{"title":"IOTENLISH (物联网能源系统和鱼类冷却系统):渔船上基于物联网的混合能源和鱼类冷却系统原型","authors":"Sifa Alifah","doi":"10.47028/risenologi.v8i2.537","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Indonesia mempunyai wilayah perairan lebih luas dari daratannya, oleh karena itu potensi daya laut salah satunya ikan berpengaruh terhadap banyaknya jumlah kapal yang beroperasi untuk menangkap ikan. Akan tetapi, para nelayan harus dihadapkan pada permasalahan pembelian solar sebagai energi cadangan listrik dan es balok untuk menyimpan ikan dalam freezer. Pada saat musim ikan, nelayan di Bali banyak yang melaut sehingga kebutuhan solar meningkat dari biasanya bahkan bisa mencapai 200 liter dalam sehari. Sedangkan es balok yang dibutuhkan dalam sehari mencapai 569 balok. Menipisnya energi fosil, maka diperlukan energi alternatif ramah lingkungan berbasis panel surya, thermoelectric generator (TEG), dan IoT. Dalam perancangan ini menggunakan jenis metode Research and Development (R&D dengan model ADDIE. Perancangan ini bertujuan untuk mengetahui tegangan dan arus panel surya untuk charging aki selama 1 jam 30 menit. Tegangan awal yang dihasilkan sebesar 12,46V dan akhir sebesar 12,80V. Sedangkan arus awal yang dihasilkan sebesar 0,461A dan akhir 0,473A. Selain itu, mengetahui besar tegangan aki untuk menghidupkan beban-beban. Tegangan awal yang dihasilkan aki sebesar 12,6V dan pengukuran akhir sebesar 12V. Selain itu, mengetahui suhu dan kelembaban pada palka ikan dengan menggunakan aplikasi blynk. Suhu awal yang dihasilkan sebesar 32°C dan pengukuran akhir sebesar 25,1 ?C. Sedangkan kelembaban awal menghasilkan data sebesar 64,7% dan pengukuran akhir sebesar 52%.","PeriodicalId":34646,"journal":{"name":"Risenologi","volume":"37 3","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-12-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"IOTENLISH (Internet of Things Energy System and Cooling Fish): Prototipe Sistem Energi Hybrid dan Pendingin Ikan Berbasis IOT pada Kapal Nelayan\",\"authors\":\"Sifa Alifah\",\"doi\":\"10.47028/risenologi.v8i2.537\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Indonesia mempunyai wilayah perairan lebih luas dari daratannya, oleh karena itu potensi daya laut salah satunya ikan berpengaruh terhadap banyaknya jumlah kapal yang beroperasi untuk menangkap ikan. Akan tetapi, para nelayan harus dihadapkan pada permasalahan pembelian solar sebagai energi cadangan listrik dan es balok untuk menyimpan ikan dalam freezer. Pada saat musim ikan, nelayan di Bali banyak yang melaut sehingga kebutuhan solar meningkat dari biasanya bahkan bisa mencapai 200 liter dalam sehari. Sedangkan es balok yang dibutuhkan dalam sehari mencapai 569 balok. Menipisnya energi fosil, maka diperlukan energi alternatif ramah lingkungan berbasis panel surya, thermoelectric generator (TEG), dan IoT. Dalam perancangan ini menggunakan jenis metode Research and Development (R&D dengan model ADDIE. Perancangan ini bertujuan untuk mengetahui tegangan dan arus panel surya untuk charging aki selama 1 jam 30 menit. Tegangan awal yang dihasilkan sebesar 12,46V dan akhir sebesar 12,80V. Sedangkan arus awal yang dihasilkan sebesar 0,461A dan akhir 0,473A. Selain itu, mengetahui besar tegangan aki untuk menghidupkan beban-beban. Tegangan awal yang dihasilkan aki sebesar 12,6V dan pengukuran akhir sebesar 12V. Selain itu, mengetahui suhu dan kelembaban pada palka ikan dengan menggunakan aplikasi blynk. Suhu awal yang dihasilkan sebesar 32°C dan pengukuran akhir sebesar 25,1 ?C. Sedangkan kelembaban awal menghasilkan data sebesar 64,7% dan pengukuran akhir sebesar 52%.\",\"PeriodicalId\":34646,\"journal\":{\"name\":\"Risenologi\",\"volume\":\"37 3\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-12-14\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Risenologi\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.47028/risenologi.v8i2.537\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Risenologi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.47028/risenologi.v8i2.537","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
IOTENLISH (Internet of Things Energy System and Cooling Fish): Prototipe Sistem Energi Hybrid dan Pendingin Ikan Berbasis IOT pada Kapal Nelayan
Indonesia mempunyai wilayah perairan lebih luas dari daratannya, oleh karena itu potensi daya laut salah satunya ikan berpengaruh terhadap banyaknya jumlah kapal yang beroperasi untuk menangkap ikan. Akan tetapi, para nelayan harus dihadapkan pada permasalahan pembelian solar sebagai energi cadangan listrik dan es balok untuk menyimpan ikan dalam freezer. Pada saat musim ikan, nelayan di Bali banyak yang melaut sehingga kebutuhan solar meningkat dari biasanya bahkan bisa mencapai 200 liter dalam sehari. Sedangkan es balok yang dibutuhkan dalam sehari mencapai 569 balok. Menipisnya energi fosil, maka diperlukan energi alternatif ramah lingkungan berbasis panel surya, thermoelectric generator (TEG), dan IoT. Dalam perancangan ini menggunakan jenis metode Research and Development (R&D dengan model ADDIE. Perancangan ini bertujuan untuk mengetahui tegangan dan arus panel surya untuk charging aki selama 1 jam 30 menit. Tegangan awal yang dihasilkan sebesar 12,46V dan akhir sebesar 12,80V. Sedangkan arus awal yang dihasilkan sebesar 0,461A dan akhir 0,473A. Selain itu, mengetahui besar tegangan aki untuk menghidupkan beban-beban. Tegangan awal yang dihasilkan aki sebesar 12,6V dan pengukuran akhir sebesar 12V. Selain itu, mengetahui suhu dan kelembaban pada palka ikan dengan menggunakan aplikasi blynk. Suhu awal yang dihasilkan sebesar 32°C dan pengukuran akhir sebesar 25,1 ?C. Sedangkan kelembaban awal menghasilkan data sebesar 64,7% dan pengukuran akhir sebesar 52%.