Ahmad Riandy Syahrillah, Shakyla Anina Dara Finka, Achmaf Ruslan Afendi, Mohammad Zainul Fajri
{"title":"萨玛林达国家Tsanawiyah的一名精神学者背诵古兰经的关系","authors":"Ahmad Riandy Syahrillah, Shakyla Anina Dara Finka, Achmaf Ruslan Afendi, Mohammad Zainul Fajri","doi":"10.53515/tdjpai.v4i1.78","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Menghafal Al-Qur'an merupakan kewajiban agama dalam Islam. Menghafal Al-Qur'an dari hafalan memerlukan hafalan yang lengkap dari setiap informasi ayat, termasuk fonetik, wakaf, dan unsur-unsur lain dari ayat-ayat yang dipelajari. Menghafal Al-Qur'an adalah salah satu bentuk dzikir, atau mengingat Allah, dan ketika Anda menjaga Allah dalam pikiran Anda, emosi Anda akan tenang. Selama belajar di Madrasah Tsanawiyah di Samarinda, Indonesia, peneliti melihat adanya perbedaan sikap siswa di kelas tahfidz dibandingkan dengan siswa di kelas biasa. Anak-anak di tahfidz kemudian menunjukkan tingkat kepercayaan diri yang lebih tinggi dan sikap menghargai orang lain. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah siswa Madrasah Tsanawiyah Negeri Samarinda memiliki korelasi antara hafalan Al Quran dengan kecerdasan spiritual, dan jika ada seberapa kuat korelasi tersebut. Siswa yang telah menyelesaikan satu tahun proses menghafal Alquran di kelas Tahfidz di Madrasah Tsanawiyah Negeri Samarinda dipilih secara acak untuk dijadikan sampel sebanyak 65 orang yang dipekerjakan dalam penelitian kuantitatif ini. Kuesioner dan catatan tertulis digunakan untuk mengumpulkan informasi. Peneliti menggunakan tes untuk validitas, reliabilitas, normalitas, homogenitas, dan linieritas untuk memastikan bahwa datanya bagus dan metodenya bagus. Data dianalisis dengan korelasi product moment.","PeriodicalId":31455,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Agama Islam Journal of Islamic Education Studies","volume":"35 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-10-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Hubungan Menghafal Al-Qur’an Dengan Intelek Spiritual Siswa Kelas Tahfidz di Madrasah Tsanawiyah Negeri Samarinda\",\"authors\":\"Ahmad Riandy Syahrillah, Shakyla Anina Dara Finka, Achmaf Ruslan Afendi, Mohammad Zainul Fajri\",\"doi\":\"10.53515/tdjpai.v4i1.78\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Menghafal Al-Qur'an merupakan kewajiban agama dalam Islam. Menghafal Al-Qur'an dari hafalan memerlukan hafalan yang lengkap dari setiap informasi ayat, termasuk fonetik, wakaf, dan unsur-unsur lain dari ayat-ayat yang dipelajari. Menghafal Al-Qur'an adalah salah satu bentuk dzikir, atau mengingat Allah, dan ketika Anda menjaga Allah dalam pikiran Anda, emosi Anda akan tenang. Selama belajar di Madrasah Tsanawiyah di Samarinda, Indonesia, peneliti melihat adanya perbedaan sikap siswa di kelas tahfidz dibandingkan dengan siswa di kelas biasa. Anak-anak di tahfidz kemudian menunjukkan tingkat kepercayaan diri yang lebih tinggi dan sikap menghargai orang lain. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah siswa Madrasah Tsanawiyah Negeri Samarinda memiliki korelasi antara hafalan Al Quran dengan kecerdasan spiritual, dan jika ada seberapa kuat korelasi tersebut. Siswa yang telah menyelesaikan satu tahun proses menghafal Alquran di kelas Tahfidz di Madrasah Tsanawiyah Negeri Samarinda dipilih secara acak untuk dijadikan sampel sebanyak 65 orang yang dipekerjakan dalam penelitian kuantitatif ini. Kuesioner dan catatan tertulis digunakan untuk mengumpulkan informasi. Peneliti menggunakan tes untuk validitas, reliabilitas, normalitas, homogenitas, dan linieritas untuk memastikan bahwa datanya bagus dan metodenya bagus. Data dianalisis dengan korelasi product moment.\",\"PeriodicalId\":31455,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Pendidikan Agama Islam Journal of Islamic Education Studies\",\"volume\":\"35 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-10-30\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Pendidikan Agama Islam Journal of Islamic Education Studies\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.53515/tdjpai.v4i1.78\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Pendidikan Agama Islam Journal of Islamic Education Studies","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.53515/tdjpai.v4i1.78","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Hubungan Menghafal Al-Qur’an Dengan Intelek Spiritual Siswa Kelas Tahfidz di Madrasah Tsanawiyah Negeri Samarinda
Menghafal Al-Qur'an merupakan kewajiban agama dalam Islam. Menghafal Al-Qur'an dari hafalan memerlukan hafalan yang lengkap dari setiap informasi ayat, termasuk fonetik, wakaf, dan unsur-unsur lain dari ayat-ayat yang dipelajari. Menghafal Al-Qur'an adalah salah satu bentuk dzikir, atau mengingat Allah, dan ketika Anda menjaga Allah dalam pikiran Anda, emosi Anda akan tenang. Selama belajar di Madrasah Tsanawiyah di Samarinda, Indonesia, peneliti melihat adanya perbedaan sikap siswa di kelas tahfidz dibandingkan dengan siswa di kelas biasa. Anak-anak di tahfidz kemudian menunjukkan tingkat kepercayaan diri yang lebih tinggi dan sikap menghargai orang lain. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah siswa Madrasah Tsanawiyah Negeri Samarinda memiliki korelasi antara hafalan Al Quran dengan kecerdasan spiritual, dan jika ada seberapa kuat korelasi tersebut. Siswa yang telah menyelesaikan satu tahun proses menghafal Alquran di kelas Tahfidz di Madrasah Tsanawiyah Negeri Samarinda dipilih secara acak untuk dijadikan sampel sebanyak 65 orang yang dipekerjakan dalam penelitian kuantitatif ini. Kuesioner dan catatan tertulis digunakan untuk mengumpulkan informasi. Peneliti menggunakan tes untuk validitas, reliabilitas, normalitas, homogenitas, dan linieritas untuk memastikan bahwa datanya bagus dan metodenya bagus. Data dianalisis dengan korelasi product moment.