Muhammad Husna Rosyadi, Moh. Ashif Fuadi, Latif Kusairi, Martina Safitry, Qisthi Faradina Ilma Mahanani
{"title":"历史研究","authors":"Muhammad Husna Rosyadi, Moh. Ashif Fuadi, Latif Kusairi, Martina Safitry, Qisthi Faradina Ilma Mahanani","doi":"10.22515/isnad.v4i1.7428","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstrak
 Penelitian ini menjelaskan tentang dinamika tarekat qodiriyah wa naqsyabandiyah di Temanggung yang disebarkan oleh K.H. Mandhur. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah, yakni pemilihan topik, pengumpulan sumber, verifikasi, interpretasi dan penulisan sejarah. Penulis menitikberatkan pada sumber primer berupa peninggalan catatan-catatan K.H. Mandhur, dan wawancara terhadap keturunan K.H. Mandhur serta data pendukung penelitian terdahulu dari sumber buku, artikel, atau berita online. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa: K.H. Mandhur merupakan seorang kiai yang berpengaruh di Temanggung, sehingga pesatnya perkembangan tarekat qodiriah wa naqsyabandiyah di Temanggung tak lain adalah karena perannya dalam menyebarkan tarekat tersebut. Adapun sanad tarekat K.H. Mandhur berasal dari Kiai Umar Payaman yang juga merupakan murid Syekh Zarkasi Berjan murid Syekh Abdul Karim al-Bantani. K.H. Mandhur mulai mengenalkan tarekat sebelum Indonesia merdeka yakni sekitar tahun 1920 di daerah Ngebel dan mulai berpindah tahun 1950 mengajarkan tarekat tersebut di pusat Kota Temanggung sampai wafatnya pada tahun 1980. Sepeninggal K.H. Mandhur, kepemimpinan tarekat diteruskan oleh putranya yaitu K.H. Ahmad Bandnudji sampai sekarang. Eksistensi TQN al-Mandhuriyah terbukti membawa dampak sosial-keagamaan dengan adanya interaksi sosial antar jamaah dari berbagai daerah dengan saling bersilaturahmi dan kegiatan para jamaah seperti manakiban, sewelasan, tawajjuhan, peringatan haul K.H. Mandhur, khalwat, selapanan badal.
 Kata Kunci: Tarekat, TQN al-Mandhuriyyah, K.H. Mandhur, Temanggung.","PeriodicalId":470198,"journal":{"name":"Al-Isnad Journal of Islamic Civilization History and Humanities","volume":"14 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-08-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"KAJIAN HISTORIS TAREKAT QADIRIYAH NAQSYABANDIYAH AL-MANDHURIYAH TEMANGGUNG: Eksistensi dan Pengaruh Sosial Keagamaannya\",\"authors\":\"Muhammad Husna Rosyadi, Moh. Ashif Fuadi, Latif Kusairi, Martina Safitry, Qisthi Faradina Ilma Mahanani\",\"doi\":\"10.22515/isnad.v4i1.7428\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Abstrak
 Penelitian ini menjelaskan tentang dinamika tarekat qodiriyah wa naqsyabandiyah di Temanggung yang disebarkan oleh K.H. Mandhur. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah, yakni pemilihan topik, pengumpulan sumber, verifikasi, interpretasi dan penulisan sejarah. Penulis menitikberatkan pada sumber primer berupa peninggalan catatan-catatan K.H. Mandhur, dan wawancara terhadap keturunan K.H. Mandhur serta data pendukung penelitian terdahulu dari sumber buku, artikel, atau berita online. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa: K.H. Mandhur merupakan seorang kiai yang berpengaruh di Temanggung, sehingga pesatnya perkembangan tarekat qodiriah wa naqsyabandiyah di Temanggung tak lain adalah karena perannya dalam menyebarkan tarekat tersebut. Adapun sanad tarekat K.H. Mandhur berasal dari Kiai Umar Payaman yang juga merupakan murid Syekh Zarkasi Berjan murid Syekh Abdul Karim al-Bantani. K.H. Mandhur mulai mengenalkan tarekat sebelum Indonesia merdeka yakni sekitar tahun 1920 di daerah Ngebel dan mulai berpindah tahun 1950 mengajarkan tarekat tersebut di pusat Kota Temanggung sampai wafatnya pada tahun 1980. Sepeninggal K.H. Mandhur, kepemimpinan tarekat diteruskan oleh putranya yaitu K.H. Ahmad Bandnudji sampai sekarang. Eksistensi TQN al-Mandhuriyah terbukti membawa dampak sosial-keagamaan dengan adanya interaksi sosial antar jamaah dari berbagai daerah dengan saling bersilaturahmi dan kegiatan para jamaah seperti manakiban, sewelasan, tawajjuhan, peringatan haul K.H. Mandhur, khalwat, selapanan badal.
 Kata Kunci: Tarekat, TQN al-Mandhuriyyah, K.H. Mandhur, Temanggung.\",\"PeriodicalId\":470198,\"journal\":{\"name\":\"Al-Isnad Journal of Islamic Civilization History and Humanities\",\"volume\":\"14 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-08-03\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Al-Isnad Journal of Islamic Civilization History and Humanities\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.22515/isnad.v4i1.7428\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Al-Isnad Journal of Islamic Civilization History and Humanities","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22515/isnad.v4i1.7428","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
Abstrak& # x0D;这项研究解释了k.h. Mandhur在职场上的tarekat qodiriyah wa naqshabandiyah的动态。这项研究采用了历史研究的方法,即选择主题、资源收集、验证、解释和书写历史。作者强调的主要来源是k.h. Mandhur日志,以及对k.h. Mandhur后代的采访,以及过去的研究数据,这些数据来自在线书籍、文章或新闻来源。这项研究得出的结论是:k.h. Mandhur是一位具有影响力的武术家,因此他在战场上的tarekat qodiriah wa naqshabandiyah的快速发展仅仅是因为他在tarekat的分散作用。至于sanad tarekat K.H. Mandhur,他来自Kiai Umar pa也门,是Zarkasi酋长的学生,是Abdul Karim al-Bantani酋长的学生。早在1920年印尼独立于Ngebel地区之前,K.H. Mandhur就开始引入tarekat, 1950年在ngebelbel地区教授tarekat,直到1980年去世。在K.H. Mandhur死后,tarekat的领导地位一直延续到他的儿子K.H. Ahmad Bandnudji。TQN al-Mandhuriyah的存在被证明是社会宗教的影响,来自不同地区的朝拜者之间的社会互动,以及信徒之间的活动,如manakiban、sewellah、tawajjuhan、haul K.H. Mandhur、khalwat, seladal。关键词:Tarekat, TQN al- mandhuriyah, k.h. Mandhur,宫廷。
KAJIAN HISTORIS TAREKAT QADIRIYAH NAQSYABANDIYAH AL-MANDHURIYAH TEMANGGUNG: Eksistensi dan Pengaruh Sosial Keagamaannya
Abstrak
Penelitian ini menjelaskan tentang dinamika tarekat qodiriyah wa naqsyabandiyah di Temanggung yang disebarkan oleh K.H. Mandhur. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah, yakni pemilihan topik, pengumpulan sumber, verifikasi, interpretasi dan penulisan sejarah. Penulis menitikberatkan pada sumber primer berupa peninggalan catatan-catatan K.H. Mandhur, dan wawancara terhadap keturunan K.H. Mandhur serta data pendukung penelitian terdahulu dari sumber buku, artikel, atau berita online. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa: K.H. Mandhur merupakan seorang kiai yang berpengaruh di Temanggung, sehingga pesatnya perkembangan tarekat qodiriah wa naqsyabandiyah di Temanggung tak lain adalah karena perannya dalam menyebarkan tarekat tersebut. Adapun sanad tarekat K.H. Mandhur berasal dari Kiai Umar Payaman yang juga merupakan murid Syekh Zarkasi Berjan murid Syekh Abdul Karim al-Bantani. K.H. Mandhur mulai mengenalkan tarekat sebelum Indonesia merdeka yakni sekitar tahun 1920 di daerah Ngebel dan mulai berpindah tahun 1950 mengajarkan tarekat tersebut di pusat Kota Temanggung sampai wafatnya pada tahun 1980. Sepeninggal K.H. Mandhur, kepemimpinan tarekat diteruskan oleh putranya yaitu K.H. Ahmad Bandnudji sampai sekarang. Eksistensi TQN al-Mandhuriyah terbukti membawa dampak sosial-keagamaan dengan adanya interaksi sosial antar jamaah dari berbagai daerah dengan saling bersilaturahmi dan kegiatan para jamaah seperti manakiban, sewelasan, tawajjuhan, peringatan haul K.H. Mandhur, khalwat, selapanan badal.
Kata Kunci: Tarekat, TQN al-Mandhuriyyah, K.H. Mandhur, Temanggung.