{"title":"浸信会誓言的更新仪式:一种崇拜和放牧的融合","authors":"Budianto Lim","doi":"10.30648/dun.v8i1.1054","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstract. This article discusses the importance of the worship service for renewing the baptismal promise. Such renewal can be seen as a way of integrating worship and pastoral ministry for the strengthening of Christian identity. Christian identity marked by baptism has been viewed as a formality and God’s people become a spectator. The promise made in baptism as an important milestone of discipleship has slowly lost its influence because many forget it. Thus, the church needs to guide the people into the process of renewing such a promise. This study was conducted by literature research methods to analyze the biblical-theological meaning of Jesus' baptism in Matthew 3:13-17. The results of this study showed that baptismal vows need to be renewed continuously and facilitated through the holding of religious services. The service of renewing baptismal promises is not a re-baptization but the maintenance of the meaning and power of the baptism that has been received.Abstrak. Artikel ini membahas pentingnya kebaktian pembaharuan janji baptis sebagai wujud integratif antara ibadah dan penggembalaan demi penguatan identitas Kristiani. Identitas yang ditandai melalui ritual baptisan seringkali dipandang sebatas formalitas dan diikuti sebagai tontonan bagi umat yang sudah dibaptis. Janji baptis sebagai tonggak awal kemuridan menjadi kurang berpengaruh dalam perjalanan iman karena sudah dilupakan. Gereja perlu menuntun umat Allah ke dalam momen pembaharuan janji baptis dalam konteks kebaktian demi memelihara kesinambungan komitmen sebagai komunitas murid Kristus. Kajian ini menggunakan metode riset literatur untuk menganalisa makna biblis-teologis baptisan Yesus dalam Matius 3:13-17. Hasil kajian ini menunjukkan bahwa janji baptis perlu dibaharui secara kontinu dan difasilitasi lewat pelaksanaan kebaktian. Kebaktian pembaharuan janji baptisan bukanlah pembatisan ulang namun pemeliharan makna dan kekuatan baptisan yang telah diterima.","PeriodicalId":32879,"journal":{"name":"Dunamis Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani","volume":"49 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-10-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Kebaktian Pembaharuan Janji Baptis: Sebuah Perwujudan Integrasi Ibadah dan Penggembalaan\",\"authors\":\"Budianto Lim\",\"doi\":\"10.30648/dun.v8i1.1054\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Abstract. This article discusses the importance of the worship service for renewing the baptismal promise. Such renewal can be seen as a way of integrating worship and pastoral ministry for the strengthening of Christian identity. Christian identity marked by baptism has been viewed as a formality and God’s people become a spectator. The promise made in baptism as an important milestone of discipleship has slowly lost its influence because many forget it. Thus, the church needs to guide the people into the process of renewing such a promise. This study was conducted by literature research methods to analyze the biblical-theological meaning of Jesus' baptism in Matthew 3:13-17. The results of this study showed that baptismal vows need to be renewed continuously and facilitated through the holding of religious services. The service of renewing baptismal promises is not a re-baptization but the maintenance of the meaning and power of the baptism that has been received.Abstrak. Artikel ini membahas pentingnya kebaktian pembaharuan janji baptis sebagai wujud integratif antara ibadah dan penggembalaan demi penguatan identitas Kristiani. Identitas yang ditandai melalui ritual baptisan seringkali dipandang sebatas formalitas dan diikuti sebagai tontonan bagi umat yang sudah dibaptis. Janji baptis sebagai tonggak awal kemuridan menjadi kurang berpengaruh dalam perjalanan iman karena sudah dilupakan. Gereja perlu menuntun umat Allah ke dalam momen pembaharuan janji baptis dalam konteks kebaktian demi memelihara kesinambungan komitmen sebagai komunitas murid Kristus. Kajian ini menggunakan metode riset literatur untuk menganalisa makna biblis-teologis baptisan Yesus dalam Matius 3:13-17. Hasil kajian ini menunjukkan bahwa janji baptis perlu dibaharui secara kontinu dan difasilitasi lewat pelaksanaan kebaktian. Kebaktian pembaharuan janji baptisan bukanlah pembatisan ulang namun pemeliharan makna dan kekuatan baptisan yang telah diterima.\",\"PeriodicalId\":32879,\"journal\":{\"name\":\"Dunamis Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani\",\"volume\":\"49 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-10-11\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Dunamis Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.30648/dun.v8i1.1054\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Dunamis Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.30648/dun.v8i1.1054","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
摘要这篇文章讨论了敬拜仪式对更新受洗应许的重要性。这样的更新可以被看作是一种整合敬拜和牧养事工的方式,以加强基督徒的身份。以洗礼为标志的基督徒身份被视为一种形式,上帝的子民成为旁观者。在洗礼中所作的应许,作为门徒生涯的一个重要里程碑,已经慢慢地失去了它的影响力,因为许多人忘记了它。因此,教会需要引导人们进入更新这样一个承诺的过程。本研究采用文献研究法,分析马太福音3:13-17中耶稣受洗的圣经神学意义。本研究结果显示,受洗誓言需要不断更新,并通过举行宗教仪式来促进。更新受洗应许的事奉不是重新受洗,而是维持受洗的意义和能力。Artikel ini的成员已经pentingnya kebaktian pembaharan janji baptis sebagai wujud integratif antara ibadah dan penggembalaan半企鹅身份是克里斯蒂安尼。Identitas yang ditandai melalui仪式洗礼,seringkali dipandang sebatas formalitas dan diikuti sebagai tontonan bagi umat yang sudah dibaptis。Janji baptis sebagai tonggak awal kemuridan menjadi kurang berpengaruh dalam perjalanan man karena sudah dilupakan。这是一个伟大的时代,一个伟大的时代,一个伟大的时代,一个伟大的时代,一个伟大的时代,一个伟大的时代。马太福音3:13-17,圣经-神学受洗的耶稣。Hasil kajian ini menunjukkan bahwa janji baptis perlu dibaharui secara kontinu dan difasilitasi leat pelaksanaan kebaktian。Kebaktian pembaharan janji baptisan bukanlah pembaatisan ulang namun pemeliharan makna dan kekuatan baptisan yang telah diterima。
Kebaktian Pembaharuan Janji Baptis: Sebuah Perwujudan Integrasi Ibadah dan Penggembalaan
Abstract. This article discusses the importance of the worship service for renewing the baptismal promise. Such renewal can be seen as a way of integrating worship and pastoral ministry for the strengthening of Christian identity. Christian identity marked by baptism has been viewed as a formality and God’s people become a spectator. The promise made in baptism as an important milestone of discipleship has slowly lost its influence because many forget it. Thus, the church needs to guide the people into the process of renewing such a promise. This study was conducted by literature research methods to analyze the biblical-theological meaning of Jesus' baptism in Matthew 3:13-17. The results of this study showed that baptismal vows need to be renewed continuously and facilitated through the holding of religious services. The service of renewing baptismal promises is not a re-baptization but the maintenance of the meaning and power of the baptism that has been received.Abstrak. Artikel ini membahas pentingnya kebaktian pembaharuan janji baptis sebagai wujud integratif antara ibadah dan penggembalaan demi penguatan identitas Kristiani. Identitas yang ditandai melalui ritual baptisan seringkali dipandang sebatas formalitas dan diikuti sebagai tontonan bagi umat yang sudah dibaptis. Janji baptis sebagai tonggak awal kemuridan menjadi kurang berpengaruh dalam perjalanan iman karena sudah dilupakan. Gereja perlu menuntun umat Allah ke dalam momen pembaharuan janji baptis dalam konteks kebaktian demi memelihara kesinambungan komitmen sebagai komunitas murid Kristus. Kajian ini menggunakan metode riset literatur untuk menganalisa makna biblis-teologis baptisan Yesus dalam Matius 3:13-17. Hasil kajian ini menunjukkan bahwa janji baptis perlu dibaharui secara kontinu dan difasilitasi lewat pelaksanaan kebaktian. Kebaktian pembaharuan janji baptisan bukanlah pembatisan ulang namun pemeliharan makna dan kekuatan baptisan yang telah diterima.