H. D. Putranto, B. Brata, Nurmeilisari Hakim, S. Sutriyono, Novitri Kurniati, Yossie Yumiati
{"title":"将爱情鸟养殖作为潜在家畜的管理说明","authors":"H. D. Putranto, B. Brata, Nurmeilisari Hakim, S. Sutriyono, Novitri Kurniati, Yossie Yumiati","doi":"10.31186/bpt.4.2.127-134","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Love birds are a species of bird which is endemic to the African continent. This study aimed to find out and analyze love bird management methods which are generally carried out by love bird keepers and breeders. The study site was determined purposively in Kepahiang Regency, Bengkulu Province. Field research in the form of interviews using questionnaires were conducted among 15 respondents. Data collection from respondents was carried out using the snowball sampling method. Data were recapitulated and analyzed descriptively. Data shows that all breeders fed white millet (grains) combined with finely chopped vegetables ad libitum with a frequency of once aday (n = 14) and a frequency of 2 times/day (n = 1). As the main feed, millet is given an average of 72.5 g/bird/day. There were 31 cages used for cultivation based on 3 main functions, namely daily maintenance cages, holding cages and matchmaking cages. Based on the type or shape, there were capsule cages (23 units) and plot-shaped cages (8 units). Cage sanitation recorded in the form of cleaning the cage were carried out once aday by 12 breeders (80%) in the morning (07.00 - 08.00 WIB). A total of 2 breeders (13.33%) during the day (11.00-12.00 WIB) and 1 breeder (6.67%) in the afternoon (17.00-18.00 WIB). Researchers noted that there was 1 management activity that is similar as the management activity for birds in general, namely the match making activity. Furthermore, no mastering, sun bathing or shower activities were found. It can be concluded that the main food for lovebirds was grain which is given ad libitum and the birds were kept in cages that are adapted to their function and rearing activities. Keywords: Management, Love Bird, Potential Animal ABSTRAK Burung cinta merupakan spesies burung yang berhabitat asli di benua Afrika. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui serta menganalisis metode budidaya burung cinta yang secara umum dilakukan oleh peternak dan penangkar burung cinta. Lokasi penelitian ditentukan secara sengaja di Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu. Penelitian lapangan berupa wawancara mempergunakan kuisioner dilakukan pada 15 orang responden. Koleksi data dari responden dilakukan dengan metode snowball sampling. Data direkapitulasi dalam bentuk tabel dan dianalisis secara deskriptif. Data menunjukkan bahwa seluruh peternak memberikan pakan milet putih (biji-bijian) dikombinasikan dengan sayuran yang dicacah kecil ad libitum dengan frekuensi pemberian sebanyak 1 kali/hari (n = 14) dan frekuensi 2 kali/hari (n = 1). Sebagai pakan utama, milet diberikan rerata sebanyak 72,5 gr/ekor/hari. Terdapat 31 buah kandang yang dipergunakan untuk budidaya berdasarkan atas 3 fungsi utama yaitu kandang pemeliharaan harian, kandang umbaran dan kandang penjodohan. Berdasarkan jenis atau bentuknya terdapat kandang kapsul (23 buah), dan kandang berbentuk petak (8 buah). Tindakan sanitasi kandang berupa membersihkan kandang dilakukan 1 kali/hari oleh 12 peternak (80%) pada pagi hari (jam 07.00 - 08.00 WIB). Sebanyak 2 peternak (13,33%) pada siang hari (11.00-12.00 WIB) dan 1 peternak (6,67%) pada sore hari ( 17.00-18.00 WIB). Jenis penyakit yang menyerang burung cinta budidaya antara lain penyakit mata (13,33%) dan gangguan pernapasan (6,67%) yang diatasi mempergunakan herbal berupa daun sirih (80%) dan obat Super N (20 %). Peneliti mencatat terdapat 1 aktifitas budidaya yang sama dengan aktifitas budidaya burung peliharaan secara umum yaitu aktifitas penjodohan (match making). Selanjutnya, tidak ditemukan aktifitas budidaya mastering, sun bathing atau shower. Dapat disimpulkan bahwa pakan utama burung cinta adalah biji-bijian yang diberikan ad libitum dan burung dipelihara dalam kandang yang disesuaikan dengan fungsi dan aktifitas pemeliharaannya. Kata kunci: Budidaya, Burung Cinta, Manajemen, Ternak Potensial","PeriodicalId":272281,"journal":{"name":"Buletin Peternakan Tropis","volume":"42 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-11-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Deskripsi Manajemen Budidaya Burung Cinta (Love Bird) Sebagai Ternak Potensial\",\"authors\":\"H. D. Putranto, B. Brata, Nurmeilisari Hakim, S. Sutriyono, Novitri Kurniati, Yossie Yumiati\",\"doi\":\"10.31186/bpt.4.2.127-134\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Love birds are a species of bird which is endemic to the African continent. This study aimed to find out and analyze love bird management methods which are generally carried out by love bird keepers and breeders. The study site was determined purposively in Kepahiang Regency, Bengkulu Province. Field research in the form of interviews using questionnaires were conducted among 15 respondents. Data collection from respondents was carried out using the snowball sampling method. Data were recapitulated and analyzed descriptively. Data shows that all breeders fed white millet (grains) combined with finely chopped vegetables ad libitum with a frequency of once aday (n = 14) and a frequency of 2 times/day (n = 1). As the main feed, millet is given an average of 72.5 g/bird/day. There were 31 cages used for cultivation based on 3 main functions, namely daily maintenance cages, holding cages and matchmaking cages. Based on the type or shape, there were capsule cages (23 units) and plot-shaped cages (8 units). Cage sanitation recorded in the form of cleaning the cage were carried out once aday by 12 breeders (80%) in the morning (07.00 - 08.00 WIB). A total of 2 breeders (13.33%) during the day (11.00-12.00 WIB) and 1 breeder (6.67%) in the afternoon (17.00-18.00 WIB). Researchers noted that there was 1 management activity that is similar as the management activity for birds in general, namely the match making activity. Furthermore, no mastering, sun bathing or shower activities were found. It can be concluded that the main food for lovebirds was grain which is given ad libitum and the birds were kept in cages that are adapted to their function and rearing activities. Keywords: Management, Love Bird, Potential Animal ABSTRAK Burung cinta merupakan spesies burung yang berhabitat asli di benua Afrika. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui serta menganalisis metode budidaya burung cinta yang secara umum dilakukan oleh peternak dan penangkar burung cinta. Lokasi penelitian ditentukan secara sengaja di Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu. Penelitian lapangan berupa wawancara mempergunakan kuisioner dilakukan pada 15 orang responden. Koleksi data dari responden dilakukan dengan metode snowball sampling. Data direkapitulasi dalam bentuk tabel dan dianalisis secara deskriptif. Data menunjukkan bahwa seluruh peternak memberikan pakan milet putih (biji-bijian) dikombinasikan dengan sayuran yang dicacah kecil ad libitum dengan frekuensi pemberian sebanyak 1 kali/hari (n = 14) dan frekuensi 2 kali/hari (n = 1). Sebagai pakan utama, milet diberikan rerata sebanyak 72,5 gr/ekor/hari. Terdapat 31 buah kandang yang dipergunakan untuk budidaya berdasarkan atas 3 fungsi utama yaitu kandang pemeliharaan harian, kandang umbaran dan kandang penjodohan. Berdasarkan jenis atau bentuknya terdapat kandang kapsul (23 buah), dan kandang berbentuk petak (8 buah). Tindakan sanitasi kandang berupa membersihkan kandang dilakukan 1 kali/hari oleh 12 peternak (80%) pada pagi hari (jam 07.00 - 08.00 WIB). Sebanyak 2 peternak (13,33%) pada siang hari (11.00-12.00 WIB) dan 1 peternak (6,67%) pada sore hari ( 17.00-18.00 WIB). Jenis penyakit yang menyerang burung cinta budidaya antara lain penyakit mata (13,33%) dan gangguan pernapasan (6,67%) yang diatasi mempergunakan herbal berupa daun sirih (80%) dan obat Super N (20 %). Peneliti mencatat terdapat 1 aktifitas budidaya yang sama dengan aktifitas budidaya burung peliharaan secara umum yaitu aktifitas penjodohan (match making). Selanjutnya, tidak ditemukan aktifitas budidaya mastering, sun bathing atau shower. Dapat disimpulkan bahwa pakan utama burung cinta adalah biji-bijian yang diberikan ad libitum dan burung dipelihara dalam kandang yang disesuaikan dengan fungsi dan aktifitas pemeliharaannya. Kata kunci: Budidaya, Burung Cinta, Manajemen, Ternak Potensial\",\"PeriodicalId\":272281,\"journal\":{\"name\":\"Buletin Peternakan Tropis\",\"volume\":\"42 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-11-29\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Buletin Peternakan Tropis\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.31186/bpt.4.2.127-134\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Buletin Peternakan Tropis","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.31186/bpt.4.2.127-134","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
爱情鸟是非洲大陆特有的一种鸟类。本研究旨在发现和分析爱情鸟饲养者和繁殖者通常采用的爱情鸟管理方法。研究地点特意选在明古鲁省的克帕乡(Kepahiang Regency)。通过问卷调查的形式对 15 名受访者进行了实地研究。采用滚雪球式抽样方法从受访者中收集数据。对数据进行了重述和描述性分析。数据显示,所有饲养者都以每天一次(n = 14)和每天两次(n = 1)的频率自由喂食白小米(谷物)和切碎的蔬菜。作为主要饲料,小米的平均喂量为 72.5 克/只/天。用于养殖的笼子有 31 个,主要有 3 种功能,即日常维护笼子、饲养笼子和配对笼子。根据笼子的类型或形状,可分为胶囊笼(23 个)和小区笼(8 个)。12 名饲养员(80%)每天上午(7:00-8:00 WIB)进行一次笼舍卫生清洁。共有 2 名饲养员(13.33%)在白天(11:00-12:00 WIB)和 1 名饲养员(6.67%)在下午(17:00-18:00 WIB)进行了清笼。 研究人员注意到,有一项管理活动与一般鸟类的管理活动相似,即配对活动。此外,没有发现驭鸟、晒太阳或淋浴活动。可以得出的结论是,爱情鸟的主要食物是谷物,而且是自由喂食,鸟儿被饲养在与其功能和饲养活动相适应的笼子里。 关键词管理 爱情鸟 潜在动物 ABSTRACT The love bird is a bird species native to the African continent.本研究的目的是确定和分析爱情鸟饲养者和繁殖者通常采用的爱情鸟饲养方法。研究地点特意选在明古鲁省的克帕乡(Kepahiang Regency)。以问卷调查的形式对 15 名受访者进行了实地研究。从受访者中收集数据的方法是滚雪球抽样法。数据以表格形式复述,并进行描述性分析。数据显示,所有农户都以每天 1 次(n = 14)和每天 2 次(n = 1)的频率自由喂食白小米(谷物)和切碎的小蔬菜。作为主要饲料,小米的平均喂量为 72.5 克/头/天。根据 3 种主要功能,即日常饲养笼、散养笼和繁殖笼,共有 31 个笼子用于栽培。根据类型或形状,有胶囊笼(23 个)和地块笼(8 个)。有 12 个养殖户(80%)在早上(7:00-8:00 WIB)进行了 1 次/天的笼舍卫生清扫。 2 名养殖户(13.33%)在下午(11:00-12:00)和 1 名养殖户(6.67%)在傍晚(17:00-18:00)进行。影响养殖爱情鸟的疾病包括眼疾(13.33%)和呼吸道疾病(6.67%),使用槟榔叶(80%)和超级 N 药物(20%)等草药进行治疗。研究人员注意到,有一项饲养活动与一般宠物鸟的饲养活动相同,即配对。此外,没有发现掌握、晒太阳或淋浴活动。由此可以得出结论,爱情鸟的主要食物是谷物,并且饲养在适合其功能和活动的笼子里。 关键词养殖 爱情鸟 管理 潜在家畜
Deskripsi Manajemen Budidaya Burung Cinta (Love Bird) Sebagai Ternak Potensial
Love birds are a species of bird which is endemic to the African continent. This study aimed to find out and analyze love bird management methods which are generally carried out by love bird keepers and breeders. The study site was determined purposively in Kepahiang Regency, Bengkulu Province. Field research in the form of interviews using questionnaires were conducted among 15 respondents. Data collection from respondents was carried out using the snowball sampling method. Data were recapitulated and analyzed descriptively. Data shows that all breeders fed white millet (grains) combined with finely chopped vegetables ad libitum with a frequency of once aday (n = 14) and a frequency of 2 times/day (n = 1). As the main feed, millet is given an average of 72.5 g/bird/day. There were 31 cages used for cultivation based on 3 main functions, namely daily maintenance cages, holding cages and matchmaking cages. Based on the type or shape, there were capsule cages (23 units) and plot-shaped cages (8 units). Cage sanitation recorded in the form of cleaning the cage were carried out once aday by 12 breeders (80%) in the morning (07.00 - 08.00 WIB). A total of 2 breeders (13.33%) during the day (11.00-12.00 WIB) and 1 breeder (6.67%) in the afternoon (17.00-18.00 WIB). Researchers noted that there was 1 management activity that is similar as the management activity for birds in general, namely the match making activity. Furthermore, no mastering, sun bathing or shower activities were found. It can be concluded that the main food for lovebirds was grain which is given ad libitum and the birds were kept in cages that are adapted to their function and rearing activities. Keywords: Management, Love Bird, Potential Animal ABSTRAK Burung cinta merupakan spesies burung yang berhabitat asli di benua Afrika. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui serta menganalisis metode budidaya burung cinta yang secara umum dilakukan oleh peternak dan penangkar burung cinta. Lokasi penelitian ditentukan secara sengaja di Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu. Penelitian lapangan berupa wawancara mempergunakan kuisioner dilakukan pada 15 orang responden. Koleksi data dari responden dilakukan dengan metode snowball sampling. Data direkapitulasi dalam bentuk tabel dan dianalisis secara deskriptif. Data menunjukkan bahwa seluruh peternak memberikan pakan milet putih (biji-bijian) dikombinasikan dengan sayuran yang dicacah kecil ad libitum dengan frekuensi pemberian sebanyak 1 kali/hari (n = 14) dan frekuensi 2 kali/hari (n = 1). Sebagai pakan utama, milet diberikan rerata sebanyak 72,5 gr/ekor/hari. Terdapat 31 buah kandang yang dipergunakan untuk budidaya berdasarkan atas 3 fungsi utama yaitu kandang pemeliharaan harian, kandang umbaran dan kandang penjodohan. Berdasarkan jenis atau bentuknya terdapat kandang kapsul (23 buah), dan kandang berbentuk petak (8 buah). Tindakan sanitasi kandang berupa membersihkan kandang dilakukan 1 kali/hari oleh 12 peternak (80%) pada pagi hari (jam 07.00 - 08.00 WIB). Sebanyak 2 peternak (13,33%) pada siang hari (11.00-12.00 WIB) dan 1 peternak (6,67%) pada sore hari ( 17.00-18.00 WIB). Jenis penyakit yang menyerang burung cinta budidaya antara lain penyakit mata (13,33%) dan gangguan pernapasan (6,67%) yang diatasi mempergunakan herbal berupa daun sirih (80%) dan obat Super N (20 %). Peneliti mencatat terdapat 1 aktifitas budidaya yang sama dengan aktifitas budidaya burung peliharaan secara umum yaitu aktifitas penjodohan (match making). Selanjutnya, tidak ditemukan aktifitas budidaya mastering, sun bathing atau shower. Dapat disimpulkan bahwa pakan utama burung cinta adalah biji-bijian yang diberikan ad libitum dan burung dipelihara dalam kandang yang disesuaikan dengan fungsi dan aktifitas pemeliharaannya. Kata kunci: Budidaya, Burung Cinta, Manajemen, Ternak Potensial