Lazuardi Akmal Islami, Nur M Fathurrahman, Zaid Sulaiman
{"title":"使用砂型铸造法制造船用螺旋桨时铸造结果随温度变化的腐蚀特性分析","authors":"Lazuardi Akmal Islami, Nur M Fathurrahman, Zaid Sulaiman","doi":"10.32497/jrm.v18i3.4953","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Propeller sebagai bagian penting pada kapal yang berguna untuk menggerakkan kapal. Propeller dapat diproses dari bahan aluminium melalui metode pengecoran. Pengecoran yang digunakan di industri rumahan biasa menggunakan aluminium bekas sebagai bahan baku. Manfaat dari re-casting sendiri adalah limbah-limbah aluminium dapat didaur kembali menjadi produk yang lain. Sayangnya re-casting ini malah dapat meningkatkan porositas dan mengurangi kekuatan serta kekerasan. Selain itu dalam pengecoran aluminium bekas juga susah untuk mengontrol komposisi kimia yang diinginkan karena tidak diketahui jenis aluminium yang dijadikan sebagai bahan baku. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh temperatur cor terhadap ketahan korosi dari propeller yang telah dibuat. Propeller dicor dengan dengan bahan aluminim bekas dan menggunakan cetakan pasir dengan variasi suhu penuangan 400°C, 500°C dan 550°C. Metode karakterisasi yang dilakukan adalah uji komposisi kimia, pengamatan mikrostruktur, dan uji korosi (polarisasi potensiodinamik). Hasil dari pengujian komposisi kimia (spectrometer) bahwa unsur yang terkandung yaitu jenis paduan Al-Si dengan persentase sebesar Al 92,92%, kemudian Si 3,84%. Hasil pengamatan mikrostruktur didapatkan temperatur 550°C menghasilkan nilai porositas terkecil dengan rata-rata 7,17 𝜇m. Semakin meningkat temperatur tuang didapatkan arus korosi (Icorr) semakin kecil yaitu mencapai 0,42 µA/cm2. Apabila semakin rendah nilai laju korosi, semakin meningkat ketahanan korosinya. Sehingga semakin kecil ukuran poros maka ketahan korosinya meningkat.","PeriodicalId":167086,"journal":{"name":"Jurnal Rekayasa Mesin","volume":"9 3","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-12-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Analisis Sifat Korosi Hasil Cor terhadap Temperatur Pembuatan Propeller Perahu Menggunakan Metode Sand Casting\",\"authors\":\"Lazuardi Akmal Islami, Nur M Fathurrahman, Zaid Sulaiman\",\"doi\":\"10.32497/jrm.v18i3.4953\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Propeller sebagai bagian penting pada kapal yang berguna untuk menggerakkan kapal. Propeller dapat diproses dari bahan aluminium melalui metode pengecoran. Pengecoran yang digunakan di industri rumahan biasa menggunakan aluminium bekas sebagai bahan baku. Manfaat dari re-casting sendiri adalah limbah-limbah aluminium dapat didaur kembali menjadi produk yang lain. Sayangnya re-casting ini malah dapat meningkatkan porositas dan mengurangi kekuatan serta kekerasan. Selain itu dalam pengecoran aluminium bekas juga susah untuk mengontrol komposisi kimia yang diinginkan karena tidak diketahui jenis aluminium yang dijadikan sebagai bahan baku. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh temperatur cor terhadap ketahan korosi dari propeller yang telah dibuat. Propeller dicor dengan dengan bahan aluminim bekas dan menggunakan cetakan pasir dengan variasi suhu penuangan 400°C, 500°C dan 550°C. Metode karakterisasi yang dilakukan adalah uji komposisi kimia, pengamatan mikrostruktur, dan uji korosi (polarisasi potensiodinamik). Hasil dari pengujian komposisi kimia (spectrometer) bahwa unsur yang terkandung yaitu jenis paduan Al-Si dengan persentase sebesar Al 92,92%, kemudian Si 3,84%. Hasil pengamatan mikrostruktur didapatkan temperatur 550°C menghasilkan nilai porositas terkecil dengan rata-rata 7,17 𝜇m. Semakin meningkat temperatur tuang didapatkan arus korosi (Icorr) semakin kecil yaitu mencapai 0,42 µA/cm2. Apabila semakin rendah nilai laju korosi, semakin meningkat ketahanan korosinya. Sehingga semakin kecil ukuran poros maka ketahan korosinya meningkat.\",\"PeriodicalId\":167086,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Rekayasa Mesin\",\"volume\":\"9 3\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-12-22\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Rekayasa Mesin\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.32497/jrm.v18i3.4953\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Rekayasa Mesin","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.32497/jrm.v18i3.4953","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
螺旋桨是船舶的重要部件,用于推动船舶前进。螺旋桨可以通过铸造法用铝加工而成。家用工业中使用的铸件通常使用废铝作为原材料。重铸的好处是可以将铝废料回收利用,制成其他产品。遗憾的是,重铸会增加气孔,降低强度和硬度。此外,由于用作原材料的铝的类型未知,因此也很难控制废铝铸件所需的化学成分。本研究旨在确定铸造温度对螺旋桨耐腐蚀性的影响。螺旋桨是用废旧铝材料和砂模铸造的,浇注温度分别为 400°C、500°C 和 550°C。表征方法包括化学成分测试、微观结构观察和腐蚀测试(电位极化)。化学成分测试(光谱仪)结果表明,所含元素为 Al-Si 合金类型,其中 Al 占 92.92%,Si 占 3.84%。微观结构观察结果表明,在 550 ° C 时产生的气孔最小,平均值为 7.17 𝜇m。铸造温度越高,腐蚀电流(Icorr)越小,达到 0.42 µA/cm2。如果腐蚀速率值越小,耐腐蚀性就越强。因此,轴的尺寸越小,耐腐蚀性越强。
Analisis Sifat Korosi Hasil Cor terhadap Temperatur Pembuatan Propeller Perahu Menggunakan Metode Sand Casting
Propeller sebagai bagian penting pada kapal yang berguna untuk menggerakkan kapal. Propeller dapat diproses dari bahan aluminium melalui metode pengecoran. Pengecoran yang digunakan di industri rumahan biasa menggunakan aluminium bekas sebagai bahan baku. Manfaat dari re-casting sendiri adalah limbah-limbah aluminium dapat didaur kembali menjadi produk yang lain. Sayangnya re-casting ini malah dapat meningkatkan porositas dan mengurangi kekuatan serta kekerasan. Selain itu dalam pengecoran aluminium bekas juga susah untuk mengontrol komposisi kimia yang diinginkan karena tidak diketahui jenis aluminium yang dijadikan sebagai bahan baku. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh temperatur cor terhadap ketahan korosi dari propeller yang telah dibuat. Propeller dicor dengan dengan bahan aluminim bekas dan menggunakan cetakan pasir dengan variasi suhu penuangan 400°C, 500°C dan 550°C. Metode karakterisasi yang dilakukan adalah uji komposisi kimia, pengamatan mikrostruktur, dan uji korosi (polarisasi potensiodinamik). Hasil dari pengujian komposisi kimia (spectrometer) bahwa unsur yang terkandung yaitu jenis paduan Al-Si dengan persentase sebesar Al 92,92%, kemudian Si 3,84%. Hasil pengamatan mikrostruktur didapatkan temperatur 550°C menghasilkan nilai porositas terkecil dengan rata-rata 7,17 𝜇m. Semakin meningkat temperatur tuang didapatkan arus korosi (Icorr) semakin kecil yaitu mencapai 0,42 µA/cm2. Apabila semakin rendah nilai laju korosi, semakin meningkat ketahanan korosinya. Sehingga semakin kecil ukuran poros maka ketahan korosinya meningkat.