{"title":"现象学视角下税收意识的意义","authors":"Yaya Sonjaya","doi":"10.33395/owner.v8i1.2149","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penelitian ini dilaksanakan dengan maksud untuk mengartikan pemahaman tentang kesadaran perpajakan, dilihat dari perspektif fenomenologi. Secara teoritis, temuan dari penelitian ini dapat memberikan kontribusi pada pengembangan konsep kesadaran perpajakan dan bermanfaat bagi para pengambil kebijakan perpajakan. Penelitian ini melibatkan tiga individu Wajib Pajak Orang Pribadi di Kota Jayapura, menggunakan pendekatan kualitatif. Paradigma yang mendasari penelitian ini adalah paradigma interpretif dengan pendekatan fenomenologi transendental Husserl. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dan observasi. Dari penelitian ini, didapatkan pemahaman bahwa kesadaran perpajakan muncul karena adanya keterpaksaan. Wajib Pajak berada dalam situasi dilematis, dimana mereka merasakan tekanan untuk melaksanakan kewajiban pajak karena takut akan sanksi. Oleh karena itu, mereka memilih untuk memenuhi kewajiban sebagai Wajib Pajak karena adanya keterpaksaan. Perilaku keterpaksaan ini ternyata berdampak pada moralitas Wajib Pajak itu sendiri","PeriodicalId":124624,"journal":{"name":"Owner","volume":"3 8","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-01-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Makna Kesadaran Perpajakan dalam Perspektif Fenomenologi\",\"authors\":\"Yaya Sonjaya\",\"doi\":\"10.33395/owner.v8i1.2149\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Penelitian ini dilaksanakan dengan maksud untuk mengartikan pemahaman tentang kesadaran perpajakan, dilihat dari perspektif fenomenologi. Secara teoritis, temuan dari penelitian ini dapat memberikan kontribusi pada pengembangan konsep kesadaran perpajakan dan bermanfaat bagi para pengambil kebijakan perpajakan. Penelitian ini melibatkan tiga individu Wajib Pajak Orang Pribadi di Kota Jayapura, menggunakan pendekatan kualitatif. Paradigma yang mendasari penelitian ini adalah paradigma interpretif dengan pendekatan fenomenologi transendental Husserl. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dan observasi. Dari penelitian ini, didapatkan pemahaman bahwa kesadaran perpajakan muncul karena adanya keterpaksaan. Wajib Pajak berada dalam situasi dilematis, dimana mereka merasakan tekanan untuk melaksanakan kewajiban pajak karena takut akan sanksi. Oleh karena itu, mereka memilih untuk memenuhi kewajiban sebagai Wajib Pajak karena adanya keterpaksaan. Perilaku keterpaksaan ini ternyata berdampak pada moralitas Wajib Pajak itu sendiri\",\"PeriodicalId\":124624,\"journal\":{\"name\":\"Owner\",\"volume\":\"3 8\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2024-01-01\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Owner\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.33395/owner.v8i1.2149\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Owner","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33395/owner.v8i1.2149","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Makna Kesadaran Perpajakan dalam Perspektif Fenomenologi
Penelitian ini dilaksanakan dengan maksud untuk mengartikan pemahaman tentang kesadaran perpajakan, dilihat dari perspektif fenomenologi. Secara teoritis, temuan dari penelitian ini dapat memberikan kontribusi pada pengembangan konsep kesadaran perpajakan dan bermanfaat bagi para pengambil kebijakan perpajakan. Penelitian ini melibatkan tiga individu Wajib Pajak Orang Pribadi di Kota Jayapura, menggunakan pendekatan kualitatif. Paradigma yang mendasari penelitian ini adalah paradigma interpretif dengan pendekatan fenomenologi transendental Husserl. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dan observasi. Dari penelitian ini, didapatkan pemahaman bahwa kesadaran perpajakan muncul karena adanya keterpaksaan. Wajib Pajak berada dalam situasi dilematis, dimana mereka merasakan tekanan untuk melaksanakan kewajiban pajak karena takut akan sanksi. Oleh karena itu, mereka memilih untuk memenuhi kewajiban sebagai Wajib Pajak karena adanya keterpaksaan. Perilaku keterpaksaan ini ternyata berdampak pada moralitas Wajib Pajak itu sendiri