{"title":"孕妇在Ogan Ilir地区的Posyandu村面临慢性能源短缺的风险","authors":"Nen Sastri","doi":"10.52523/khidmah.v5i2.454","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Masalah kekurangan gizi khususnya pada ibu hamil dan balita masih cukup tinggi di Indonesia. Berdasarkan Riskesdas tahun 2013 diketahui bahwa prevalensi balita kurus sebesar 12,1%, balita stunting 37,2%, dan prevalensi ibu hamil risiko Kurang Energi Kronis (KEK) sebesar 24,2%. Hasil Pemantauan Status Gizi (PSG) tahun 2017 menunjukkan bahwa prevalensi stunting pada balita sebesar 29,6%, dan balita kurus sebanyak 9,5%. Ibu hamil yang kekurangan gizi atau dengan kondisi Kurang Energi Kronis (KEK) akan berdampak pada pertumbuhan dan kesehatan janin dalam kandungan, dan bayi yang akan dilahirkannya. Berdasarkan data posyandu di Desa Siring Alam Ogan Ilir selama 3 tahun terakhir terlihat penurunan ibu hamil dengan KEK, melakukan penyuluhan kesehatan tentang KEK. Metode yang digunakan Pendidikan masyarakat (penyuluhan) dan konsultasi. Sebelum dilakukan penyuluhan ibu diberikan pertanyaan dengan hasil dari 10 responden ibu yang mempunyai pengetahuan baik yaitu 2 ibu (20%), pengetahuan cukup sebanyak 5 ibu (50%), pengetahuan kurang yaitu 3 ibu (30%). Setelah dilakukan penyuluhan ibu kembali diberikan pertanyaan dengan hasil dari 10 responden ibu yang mempunyai pengetahuan baik yaitu 6 ibu (60%), pengetahuan cukup sebanyak 4 ibu (40%). Simpulan: setelah dilakukan penyuluhan pengetahuan ibu meningkat lebih baik dibandingkan sebelum dilakukan penyuluhan","PeriodicalId":473045,"journal":{"name":"Khidmah","volume":"18 4","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-10-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Risiko Kekurangan Energi Kronis (KEK) Pada Ibu Hamil di Posyandu Desa Siring Alam Ogan Ilir\",\"authors\":\"Nen Sastri\",\"doi\":\"10.52523/khidmah.v5i2.454\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Masalah kekurangan gizi khususnya pada ibu hamil dan balita masih cukup tinggi di Indonesia. Berdasarkan Riskesdas tahun 2013 diketahui bahwa prevalensi balita kurus sebesar 12,1%, balita stunting 37,2%, dan prevalensi ibu hamil risiko Kurang Energi Kronis (KEK) sebesar 24,2%. Hasil Pemantauan Status Gizi (PSG) tahun 2017 menunjukkan bahwa prevalensi stunting pada balita sebesar 29,6%, dan balita kurus sebanyak 9,5%. Ibu hamil yang kekurangan gizi atau dengan kondisi Kurang Energi Kronis (KEK) akan berdampak pada pertumbuhan dan kesehatan janin dalam kandungan, dan bayi yang akan dilahirkannya. Berdasarkan data posyandu di Desa Siring Alam Ogan Ilir selama 3 tahun terakhir terlihat penurunan ibu hamil dengan KEK, melakukan penyuluhan kesehatan tentang KEK. Metode yang digunakan Pendidikan masyarakat (penyuluhan) dan konsultasi. Sebelum dilakukan penyuluhan ibu diberikan pertanyaan dengan hasil dari 10 responden ibu yang mempunyai pengetahuan baik yaitu 2 ibu (20%), pengetahuan cukup sebanyak 5 ibu (50%), pengetahuan kurang yaitu 3 ibu (30%). Setelah dilakukan penyuluhan ibu kembali diberikan pertanyaan dengan hasil dari 10 responden ibu yang mempunyai pengetahuan baik yaitu 6 ibu (60%), pengetahuan cukup sebanyak 4 ibu (40%). Simpulan: setelah dilakukan penyuluhan pengetahuan ibu meningkat lebih baik dibandingkan sebelum dilakukan penyuluhan\",\"PeriodicalId\":473045,\"journal\":{\"name\":\"Khidmah\",\"volume\":\"18 4\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-10-29\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Khidmah\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.52523/khidmah.v5i2.454\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Khidmah","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.52523/khidmah.v5i2.454","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Risiko Kekurangan Energi Kronis (KEK) Pada Ibu Hamil di Posyandu Desa Siring Alam Ogan Ilir
Masalah kekurangan gizi khususnya pada ibu hamil dan balita masih cukup tinggi di Indonesia. Berdasarkan Riskesdas tahun 2013 diketahui bahwa prevalensi balita kurus sebesar 12,1%, balita stunting 37,2%, dan prevalensi ibu hamil risiko Kurang Energi Kronis (KEK) sebesar 24,2%. Hasil Pemantauan Status Gizi (PSG) tahun 2017 menunjukkan bahwa prevalensi stunting pada balita sebesar 29,6%, dan balita kurus sebanyak 9,5%. Ibu hamil yang kekurangan gizi atau dengan kondisi Kurang Energi Kronis (KEK) akan berdampak pada pertumbuhan dan kesehatan janin dalam kandungan, dan bayi yang akan dilahirkannya. Berdasarkan data posyandu di Desa Siring Alam Ogan Ilir selama 3 tahun terakhir terlihat penurunan ibu hamil dengan KEK, melakukan penyuluhan kesehatan tentang KEK. Metode yang digunakan Pendidikan masyarakat (penyuluhan) dan konsultasi. Sebelum dilakukan penyuluhan ibu diberikan pertanyaan dengan hasil dari 10 responden ibu yang mempunyai pengetahuan baik yaitu 2 ibu (20%), pengetahuan cukup sebanyak 5 ibu (50%), pengetahuan kurang yaitu 3 ibu (30%). Setelah dilakukan penyuluhan ibu kembali diberikan pertanyaan dengan hasil dari 10 responden ibu yang mempunyai pengetahuan baik yaitu 6 ibu (60%), pengetahuan cukup sebanyak 4 ibu (40%). Simpulan: setelah dilakukan penyuluhan pengetahuan ibu meningkat lebih baik dibandingkan sebelum dilakukan penyuluhan