{"title":"用快速全身评估法评估工作姿势以提高芯片中小企业的生产率","authors":"Sanny Andjar Sari, Salammia Salammia, Alvan Himawan, Olyn Maghribi Diwa Mursalien, Anang Afrianto, Bima Aditya Nugraha","doi":"10.36040/seniati.v7i2.7933","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Suatu sistem kerja yang saling berpengaruh antara satu dengan yang lainnya. Salah satu bagian dari sistem kerja yaitu pekerja yang sikap dan posisi kerjanya tidak ergonomis. Sikap kerja tidak ergonomis pada bagian pengiris umbi-umbian dengan kondisi menggenggam pisau di tangan kanan dan menggenggam ubi di tangan kiri dengan postur jongkok. Posisi punggung pekerja saat mengiris membungkuk ke depan (badan berada pada posisi fleksi) untuk mengiris umbi, sedangkan pada bagian penggorengan, pada stasiun penggorengan ini pekerja menggoreng dengan postur tubuh berdiri. Penelitian ini menganalisis postur kerja pekerja pada bagian pengirisan ubi dengan menggunakan metode REBA serta memberikan usulan perbaikan postur kerja dengan diterapkannya mesin pengiris ubi sebagai bahan baku keripik. Penelitian ini berguna agar pekerja tidak mengalami postur kerja yang salah sehingga mempengaruhi produktivitas usaha. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah ergonomi bagian REBA. Data yang digunakan dalam membantu penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Dari hasil penelitian pada stasiun kerja pengirisan nilai skor postur tubuh A dan postur tubuh B didapatkan skor tabel C yaitu sebesar 7, skor tersebut kemudian ditambah dengan nilai aktifitas dengan skor sebesar 2. Sehingga nilai akhir untuk penilaian postur tubuh menggunakan metode REBA sebesar 9, nilai 9 berarti pada stasiun kerja ini memiliki tingkat risiko tinggi (high risk). Sedangkan pada stasiun kerja penggorengan, nilai akhir untuk penilaian postur tubuh menggunakan metode REBA untuk sebelah kanan sebesar 3, sedangkan untuk posisi kiri sebesar 2. Nilai 3 untuk posisi kanan dan nilai 2 untuk posisi kiri berarti pada stasiun kerja ini memiliki tingkat risiko rendah","PeriodicalId":508658,"journal":{"name":"Prosiding SENIATI","volume":"35 10","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-12-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Evaluasi Postur Kerja dengan Metode Rapid Entire Body Assessment untuk Peningkatan Produktivitas pada UMKM Keripik\",\"authors\":\"Sanny Andjar Sari, Salammia Salammia, Alvan Himawan, Olyn Maghribi Diwa Mursalien, Anang Afrianto, Bima Aditya Nugraha\",\"doi\":\"10.36040/seniati.v7i2.7933\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Suatu sistem kerja yang saling berpengaruh antara satu dengan yang lainnya. Salah satu bagian dari sistem kerja yaitu pekerja yang sikap dan posisi kerjanya tidak ergonomis. Sikap kerja tidak ergonomis pada bagian pengiris umbi-umbian dengan kondisi menggenggam pisau di tangan kanan dan menggenggam ubi di tangan kiri dengan postur jongkok. Posisi punggung pekerja saat mengiris membungkuk ke depan (badan berada pada posisi fleksi) untuk mengiris umbi, sedangkan pada bagian penggorengan, pada stasiun penggorengan ini pekerja menggoreng dengan postur tubuh berdiri. Penelitian ini menganalisis postur kerja pekerja pada bagian pengirisan ubi dengan menggunakan metode REBA serta memberikan usulan perbaikan postur kerja dengan diterapkannya mesin pengiris ubi sebagai bahan baku keripik. Penelitian ini berguna agar pekerja tidak mengalami postur kerja yang salah sehingga mempengaruhi produktivitas usaha. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah ergonomi bagian REBA. Data yang digunakan dalam membantu penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Dari hasil penelitian pada stasiun kerja pengirisan nilai skor postur tubuh A dan postur tubuh B didapatkan skor tabel C yaitu sebesar 7, skor tersebut kemudian ditambah dengan nilai aktifitas dengan skor sebesar 2. Sehingga nilai akhir untuk penilaian postur tubuh menggunakan metode REBA sebesar 9, nilai 9 berarti pada stasiun kerja ini memiliki tingkat risiko tinggi (high risk). Sedangkan pada stasiun kerja penggorengan, nilai akhir untuk penilaian postur tubuh menggunakan metode REBA untuk sebelah kanan sebesar 3, sedangkan untuk posisi kiri sebesar 2. Nilai 3 untuk posisi kanan dan nilai 2 untuk posisi kiri berarti pada stasiun kerja ini memiliki tingkat risiko rendah\",\"PeriodicalId\":508658,\"journal\":{\"name\":\"Prosiding SENIATI\",\"volume\":\"35 10\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-12-08\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Prosiding SENIATI\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.36040/seniati.v7i2.7933\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Prosiding SENIATI","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.36040/seniati.v7i2.7933","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
相互影响的工作系统。工作系统的一部分就是工人的工作态度和工作姿势不符合人体工程学。在块茎切片工段,工人的工作态度不符合人体工程学,右手持刀,左手拿着红薯,呈下蹲姿势。切片时,工人的背部位置向前弯曲(身体处于屈曲位置)以切块茎,而在油炸工段,该油炸工位的工人以站立姿势进行油炸。本研究使用 REBA 方法分析了甘薯切片工段工人的工作姿势,并通过应用甘薯切片机作为薯片原料,提出了改善工作姿势的建议。这项研究非常有用,可以避免工人因工作姿势不正确而影响企业生产率。本研究使用的理论是 REBA 部分的人体工程学。用于帮助本研究的数据包括观察、访谈和文件。从切片工作站的研究结果来看,姿势 A 和姿势 B 的评分值得到了表 C 的 7 分,再加上活动值的 2 分,因此使用 REBA 方法进行姿势评估的最终值为 9,9 分意味着该工作站的风险水平较高。而在煎炸工作站,使用 REBA 方法对右侧位置进行姿势评估的最终值为 3,左侧位置为 2。
Evaluasi Postur Kerja dengan Metode Rapid Entire Body Assessment untuk Peningkatan Produktivitas pada UMKM Keripik
Suatu sistem kerja yang saling berpengaruh antara satu dengan yang lainnya. Salah satu bagian dari sistem kerja yaitu pekerja yang sikap dan posisi kerjanya tidak ergonomis. Sikap kerja tidak ergonomis pada bagian pengiris umbi-umbian dengan kondisi menggenggam pisau di tangan kanan dan menggenggam ubi di tangan kiri dengan postur jongkok. Posisi punggung pekerja saat mengiris membungkuk ke depan (badan berada pada posisi fleksi) untuk mengiris umbi, sedangkan pada bagian penggorengan, pada stasiun penggorengan ini pekerja menggoreng dengan postur tubuh berdiri. Penelitian ini menganalisis postur kerja pekerja pada bagian pengirisan ubi dengan menggunakan metode REBA serta memberikan usulan perbaikan postur kerja dengan diterapkannya mesin pengiris ubi sebagai bahan baku keripik. Penelitian ini berguna agar pekerja tidak mengalami postur kerja yang salah sehingga mempengaruhi produktivitas usaha. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah ergonomi bagian REBA. Data yang digunakan dalam membantu penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Dari hasil penelitian pada stasiun kerja pengirisan nilai skor postur tubuh A dan postur tubuh B didapatkan skor tabel C yaitu sebesar 7, skor tersebut kemudian ditambah dengan nilai aktifitas dengan skor sebesar 2. Sehingga nilai akhir untuk penilaian postur tubuh menggunakan metode REBA sebesar 9, nilai 9 berarti pada stasiun kerja ini memiliki tingkat risiko tinggi (high risk). Sedangkan pada stasiun kerja penggorengan, nilai akhir untuk penilaian postur tubuh menggunakan metode REBA untuk sebelah kanan sebesar 3, sedangkan untuk posisi kiri sebesar 2. Nilai 3 untuk posisi kanan dan nilai 2 untuk posisi kiri berarti pada stasiun kerja ini memiliki tingkat risiko rendah