Erpi Nurdin, Mukhtasyam Zuchrullah, Nurul Izza M Achiruddin
{"title":"发现UNGUIUM TINEA的皮肤选择和非皮肤选择蘑菇使用SUKUN葡萄糖替代媒体","authors":"Erpi Nurdin, Mukhtasyam Zuchrullah, Nurul Izza M Achiruddin","doi":"10.51673/jips.v4i1.1451","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstrak: Indonesia merupakan negara dengan cuaca lembab dan panas, menggambarkan daerah ideal untuk perkembangan aneka mikroorganisme antara lain jamur. Jamur merupakan tumbuhan yang memerlukan kondisi habitat dan kelembaban yang tinggi. Sehingga merupakan salah satu penyebab masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Kelompok yang berisiko tinggi terkena infeksi jamur yaitu para petani karena selalu berkontak langsung dengan daerah yang hangat dan lembab saat bekerja. Onikomikosis merupakan penyakit kuku yang paling umum dan menyebabkan hampir 50% dari seluruh kelainan kuku. Onikomikosis hanya digunakan untuk infeksi nondermatofita, sedangkan yang disebabkan jamur dermatofita disebut tinea ungunium. Untuk melihat pertumbuhan jamur pada infeksi kuku dengan menggunakan media alternatif sukun dekstrosa agar. Jenis penelitian ini menggunakan teknik accidental sampling. Identifikasi sampel menggunakan Metode KOH 10% dengan jumlah sampel 20 kuku kaki petani. Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa dari 20 sampel kuku pada petani ditemukan jamur non dermatofit sebanyak 9 sampel (45%) Candida albicans, 4 sampel (20%) Aspergillus niger , dan jamur dermatofit 7 sampel (35%) Trichophyton rubrum. Berdasarkan hasil penelitian deteksi jamur dermatofit dan non dermatofit pada tinea unguium menggunakan media alternatif sukun dekstrosa agar ditemukan spesies jamur non dermatofit berupa Candida albicans dan Aspergillus niger , serta jamur dermatofit Trichophyton rubrum.
 Kata Kunci : Tinea unguium, jamur, media alternatif","PeriodicalId":224660,"journal":{"name":"JURNAL INOVASI PENDIDIKAN DAN SAINS","volume":"81 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-04-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"DETEKSI JAMUR DERMATOFIT DAN NON DERMATOFIT PADA TINEA UNGUIUM MENGGUNAKAN MEDIA ALTERNATIF SUKUN DEKSTROSA AGAR\",\"authors\":\"Erpi Nurdin, Mukhtasyam Zuchrullah, Nurul Izza M Achiruddin\",\"doi\":\"10.51673/jips.v4i1.1451\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Abstrak: Indonesia merupakan negara dengan cuaca lembab dan panas, menggambarkan daerah ideal untuk perkembangan aneka mikroorganisme antara lain jamur. Jamur merupakan tumbuhan yang memerlukan kondisi habitat dan kelembaban yang tinggi. Sehingga merupakan salah satu penyebab masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Kelompok yang berisiko tinggi terkena infeksi jamur yaitu para petani karena selalu berkontak langsung dengan daerah yang hangat dan lembab saat bekerja. Onikomikosis merupakan penyakit kuku yang paling umum dan menyebabkan hampir 50% dari seluruh kelainan kuku. Onikomikosis hanya digunakan untuk infeksi nondermatofita, sedangkan yang disebabkan jamur dermatofita disebut tinea ungunium. Untuk melihat pertumbuhan jamur pada infeksi kuku dengan menggunakan media alternatif sukun dekstrosa agar. Jenis penelitian ini menggunakan teknik accidental sampling. Identifikasi sampel menggunakan Metode KOH 10% dengan jumlah sampel 20 kuku kaki petani. Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa dari 20 sampel kuku pada petani ditemukan jamur non dermatofit sebanyak 9 sampel (45%) Candida albicans, 4 sampel (20%) Aspergillus niger , dan jamur dermatofit 7 sampel (35%) Trichophyton rubrum. Berdasarkan hasil penelitian deteksi jamur dermatofit dan non dermatofit pada tinea unguium menggunakan media alternatif sukun dekstrosa agar ditemukan spesies jamur non dermatofit berupa Candida albicans dan Aspergillus niger , serta jamur dermatofit Trichophyton rubrum.
 Kata Kunci : Tinea unguium, jamur, media alternatif\",\"PeriodicalId\":224660,\"journal\":{\"name\":\"JURNAL INOVASI PENDIDIKAN DAN SAINS\",\"volume\":\"81 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-04-04\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"JURNAL INOVASI PENDIDIKAN DAN SAINS\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.51673/jips.v4i1.1451\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JURNAL INOVASI PENDIDIKAN DAN SAINS","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.51673/jips.v4i1.1451","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
DETEKSI JAMUR DERMATOFIT DAN NON DERMATOFIT PADA TINEA UNGUIUM MENGGUNAKAN MEDIA ALTERNATIF SUKUN DEKSTROSA AGAR
Abstrak: Indonesia merupakan negara dengan cuaca lembab dan panas, menggambarkan daerah ideal untuk perkembangan aneka mikroorganisme antara lain jamur. Jamur merupakan tumbuhan yang memerlukan kondisi habitat dan kelembaban yang tinggi. Sehingga merupakan salah satu penyebab masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Kelompok yang berisiko tinggi terkena infeksi jamur yaitu para petani karena selalu berkontak langsung dengan daerah yang hangat dan lembab saat bekerja. Onikomikosis merupakan penyakit kuku yang paling umum dan menyebabkan hampir 50% dari seluruh kelainan kuku. Onikomikosis hanya digunakan untuk infeksi nondermatofita, sedangkan yang disebabkan jamur dermatofita disebut tinea ungunium. Untuk melihat pertumbuhan jamur pada infeksi kuku dengan menggunakan media alternatif sukun dekstrosa agar. Jenis penelitian ini menggunakan teknik accidental sampling. Identifikasi sampel menggunakan Metode KOH 10% dengan jumlah sampel 20 kuku kaki petani. Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa dari 20 sampel kuku pada petani ditemukan jamur non dermatofit sebanyak 9 sampel (45%) Candida albicans, 4 sampel (20%) Aspergillus niger , dan jamur dermatofit 7 sampel (35%) Trichophyton rubrum. Berdasarkan hasil penelitian deteksi jamur dermatofit dan non dermatofit pada tinea unguium menggunakan media alternatif sukun dekstrosa agar ditemukan spesies jamur non dermatofit berupa Candida albicans dan Aspergillus niger , serta jamur dermatofit Trichophyton rubrum.
Kata Kunci : Tinea unguium, jamur, media alternatif