{"title":"保护斯勒曼省卡帕尼翁-康克林根 Kepuharjo 村森林地区动物免遭大规模偷猎活动的紧迫性","authors":"Herkin Yossyafaat, Virga Dwi Efendi","doi":"10.22146/parikesit.v1i2.9621","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Angka perburuan liar semakin tinggi di kawasan hutan Kalurahan Kepuharjo, Kapanewon Cangkringan, Kabupaten Sleman. Aktivitas perburuan liar tersebut dapat mengganggu ekosistem hingga mengancam kepunahan spesies satwa tertentu. Salah satu satwa identitas Kabupaten Sleman yang saat ini sudah mulai langka adalah burung punglor (anis-merah) yang banyak diburu oleh oknum masyarakat. Mengacu pada banyaknya laporan masyarakat kepada pemerintah kalurahan kepuharjo menunjukkan bahwa masifnya angka perburuan satwa memerlukan adanya upaya tindak lanjut dalam mengatasi permasalahan tersebut. Penelitian ini bertujuan meningkatkan pemahaman masyarakat (khususnya warga kalurahan kepuharjo) mengenai urgensi pelindungan satwa dengan adanya larangan berburu satwa di kawasan hutan Kalurahan Kepuharjo. Penelitian ini merupakan penelitian normatif-empiris yang menggunakan teknik analisis deskriptif-kualitatif dan diperkuat dengan pendekatan studi kasus (study case approach). Pengumpulan data dilakukan melalui observasi partisipan dan wawancara mendalam dengan masyarakat dan stakeholder terkait. Selain itu, data sekunder berupa bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder digunakan sebagai data pendukung penelitian. Bahan hukum primer meliputi dokumen peraturan perundang-undangan terkait dan bahan hukum sekunder berupa jurnal ilmiah bereputasi, serta data-data terkait yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyebab tingginya angka perburuan liar di kalurahan kepuharjo disebabkan karena kurangnya kesadaran hukum masyarakat dan tidak ada ketegasan dalam penegakan hukum yang berkaitan dengan larangan perburuan satwa. Sebagai upaya dalam mengurangi angka perburuan liar yang terjadi di Kalurahan Kepuharjo, Tim Kuliah Kerja Nyata-Pembelajaran dan Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM UGM) berkolaborasi dengan Pemerintah Kalurahan Kepuharjo menetapkan upaya-upaya pelindungan satwa berupa penyusunan peraturan kalurahan kepuharjo tentang pelindungan satwa, pembuatan plang larangan berburu satwa yang dipasang di delapan titik dusun, perencanaan satuan tugas pemberantasan perburuan liar dan langkah-langkah lainnya yang dilaksanakan dalam rangka pelindungan satwa.","PeriodicalId":509173,"journal":{"name":"Jurnal Pengabdian, Riset, Kreativitas, Inovasi, dan Teknologi Tepat Guna","volume":"23 5","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-12-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Urgensi Pelindungan Satwa Dari Masifnya Kegiatan Perburuan Liar di Kawasan Hutan Kalurahan Kepuharjo, Kapanewon Cangkringan, Kabupatn Sleman\",\"authors\":\"Herkin Yossyafaat, Virga Dwi Efendi\",\"doi\":\"10.22146/parikesit.v1i2.9621\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Angka perburuan liar semakin tinggi di kawasan hutan Kalurahan Kepuharjo, Kapanewon Cangkringan, Kabupaten Sleman. Aktivitas perburuan liar tersebut dapat mengganggu ekosistem hingga mengancam kepunahan spesies satwa tertentu. Salah satu satwa identitas Kabupaten Sleman yang saat ini sudah mulai langka adalah burung punglor (anis-merah) yang banyak diburu oleh oknum masyarakat. Mengacu pada banyaknya laporan masyarakat kepada pemerintah kalurahan kepuharjo menunjukkan bahwa masifnya angka perburuan satwa memerlukan adanya upaya tindak lanjut dalam mengatasi permasalahan tersebut. Penelitian ini bertujuan meningkatkan pemahaman masyarakat (khususnya warga kalurahan kepuharjo) mengenai urgensi pelindungan satwa dengan adanya larangan berburu satwa di kawasan hutan Kalurahan Kepuharjo. Penelitian ini merupakan penelitian normatif-empiris yang menggunakan teknik analisis deskriptif-kualitatif dan diperkuat dengan pendekatan studi kasus (study case approach). Pengumpulan data dilakukan melalui observasi partisipan dan wawancara mendalam dengan masyarakat dan stakeholder terkait. Selain itu, data sekunder berupa bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder digunakan sebagai data pendukung penelitian. Bahan hukum primer meliputi dokumen peraturan perundang-undangan terkait dan bahan hukum sekunder berupa jurnal ilmiah bereputasi, serta data-data terkait yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyebab tingginya angka perburuan liar di kalurahan kepuharjo disebabkan karena kurangnya kesadaran hukum masyarakat dan tidak ada ketegasan dalam penegakan hukum yang berkaitan dengan larangan perburuan satwa. Sebagai upaya dalam mengurangi angka perburuan liar yang terjadi di Kalurahan Kepuharjo, Tim Kuliah Kerja Nyata-Pembelajaran dan Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM UGM) berkolaborasi dengan Pemerintah Kalurahan Kepuharjo menetapkan upaya-upaya pelindungan satwa berupa penyusunan peraturan kalurahan kepuharjo tentang pelindungan satwa, pembuatan plang larangan berburu satwa yang dipasang di delapan titik dusun, perencanaan satuan tugas pemberantasan perburuan liar dan langkah-langkah lainnya yang dilaksanakan dalam rangka pelindungan satwa.\",\"PeriodicalId\":509173,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Pengabdian, Riset, Kreativitas, Inovasi, dan Teknologi Tepat Guna\",\"volume\":\"23 5\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-12-02\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Pengabdian, Riset, Kreativitas, Inovasi, dan Teknologi Tepat Guna\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.22146/parikesit.v1i2.9621\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Pengabdian, Riset, Kreativitas, Inovasi, dan Teknologi Tepat Guna","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22146/parikesit.v1i2.9621","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Urgensi Pelindungan Satwa Dari Masifnya Kegiatan Perburuan Liar di Kawasan Hutan Kalurahan Kepuharjo, Kapanewon Cangkringan, Kabupatn Sleman
Angka perburuan liar semakin tinggi di kawasan hutan Kalurahan Kepuharjo, Kapanewon Cangkringan, Kabupaten Sleman. Aktivitas perburuan liar tersebut dapat mengganggu ekosistem hingga mengancam kepunahan spesies satwa tertentu. Salah satu satwa identitas Kabupaten Sleman yang saat ini sudah mulai langka adalah burung punglor (anis-merah) yang banyak diburu oleh oknum masyarakat. Mengacu pada banyaknya laporan masyarakat kepada pemerintah kalurahan kepuharjo menunjukkan bahwa masifnya angka perburuan satwa memerlukan adanya upaya tindak lanjut dalam mengatasi permasalahan tersebut. Penelitian ini bertujuan meningkatkan pemahaman masyarakat (khususnya warga kalurahan kepuharjo) mengenai urgensi pelindungan satwa dengan adanya larangan berburu satwa di kawasan hutan Kalurahan Kepuharjo. Penelitian ini merupakan penelitian normatif-empiris yang menggunakan teknik analisis deskriptif-kualitatif dan diperkuat dengan pendekatan studi kasus (study case approach). Pengumpulan data dilakukan melalui observasi partisipan dan wawancara mendalam dengan masyarakat dan stakeholder terkait. Selain itu, data sekunder berupa bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder digunakan sebagai data pendukung penelitian. Bahan hukum primer meliputi dokumen peraturan perundang-undangan terkait dan bahan hukum sekunder berupa jurnal ilmiah bereputasi, serta data-data terkait yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyebab tingginya angka perburuan liar di kalurahan kepuharjo disebabkan karena kurangnya kesadaran hukum masyarakat dan tidak ada ketegasan dalam penegakan hukum yang berkaitan dengan larangan perburuan satwa. Sebagai upaya dalam mengurangi angka perburuan liar yang terjadi di Kalurahan Kepuharjo, Tim Kuliah Kerja Nyata-Pembelajaran dan Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM UGM) berkolaborasi dengan Pemerintah Kalurahan Kepuharjo menetapkan upaya-upaya pelindungan satwa berupa penyusunan peraturan kalurahan kepuharjo tentang pelindungan satwa, pembuatan plang larangan berburu satwa yang dipasang di delapan titik dusun, perencanaan satuan tugas pemberantasan perburuan liar dan langkah-langkah lainnya yang dilaksanakan dalam rangka pelindungan satwa.