M. Ramadhan, K. Komaruddin, M. Isnaini, Wanda Pandea Natalia
{"title":"玛丽安娜村利用瓦鲁木制作巴龙面具工艺品的社区赋权战略","authors":"M. Ramadhan, K. Komaruddin, M. Isnaini, Wanda Pandea Natalia","doi":"10.19109/al-basyar.v2i2.20562","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pemberdayaan masyarakat melalui pembuatan topeng barong menggunkan kayu wayu yang dilakukan masyarakat Desa Mariana. Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana strategi pemberdayaan masyarakat dalam pemanfaatan kayu waru menjadi kerajinan topeng barong di Desa Mariana? Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui dan menganalisis strategi pemberdayaan masyarakat dalam pemanfaatan kayu waru menjadi kerajinan topeng barong di Desa Mariana. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research), dengan pengolaan data deskriptif kualitatif. Sumber data yang dikajia terdiri dari data primer dan data sekunder, dengan pendekatan sosiologis, teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, dokumentasi dan observasi. Temuan dalam penelitian ini adalah: Pertama, strategi pemberdayaan masyarakat dalam pemanfaatan kayu waru menjadi kerajinan topeng barong di Desa Mariana bahwasannya di dalam proses pengembangan masyarakat di Desa Mariana ada tiga tahap yaitu; pertama penyadaran, kedua pengkapasitasan atau perberdayaan, yang ketiga pemberian kuasa atau kebebasan. Kedua kendala yang dihadapi dalam pemberdayaan masyarakat dalam pemanfaatan kayu waru menjadi kerajinan topeng barong di Desa Mariana yaitu Kurangnya tersedia bahan baku berupa kayu waru, pendanaan dalam pembuatan, pemasaran hasil karya yang terbatas pada pasar local, dan kurangnya dukungan dari pemerintahan.","PeriodicalId":503875,"journal":{"name":"Al-Basyar : Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam","volume":"69 ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-12-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PEMANFAATAN KAYU WARU MENJADI KERAJINAN TOPENG BARONG DI DESA MARIANA\",\"authors\":\"M. Ramadhan, K. Komaruddin, M. Isnaini, Wanda Pandea Natalia\",\"doi\":\"10.19109/al-basyar.v2i2.20562\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Pemberdayaan masyarakat melalui pembuatan topeng barong menggunkan kayu wayu yang dilakukan masyarakat Desa Mariana. Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana strategi pemberdayaan masyarakat dalam pemanfaatan kayu waru menjadi kerajinan topeng barong di Desa Mariana? Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui dan menganalisis strategi pemberdayaan masyarakat dalam pemanfaatan kayu waru menjadi kerajinan topeng barong di Desa Mariana. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research), dengan pengolaan data deskriptif kualitatif. Sumber data yang dikajia terdiri dari data primer dan data sekunder, dengan pendekatan sosiologis, teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, dokumentasi dan observasi. Temuan dalam penelitian ini adalah: Pertama, strategi pemberdayaan masyarakat dalam pemanfaatan kayu waru menjadi kerajinan topeng barong di Desa Mariana bahwasannya di dalam proses pengembangan masyarakat di Desa Mariana ada tiga tahap yaitu; pertama penyadaran, kedua pengkapasitasan atau perberdayaan, yang ketiga pemberian kuasa atau kebebasan. Kedua kendala yang dihadapi dalam pemberdayaan masyarakat dalam pemanfaatan kayu waru menjadi kerajinan topeng barong di Desa Mariana yaitu Kurangnya tersedia bahan baku berupa kayu waru, pendanaan dalam pembuatan, pemasaran hasil karya yang terbatas pada pasar local, dan kurangnya dukungan dari pemerintahan.\",\"PeriodicalId\":503875,\"journal\":{\"name\":\"Al-Basyar : Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam\",\"volume\":\"69 \",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-12-17\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Al-Basyar : Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.19109/al-basyar.v2i2.20562\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Al-Basyar : Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.19109/al-basyar.v2i2.20562","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PEMANFAATAN KAYU WARU MENJADI KERAJINAN TOPENG BARONG DI DESA MARIANA
Pemberdayaan masyarakat melalui pembuatan topeng barong menggunkan kayu wayu yang dilakukan masyarakat Desa Mariana. Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana strategi pemberdayaan masyarakat dalam pemanfaatan kayu waru menjadi kerajinan topeng barong di Desa Mariana? Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui dan menganalisis strategi pemberdayaan masyarakat dalam pemanfaatan kayu waru menjadi kerajinan topeng barong di Desa Mariana. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research), dengan pengolaan data deskriptif kualitatif. Sumber data yang dikajia terdiri dari data primer dan data sekunder, dengan pendekatan sosiologis, teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, dokumentasi dan observasi. Temuan dalam penelitian ini adalah: Pertama, strategi pemberdayaan masyarakat dalam pemanfaatan kayu waru menjadi kerajinan topeng barong di Desa Mariana bahwasannya di dalam proses pengembangan masyarakat di Desa Mariana ada tiga tahap yaitu; pertama penyadaran, kedua pengkapasitasan atau perberdayaan, yang ketiga pemberian kuasa atau kebebasan. Kedua kendala yang dihadapi dalam pemberdayaan masyarakat dalam pemanfaatan kayu waru menjadi kerajinan topeng barong di Desa Mariana yaitu Kurangnya tersedia bahan baku berupa kayu waru, pendanaan dalam pembuatan, pemasaran hasil karya yang terbatas pada pasar local, dan kurangnya dukungan dari pemerintahan.