{"title":"资助圣心孤儿院海滩社会活动的创业计划:AKEGISO 社会活动行动","authors":"Natalia Widiasari, Variantika Intanya, Preti Ardila, M. Benaya, Michelle Michelle, Sunita Sunita","doi":"10.25170/sabdamas.v2i1.5016","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Adanya kesadaran pola konsumsi berlebihan terkait produk fashion di kalangan anak muda. Dinamika dunia modern mendorong pakaian tidak lagi hanya kebutuhan yang memenuhi fungsinya, tetapi juga memenuhi kebutuhan sosialisasi dan dekoratif. Hal ini membuat anak muda zaman ini cenderung membeli pakaian berdasarkan selera dan pergantian gaya yang berubah-ubah dalam tempo singkat. Kecenderungan tersebut membuat pakaian menumpuk melebihi kapasitas penyimpanan. Banyak di antara pakaian tersebut hanya dipakai satu atau dua kali. Kesadaran hal ini mendorong Tim untuk melakukan karya sosial bermodalkan pakaian tersebut. Pakaian tersebut dibagi ke dalam dua kategori: yang dapat didonasikan (memenuhi selera umum dan sopan digunakan dalam situasi apa pun, dan yang kedua tidak dapat didonasikan (karena kurang sopan potongannya) sehingga akan dijual melalui “Thrift Store Online Akegiso”. Kegiatan ini terdiri atas tiga kegiatan utama. Pertama, terkait pengelolaan pakaian bekas; kedua, kegiatan mengumpulkan uang atau mencari donatur; ketiga, melaksanakan kegiatan sosial di panti asuhan. Pola utama yang dimunculkan ialah bagaimana kegiatan sosial dapat didanai dengan kegiatan bisnis. Memang ada pengumpulan dana tunai untuk menutup kekurangan. Meskipun demikian jumlah pendanaan tetap didominasi dari hasil penjualan pakaian bekas.","PeriodicalId":506361,"journal":{"name":"SABDAMAS","volume":"86 ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-12-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Program Kewirausahaan untuk Membiayai Kegiatan Sosial di Pantai Asuhan Hati Suci: AKEGISO Aksi Kegiatan Sosial\",\"authors\":\"Natalia Widiasari, Variantika Intanya, Preti Ardila, M. Benaya, Michelle Michelle, Sunita Sunita\",\"doi\":\"10.25170/sabdamas.v2i1.5016\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Adanya kesadaran pola konsumsi berlebihan terkait produk fashion di kalangan anak muda. Dinamika dunia modern mendorong pakaian tidak lagi hanya kebutuhan yang memenuhi fungsinya, tetapi juga memenuhi kebutuhan sosialisasi dan dekoratif. Hal ini membuat anak muda zaman ini cenderung membeli pakaian berdasarkan selera dan pergantian gaya yang berubah-ubah dalam tempo singkat. Kecenderungan tersebut membuat pakaian menumpuk melebihi kapasitas penyimpanan. Banyak di antara pakaian tersebut hanya dipakai satu atau dua kali. Kesadaran hal ini mendorong Tim untuk melakukan karya sosial bermodalkan pakaian tersebut. Pakaian tersebut dibagi ke dalam dua kategori: yang dapat didonasikan (memenuhi selera umum dan sopan digunakan dalam situasi apa pun, dan yang kedua tidak dapat didonasikan (karena kurang sopan potongannya) sehingga akan dijual melalui “Thrift Store Online Akegiso”. Kegiatan ini terdiri atas tiga kegiatan utama. Pertama, terkait pengelolaan pakaian bekas; kedua, kegiatan mengumpulkan uang atau mencari donatur; ketiga, melaksanakan kegiatan sosial di panti asuhan. Pola utama yang dimunculkan ialah bagaimana kegiatan sosial dapat didanai dengan kegiatan bisnis. Memang ada pengumpulan dana tunai untuk menutup kekurangan. Meskipun demikian jumlah pendanaan tetap didominasi dari hasil penjualan pakaian bekas.\",\"PeriodicalId\":506361,\"journal\":{\"name\":\"SABDAMAS\",\"volume\":\"86 \",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-12-14\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"SABDAMAS\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.25170/sabdamas.v2i1.5016\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"SABDAMAS","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.25170/sabdamas.v2i1.5016","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
年轻人已经意识到与时尚产品相关的过度消费模式。现代社会的动态意味着服装不再仅仅是满足其功能的必需品,而且还要满足社交和装饰的需要。这使得现在的年轻人倾向于根据自己的品味和短时间内不断变化的风格来购买衣服。这种趋势导致衣服越积越多,超出了储存能力。很多衣服只穿一两次。这一认识促使 Tim 开始对这些衣服进行社会工作。这些衣服被分为两类:一类是可以捐赠的(符合一般品味,在任何情况下都合适),另一类是不能捐赠的(剪裁不合适),将通过 "Akegiso 网上旧货店 "出售。这项活动包括三项主要活动。第一,旧衣服的管理;第二,募捐或寻找捐赠者的活动;第三,在孤儿院开展社会活动。出现的主要模式是如何用商业活动资助社会活动。有现金募集来弥补资金短缺。不过,资金数额仍以出售旧衣服为主。
Program Kewirausahaan untuk Membiayai Kegiatan Sosial di Pantai Asuhan Hati Suci: AKEGISO Aksi Kegiatan Sosial
Adanya kesadaran pola konsumsi berlebihan terkait produk fashion di kalangan anak muda. Dinamika dunia modern mendorong pakaian tidak lagi hanya kebutuhan yang memenuhi fungsinya, tetapi juga memenuhi kebutuhan sosialisasi dan dekoratif. Hal ini membuat anak muda zaman ini cenderung membeli pakaian berdasarkan selera dan pergantian gaya yang berubah-ubah dalam tempo singkat. Kecenderungan tersebut membuat pakaian menumpuk melebihi kapasitas penyimpanan. Banyak di antara pakaian tersebut hanya dipakai satu atau dua kali. Kesadaran hal ini mendorong Tim untuk melakukan karya sosial bermodalkan pakaian tersebut. Pakaian tersebut dibagi ke dalam dua kategori: yang dapat didonasikan (memenuhi selera umum dan sopan digunakan dalam situasi apa pun, dan yang kedua tidak dapat didonasikan (karena kurang sopan potongannya) sehingga akan dijual melalui “Thrift Store Online Akegiso”. Kegiatan ini terdiri atas tiga kegiatan utama. Pertama, terkait pengelolaan pakaian bekas; kedua, kegiatan mengumpulkan uang atau mencari donatur; ketiga, melaksanakan kegiatan sosial di panti asuhan. Pola utama yang dimunculkan ialah bagaimana kegiatan sosial dapat didanai dengan kegiatan bisnis. Memang ada pengumpulan dana tunai untuk menutup kekurangan. Meskipun demikian jumlah pendanaan tetap didominasi dari hasil penjualan pakaian bekas.