小学教师是促进小学生土著化的 "榜样

A. Agung, Putu Sugiantiningsih, Yossita Wisman
{"title":"小学教师是促进小学生土著化的 \"榜样","authors":"A. Agung, Putu Sugiantiningsih, Yossita Wisman","doi":"10.37304/jikt.v14i2.268","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pendidikan formal di Indonesia dimulai dari jenjang Sekolah Dasar. Di Sekolah Dasar siswa mengalami perkembangan dalam aspek pribadi-sosial (personal-sosial development), akademik (academic development) maupun karir (carier development) sehingga menjadi generasi bangsa yang mandiri dan aktif mengembangkan potensi dirinya memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Perkembangan siswa SD selain keluarga dipengaruhi lingkungan sekolah/ pendidikan. Sebagai contoh, siswa SD sangat patuh sekali terhadap apa yang dikatakan gurunya, karena guru SD bagi mereka adalah sosok yang “digugu dan ditiru”. Model guru yang profesional dapat memberikan positif effect bagi perkembangan anak. Namun tidak sedikit guru SD yang memberikan negative effect seperti ketika kegiatan belajar mengajar galak/suka menghukum jika siswa salah menjawab, memaksakan kehendak, tidak peduli terhadap kebutuhan siswa, merasa paling tahu dan lain sebagainya. Contoh model guru SD yang tidak profesional tersebut tentunya akan menghambat indigeneousasi siswa sehingga potensi siswa menjadi tidak berkembang secara optimal. Bertalian dengan indigeneousasi siswa maka perlu adanya sosok guru yang bisa dijadikan “model yang berkarakter” (teori Bandura) yang dapat memberikan pembelajaran yang mendidik dan memberikan motivasi anak SD dalam mengembangkan indigeneousasinya. Model yang berkarakter yang dimaksud adalah guru yang memiliki kompetensi sebagai seorang pendidik yaitu kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional.","PeriodicalId":284000,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Kanderang Tingang","volume":"44 11","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-12-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Guru SD Sebagai “Model” Dalam Meningkatkan Indigeneousasi Pada Siswa Sekolah Dasar\",\"authors\":\"A. Agung, Putu Sugiantiningsih, Yossita Wisman\",\"doi\":\"10.37304/jikt.v14i2.268\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Pendidikan formal di Indonesia dimulai dari jenjang Sekolah Dasar. Di Sekolah Dasar siswa mengalami perkembangan dalam aspek pribadi-sosial (personal-sosial development), akademik (academic development) maupun karir (carier development) sehingga menjadi generasi bangsa yang mandiri dan aktif mengembangkan potensi dirinya memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Perkembangan siswa SD selain keluarga dipengaruhi lingkungan sekolah/ pendidikan. Sebagai contoh, siswa SD sangat patuh sekali terhadap apa yang dikatakan gurunya, karena guru SD bagi mereka adalah sosok yang “digugu dan ditiru”. Model guru yang profesional dapat memberikan positif effect bagi perkembangan anak. Namun tidak sedikit guru SD yang memberikan negative effect seperti ketika kegiatan belajar mengajar galak/suka menghukum jika siswa salah menjawab, memaksakan kehendak, tidak peduli terhadap kebutuhan siswa, merasa paling tahu dan lain sebagainya. Contoh model guru SD yang tidak profesional tersebut tentunya akan menghambat indigeneousasi siswa sehingga potensi siswa menjadi tidak berkembang secara optimal. Bertalian dengan indigeneousasi siswa maka perlu adanya sosok guru yang bisa dijadikan “model yang berkarakter” (teori Bandura) yang dapat memberikan pembelajaran yang mendidik dan memberikan motivasi anak SD dalam mengembangkan indigeneousasinya. Model yang berkarakter yang dimaksud adalah guru yang memiliki kompetensi sebagai seorang pendidik yaitu kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional.\",\"PeriodicalId\":284000,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Ilmiah Kanderang Tingang\",\"volume\":\"44 11\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-12-11\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Ilmiah Kanderang Tingang\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.37304/jikt.v14i2.268\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Ilmiah Kanderang Tingang","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.37304/jikt.v14i2.268","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

摘要

印度尼西亚的正规教育从小学开始。在小学阶段,学生将经历个人-社会发展、学业发展和职业发展,使他们成为独立、积极的一代人,发展他们的潜能,拥有宗教精神力量、自我控制能力、个性、智慧、高尚品格以及自身、社会、民族和国家所需的技能。除家庭外,小学生的成长还受到学校/教育环境的影响。例如,小学生非常听老师的话,因为小学老师对他们来说是 "挖空心思模仿 "的人物。专业的教师模式会对儿童的成长产生积极的影响。但是,也有很多小学教师会产生负面影响,比如在教学活动中,教师的态度很激烈/喜欢在学生回答错误时进行惩罚,把自己的意志强加给学生,不关心学生的需要,觉得自己最有知识等等。不专业的小学教师模式必然会阻碍学生的自主性,使学生的潜能得不到最佳开发。就学生的自主性而言,有必要让教师成为 "人格典范"(班杜拉理论),能够提供教育学习,激励小学生发展自主性。所谓 "人格典范 "是指具备教育能力的教师,即教学能力、人格能力、社会能力和专业能力。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
Guru SD Sebagai “Model” Dalam Meningkatkan Indigeneousasi Pada Siswa Sekolah Dasar
Pendidikan formal di Indonesia dimulai dari jenjang Sekolah Dasar. Di Sekolah Dasar siswa mengalami perkembangan dalam aspek pribadi-sosial (personal-sosial development), akademik (academic development) maupun karir (carier development) sehingga menjadi generasi bangsa yang mandiri dan aktif mengembangkan potensi dirinya memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Perkembangan siswa SD selain keluarga dipengaruhi lingkungan sekolah/ pendidikan. Sebagai contoh, siswa SD sangat patuh sekali terhadap apa yang dikatakan gurunya, karena guru SD bagi mereka adalah sosok yang “digugu dan ditiru”. Model guru yang profesional dapat memberikan positif effect bagi perkembangan anak. Namun tidak sedikit guru SD yang memberikan negative effect seperti ketika kegiatan belajar mengajar galak/suka menghukum jika siswa salah menjawab, memaksakan kehendak, tidak peduli terhadap kebutuhan siswa, merasa paling tahu dan lain sebagainya. Contoh model guru SD yang tidak profesional tersebut tentunya akan menghambat indigeneousasi siswa sehingga potensi siswa menjadi tidak berkembang secara optimal. Bertalian dengan indigeneousasi siswa maka perlu adanya sosok guru yang bisa dijadikan “model yang berkarakter” (teori Bandura) yang dapat memberikan pembelajaran yang mendidik dan memberikan motivasi anak SD dalam mengembangkan indigeneousasinya. Model yang berkarakter yang dimaksud adalah guru yang memiliki kompetensi sebagai seorang pendidik yaitu kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional.
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信