{"title":"ar.co.室内建筑设计采用绿色设计方法的泗水共同生活和工作设施","authors":"Angeline Rivanna Putri Soegiono, Maureen Nuradhi","doi":"10.37715/kreasi.v7i2.4183","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Arsitektur memiliki peran besar dalam isu pemanasan global saat ini. Oleh karena itu, para arsitek mulai mendukung konsep arsitektur ekologis dan desain bangunan hijau. Perkembangan Kota Semarang yang menunjukkan pertumbuhan populasi penduduk yang semakin meningkat memberikan banyak pengaruh terhadap lingkungan sekitarnya. Tingginya harga properti dan gaya hidup yang semakin memikirkan kesehatan membuat orang mencari cara hidup yang lebih baik dan dan lebih sehat. Salah satunya adalah dengan menerapkan prinsip ekonomi berbagi pada hunian. Konsep ini dikenal dengan Co-living, yakni konsep hunian berbasis prinsip berbagi fasilitas. Hunian dengan konsep ini memiliki prinsip ruang privat yang kecil dan ruang bersama yang besar. Didasari oleh fenomena tersebut, dibuatlah penelitian ini yang bertujuan untuk merancang co-living dan co-working yang memiliki nilai berupa kolaborasi dalam lingkungan hijau dan sehat. Dengan menggunakan metode observasi lapangan dan studi literatur mengenai bangunan hijau yang menghasilkan konsep perancangan berupa penerapan konsep 3 IN 1 sebagai suatu makna bahwa hidup, bekerja, dan berkolaborasi bisa menjadi satu di satu tempat yang memiliki lingkungan yang hijau dan sehat tidak hanya untuk penghuni di dalamnya namun juga untuk lingkungan dan masyarakat sekitarnya. Penggunaan konsep bangunan hijau dengan menerapkan standar menurut GBCI berupa kriteria tepat guna lahan, menggunakan lampu dengan daya pencahayaan sebesar 30% yang lebih hemat, melakukan penghematan air dan memanfaatkan sistem penampungan air hujan, adanya instalasi untuk memilah sampah berdasarkan jenis organik dan anorganik, menggunakan material hasil daur ulang dan yang bersertifikat ramah lingkungan, serta menerapkan optimasi desain bangunan.","PeriodicalId":489264,"journal":{"name":"KREASI","volume":"88 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-09-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"PERANCANGAN ARSITEKTUR INTERIOR AR.CO: FASILITAS CO-LIVING & WORKING DI SEMARANG DENGAN PENDEKATAN GREEN DESIGN\",\"authors\":\"Angeline Rivanna Putri Soegiono, Maureen Nuradhi\",\"doi\":\"10.37715/kreasi.v7i2.4183\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Arsitektur memiliki peran besar dalam isu pemanasan global saat ini. Oleh karena itu, para arsitek mulai mendukung konsep arsitektur ekologis dan desain bangunan hijau. Perkembangan Kota Semarang yang menunjukkan pertumbuhan populasi penduduk yang semakin meningkat memberikan banyak pengaruh terhadap lingkungan sekitarnya. Tingginya harga properti dan gaya hidup yang semakin memikirkan kesehatan membuat orang mencari cara hidup yang lebih baik dan dan lebih sehat. Salah satunya adalah dengan menerapkan prinsip ekonomi berbagi pada hunian. Konsep ini dikenal dengan Co-living, yakni konsep hunian berbasis prinsip berbagi fasilitas. Hunian dengan konsep ini memiliki prinsip ruang privat yang kecil dan ruang bersama yang besar. Didasari oleh fenomena tersebut, dibuatlah penelitian ini yang bertujuan untuk merancang co-living dan co-working yang memiliki nilai berupa kolaborasi dalam lingkungan hijau dan sehat. Dengan menggunakan metode observasi lapangan dan studi literatur mengenai bangunan hijau yang menghasilkan konsep perancangan berupa penerapan konsep 3 IN 1 sebagai suatu makna bahwa hidup, bekerja, dan berkolaborasi bisa menjadi satu di satu tempat yang memiliki lingkungan yang hijau dan sehat tidak hanya untuk penghuni di dalamnya namun juga untuk lingkungan dan masyarakat sekitarnya. Penggunaan konsep bangunan hijau dengan menerapkan standar menurut GBCI berupa kriteria tepat guna lahan, menggunakan lampu dengan daya pencahayaan sebesar 30% yang lebih hemat, melakukan penghematan air dan memanfaatkan sistem penampungan air hujan, adanya instalasi untuk memilah sampah berdasarkan jenis organik dan anorganik, menggunakan material hasil daur ulang dan yang bersertifikat ramah lingkungan, serta menerapkan optimasi desain bangunan.\",\"PeriodicalId\":489264,\"journal\":{\"name\":\"KREASI\",\"volume\":\"88 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-09-22\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"KREASI\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.37715/kreasi.v7i2.4183\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"KREASI","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.37715/kreasi.v7i2.4183","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
建筑在当前的全球变暖问题上发挥了重要作用。因此,建筑师们开始支持生态建筑和绿色建筑设计的概念。三宝垄的发展表明,人口的增长正在对周围的环境产生很大的影响。房地产价格高、生活方式高、对健康的担忧导致人们寻求更好、更健康的生活方式。其中之一是将共享住房的经济学原理付诸实践。这个概念被称为“共生活”,即基于设施共享原则的住宅概念。具有这一概念的住宅原理有小的私人空间和大的共享空间。基于这一现象,这项研究旨在设计在绿色和健康环境中具有合作价值的合作社。用实地观察和文献研究方法产生的绿色建筑概念设计、应用概念3 IN 1作为一种意义,即生活、工作,合作可以成为一个在一个地方有绿色和健康的环境里面不仅有供居民,而且要和周边社会环境。使用标准的绿色建筑概念应用根据GBCI正确标准,以土地、用灯光照明电源更节俭的30%,做节约用水和利用雨水的避难所,安装的系统整理有机和无机垃圾根据类型,使用环保材料的回收和认证结果,以及应用优化建筑设计。
PERANCANGAN ARSITEKTUR INTERIOR AR.CO: FASILITAS CO-LIVING & WORKING DI SEMARANG DENGAN PENDEKATAN GREEN DESIGN
Arsitektur memiliki peran besar dalam isu pemanasan global saat ini. Oleh karena itu, para arsitek mulai mendukung konsep arsitektur ekologis dan desain bangunan hijau. Perkembangan Kota Semarang yang menunjukkan pertumbuhan populasi penduduk yang semakin meningkat memberikan banyak pengaruh terhadap lingkungan sekitarnya. Tingginya harga properti dan gaya hidup yang semakin memikirkan kesehatan membuat orang mencari cara hidup yang lebih baik dan dan lebih sehat. Salah satunya adalah dengan menerapkan prinsip ekonomi berbagi pada hunian. Konsep ini dikenal dengan Co-living, yakni konsep hunian berbasis prinsip berbagi fasilitas. Hunian dengan konsep ini memiliki prinsip ruang privat yang kecil dan ruang bersama yang besar. Didasari oleh fenomena tersebut, dibuatlah penelitian ini yang bertujuan untuk merancang co-living dan co-working yang memiliki nilai berupa kolaborasi dalam lingkungan hijau dan sehat. Dengan menggunakan metode observasi lapangan dan studi literatur mengenai bangunan hijau yang menghasilkan konsep perancangan berupa penerapan konsep 3 IN 1 sebagai suatu makna bahwa hidup, bekerja, dan berkolaborasi bisa menjadi satu di satu tempat yang memiliki lingkungan yang hijau dan sehat tidak hanya untuk penghuni di dalamnya namun juga untuk lingkungan dan masyarakat sekitarnya. Penggunaan konsep bangunan hijau dengan menerapkan standar menurut GBCI berupa kriteria tepat guna lahan, menggunakan lampu dengan daya pencahayaan sebesar 30% yang lebih hemat, melakukan penghematan air dan memanfaatkan sistem penampungan air hujan, adanya instalasi untuk memilah sampah berdasarkan jenis organik dan anorganik, menggunakan material hasil daur ulang dan yang bersertifikat ramah lingkungan, serta menerapkan optimasi desain bangunan.