{"title":"在 COVID-19 大流行期间,在社区机构教授如何利用互联网进行在线创业,以此作为一项培养囚犯技能的战略","authors":"Mariska, A. Setiawan","doi":"10.34306/abdi.v4i2.1033","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memastikan apakah pengajaran berbasis internet dalam kewirausahaan online dapat digunakan di lembaga pemasyarakatan untuk memanfaatkan keterampilan narapidana dengan lebih baik selama pandemi COVID-19. Untuk mengumpulkan data untuk pekerjaan ini, peneliti melakukan tinjauan buku, literatur, catatan, dan laporan yang berkaitan dengan subjek yang dibahas. Metodologi ini dikenal dengan metode studi literatur. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa, secara keseluruhan, pendidikan narapidana tentang penggunaan Internet untuk kewirausahaan online telah berhasil memanfaatkan kemampuan mereka selama pandemi COVID-19. Hal ini terlihat dalam petunjuk bagaimana menggunakan internet sebagai solusi terbaik untuk memasarkan hasil produktivitas keterampilan narapidana dan bagaimana menawarkan barangnya agar dapat dilihat oleh pelanggan. Narapidana diajarkan cara menciptakan, mengembangkan, dan mengasah kemampuan berwirausaha secara online sehingga dapat memproduksi alat pelindung diri (APD) sebagai bagian dari proses pendidikannya. Berbagai platform seperti Shopee, Lazada, Bukalapak, Tokopedia, Instagram, WhatsApp, dan lain sebagainya dipilih sebagai wadah untuk menawarkan hasil produktivitasnya. Oleh karena itu, Lapas dapat mengubah program pembinaannya menjadi keterampilan untuk menghasilkan produk baru yang lebih dibutuhkan di tengah pandemi COVID-19 saat ini, selain juga menjadi lokasi pembinaan bagi para narapidana.","PeriodicalId":226304,"journal":{"name":"ADI Bisnis Digital Interdisiplin Jurnal","volume":"40 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Pengajaran di Lembaga Masyarakat tentang Pemanfaatan Internet untuk Kewirausahaan Daring Sebagai Strategi Penyaluran Keterampilan Narapidana di Masa Pandemi COVID-19\",\"authors\":\"Mariska, A. Setiawan\",\"doi\":\"10.34306/abdi.v4i2.1033\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memastikan apakah pengajaran berbasis internet dalam kewirausahaan online dapat digunakan di lembaga pemasyarakatan untuk memanfaatkan keterampilan narapidana dengan lebih baik selama pandemi COVID-19. Untuk mengumpulkan data untuk pekerjaan ini, peneliti melakukan tinjauan buku, literatur, catatan, dan laporan yang berkaitan dengan subjek yang dibahas. Metodologi ini dikenal dengan metode studi literatur. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa, secara keseluruhan, pendidikan narapidana tentang penggunaan Internet untuk kewirausahaan online telah berhasil memanfaatkan kemampuan mereka selama pandemi COVID-19. Hal ini terlihat dalam petunjuk bagaimana menggunakan internet sebagai solusi terbaik untuk memasarkan hasil produktivitas keterampilan narapidana dan bagaimana menawarkan barangnya agar dapat dilihat oleh pelanggan. Narapidana diajarkan cara menciptakan, mengembangkan, dan mengasah kemampuan berwirausaha secara online sehingga dapat memproduksi alat pelindung diri (APD) sebagai bagian dari proses pendidikannya. Berbagai platform seperti Shopee, Lazada, Bukalapak, Tokopedia, Instagram, WhatsApp, dan lain sebagainya dipilih sebagai wadah untuk menawarkan hasil produktivitasnya. Oleh karena itu, Lapas dapat mengubah program pembinaannya menjadi keterampilan untuk menghasilkan produk baru yang lebih dibutuhkan di tengah pandemi COVID-19 saat ini, selain juga menjadi lokasi pembinaan bagi para narapidana.\",\"PeriodicalId\":226304,\"journal\":{\"name\":\"ADI Bisnis Digital Interdisiplin Jurnal\",\"volume\":\"40 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-11-30\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"ADI Bisnis Digital Interdisiplin Jurnal\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.34306/abdi.v4i2.1033\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"ADI Bisnis Digital Interdisiplin Jurnal","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.34306/abdi.v4i2.1033","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Pengajaran di Lembaga Masyarakat tentang Pemanfaatan Internet untuk Kewirausahaan Daring Sebagai Strategi Penyaluran Keterampilan Narapidana di Masa Pandemi COVID-19
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memastikan apakah pengajaran berbasis internet dalam kewirausahaan online dapat digunakan di lembaga pemasyarakatan untuk memanfaatkan keterampilan narapidana dengan lebih baik selama pandemi COVID-19. Untuk mengumpulkan data untuk pekerjaan ini, peneliti melakukan tinjauan buku, literatur, catatan, dan laporan yang berkaitan dengan subjek yang dibahas. Metodologi ini dikenal dengan metode studi literatur. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa, secara keseluruhan, pendidikan narapidana tentang penggunaan Internet untuk kewirausahaan online telah berhasil memanfaatkan kemampuan mereka selama pandemi COVID-19. Hal ini terlihat dalam petunjuk bagaimana menggunakan internet sebagai solusi terbaik untuk memasarkan hasil produktivitas keterampilan narapidana dan bagaimana menawarkan barangnya agar dapat dilihat oleh pelanggan. Narapidana diajarkan cara menciptakan, mengembangkan, dan mengasah kemampuan berwirausaha secara online sehingga dapat memproduksi alat pelindung diri (APD) sebagai bagian dari proses pendidikannya. Berbagai platform seperti Shopee, Lazada, Bukalapak, Tokopedia, Instagram, WhatsApp, dan lain sebagainya dipilih sebagai wadah untuk menawarkan hasil produktivitasnya. Oleh karena itu, Lapas dapat mengubah program pembinaannya menjadi keterampilan untuk menghasilkan produk baru yang lebih dibutuhkan di tengah pandemi COVID-19 saat ini, selain juga menjadi lokasi pembinaan bagi para narapidana.