Angelina Avida Aninditia, Diyan Yunanto Setyaji, Veronica Ima Pujiastuti
{"title":"添加鸡玉米(Glycine max)对芹菜蛋白质含量和有机质的影响","authors":"Angelina Avida Aninditia, Diyan Yunanto Setyaji, Veronica Ima Pujiastuti","doi":"10.14710/jnc.v12i4.37505","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"ABSTRACTBackground: Snack foods such as cilok made from tapioca flour and wheat flour only contain high energy and lack other nutrients, especially protein. One effort to increase the nutritional value of cilok is to add protein sources such as soybeans.Objectives: The purpose is determine the effect of adding soybean flour on protein content and organoleptic properties including color, odor, texture, taste, and overall preference in cilok.Methods: Experimental research with designed using completely randomized design. There is one control group/F0 (tapioca flour and wheat flour 1:1) and three treatment groups with the addition of soybean flour, namely F1 (10%), F2 (20%), and F3 (30%). Organoleptic properties was analyzed by Friedman Test, if significant (p value <0,05) continued with Wilcoxon Test. The protein content was analyzed descriptively.Results: The highest cilok protein content was 6,92% in F3 treatment. The results of the organoleptic properties showed that there was a significant effect on the color, odor, texture, taste, and overall preference. The most superior cilok formulation after F0 was the color F1 (2,10±1,06) yellow category, the odor F2 (3,60±0,89) slightly strong category, the texture F1 (3,43±0,67) slightly chewy category, the taste F1 (3,43±0,81) kinda delicious category, and the overall preference F1 (3,33±0,88) was kinda like category.Conclusion: The more addition of soybean flour in cilok will increase the protein content and significantly affect the color (more brown), odor (more strong), texture (less chewy), taste (less delicious), and decreased the overall preference of the cilok.Keywords : cilok; protein content; organoleptic properties; soybean flour ABSTRAKLatar belakang: Makanan jajanan seperti cilok yang terbuat dari tepung tapioka dan tepung terigu hanya mengandung energi tinggi dan kurang mengandung zat gizi lainnya, terutama protein. Salah satu upaya untuk meningkatkan nilai gizi cilok adalah dengan menambahkan sumber protein seperti kacang kedelai.Tujuan: untuk mengetahui pengaruh penambahan tepung kacang kedelai terhadap kadar protein serta mutu organoleptik meliputi warna, aroma, tekstur, citarasa, dan kesukaan keseluruhan cilok.Metode: Jenis penelitian eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Terdapat satu kelompok kontrol/F0 (tepung tapioka dan tepung terigu 1:1) dan tiga kelompok perlakuan penambahan tepung kacang kedelai yaitu F1 (10%), F2 (20%), dan F3 (30%). Data uji mutu organoleptik yang diperoleh kemudian dianalisis dengan Friedman Test. Apabila hasilnya signifikan (p < 0,05) maka dilanjutkan dengan uji Wilcoxon. Sedangkan kadar protein dianalisis secara deskriptif.Hasil: Kadar protein cilok tertinggi 6,92% pada perlakuan F3. Uji mutu organoleptik menunjukkan bahwa terdapat pengaruh nyata terhadap warna, aroma, tekstur, citarasa, dan kesukaan keseluruhan cilok dengan penambahan tepung kacang kedelai. Formulasi cilok yang paling unggul setelah F0 yaitu warna F1 (2,10±1,06) kategori kuning, aroma F2 (3,60±0,89) kategori agak langu, tekstur F1 (3,43±0,67) kategori agak kenyal, citarasa F1 (3,43±0,81) kategori agak enak, dan kesukaan keseluruhan F1 (3,33±0,88) kategori agak suka.Simpulan: Semakin banyak penambahan tepung kacang kedelai dalam cilok akan meningkatkan kadar protein serta berpengaruh nyata terhadap warna (semakin agak coklat), aroma (semakin langu), tekstur (semakin tidak kenyal), citarasa (semakin tidak enak), dan menurunkan kesukaan keseluruhan cilok.Kata Kunci : cilok; kadar protein; mutu organoleptik; tepung kacang kedelai","PeriodicalId":16594,"journal":{"name":"Journal of Nutrition College","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-12-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"PENGARUH PENAMBAHAN TEPUNG KACANG KEDELAI (Glycine max) TERHADAP KADAR PROTEIN DAN MUTU ORGANOLEPTIK CILOK\",\"authors\":\"Angelina Avida Aninditia, Diyan Yunanto Setyaji, Veronica Ima Pujiastuti\",\"doi\":\"10.14710/jnc.v12i4.37505\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"ABSTRACTBackground: Snack foods such as cilok made from tapioca flour and wheat flour only contain high energy and lack other nutrients, especially protein. One effort to increase the nutritional value of cilok is to add protein sources such as soybeans.Objectives: The purpose is determine the effect of adding soybean flour on protein content and organoleptic properties including color, odor, texture, taste, and overall preference in cilok.Methods: Experimental research with designed using completely randomized design. There is one control group/F0 (tapioca flour and wheat flour 1:1) and three treatment groups with the addition of soybean flour, namely F1 (10%), F2 (20%), and F3 (30%). Organoleptic properties was analyzed by Friedman Test, if significant (p value <0,05) continued with Wilcoxon Test. The protein content was analyzed descriptively.Results: The highest cilok protein content was 6,92% in F3 treatment. The results of the organoleptic properties showed that there was a significant effect on the color, odor, texture, taste, and overall preference. The most superior cilok formulation after F0 was the color F1 (2,10±1,06) yellow category, the odor F2 (3,60±0,89) slightly strong category, the texture F1 (3,43±0,67) slightly chewy category, the taste F1 (3,43±0,81) kinda delicious category, and the overall preference F1 (3,33±0,88) was kinda like category.Conclusion: The more addition of soybean flour in cilok will increase the protein content and significantly affect the color (more brown), odor (more strong), texture (less chewy), taste (less delicious), and decreased the overall preference of the cilok.Keywords : cilok; protein content; organoleptic properties; soybean flour ABSTRAKLatar belakang: Makanan jajanan seperti cilok yang terbuat dari tepung tapioka dan tepung terigu hanya mengandung energi tinggi dan kurang mengandung zat gizi lainnya, terutama protein. Salah satu upaya untuk meningkatkan nilai gizi cilok adalah dengan menambahkan sumber protein seperti kacang kedelai.Tujuan: untuk mengetahui pengaruh penambahan tepung kacang kedelai terhadap kadar protein serta mutu organoleptik meliputi warna, aroma, tekstur, citarasa, dan kesukaan keseluruhan cilok.Metode: Jenis penelitian eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Terdapat satu kelompok kontrol/F0 (tepung tapioka dan tepung terigu 1:1) dan tiga kelompok perlakuan penambahan tepung kacang kedelai yaitu F1 (10%), F2 (20%), dan F3 (30%). Data uji mutu organoleptik yang diperoleh kemudian dianalisis dengan Friedman Test. Apabila hasilnya signifikan (p < 0,05) maka dilanjutkan dengan uji Wilcoxon. Sedangkan kadar protein dianalisis secara deskriptif.Hasil: Kadar protein cilok tertinggi 6,92% pada perlakuan F3. Uji mutu organoleptik menunjukkan bahwa terdapat pengaruh nyata terhadap warna, aroma, tekstur, citarasa, dan kesukaan keseluruhan cilok dengan penambahan tepung kacang kedelai. Formulasi cilok yang paling unggul setelah F0 yaitu warna F1 (2,10±1,06) kategori kuning, aroma F2 (3,60±0,89) kategori agak langu, tekstur F1 (3,43±0,67) kategori agak kenyal, citarasa F1 (3,43±0,81) kategori agak enak, dan kesukaan keseluruhan F1 (3,33±0,88) kategori agak suka.Simpulan: Semakin banyak penambahan tepung kacang kedelai dalam cilok akan meningkatkan kadar protein serta berpengaruh nyata terhadap warna (semakin agak coklat), aroma (semakin langu), tekstur (semakin tidak kenyal), citarasa (semakin tidak enak), dan menurunkan kesukaan keseluruhan cilok.Kata Kunci : cilok; kadar protein; mutu organoleptik; tepung kacang kedelai\",\"PeriodicalId\":16594,\"journal\":{\"name\":\"Journal of Nutrition College\",\"volume\":null,\"pages\":null},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-12-01\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Journal of Nutrition College\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.14710/jnc.v12i4.37505\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Journal of Nutrition College","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.14710/jnc.v12i4.37505","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
摘要背景:以木薯粉和小麦粉为原料制成的西葫芦等休闲食品仅含有高能量,缺乏其他营养成分,尤其是蛋白质。增加香菇营养价值的一项努力是添加蛋白质来源,如大豆。目的:确定添加大豆粉对鸡肉中蛋白质含量、色、香、质、味等感官特性及整体偏好的影响。方法:采用完全随机设计进行实验研究。对照组1 /F0(木薯粉与小麦粉1:1),添加豆粉3个处理组,分别为F1(10%)、F2(20%)和F3(30%)。感官特性分析采用Friedman检验,如p值< 0.05,继续采用Wilcoxon检验。对蛋白质含量进行描述性分析。结果:F3处理的鸡毛蛋白含量最高,为6.92%。感官特性的结果表明,对颜色、气味、质地、味道和整体偏好有显著影响。F0后最优的香菇配方为颜色F1(2,10±1,06)黄类、气味F2(3,60±0,89)稍强类、质地F1(3,43±0,67)稍有嚼劲类、口感F1(3,43±0,81)有点好吃类、总体偏好F1(3,33±0,88)有点像类。结论:大豆粉在香菇中的添加量越多,蛋白质含量就越高,并对香菇的颜色(偏棕)、气味(偏浓)、质地(不耐嚼)、口感(不鲜美)产生显著影响,降低了香菇的整体偏好度。关键词:cilok;蛋白质含量;感官属性;【摘要】赤玉蛋白:赤玉蛋白,赤玉蛋白,赤玉蛋白。Salah satu upaya untuk meningkatkan nilai gizi cilok adalah dengan menambahkan number protein seperti kacang kedelai。Tujuan: untuk mengetahui pengaruh penambahan tepung kacang kedelai terhadap kadar蛋白serta mutu感官,meliputi warna, aroma, tekstur, citarasa, dan kesukaan keseluruhan cilok。方法:Jenis penelitian实验dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL)。Terdapat satu kelompok control /F0 (tepung tapioka dan tepung terigu 1:1) dan tiga kelompok perlakuan penambahan tepung kacang kedelai yitu F1 (10%), F2 (20%), dan F3(30%)。数据采用有机感官杨氏双值分析邓根弗里德曼检验。Apabila有显著性差异(p < 0.05)。Sedangkan kadar蛋白透析。哈西尔:卡达尔蛋白6,92%帕拉克蛋白F3。Uji mutu organoleptik menunjukkan bahwa terdapat pengaruh nyata terhadap warna, aroma, tekstur, citarasa, dan kesukaan keseluruhan cilok dengan penambahan tepung kacang kedelai。Formulasi cilok yang paling unggul setelah F0 yititwarna F1(2,10±1,06)kategori kuning, aroma F2(3,60±0,89)kategori agak langu, tekstur F1(3,43±0,67)kategori agak kenyal, citarasa F1(3,43±0,81)kategori agak enak, dan kesukaan keseluruhan F1(3,33±0,88)kategori agak suka。猴:Semakin banyak penambahan tepunang kedelai dalam cilok akan meningkatkan kadar蛋白serta berpengaruh nyata terhadap warna (Semakin agak colklat), aroma (Semakin langu), tekstur (Semakin tidak kenyal), citarasa (Semakin tidak enak), dan menurunkan kesukaan keseluruhan cilok。Kata Kunci: cilok;阿提拉·蛋白质;穆图organoleptik;特蓬加仓可得莱
PENGARUH PENAMBAHAN TEPUNG KACANG KEDELAI (Glycine max) TERHADAP KADAR PROTEIN DAN MUTU ORGANOLEPTIK CILOK
ABSTRACTBackground: Snack foods such as cilok made from tapioca flour and wheat flour only contain high energy and lack other nutrients, especially protein. One effort to increase the nutritional value of cilok is to add protein sources such as soybeans.Objectives: The purpose is determine the effect of adding soybean flour on protein content and organoleptic properties including color, odor, texture, taste, and overall preference in cilok.Methods: Experimental research with designed using completely randomized design. There is one control group/F0 (tapioca flour and wheat flour 1:1) and three treatment groups with the addition of soybean flour, namely F1 (10%), F2 (20%), and F3 (30%). Organoleptic properties was analyzed by Friedman Test, if significant (p value <0,05) continued with Wilcoxon Test. The protein content was analyzed descriptively.Results: The highest cilok protein content was 6,92% in F3 treatment. The results of the organoleptic properties showed that there was a significant effect on the color, odor, texture, taste, and overall preference. The most superior cilok formulation after F0 was the color F1 (2,10±1,06) yellow category, the odor F2 (3,60±0,89) slightly strong category, the texture F1 (3,43±0,67) slightly chewy category, the taste F1 (3,43±0,81) kinda delicious category, and the overall preference F1 (3,33±0,88) was kinda like category.Conclusion: The more addition of soybean flour in cilok will increase the protein content and significantly affect the color (more brown), odor (more strong), texture (less chewy), taste (less delicious), and decreased the overall preference of the cilok.Keywords : cilok; protein content; organoleptic properties; soybean flour ABSTRAKLatar belakang: Makanan jajanan seperti cilok yang terbuat dari tepung tapioka dan tepung terigu hanya mengandung energi tinggi dan kurang mengandung zat gizi lainnya, terutama protein. Salah satu upaya untuk meningkatkan nilai gizi cilok adalah dengan menambahkan sumber protein seperti kacang kedelai.Tujuan: untuk mengetahui pengaruh penambahan tepung kacang kedelai terhadap kadar protein serta mutu organoleptik meliputi warna, aroma, tekstur, citarasa, dan kesukaan keseluruhan cilok.Metode: Jenis penelitian eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Terdapat satu kelompok kontrol/F0 (tepung tapioka dan tepung terigu 1:1) dan tiga kelompok perlakuan penambahan tepung kacang kedelai yaitu F1 (10%), F2 (20%), dan F3 (30%). Data uji mutu organoleptik yang diperoleh kemudian dianalisis dengan Friedman Test. Apabila hasilnya signifikan (p < 0,05) maka dilanjutkan dengan uji Wilcoxon. Sedangkan kadar protein dianalisis secara deskriptif.Hasil: Kadar protein cilok tertinggi 6,92% pada perlakuan F3. Uji mutu organoleptik menunjukkan bahwa terdapat pengaruh nyata terhadap warna, aroma, tekstur, citarasa, dan kesukaan keseluruhan cilok dengan penambahan tepung kacang kedelai. Formulasi cilok yang paling unggul setelah F0 yaitu warna F1 (2,10±1,06) kategori kuning, aroma F2 (3,60±0,89) kategori agak langu, tekstur F1 (3,43±0,67) kategori agak kenyal, citarasa F1 (3,43±0,81) kategori agak enak, dan kesukaan keseluruhan F1 (3,33±0,88) kategori agak suka.Simpulan: Semakin banyak penambahan tepung kacang kedelai dalam cilok akan meningkatkan kadar protein serta berpengaruh nyata terhadap warna (semakin agak coklat), aroma (semakin langu), tekstur (semakin tidak kenyal), citarasa (semakin tidak enak), dan menurunkan kesukaan keseluruhan cilok.Kata Kunci : cilok; kadar protein; mutu organoleptik; tepung kacang kedelai