认识论学者穆罕默德-阿比德-贾比里的三部曲

Ahsanul Anam
{"title":"认识论学者穆罕默德-阿比德-贾比里的三部曲","authors":"Ahsanul Anam","doi":"10.32616/pgr.v7.1.433.59-69","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Mengikuti arus dan tidak terkena arus, layak menjadi kata bijak bagi seorang Jabiri, dengan langkah modernitas yang ia bangun mencoba mengenalkan bangunan epistemologinya pada dunia barat, ia merupakan tokoh yang banyak mencatut wacana lama dan memolesnya dengan gaya baru sehingga orisinalitasnya bisa berkesan seperti yang ia bangun sampai sekarang masih menggema sebagai sebuah wacana. Hal itu menjadi pilihan yang tidak terelakkan, karena mampu mencakup segala hal yang berhubungan dengan sumber pengetahuan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan data-data deskriptif tentang konsep trilogi epistemologi Mohammed Abid Al Jabiri. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan mengumpulkan data dari berbagai sumber pustaka seperti buku, majalah, catatan, dan kisah-kisah sejarah. Penelitian ini bersifat menyeluruh (holistik) dengan menganggap keseluruhan sebagai kesatuan yang lebih penting daripada satu bagian. Al-Jabiri mencoba mendasari keilmuan dengan tiga hal, bayani, irfani dan burhani, yang menjadi epistemologi Islam. Namun di sisi lain, pemikirannya banyak menuai kritikan tajam, karena ada unsur subjektifitas yang ia lakukan, jika ada tokoh yang mendukungnya dari pemikirannya, maka ia catut dan mengalahkan pemikir pemikir atau pendapat yang lain, selain itu, pemikir selanjutnya menemukan bahwa pemikiran yang dicetuskan oleh Jabiri adalah sesuatu yang tidak orisinil, hal ini didapat dari pemikir Zaki Najib Mahmud yang dicetuskan pada tahun 1977. Namun setidaknya Jabiri mampu membangun wacana epistemologi dengan trilogi pemikirannya, walau terdapat kesalahan di sana-sini, hal itu merupakan hal yang wajar, karena bagaimanapun juga Jabiri adalah manusia biasa yang mencoba membangun modernitas di dunia Islam tanpa kehilangan ruh Islamnya.","PeriodicalId":496852,"journal":{"name":"Progressa","volume":"82 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-08-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Trilogi Epistemologi Muhammed Abid al-Jabiri\",\"authors\":\"Ahsanul Anam\",\"doi\":\"10.32616/pgr.v7.1.433.59-69\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Mengikuti arus dan tidak terkena arus, layak menjadi kata bijak bagi seorang Jabiri, dengan langkah modernitas yang ia bangun mencoba mengenalkan bangunan epistemologinya pada dunia barat, ia merupakan tokoh yang banyak mencatut wacana lama dan memolesnya dengan gaya baru sehingga orisinalitasnya bisa berkesan seperti yang ia bangun sampai sekarang masih menggema sebagai sebuah wacana. Hal itu menjadi pilihan yang tidak terelakkan, karena mampu mencakup segala hal yang berhubungan dengan sumber pengetahuan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan data-data deskriptif tentang konsep trilogi epistemologi Mohammed Abid Al Jabiri. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan mengumpulkan data dari berbagai sumber pustaka seperti buku, majalah, catatan, dan kisah-kisah sejarah. Penelitian ini bersifat menyeluruh (holistik) dengan menganggap keseluruhan sebagai kesatuan yang lebih penting daripada satu bagian. Al-Jabiri mencoba mendasari keilmuan dengan tiga hal, bayani, irfani dan burhani, yang menjadi epistemologi Islam. Namun di sisi lain, pemikirannya banyak menuai kritikan tajam, karena ada unsur subjektifitas yang ia lakukan, jika ada tokoh yang mendukungnya dari pemikirannya, maka ia catut dan mengalahkan pemikir pemikir atau pendapat yang lain, selain itu, pemikir selanjutnya menemukan bahwa pemikiran yang dicetuskan oleh Jabiri adalah sesuatu yang tidak orisinil, hal ini didapat dari pemikir Zaki Najib Mahmud yang dicetuskan pada tahun 1977. Namun setidaknya Jabiri mampu membangun wacana epistemologi dengan trilogi pemikirannya, walau terdapat kesalahan di sana-sini, hal itu merupakan hal yang wajar, karena bagaimanapun juga Jabiri adalah manusia biasa yang mencoba membangun modernitas di dunia Islam tanpa kehilangan ruh Islamnya.\",\"PeriodicalId\":496852,\"journal\":{\"name\":\"Progressa\",\"volume\":\"82 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-08-03\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Progressa\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.32616/pgr.v7.1.433.59-69\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Progressa","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.32616/pgr.v7.1.433.59-69","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

摘要

随波逐流,不受水流,值得成为一个Jabiri这句至理名言,与现代性的步骤,他醒来时试图epistemologinya建筑介绍给西方世界的人物,他是很多老挪用话语和擦他建造的新风格这样难忘orisinalitasnya可以作为一个说法至今回响。这是一个不可避免的选择,因为它能够涵盖所有与知识来源相关的东西。本研究的目的是获得穆罕默德·阿比德·贾比勒认识论三部曲概念的描述性著作。该研究采用一种定性的方法,从书籍、杂志、笔记和历史故事等文献来源收集数据。是彻底的研究(整体)和认为整体作为一个团结的更重要的一个部分。Al-Jabiri试图将伊斯兰教的认识论强加于科学家巴亚尼、irfani和burhani这三方面。然而另一方面,思想收获很多尖锐的批评,因为他所作的subjektifitas元素,如果没有支持他的想法,那么他的人物来击败其他思想家或观点的思想家,此外,接着发现思想家提出的想法Jabiri是一首原创的为数不多的东西,这来自1977年纳吉布Zaki mehmet倡导的思想家。但至少Jabiri能够用他的三部论来建立宗识论论,尽管这是一个错误,但这是很自然的,因为Jabiri是一个普通的人,他试图在伊斯兰世界建立现代化,而不失去伊斯兰教的精髓。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
Trilogi Epistemologi Muhammed Abid al-Jabiri
Mengikuti arus dan tidak terkena arus, layak menjadi kata bijak bagi seorang Jabiri, dengan langkah modernitas yang ia bangun mencoba mengenalkan bangunan epistemologinya pada dunia barat, ia merupakan tokoh yang banyak mencatut wacana lama dan memolesnya dengan gaya baru sehingga orisinalitasnya bisa berkesan seperti yang ia bangun sampai sekarang masih menggema sebagai sebuah wacana. Hal itu menjadi pilihan yang tidak terelakkan, karena mampu mencakup segala hal yang berhubungan dengan sumber pengetahuan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan data-data deskriptif tentang konsep trilogi epistemologi Mohammed Abid Al Jabiri. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan mengumpulkan data dari berbagai sumber pustaka seperti buku, majalah, catatan, dan kisah-kisah sejarah. Penelitian ini bersifat menyeluruh (holistik) dengan menganggap keseluruhan sebagai kesatuan yang lebih penting daripada satu bagian. Al-Jabiri mencoba mendasari keilmuan dengan tiga hal, bayani, irfani dan burhani, yang menjadi epistemologi Islam. Namun di sisi lain, pemikirannya banyak menuai kritikan tajam, karena ada unsur subjektifitas yang ia lakukan, jika ada tokoh yang mendukungnya dari pemikirannya, maka ia catut dan mengalahkan pemikir pemikir atau pendapat yang lain, selain itu, pemikir selanjutnya menemukan bahwa pemikiran yang dicetuskan oleh Jabiri adalah sesuatu yang tidak orisinil, hal ini didapat dari pemikir Zaki Najib Mahmud yang dicetuskan pada tahun 1977. Namun setidaknya Jabiri mampu membangun wacana epistemologi dengan trilogi pemikirannya, walau terdapat kesalahan di sana-sini, hal itu merupakan hal yang wajar, karena bagaimanapun juga Jabiri adalah manusia biasa yang mencoba membangun modernitas di dunia Islam tanpa kehilangan ruh Islamnya.
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:604180095
Book学术官方微信