Novi Yuliandari, Yayuk Putri Rahayu, Minda Sari Lubis, Rafita Yuniarti
{"title":"牛油果果皮(Persea americana Mill)乙醇提取物抗痘凝胶制剂对金黄色葡萄球菌的抗菌活性测试。","authors":"Novi Yuliandari, Yayuk Putri Rahayu, Minda Sari Lubis, Rafita Yuniarti","doi":"10.36490/journal-jps.com.v6i4.327","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kulit buah alpukat (Persea americana Mill.) memiliki senyawa flavonoid, saponin, tanin, steroid, glikosida dan kandungan kimianya memiliki sifat sebagai antimikroba. Staphylococcus aureus merupakan bakteri gram positif dan merupakan salah satu penyebab jerawat menghasilkan lipase yang memecah asam lemak bebas dari lipid kulit. Asam lemak dapat menimbulkan peradangan jaringan yang berperan dalam timbulnya jerawat. Sediaan gel dipilih karena lebih baik digunakan pada pengobatan jerawat karena tidak mengandung minyak sehingga tidak membuat kulit menjadi kering dan tidak memperburuk jerawat. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui apakah ekstrak etanol kulit buah alpukat bisa dijadikan sediaan gel anti jerawat dan mengetahui daya hambat sediaan gel terhadap bakteri S. aureus. Ekstrak etanol kulit buah alpukat dibuat menggunakan metode perkolasi, kemudian ekstrak diformulasikan menjadi gel antijerawat dengan variasi konsentrasi F1 (10%), F2 (20%), dan F3 (30%). Evaluasi fisik sediaan dengan melakukan uji organoleptis, homogenitas, pH, viskositas, daya lekat, daya sebar, iritasi, kelembaban kulit, dan sineresis. Uji aktivitas antibakteri sediaan gel terhadap S. aureus. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol kulit buah alpukat dapat diformulasikan menjadi sediaan gel, memiliki aroma khas, homogen, rentang pH 6,2-6,9, nilai viskositas, nilai daya sebar, daya lekat yang baik, tidak mengiritasi, dapat melembabkan kulit, dan tidak terjadi sineresis. Sediaan gel memiliki aktivitas antibakteri terhadap S. aureus, yaitu konsentrasi 10% (14,56 mm), konsentrasi 20% (19,46 mm), dan konsentrasi 30% (21,2%) dengan interpretasi zona hambatnya masuk kedalam kategori susceptible.","PeriodicalId":504388,"journal":{"name":"Journal of Pharmaceutical and Sciences","volume":"14 10","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-12-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Uji aktivitas antibakteri formulasi sediaan gel antijerawat ekstrak etanol kulit buah alpukat (Persea americana Mill) terhadap bakteri Staphylococcus aureus\",\"authors\":\"Novi Yuliandari, Yayuk Putri Rahayu, Minda Sari Lubis, Rafita Yuniarti\",\"doi\":\"10.36490/journal-jps.com.v6i4.327\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Kulit buah alpukat (Persea americana Mill.) memiliki senyawa flavonoid, saponin, tanin, steroid, glikosida dan kandungan kimianya memiliki sifat sebagai antimikroba. Staphylococcus aureus merupakan bakteri gram positif dan merupakan salah satu penyebab jerawat menghasilkan lipase yang memecah asam lemak bebas dari lipid kulit. Asam lemak dapat menimbulkan peradangan jaringan yang berperan dalam timbulnya jerawat. Sediaan gel dipilih karena lebih baik digunakan pada pengobatan jerawat karena tidak mengandung minyak sehingga tidak membuat kulit menjadi kering dan tidak memperburuk jerawat. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui apakah ekstrak etanol kulit buah alpukat bisa dijadikan sediaan gel anti jerawat dan mengetahui daya hambat sediaan gel terhadap bakteri S. aureus. Ekstrak etanol kulit buah alpukat dibuat menggunakan metode perkolasi, kemudian ekstrak diformulasikan menjadi gel antijerawat dengan variasi konsentrasi F1 (10%), F2 (20%), dan F3 (30%). Evaluasi fisik sediaan dengan melakukan uji organoleptis, homogenitas, pH, viskositas, daya lekat, daya sebar, iritasi, kelembaban kulit, dan sineresis. Uji aktivitas antibakteri sediaan gel terhadap S. aureus. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol kulit buah alpukat dapat diformulasikan menjadi sediaan gel, memiliki aroma khas, homogen, rentang pH 6,2-6,9, nilai viskositas, nilai daya sebar, daya lekat yang baik, tidak mengiritasi, dapat melembabkan kulit, dan tidak terjadi sineresis. Sediaan gel memiliki aktivitas antibakteri terhadap S. aureus, yaitu konsentrasi 10% (14,56 mm), konsentrasi 20% (19,46 mm), dan konsentrasi 30% (21,2%) dengan interpretasi zona hambatnya masuk kedalam kategori susceptible.\",\"PeriodicalId\":504388,\"journal\":{\"name\":\"Journal of Pharmaceutical and Sciences\",\"volume\":\"14 10\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-12-25\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Journal of Pharmaceutical and Sciences\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.36490/journal-jps.com.v6i4.327\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Journal of Pharmaceutical and Sciences","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.36490/journal-jps.com.v6i4.327","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Uji aktivitas antibakteri formulasi sediaan gel antijerawat ekstrak etanol kulit buah alpukat (Persea americana Mill) terhadap bakteri Staphylococcus aureus
Kulit buah alpukat (Persea americana Mill.) memiliki senyawa flavonoid, saponin, tanin, steroid, glikosida dan kandungan kimianya memiliki sifat sebagai antimikroba. Staphylococcus aureus merupakan bakteri gram positif dan merupakan salah satu penyebab jerawat menghasilkan lipase yang memecah asam lemak bebas dari lipid kulit. Asam lemak dapat menimbulkan peradangan jaringan yang berperan dalam timbulnya jerawat. Sediaan gel dipilih karena lebih baik digunakan pada pengobatan jerawat karena tidak mengandung minyak sehingga tidak membuat kulit menjadi kering dan tidak memperburuk jerawat. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui apakah ekstrak etanol kulit buah alpukat bisa dijadikan sediaan gel anti jerawat dan mengetahui daya hambat sediaan gel terhadap bakteri S. aureus. Ekstrak etanol kulit buah alpukat dibuat menggunakan metode perkolasi, kemudian ekstrak diformulasikan menjadi gel antijerawat dengan variasi konsentrasi F1 (10%), F2 (20%), dan F3 (30%). Evaluasi fisik sediaan dengan melakukan uji organoleptis, homogenitas, pH, viskositas, daya lekat, daya sebar, iritasi, kelembaban kulit, dan sineresis. Uji aktivitas antibakteri sediaan gel terhadap S. aureus. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol kulit buah alpukat dapat diformulasikan menjadi sediaan gel, memiliki aroma khas, homogen, rentang pH 6,2-6,9, nilai viskositas, nilai daya sebar, daya lekat yang baik, tidak mengiritasi, dapat melembabkan kulit, dan tidak terjadi sineresis. Sediaan gel memiliki aktivitas antibakteri terhadap S. aureus, yaitu konsentrasi 10% (14,56 mm), konsentrasi 20% (19,46 mm), dan konsentrasi 30% (21,2%) dengan interpretasi zona hambatnya masuk kedalam kategori susceptible.