{"title":"兰榜登嘉楼省 2a Kiri desa Purwodadi Kabcamatan trimurjo 沙鲁兰 2a Kiri Air irigasi 分析报告","authors":"Riedo Riswan, Eri Prawati, Eva Rolia","doi":"10.24127/jumatisi.v4i2.5187","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Air irigasi merupakan sumberdaya pertanian yang sangat strategis. Agar jaringan irigasi tersebut dapat digunakan sesuai dengan fungsinya, maka diperlukan adanya pengelolaan jaringan irigasi yang efektif dan efesien. Pengelolaan jaringan irigasi akan mempengaruhi sistem pemberian air pada petak-petak sawah dan tingkat pelayanan irigasi yang diterima oleh petani. Pada musim kemarau kebutuhan air di areal pertanian Desa Purwodadi belum dapat terpenuhi, sehingga sangat berpengaruh pada hasil produksi petani. Hal tersebut terjadi kemungkinan dikarenakan pengelolaan air irigasi dan pendistribusiannya masih kurang merata. Berdasarkan pada pernyataan di atas, maka peelitian ini dilakukan dengan maksud untuk mengkaji pemanfaatan dan penyaluran air irigasi pada areal persawahan tersebut. Areal persawahan yang dimaksud dialiri oleh saluran irigasi Kr 2A Kiri di Desa Purwodadi, Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah. Penelitian ini dilakukan secara bertahap, langkah-langkah dalam pengumpulan data yaitu melakukan survei lokasi dengan mengukur dimensi saluran dan dimensi pintu air, melakukan penelitian dan perhitungan jumlah debit air yang masuk pada pukul 08.00 WIB, yang dilakukan adalah melihat tinggi air lalu diukur ketinggiannya, menghitung jumlah kebutuhan air di sawah dengan memperhitungkan faktor kehilangan air akibat faktor jarak, menghitung toal jumlah kehilangan air pada saluran yang diakibatkan oleh faktor rembesan, kesalahan operasional pintu air dan faktor jarak saluran ke petak sawah, lalu yang terakhir adalah menghitung tingkat efisiensi penyaluran air irigasi. Dapat disimpulkan bahwa nilai kehilangan air pada saluran A adalah sebesar 0,10 m3/d dengan nilai efisiensi 84,76%, saluran A merupakan saluran yang memiliki persentase efisiensi terendah daripada saluran B dan C. Dimana saluran B memiliki nilai kehilangan air sebesar 0,05 m3/d dan nilai persentase efisiensi sebesar 91,84% sedangkan saluran C memiliki nilai kehilangan air sebesar 0,01 m3/d dengan nilai persentase efisiensi sebesar 98,98%.Faktor yang menyebabkan kehilangan air pada saluran SA, saluran SB, dan saluran SC adalah karena sebagian saluran masih belum ditalut dan masih banyaknya tanaman-tanaman liar yang tumbuh di sepanjang saluran irigasi.","PeriodicalId":377170,"journal":{"name":"JUMATISI: Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil","volume":"25 10","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-12-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"ANALISIS KEHILANGAN AIR IRIGASI DI SALURAN KR 2A KIRI DESA PURWODADI KECAMATAN TRIMURJO KABUPATEN LAMPUNG TENGAH\",\"authors\":\"Riedo Riswan, Eri Prawati, Eva Rolia\",\"doi\":\"10.24127/jumatisi.v4i2.5187\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Air irigasi merupakan sumberdaya pertanian yang sangat strategis. Agar jaringan irigasi tersebut dapat digunakan sesuai dengan fungsinya, maka diperlukan adanya pengelolaan jaringan irigasi yang efektif dan efesien. Pengelolaan jaringan irigasi akan mempengaruhi sistem pemberian air pada petak-petak sawah dan tingkat pelayanan irigasi yang diterima oleh petani. Pada musim kemarau kebutuhan air di areal pertanian Desa Purwodadi belum dapat terpenuhi, sehingga sangat berpengaruh pada hasil produksi petani. Hal tersebut terjadi kemungkinan dikarenakan pengelolaan air irigasi dan pendistribusiannya masih kurang merata. Berdasarkan pada pernyataan di atas, maka peelitian ini dilakukan dengan maksud untuk mengkaji pemanfaatan dan penyaluran air irigasi pada areal persawahan tersebut. Areal persawahan yang dimaksud dialiri oleh saluran irigasi Kr 2A Kiri di Desa Purwodadi, Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah. Penelitian ini dilakukan secara bertahap, langkah-langkah dalam pengumpulan data yaitu melakukan survei lokasi dengan mengukur dimensi saluran dan dimensi pintu air, melakukan penelitian dan perhitungan jumlah debit air yang masuk pada pukul 08.00 WIB, yang dilakukan adalah melihat tinggi air lalu diukur ketinggiannya, menghitung jumlah kebutuhan air di sawah dengan memperhitungkan faktor kehilangan air akibat faktor jarak, menghitung toal jumlah kehilangan air pada saluran yang diakibatkan oleh faktor rembesan, kesalahan operasional pintu air dan faktor jarak saluran ke petak sawah, lalu yang terakhir adalah menghitung tingkat efisiensi penyaluran air irigasi. Dapat disimpulkan bahwa nilai kehilangan air pada saluran A adalah sebesar 0,10 m3/d dengan nilai efisiensi 84,76%, saluran A merupakan saluran yang memiliki persentase efisiensi terendah daripada saluran B dan C. Dimana saluran B memiliki nilai kehilangan air sebesar 0,05 m3/d dan nilai persentase efisiensi sebesar 91,84% sedangkan saluran C memiliki nilai kehilangan air sebesar 0,01 m3/d dengan nilai persentase efisiensi sebesar 98,98%.Faktor yang menyebabkan kehilangan air pada saluran SA, saluran SB, dan saluran SC adalah karena sebagian saluran masih belum ditalut dan masih banyaknya tanaman-tanaman liar yang tumbuh di sepanjang saluran irigasi.\",\"PeriodicalId\":377170,\"journal\":{\"name\":\"JUMATISI: Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil\",\"volume\":\"25 10\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-12-28\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"JUMATISI: Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.24127/jumatisi.v4i2.5187\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JUMATISI: Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24127/jumatisi.v4i2.5187","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
灌溉用水是一种极具战略意义的农业资源。为了使灌溉网络发挥其应有的作用,有必要对灌溉网络进行切实有效的管理。灌溉网络的管理将影响到向稻田输水的系统和农民获得灌溉服务的水平。在旱季,Purwodadi 村农业区的用水需求无法得到满足,因此极大地影响了农民的生产。这很可能是由于灌溉用水的管理和分配仍然不均衡造成的。 基于上述情况,本研究旨在考察稻田灌溉水的利用和分配情况。这些稻田由位于楠榜中部特里穆尔乔县普沃达迪村的 Kr 2A Kiri 灌溉渠灌溉。本研究分阶段进行,数据收集步骤包括:通过测量渠道尺寸和水闸尺寸进行现场勘查;研究并计算 08.00 WIB 时的进水排放量,即查看水位并测量高度;通过考虑距离因素造成的水量损失,计算稻田的需水量;计算渗水因素、水闸运行误差和渠道到稻田的距离因素造成的渠道水量损失总量;最后计算灌溉水分配的效率水平。 可以得出结论,渠道 A 的水量损失值为 0.10 m3 /d,效率值为 84.76%,渠道 A 的效率百分比最低,低于渠道 B 和渠道 C。造成 SA 渠道、SB 渠道和 SC 渠道失水的因素是一些渠道仍未铺设胶带,灌溉渠道沿线仍有许多野生植物。
ANALISIS KEHILANGAN AIR IRIGASI DI SALURAN KR 2A KIRI DESA PURWODADI KECAMATAN TRIMURJO KABUPATEN LAMPUNG TENGAH
Air irigasi merupakan sumberdaya pertanian yang sangat strategis. Agar jaringan irigasi tersebut dapat digunakan sesuai dengan fungsinya, maka diperlukan adanya pengelolaan jaringan irigasi yang efektif dan efesien. Pengelolaan jaringan irigasi akan mempengaruhi sistem pemberian air pada petak-petak sawah dan tingkat pelayanan irigasi yang diterima oleh petani. Pada musim kemarau kebutuhan air di areal pertanian Desa Purwodadi belum dapat terpenuhi, sehingga sangat berpengaruh pada hasil produksi petani. Hal tersebut terjadi kemungkinan dikarenakan pengelolaan air irigasi dan pendistribusiannya masih kurang merata. Berdasarkan pada pernyataan di atas, maka peelitian ini dilakukan dengan maksud untuk mengkaji pemanfaatan dan penyaluran air irigasi pada areal persawahan tersebut. Areal persawahan yang dimaksud dialiri oleh saluran irigasi Kr 2A Kiri di Desa Purwodadi, Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah. Penelitian ini dilakukan secara bertahap, langkah-langkah dalam pengumpulan data yaitu melakukan survei lokasi dengan mengukur dimensi saluran dan dimensi pintu air, melakukan penelitian dan perhitungan jumlah debit air yang masuk pada pukul 08.00 WIB, yang dilakukan adalah melihat tinggi air lalu diukur ketinggiannya, menghitung jumlah kebutuhan air di sawah dengan memperhitungkan faktor kehilangan air akibat faktor jarak, menghitung toal jumlah kehilangan air pada saluran yang diakibatkan oleh faktor rembesan, kesalahan operasional pintu air dan faktor jarak saluran ke petak sawah, lalu yang terakhir adalah menghitung tingkat efisiensi penyaluran air irigasi. Dapat disimpulkan bahwa nilai kehilangan air pada saluran A adalah sebesar 0,10 m3/d dengan nilai efisiensi 84,76%, saluran A merupakan saluran yang memiliki persentase efisiensi terendah daripada saluran B dan C. Dimana saluran B memiliki nilai kehilangan air sebesar 0,05 m3/d dan nilai persentase efisiensi sebesar 91,84% sedangkan saluran C memiliki nilai kehilangan air sebesar 0,01 m3/d dengan nilai persentase efisiensi sebesar 98,98%.Faktor yang menyebabkan kehilangan air pada saluran SA, saluran SB, dan saluran SC adalah karena sebagian saluran masih belum ditalut dan masih banyaknya tanaman-tanaman liar yang tumbuh di sepanjang saluran irigasi.