Ni Made Ratih Despianti, Ida Bagus Wayan Gunam, Ni Made Wartini
{"title":"萨拉克果汁的性质是发酵的","authors":"Ni Made Ratih Despianti, Ida Bagus Wayan Gunam, Ni Made Wartini","doi":"10.24843/jrma.2023.v11.i03.p06","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Salak is a climactic patterned fruit with a shelf life of only 10 days and a post-harvest milk rate of 30%. Therefore, to avoid damage, one way is to process it into fermented salak juice. This study used a Group Randomized Design (RAK) with two factors. The first is the microbial type, Saccharomyces cerevisiae ATCC9763 and the R5I3 isolates, while the second is the microbial cell concentration: 0%, 5%, 10%, and 15% (v/v). The parameters observed include reduced sugar levels, pH, total dissolved solids (TPT), total acidity, alcohol levels, and sensory evaluation. This study aims to evaluate the effect of yeast type and concentration on the quality of fermented salicylic sari. Research results show that the combination of R5I3 yeast use at 10% cell concentration (v/v) results in the best quality fermented salak cider product. Sensory evaluation shows that the product has a taste and aroma that is judged to be between somewhat like and like, with overall acceptance also within the same range. Characteristics of fermented salicylic sari include a reduced sugar content of 0.035–0.054, a total dissolved solid of 3.05% Brix, a pH of 3.60–0.42, and a total acid content of 1.152%. This discovery provides insight into the optimal type and concentration of yeast to produce high-quality fermented salak juice. Thus, this fermented salak sari can be an attractive and economically valuable alternative to using salak that is vulnerable to damage and has a limited shelf life.
 Keywords: Microbes, isolate R5I3, S. cerevisiae ATCC 9763, salak fruit juice, fermentation.
 
 Salak adalah buah berpola klimakterik dengan masa simpan hanya 10 hari dan tingkat susut pasca panen mencapai 30%. Oleh karena itu, untuk menghindari kerusakan, salah satu cara yang digunakan adalah mengolahnya menjadi minuman sari buah salak terfermentasi. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan dua faktor. Faktor pertama adalah jenis mikroba, yaitu Saccharomyces cerevisiae ATCC9763 dan isolat R5I3, sedangkan faktor kedua adalah konsentrasi sel mikroba, yaitu: 0%, 5%, 10%, dan 15% (v/v). Parameter yang diamati meliputi kadar gula reduksi, pH, total padatan terlarut (TPT), total asam, kadar alkohol, dan evaluasi sensoris. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh jenis dan konsentrasi khamir terhadap kualitas minuman sari buah salak terfermentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi penggunaan khamir R5I3 pada konsentrasi sel 10% (v/v) menghasilkan produk sari buah salak terfermentasi dengan kualitas terbaik. Evaluasi sensoris menunjukkan bahwa produk ini memiliki rasa dan aroma yang dinilai antara agak suka dan suka, dengan penerimaan keseluruhan juga dalam kisaran yang sama. Karakteristik minuman sari buah salak terfermentasi ini mencakup kadar gula reduksi sebesar 0,035±0,054, total padatan terlarut sebesar 3,05% Brix, pH sebesar 3,60±0,42, dan total asam sebesar 1,152%. Penemuan ini memberikan wawasan tentang jenis dan konsentrasi khamir yang optimal untuk menghasilkan minuman sari buah salak terfermentasi berkualitas tinggi. Dengan demikian, minuman sari buah salak terfermentasi ini dapat menjadi alternatif yang menarik dan bernilai ekonomis untuk memanfaatkan buah salak yang rentan rusak dan memiliki masa simpan yang terbatas.
 
 Kata Kunci: Mikroba, Isolat R5I3, S. cerevisiae ATCC 9763, Sari buah salak, Fermentasi","PeriodicalId":17779,"journal":{"name":"JURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN AGROINDUSTRI","volume":"83 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-09-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Karakteristik Minuman Sari Buah Salak (Salacca zalacca) Terfermentasi\",\"authors\":\"Ni Made Ratih Despianti, Ida Bagus Wayan Gunam, Ni Made Wartini\",\"doi\":\"10.24843/jrma.2023.v11.i03.p06\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Salak is a climactic patterned fruit with a shelf life of only 10 days and a post-harvest milk rate of 30%. Therefore, to avoid damage, one way is to process it into fermented salak juice. This study used a Group Randomized Design (RAK) with two factors. The first is the microbial type, Saccharomyces cerevisiae ATCC9763 and the R5I3 isolates, while the second is the microbial cell concentration: 0%, 5%, 10%, and 15% (v/v). The parameters observed include reduced sugar levels, pH, total dissolved solids (TPT), total acidity, alcohol levels, and sensory evaluation. This study aims to evaluate the effect of yeast type and concentration on the quality of fermented salicylic sari. Research results show that the combination of R5I3 yeast use at 10% cell concentration (v/v) results in the best quality fermented salak cider product. Sensory evaluation shows that the product has a taste and aroma that is judged to be between somewhat like and like, with overall acceptance also within the same range. Characteristics of fermented salicylic sari include a reduced sugar content of 0.035–0.054, a total dissolved solid of 3.05% Brix, a pH of 3.60–0.42, and a total acid content of 1.152%. This discovery provides insight into the optimal type and concentration of yeast to produce high-quality fermented salak juice. Thus, this fermented salak sari can be an attractive and economically valuable alternative to using salak that is vulnerable to damage and has a limited shelf life.
 Keywords: Microbes, isolate R5I3, S. cerevisiae ATCC 9763, salak fruit juice, fermentation.
 
 Salak adalah buah berpola klimakterik dengan masa simpan hanya 10 hari dan tingkat susut pasca panen mencapai 30%. Oleh karena itu, untuk menghindari kerusakan, salah satu cara yang digunakan adalah mengolahnya menjadi minuman sari buah salak terfermentasi. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan dua faktor. Faktor pertama adalah jenis mikroba, yaitu Saccharomyces cerevisiae ATCC9763 dan isolat R5I3, sedangkan faktor kedua adalah konsentrasi sel mikroba, yaitu: 0%, 5%, 10%, dan 15% (v/v). Parameter yang diamati meliputi kadar gula reduksi, pH, total padatan terlarut (TPT), total asam, kadar alkohol, dan evaluasi sensoris. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh jenis dan konsentrasi khamir terhadap kualitas minuman sari buah salak terfermentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi penggunaan khamir R5I3 pada konsentrasi sel 10% (v/v) menghasilkan produk sari buah salak terfermentasi dengan kualitas terbaik. Evaluasi sensoris menunjukkan bahwa produk ini memiliki rasa dan aroma yang dinilai antara agak suka dan suka, dengan penerimaan keseluruhan juga dalam kisaran yang sama. Karakteristik minuman sari buah salak terfermentasi ini mencakup kadar gula reduksi sebesar 0,035±0,054, total padatan terlarut sebesar 3,05% Brix, pH sebesar 3,60±0,42, dan total asam sebesar 1,152%. Penemuan ini memberikan wawasan tentang jenis dan konsentrasi khamir yang optimal untuk menghasilkan minuman sari buah salak terfermentasi berkualitas tinggi. Dengan demikian, minuman sari buah salak terfermentasi ini dapat menjadi alternatif yang menarik dan bernilai ekonomis untuk memanfaatkan buah salak yang rentan rusak dan memiliki masa simpan yang terbatas.
 
 Kata Kunci: Mikroba, Isolat R5I3, S. cerevisiae ATCC 9763, Sari buah salak, Fermentasi\",\"PeriodicalId\":17779,\"journal\":{\"name\":\"JURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN AGROINDUSTRI\",\"volume\":\"83 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-09-21\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"JURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN AGROINDUSTRI\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.24843/jrma.2023.v11.i03.p06\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN AGROINDUSTRI","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24843/jrma.2023.v11.i03.p06","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
Salak是一种气候图案水果,保质期只有10天,收获后的产奶率为30%。因此,为了避免损坏,一种方法是将其加工成发酵的腊肠汁。本研究采用两因素组随机设计(RAK)。第一个是微生物类型,酿酒酵母ATCC9763和R5I3分离株,第二个是微生物细胞浓度:0%,5%,10%和15% (v/v)。观察到的参数包括还原糖水平、pH值、总溶解固体(TPT)、总酸度、酒精水平和感官评价。本研究旨在探讨酵母菌种类和浓度对水杨柳纱丽发酵品质的影响。研究结果表明,以10%细胞浓度(v/v)的R5I3酵母组合使用,可获得最佳品质的发酵沙柳苹果酒产品。感官评价表明,产品的味道和香气被判断为介于有点像和像之间,总体接受度也在相同的范围内。发酵水杨柳纱丽的还原糖含量为0.035 ~ 0.054,总溶解固溶体白利度为3.05%,pH为3.60 ~ 0.42,总酸含量为1.152%。这一发现为生产高质量发酵腊肠汁的最佳酵母类型和浓度提供了见解。因此,这种发酵的沙拉丽可以成为一种有吸引力和经济价值的替代品,而不是使用易受损坏且保质期有限的沙拉。关键词:微生物;分离物R5I3;酿酒酵母ATCC 9763;& # x0D;Salak adalah buah berpola klimakterik dengan masa simpan hanya 10 hari dantingkat susut pasca panen menapai 30%。我想说的是,我想说的是,我想说的是,我想说的是,我想说的是,我想说的是,我想说的是,我想说的是,我想说的是。Penelitian ini menggunakan ranchanan akak Kelompok (RAK) dungan dua factor。酵母发酵因子,酵母酵母ATCC9763分离菌R5I3,酵母发酵因子,酵母发酵因子:0%,5%,10%,15% (v/v)。参数yang diamati meliputi kadar gula reduksi, pH, total padatan terlarut (TPT), total asam, kadar醇,dan evaluation sensors。Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengevaluas pengaruh jenis dan konsentrasi khamir kualitas minuman sari buah salak termentasi。Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi penggunaan khamir R5I3 pada konsentrasi sell 10% (v/v) menghasilkan产品sari buah salak terfermentasi dengan kualitas terbaik。评估传感器menunjukkan bahwa产品,ini memoriliki rasa dan aroma yang dinilai antara agak suka dan suka, dengan penerimaan keseluruhan juga dalam kisaran yang sama。Karakteristik minuman sari buah salak terfermentasi ini mencakup kadar gula reduksi sebesar 0,035±0,054,total padatan terlarut sebesar 3,05% Brix, pH sebesar 3,60±0,42,但total asam sebesar 1,152%。penemanini成员kanwawasan tentenis jenis dan konsentrasi khamir yang最优untuk menghasilkan minuman sari buah salak terfermentas berkualitas tinggi。邓安德米克,国民经济,国民经济,国民经济,国民经济,国民经济,国民经济,国民经济,国民经济,国民经济,国民经济,国民经济,国民经济,国民经济,国民经济,国民经济,国民经济,国民经济,国民经济,国民经济,国民经济,国民经济,国民经济,国民经济,国民经济,国民经济,国民经济,国民经济,国民经济。& # x0D;Kata Kunci: mickroba, Isolat R5I3, S. cerevisiae ATCC 9763, Sari buah salak, Fermentasi
Karakteristik Minuman Sari Buah Salak (Salacca zalacca) Terfermentasi
Salak is a climactic patterned fruit with a shelf life of only 10 days and a post-harvest milk rate of 30%. Therefore, to avoid damage, one way is to process it into fermented salak juice. This study used a Group Randomized Design (RAK) with two factors. The first is the microbial type, Saccharomyces cerevisiae ATCC9763 and the R5I3 isolates, while the second is the microbial cell concentration: 0%, 5%, 10%, and 15% (v/v). The parameters observed include reduced sugar levels, pH, total dissolved solids (TPT), total acidity, alcohol levels, and sensory evaluation. This study aims to evaluate the effect of yeast type and concentration on the quality of fermented salicylic sari. Research results show that the combination of R5I3 yeast use at 10% cell concentration (v/v) results in the best quality fermented salak cider product. Sensory evaluation shows that the product has a taste and aroma that is judged to be between somewhat like and like, with overall acceptance also within the same range. Characteristics of fermented salicylic sari include a reduced sugar content of 0.035–0.054, a total dissolved solid of 3.05% Brix, a pH of 3.60–0.42, and a total acid content of 1.152%. This discovery provides insight into the optimal type and concentration of yeast to produce high-quality fermented salak juice. Thus, this fermented salak sari can be an attractive and economically valuable alternative to using salak that is vulnerable to damage and has a limited shelf life.
Keywords: Microbes, isolate R5I3, S. cerevisiae ATCC 9763, salak fruit juice, fermentation.
Salak adalah buah berpola klimakterik dengan masa simpan hanya 10 hari dan tingkat susut pasca panen mencapai 30%. Oleh karena itu, untuk menghindari kerusakan, salah satu cara yang digunakan adalah mengolahnya menjadi minuman sari buah salak terfermentasi. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan dua faktor. Faktor pertama adalah jenis mikroba, yaitu Saccharomyces cerevisiae ATCC9763 dan isolat R5I3, sedangkan faktor kedua adalah konsentrasi sel mikroba, yaitu: 0%, 5%, 10%, dan 15% (v/v). Parameter yang diamati meliputi kadar gula reduksi, pH, total padatan terlarut (TPT), total asam, kadar alkohol, dan evaluasi sensoris. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh jenis dan konsentrasi khamir terhadap kualitas minuman sari buah salak terfermentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi penggunaan khamir R5I3 pada konsentrasi sel 10% (v/v) menghasilkan produk sari buah salak terfermentasi dengan kualitas terbaik. Evaluasi sensoris menunjukkan bahwa produk ini memiliki rasa dan aroma yang dinilai antara agak suka dan suka, dengan penerimaan keseluruhan juga dalam kisaran yang sama. Karakteristik minuman sari buah salak terfermentasi ini mencakup kadar gula reduksi sebesar 0,035±0,054, total padatan terlarut sebesar 3,05% Brix, pH sebesar 3,60±0,42, dan total asam sebesar 1,152%. Penemuan ini memberikan wawasan tentang jenis dan konsentrasi khamir yang optimal untuk menghasilkan minuman sari buah salak terfermentasi berkualitas tinggi. Dengan demikian, minuman sari buah salak terfermentasi ini dapat menjadi alternatif yang menarik dan bernilai ekonomis untuk memanfaatkan buah salak yang rentan rusak dan memiliki masa simpan yang terbatas.
Kata Kunci: Mikroba, Isolat R5I3, S. cerevisiae ATCC 9763, Sari buah salak, Fermentasi