{"title":"日惹特别地区改善人类生活质量的经济发展","authors":"Fauzuna Naufal Wijanarko, Rini Dwi Susanti","doi":"10.33557/mbia.v22i2.2141","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"This study aims to analyze economic development towards improving the quality of human life in the Special Region of Yogyakarta from 2013 to 2019. Theoretically, the Human Development Index (IPM) measures human resources and is used as a standard indicator of human welfare. The HDI indicator is based on the quality of health, education and people's purchasing power. An increase in the HDI value indicates that there has been an increase in human welfare and rate in an area. Human Development Index (IPM) is the dependent variable, while capital expenditure, poverty, Regional Minimum Wage (UMP), and Gross Regional Domestic Product (GRDP) are independent variables. The research approach uses a fixed effect model: panel data. Partial research results show that capital expenditure has a positive but not significant effect on HDI, while poverty has a negative and insignificant influence on HDI. In addition, UMP and GRDP have a significant positive impact on HDI. Simultaneously, poverty, capital expenditure, UMP and GRDP substantially influence the HDI in the Special Region of Yogyakarta.
 Keywords: Human Development Index, Poverty, Provincial Minimum Wage, Government Expenditure, Gross Regional Domestic Product.
 
 Abstrak
 Penelitian ini bertujuan menganalisis pembangunan ekonomi terhadap peningkatan kualitas hidup manusia di Daerah Istimewa Yogyakarta pada tahun 2013-2019. Secara teoritis, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan metode pengukuran sumber daya manusia yang dijadikan standar indikator kesejahteraan manusia. Indikator IPM didasarkan pada kualitas kesehatan, pendidikan dan daya beli masyarakat. Meningkatnya nilai IPM menujukkan bahwa terjadi peningkatan kesejahteraan dan kualitas manusia di suatu wikayah. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) sebagai variabel dependen, sedangkan belanja modal, kemiskinan, Upah Minimum Regional (UMP), Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) sebagai variabel independen Pendekatan penelitian menggunakan fixed effect model yang bersifat data panel. Hasil penelitian secara partial menunjukan bahwa belanja modal berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap IPM, sedangkan kemiskinan berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap IPM. Selain itu, UMP dan PDRB memiliki dampak positif yang signifikan terhadap IPM. Secara simultan, kemiskinan, belanja modal, UMP dan PDRB memiliki pengaruh signifikan terhadap IPM di Daerah Istimewa Yogyakarta.
 
 Kata Kunci: Indeks Pembangunan Manusia, Kemiskinan, Belanja Modal, Produk Domestik Regional Bruto, Upah Minimum Provinsi.","PeriodicalId":31181,"journal":{"name":"InFestasi Jurnal Bisnis dan Akuntansi","volume":"6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-08-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Peningkatan Pembangunan Ekonomi Untuk Kualitas Hidup Manusia Di Daerah Istimewa Yogyakarta\",\"authors\":\"Fauzuna Naufal Wijanarko, Rini Dwi Susanti\",\"doi\":\"10.33557/mbia.v22i2.2141\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"This study aims to analyze economic development towards improving the quality of human life in the Special Region of Yogyakarta from 2013 to 2019. Theoretically, the Human Development Index (IPM) measures human resources and is used as a standard indicator of human welfare. The HDI indicator is based on the quality of health, education and people's purchasing power. An increase in the HDI value indicates that there has been an increase in human welfare and rate in an area. Human Development Index (IPM) is the dependent variable, while capital expenditure, poverty, Regional Minimum Wage (UMP), and Gross Regional Domestic Product (GRDP) are independent variables. The research approach uses a fixed effect model: panel data. Partial research results show that capital expenditure has a positive but not significant effect on HDI, while poverty has a negative and insignificant influence on HDI. In addition, UMP and GRDP have a significant positive impact on HDI. Simultaneously, poverty, capital expenditure, UMP and GRDP substantially influence the HDI in the Special Region of Yogyakarta.
 Keywords: Human Development Index, Poverty, Provincial Minimum Wage, Government Expenditure, Gross Regional Domestic Product.
 
 Abstrak
 Penelitian ini bertujuan menganalisis pembangunan ekonomi terhadap peningkatan kualitas hidup manusia di Daerah Istimewa Yogyakarta pada tahun 2013-2019. Secara teoritis, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan metode pengukuran sumber daya manusia yang dijadikan standar indikator kesejahteraan manusia. Indikator IPM didasarkan pada kualitas kesehatan, pendidikan dan daya beli masyarakat. Meningkatnya nilai IPM menujukkan bahwa terjadi peningkatan kesejahteraan dan kualitas manusia di suatu wikayah. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) sebagai variabel dependen, sedangkan belanja modal, kemiskinan, Upah Minimum Regional (UMP), Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) sebagai variabel independen Pendekatan penelitian menggunakan fixed effect model yang bersifat data panel. Hasil penelitian secara partial menunjukan bahwa belanja modal berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap IPM, sedangkan kemiskinan berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap IPM. Selain itu, UMP dan PDRB memiliki dampak positif yang signifikan terhadap IPM. Secara simultan, kemiskinan, belanja modal, UMP dan PDRB memiliki pengaruh signifikan terhadap IPM di Daerah Istimewa Yogyakarta.
 
 Kata Kunci: Indeks Pembangunan Manusia, Kemiskinan, Belanja Modal, Produk Domestik Regional Bruto, Upah Minimum Provinsi.\",\"PeriodicalId\":31181,\"journal\":{\"name\":\"InFestasi Jurnal Bisnis dan Akuntansi\",\"volume\":\"6 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-08-29\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"InFestasi Jurnal Bisnis dan Akuntansi\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.33557/mbia.v22i2.2141\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"InFestasi Jurnal Bisnis dan Akuntansi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33557/mbia.v22i2.2141","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
本研究旨在分析2013年至2019年日惹特区经济发展对改善人类生活质量的影响。从理论上讲,人类发展指数(IPM)衡量人力资源,并作为人类福利的标准指标。人类发展指数是基于健康、教育和人民购买力的质量。人类发展指数值的增加表明一个地区的人类福利和比率有所提高。人类发展指数(IPM)是因变量,而资本支出、贫困、地区最低工资(UMP)和地区国内生产总值(GRDP)是自变量。研究方法采用固定效应模型:面板数据。部分研究结果显示,资本支出对HDI的影响为正但不显著,而贫困对HDI的影响为负但不显著。此外,UMP和GRDP对HDI有显著的正向影响。同时,贫困、资本支出、UMP和GRDP对日惹特区的人类发展指数产生了重大影响。关键词:人类发展指数,贫困,省级最低工资,政府支出,地区生产总值
& # x0D;Abstrak& # x0D;2013-2019年,日惹市,日惹市,日惹市,日惹市。参考文献:Secara teoritis, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan方法企鹅数量daya Manusia yang dijadikan标准指标kesjahteraan Manusia。指标IPM didasarkan pada kualitas kesehatan, pendidikan dan daya beli masyarakat。脑膜炎病毒nilai IPM menujukkan bahwa terjadi peningkatan kesejahteraan dan kualitas manusia di suatu wikayah。指标:Pembangunan Manusia (IPM) sebagai变量依赖、sedangkan belanja模态、kemiskinan、Upah Minimum Regional (UMP)、Produk domestic Regional Bruto (PDRB) sebagai变量独立、Pendekatan penelitian menggunakan固定效应模型yang bersifat数据面板。Hasil penelitian secara局部menunjukan bahwa belanja模态berpengaruh阳性teppak显著性IPM, sedangkan kemiskinan berpengaruh阴性teppak显著性IPM。Selain itu、UMP和PDRB对IPM的正向影响具有显著意义。Secara simultan, kemiskinan, belanja modal, UMP和PDRB memoriliki pengaruh signikan terhadap IPM di Daerah Istimewa Yogyakarta.
& # x0D;Kata Kunci:索引Pembangunan Manusia, Kemiskinan, Belanja Modal, producduk domestic Regional Bruto, Upah Minimum province。
Peningkatan Pembangunan Ekonomi Untuk Kualitas Hidup Manusia Di Daerah Istimewa Yogyakarta
This study aims to analyze economic development towards improving the quality of human life in the Special Region of Yogyakarta from 2013 to 2019. Theoretically, the Human Development Index (IPM) measures human resources and is used as a standard indicator of human welfare. The HDI indicator is based on the quality of health, education and people's purchasing power. An increase in the HDI value indicates that there has been an increase in human welfare and rate in an area. Human Development Index (IPM) is the dependent variable, while capital expenditure, poverty, Regional Minimum Wage (UMP), and Gross Regional Domestic Product (GRDP) are independent variables. The research approach uses a fixed effect model: panel data. Partial research results show that capital expenditure has a positive but not significant effect on HDI, while poverty has a negative and insignificant influence on HDI. In addition, UMP and GRDP have a significant positive impact on HDI. Simultaneously, poverty, capital expenditure, UMP and GRDP substantially influence the HDI in the Special Region of Yogyakarta.
Keywords: Human Development Index, Poverty, Provincial Minimum Wage, Government Expenditure, Gross Regional Domestic Product.
Abstrak
Penelitian ini bertujuan menganalisis pembangunan ekonomi terhadap peningkatan kualitas hidup manusia di Daerah Istimewa Yogyakarta pada tahun 2013-2019. Secara teoritis, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan metode pengukuran sumber daya manusia yang dijadikan standar indikator kesejahteraan manusia. Indikator IPM didasarkan pada kualitas kesehatan, pendidikan dan daya beli masyarakat. Meningkatnya nilai IPM menujukkan bahwa terjadi peningkatan kesejahteraan dan kualitas manusia di suatu wikayah. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) sebagai variabel dependen, sedangkan belanja modal, kemiskinan, Upah Minimum Regional (UMP), Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) sebagai variabel independen Pendekatan penelitian menggunakan fixed effect model yang bersifat data panel. Hasil penelitian secara partial menunjukan bahwa belanja modal berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap IPM, sedangkan kemiskinan berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap IPM. Selain itu, UMP dan PDRB memiliki dampak positif yang signifikan terhadap IPM. Secara simultan, kemiskinan, belanja modal, UMP dan PDRB memiliki pengaruh signifikan terhadap IPM di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Kata Kunci: Indeks Pembangunan Manusia, Kemiskinan, Belanja Modal, Produk Domestik Regional Bruto, Upah Minimum Provinsi.