Cancel Culture是对Rizky Billar攻击Lesti Kejora的社会控制现象

Alfya Octovi Azzahra Effendi, Poppy Febriana
{"title":"Cancel Culture是对Rizky Billar攻击Lesti Kejora的社会控制现象","authors":"Alfya Octovi Azzahra Effendi, Poppy Febriana","doi":"10.38194/jurkom.v6i2.713","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Fenomena komunikasi massa yang marak terjadi di era ini adalah ketika media sosial mampu memberikan fasilitas bagi manusia untuk lebih dikenal dan dihujat oleh banyak orang. Data hasil survei yang dilakukan oleh situs We Are Social menyatakan bahwa per Januari 2022 pengguna aktif media sosial di Indonesia mencapai 191.4 juta pengguna. Media sosial memiliki fasilitas sebagai media informasi yang dikemas dalam bentuk konten. Public figure merupakan salah satu contoh bagaimana seseorang memanfaatkan media sosial dengan baik. Seorang publik figur harus hati-hati dalam berperilaku karena apabila salah dalam berperilaku maka dapat berakibat fatal. Cancel culture merupakan fenomena baru dalam aktivitas bermedia sosial. dapat dikatakan bahwa fenomena cancel culture memainkan peran dalam proses perubahan sosial dimana suatu pandangan atau aturan tertentu kurang dapat diterima oleh masyarakat. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan analisis naratif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa praktik cancel culture pada kasus Rizky Billar berupa cyberbullying yang banyak muncul di media social. Beberapa kasus ditemukan di berbagai macam media sosial seperti Twitter untuk melakukan pemboikotan terhadap karir dan pengucilan. Hal tersebut akhirnya berdampak pada kehidupan pribadi, keluarga maupun karir Rizky Billar. Sehingga praktik cancel culture yang dilakukan kepada publik figur dapat dijadikan sebagai kontrol sosial bagi publik figur lainnya.","PeriodicalId":493964,"journal":{"name":"Jurnal Riset Komunikasi (JURKOM)","volume":"62 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-08-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Fenomena Cancel Culture Sebagai Kontrol Sosial pada Kasus KDRT Rizky Billar Terhadap Lesti Kejora\",\"authors\":\"Alfya Octovi Azzahra Effendi, Poppy Febriana\",\"doi\":\"10.38194/jurkom.v6i2.713\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Fenomena komunikasi massa yang marak terjadi di era ini adalah ketika media sosial mampu memberikan fasilitas bagi manusia untuk lebih dikenal dan dihujat oleh banyak orang. Data hasil survei yang dilakukan oleh situs We Are Social menyatakan bahwa per Januari 2022 pengguna aktif media sosial di Indonesia mencapai 191.4 juta pengguna. Media sosial memiliki fasilitas sebagai media informasi yang dikemas dalam bentuk konten. Public figure merupakan salah satu contoh bagaimana seseorang memanfaatkan media sosial dengan baik. Seorang publik figur harus hati-hati dalam berperilaku karena apabila salah dalam berperilaku maka dapat berakibat fatal. Cancel culture merupakan fenomena baru dalam aktivitas bermedia sosial. dapat dikatakan bahwa fenomena cancel culture memainkan peran dalam proses perubahan sosial dimana suatu pandangan atau aturan tertentu kurang dapat diterima oleh masyarakat. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan analisis naratif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa praktik cancel culture pada kasus Rizky Billar berupa cyberbullying yang banyak muncul di media social. Beberapa kasus ditemukan di berbagai macam media sosial seperti Twitter untuk melakukan pemboikotan terhadap karir dan pengucilan. Hal tersebut akhirnya berdampak pada kehidupan pribadi, keluarga maupun karir Rizky Billar. Sehingga praktik cancel culture yang dilakukan kepada publik figur dapat dijadikan sebagai kontrol sosial bagi publik figur lainnya.\",\"PeriodicalId\":493964,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Riset Komunikasi (JURKOM)\",\"volume\":\"62 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-08-17\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Riset Komunikasi (JURKOM)\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.38194/jurkom.v6i2.713\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Riset Komunikasi (JURKOM)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.38194/jurkom.v6i2.713","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

摘要

在这个时代,大众传播现象比比皆是,社交媒体能够为人们提供更熟悉和更亵渎的设施。“我们是社交”网站进行的调查数据显示,到2022年1月,印尼活跃的社交媒体用户达到191.4万。社交媒体有一个包装成内容的信息媒介的设施。公众形象是一个人如何很好地利用社交媒体的例子。一个公众人物应该小心行事,因为如果行为不当,可能是致命的。坎塞尔文化是一种新的社交媒体现象。可以说,坎塞尔文化现象在社会变化的过程中发挥了作用,在这个过程中,某些观点或规则不被社会接受。本研究采用定性方法与叙事性分析。研究结果表明,在Rizky Billar的网络欺凌事件中,坎塞尔文化的做法在社交媒体上反复出现。在Twitter等各种社交媒体上发现了一些抵制职业和排斥的案例。这最终影响了丽兹基·比尔的个人生活、家庭和职业生涯。因此,针对公众形象的政府行为可以作为对其他公众形象的社会控制。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
Fenomena Cancel Culture Sebagai Kontrol Sosial pada Kasus KDRT Rizky Billar Terhadap Lesti Kejora
Fenomena komunikasi massa yang marak terjadi di era ini adalah ketika media sosial mampu memberikan fasilitas bagi manusia untuk lebih dikenal dan dihujat oleh banyak orang. Data hasil survei yang dilakukan oleh situs We Are Social menyatakan bahwa per Januari 2022 pengguna aktif media sosial di Indonesia mencapai 191.4 juta pengguna. Media sosial memiliki fasilitas sebagai media informasi yang dikemas dalam bentuk konten. Public figure merupakan salah satu contoh bagaimana seseorang memanfaatkan media sosial dengan baik. Seorang publik figur harus hati-hati dalam berperilaku karena apabila salah dalam berperilaku maka dapat berakibat fatal. Cancel culture merupakan fenomena baru dalam aktivitas bermedia sosial. dapat dikatakan bahwa fenomena cancel culture memainkan peran dalam proses perubahan sosial dimana suatu pandangan atau aturan tertentu kurang dapat diterima oleh masyarakat. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan analisis naratif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa praktik cancel culture pada kasus Rizky Billar berupa cyberbullying yang banyak muncul di media social. Beberapa kasus ditemukan di berbagai macam media sosial seperti Twitter untuk melakukan pemboikotan terhadap karir dan pengucilan. Hal tersebut akhirnya berdampak pada kehidupan pribadi, keluarga maupun karir Rizky Billar. Sehingga praktik cancel culture yang dilakukan kepada publik figur dapat dijadikan sebagai kontrol sosial bagi publik figur lainnya.
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:604180095
Book学术官方微信