{"title":"普扬卡桑加传统:揭示腾格尔人的和谐生活理念","authors":"Sony Sukmawan, Muhammad Zanika Esa Putra","doi":"10.24832/jpnk.v8i2.4350","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penelitian ini memiliki dua tujuan. Pertama, untuk mengungkap mitos Juadah Kirik sebagai potensi kekuatan jahat atau potensi kekuatan baik dan mengungkap peran mitos Pusaka Sunggasanga sebagai instrumen untuk menetralisasi keburukan dan menciptakan harmoni. Kedua, merefleksikan mitos Juadah Kirik dan Pusaka Sunggasanga sebagai konsep dan praktik keseimbangan Rwa Bhineda. Penelitian ini berpendekatan kualitatif dan berperspektif folkloristic. Data penelitian diperoleh melalui pengamatan langsung dan wawancara. Analisis data penelitian dilakukan dengan tahapan (1) mengidentifikasi informasi dan narasi mitos (reduksi); (2) mendeskripsikan nilai dan fungsi mitos dikaitkan dengan persepsi dan keyakinan (penyajian); dan (3) menarik simpulan fungsi mitos bagi penguatan eksistensi tradisi dan penegasan tujuan hidup (verifikasi). Hasil penelitian mengungkap, pertama, Juadah Kirik dimitoskan sebagai roh jahat pengganggu masyarakat, sementara itu Sunggasanga dimitoskan sebagai pusaka untuk menetralisasi roh jahat yang dapat mengubah peran Juadah Kirik dari pengganggu menjadi penjaga desa. Kedua, mitos Juadah Kirik dan Pusaka Sunggasanga merupakan proyeksi konsepsi ajaran keselarasan hidup masyarakat Tengger yang bersesuaian dengan ajaran keselarasan Hindu tentang Rwa Bhineda. Praktik Pujan Kasanga yang melatarbelakanginya merupakan praktik pemulihan keselarasan yang menciptakan ketenangan dan kebahagiaan dalam kehidupan masyarakat.","PeriodicalId":32523,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan","volume":"187 ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-12-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Tradisi Pujan Kasanga: Mengungkap Konsep Keselarasan Hidup Masyarakat Tengger\",\"authors\":\"Sony Sukmawan, Muhammad Zanika Esa Putra\",\"doi\":\"10.24832/jpnk.v8i2.4350\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Penelitian ini memiliki dua tujuan. Pertama, untuk mengungkap mitos Juadah Kirik sebagai potensi kekuatan jahat atau potensi kekuatan baik dan mengungkap peran mitos Pusaka Sunggasanga sebagai instrumen untuk menetralisasi keburukan dan menciptakan harmoni. Kedua, merefleksikan mitos Juadah Kirik dan Pusaka Sunggasanga sebagai konsep dan praktik keseimbangan Rwa Bhineda. Penelitian ini berpendekatan kualitatif dan berperspektif folkloristic. Data penelitian diperoleh melalui pengamatan langsung dan wawancara. Analisis data penelitian dilakukan dengan tahapan (1) mengidentifikasi informasi dan narasi mitos (reduksi); (2) mendeskripsikan nilai dan fungsi mitos dikaitkan dengan persepsi dan keyakinan (penyajian); dan (3) menarik simpulan fungsi mitos bagi penguatan eksistensi tradisi dan penegasan tujuan hidup (verifikasi). Hasil penelitian mengungkap, pertama, Juadah Kirik dimitoskan sebagai roh jahat pengganggu masyarakat, sementara itu Sunggasanga dimitoskan sebagai pusaka untuk menetralisasi roh jahat yang dapat mengubah peran Juadah Kirik dari pengganggu menjadi penjaga desa. Kedua, mitos Juadah Kirik dan Pusaka Sunggasanga merupakan proyeksi konsepsi ajaran keselarasan hidup masyarakat Tengger yang bersesuaian dengan ajaran keselarasan Hindu tentang Rwa Bhineda. Praktik Pujan Kasanga yang melatarbelakanginya merupakan praktik pemulihan keselarasan yang menciptakan ketenangan dan kebahagiaan dalam kehidupan masyarakat.\",\"PeriodicalId\":32523,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan\",\"volume\":\"187 \",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-12-18\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.24832/jpnk.v8i2.4350\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24832/jpnk.v8i2.4350","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
这项研究有两个目标。第一,揭示 Juadah Kirik 神话是一种潜在的邪恶力量还是潜在的善的力量,揭示 Pusaka Sunggasanga 神话作为中和邪恶、创造和谐的工具的作用。其次,反思 Juadah Kirik 和 Pusaka Sunggasanga 神话作为 Rwa Bhineda 平衡的概念和实践。本研究采用定性方法和民俗学视角。研究数据通过直接观察和访谈获得。研究数据的分析方法包括:(1)识别信息和神话叙事(还原);(2)描述与认知和信仰相关的神话的价值和功能(呈现);以及(3)就神话在加强传统的存在和肯定生活目标方面的功能得出结论(验证)。研究结果表明:第一,Juadah Kirik 被神话为扰乱社区的恶灵,而 Sunggasanga 则被神话为化解恶灵的传家宝,它可以将 Juadah Kirik 的角色从恶霸转变为村庄守护者。其次,"Juadah Kirik "和 "Sunggasanga "神话是腾格里社区生活和谐教义概念的投射,与印度教的 "Rwa Bhineda "和谐教义相对应。其背后的 Pujan Kasanga 实践是一种恢复和谐的实践,为人们的生活创造和平与幸福。
Tradisi Pujan Kasanga: Mengungkap Konsep Keselarasan Hidup Masyarakat Tengger
Penelitian ini memiliki dua tujuan. Pertama, untuk mengungkap mitos Juadah Kirik sebagai potensi kekuatan jahat atau potensi kekuatan baik dan mengungkap peran mitos Pusaka Sunggasanga sebagai instrumen untuk menetralisasi keburukan dan menciptakan harmoni. Kedua, merefleksikan mitos Juadah Kirik dan Pusaka Sunggasanga sebagai konsep dan praktik keseimbangan Rwa Bhineda. Penelitian ini berpendekatan kualitatif dan berperspektif folkloristic. Data penelitian diperoleh melalui pengamatan langsung dan wawancara. Analisis data penelitian dilakukan dengan tahapan (1) mengidentifikasi informasi dan narasi mitos (reduksi); (2) mendeskripsikan nilai dan fungsi mitos dikaitkan dengan persepsi dan keyakinan (penyajian); dan (3) menarik simpulan fungsi mitos bagi penguatan eksistensi tradisi dan penegasan tujuan hidup (verifikasi). Hasil penelitian mengungkap, pertama, Juadah Kirik dimitoskan sebagai roh jahat pengganggu masyarakat, sementara itu Sunggasanga dimitoskan sebagai pusaka untuk menetralisasi roh jahat yang dapat mengubah peran Juadah Kirik dari pengganggu menjadi penjaga desa. Kedua, mitos Juadah Kirik dan Pusaka Sunggasanga merupakan proyeksi konsepsi ajaran keselarasan hidup masyarakat Tengger yang bersesuaian dengan ajaran keselarasan Hindu tentang Rwa Bhineda. Praktik Pujan Kasanga yang melatarbelakanginya merupakan praktik pemulihan keselarasan yang menciptakan ketenangan dan kebahagiaan dalam kehidupan masyarakat.