 2 (DMT2) mampu menyebabkan berbagai komplikasi akibat terbentuknya advanced glycation end products (AGEs). AGEs dapat merusak berbagai organ dalam tingkat selular, salah satunya di testis sehingga menyebabkan gangguan pada testis dan penurunan produksi testosteron yang dapat menyebabkan hipogonadisme. Proses terbentuknya AGEs akan bergantung dengan rerata kadar glukosa harian pada pasien DMT2. HbA1C adalah pemeriksaan yang paling sering digunakan untuk menilai kontrol glikemik pada pasien DMT2. TUJUAN : Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui korelasi kadar testosteron total serum dengan HbA1C pada laki – laki penderita DM Tipe 2 METODE : Subjek penelitian dikumpulkan dari pasien Poliklinik Endokrin Departemen Ilmu Penyakit Dalam RSUP Hasan Sadikin. Pemeriksaan HbA1C dilakukan dengan metode turbidimetri, sementara pemeriksaan testosteron total dilakukan dengan metode ELISA diperiksa di Instalasi Laboratorium Klinik RSUP Hasan Sadikin Bandung HASIL : Selama periode penelitian, sebanyak 70 subjek penelitian berhasil dikumpulkan dan memenuhi kriteria inklusi, didapatkan 18 dari 70 pasien memiliki penurunan kadar testosteron dengan Rerata (SB) = 424,48 (204,82) ng/mL. Hasil uji korelasi antara kedua variabel menunjukkan korelasi r = -0,619 dan nilai p <0,001, yang artinya terdapat korelasi kuat dan bermakna antara testosteron total dengan HbA1C pada pasien DMT2 KESIMPULAN : Terdapat korelasi kuat dan bermakna antara testosteron total dengan HbA1C pada subjek penderita DMT2 . Penelitian lebih lanjut dapat dilakukan secara kohort prospektif atau menggunakan pemeriksaan free testosteron Kata Kunci: Diabetes Mellitus, Glikemik, HbA1C, Testosteron\",\"PeriodicalId\":117574,\"journal\":{\"name\":\"Medica Hospitalia : Journal of Clinical Medicine\",\"volume\":\"93 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-11-29\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Medica Hospitalia : Journal of Clinical Medicine\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.36408/mhjcm.v10i3.941\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Medica Hospitalia : Journal of Clinical Medicine","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.36408/mhjcm.v10i3.941","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
KORELASI KADAR TESTOSTERON TOTAL DENGAN HBA1C SEBAGAI KONTROL GLIKEMIK PADA LAKI LAKI PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE 2
LATAR BELAKANG : Diabetes Mellitus Tipe 2 (DMT2) mampu menyebabkan berbagai komplikasi akibat terbentuknya advanced glycation end products (AGEs). AGEs dapat merusak berbagai organ dalam tingkat selular, salah satunya di testis sehingga menyebabkan gangguan pada testis dan penurunan produksi testosteron yang dapat menyebabkan hipogonadisme. Proses terbentuknya AGEs akan bergantung dengan rerata kadar glukosa harian pada pasien DMT2. HbA1C adalah pemeriksaan yang paling sering digunakan untuk menilai kontrol glikemik pada pasien DMT2. TUJUAN : Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui korelasi kadar testosteron total serum dengan HbA1C pada laki – laki penderita DM Tipe 2 METODE : Subjek penelitian dikumpulkan dari pasien Poliklinik Endokrin Departemen Ilmu Penyakit Dalam RSUP Hasan Sadikin. Pemeriksaan HbA1C dilakukan dengan metode turbidimetri, sementara pemeriksaan testosteron total dilakukan dengan metode ELISA diperiksa di Instalasi Laboratorium Klinik RSUP Hasan Sadikin Bandung HASIL : Selama periode penelitian, sebanyak 70 subjek penelitian berhasil dikumpulkan dan memenuhi kriteria inklusi, didapatkan 18 dari 70 pasien memiliki penurunan kadar testosteron dengan Rerata (SB) = 424,48 (204,82) ng/mL. Hasil uji korelasi antara kedua variabel menunjukkan korelasi r = -0,619 dan nilai p <0,001, yang artinya terdapat korelasi kuat dan bermakna antara testosteron total dengan HbA1C pada pasien DMT2 KESIMPULAN : Terdapat korelasi kuat dan bermakna antara testosteron total dengan HbA1C pada subjek penderita DMT2 . Penelitian lebih lanjut dapat dilakukan secara kohort prospektif atau menggunakan pemeriksaan free testosteron Kata Kunci: Diabetes Mellitus, Glikemik, HbA1C, Testosteron